Peraturan Direktur High Alert
Peraturan Direktur High Alert
2.
3.
4.
5.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Nomor
M E M U T U S K AN :
Menetapkan :
Pertama
Kedua
Kebijakan panduan obat high alert medications Rumah Sakit Ibu dan Anak
Muslimat Jombang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga
Panduan obat high alert medications Rumah Sakit Ibu dan Anak Muslimat
Jombang dilaksanakan oleh seluruh karyawan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Muslimat Jombang.
Keempat
Ditetapkan di J o m b a n g
Pada tanggal 22 November 2014
Direktur
Rumah Sakit Ibu dan Anak
Muslimat Jombang,
Lampiran
:
:
g. Setiap unit harus mempunyai daftar obat high alert dan panduan penanganan obat
high alert.
h. Setiap staf klinis terkait harus tahu penanganan obat high alert.
i. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label yang jelas.
3. PEMBERIAN OBAT
a. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double check) terhadap
semua high alert medications sebelum diberikan kepada pasien
b. Pengecekan ganda terhadap high alert medications
Tujuan: mengidentifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau
pengecekan ganda oleh petugas kesehatan lainnya (mis. Perawat kedua) sebelum
memberikan obat untuk meningkatkan keselamatan dan akurasi.
Kebijakan:
i.
Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan high alert
medications tertentu dan di saat pelaporan pergantian jaga atau saat
melakukan transfer pasien.
ii.
Pengecekan ganda ini akan dicatat pada rekam medis pasien atau pada
catatan pemberian obat pasien dan diberi label oleh perawat
iii.
Pengecekan pertama harus dilakukan petugas yang berwenang
menginstruksikan, meresepkan, atau memberikan obat-obatan, antara lain
perawat, apoteker/tenaga kefarmasian, dan dokter.
iv. Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas berwenang, teknisi, atau
perawat lainnya. (petugas tidak boleh sama dengan yang mengecek
pertama).
v. Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda atau verifikasi
oleh orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut:
Setiap akan memberikan injeksi obat
Untuk infus:
Saat terapi inisial
Saat terdapat perubahan konsentrasi obat
Saat pemberian bolus
Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien
Setiap terjadi perubahan dosis obat
Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari
dokter.
High alert medications yang memerlukan pengecekan ganda untuk semua
dosis termasuk bolus: infus magnesium sulfat pada pasien obstetrik, insulin,
infus kateter saraf epidural dan perifer
High alert medications yang memerlukan pengecekan ganda jika terdapat
perubahan kantong infus dan perubahan dosis/kecepatan pemberian: infus
opioid, infus epidural, infus kateter saraf perifer.
Prosedur:
dengan nama obat yang diberikan di ujung distal selang dan pada pintu masuk
pompa (untuk mempermudah verifikasi dan meminimalkan kesalahan).
e. Pada situasi darurat, pelabelan dan pengecekan ganda dapat menghambat
penatalaksanaan dan berdampak pada pasien, perawat atau dokter pertama harus
memastikan bahwa kondisi klinis pasien buruk dan perlu ditangani secepatnya
sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat yang
harus menyebutkan dengan lantang semua terapi obat sebelum diberikan kepada
pasien.
f. Obat yang tidak digunakan dikembalikan ke apotek dan dilakukan peninjauan
ualng oleh ahli farmasi/apoteker apakah terjadi kesalahan obat yang belum
diberikan
g. Dosis berlebih atau ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh apoteker untuk
mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.
Ditetapkan di J o m b a n g
Pada tanggal 22 November 2014
Direktur
Rumah Sakit Ibu dan Anak
Muslimat Jombang,