Anda di halaman 1dari 3

MATERI 11 : Islam dan Persoalan Hidup dan Kerja

Aql merupakan sesuatu yang mengikat atau menghalangi seseorang terjerumus


dalam kesalahan atau berbuat dosa. Allah berfirman dalam surat al-Anam ayat
151 dan janganlah kamu mendekati perbuatan keji, baik yang Nampak atau
ter sembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
kecuali demi kebenaran, itulah wasiat Allah kepadamu agar kamu beraqal
(dapat memahaminya)Menurut Hamka, dalam bukunya Falsafah Hidup, Islam
sangat memuliakan aql, maka dari itu Islam adalah agama yang menjunjung
tinggi aql.Orang yang dapat menempatkan dirinya merasa terikat pada aturanaturan Allah dalam firman-firman-Nya, maka itulah sebenarnya orang-orang
yang beraqal. Seorang muslim dalam aktifitas kehidupnya dapat menggunakan
aqalnya jauh dari perbuatan keji, ruhnya banyak berisikan wahyu Allah, hatinya
jadi tentram sehingga dirinya terkendali kejalan yang diredhai Allah, terhindar
dari langkah-langkah syetan yang buruk Demikianlah hakekat hidup manusia
dengan berbagai potensi yang terdapat dalam dirinya untuk melaksanakan
pekerjaan.
2.

Rahmat Allah Terhadap orang yang rajin bekerja.

Umar bin Khattab khalifah ke dua setelah Abubakar siddiq berkata aku benci
orang berpangku tangan, tanpa ada aktifitas kerja, baik kerja untuk dunia atau
untuk kepentingan di akherat kelakDalam hal ini khalifah umar sangat
menghargai dan menyenangi orang yang rajin bekerja dan beraktifitasSebagai
muslim yang taat, Umar selalu mendorong umat Islam untuk memiliki semangat
bekerja dan beramal, serta menjauhkan diri dari sifat malas. Rasulullah bersabda
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari lemah pendirian, sifat malas, penakut,
kikir, hilangnya kesadaran, terlilit utang dan dikendalikan orang lain. Dan akau
berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan dari fitnah (ketika hidup dan mati).
(H.R Bukhari dan Muslim)Orang muslim yang akan berhasil dalam hidupnya
adalah kemampuannya meninggalkan perbuatan yang melahirkan kemalasan /
tidak produktif dan digantinya dengan amalam yang bermanfaat. Sabda
Rasulullah saw. Dari Abu hurairah Sebaik-baik Islamnya seseorang adalah
meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat (HR. Tarmizi).Bekerja bagi
seorang muslim adalah dalam rangka mendapatkan rezki yang halal dan
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat sebagai
ibadahnya kepada Allah swt. Firman-Nya :Apabila shalat telah ditunaikan, maka
bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung (al-Jmuah: 10)Dalam pandangan
Islam bekerja merukapan bagian dari ibadah, makaaplikasi dan implementasinya
perlu diikat dan dilandasi oleh akhlak/etika, yang senantiasa disebut etika
profesi. Etika/akhlaq yangmencerminkan sifat terpuji, yaitu Shiddiq, istiqamah,
futhanah, amanah dan tablig. Dari uraian diatas, dapat difahami, bahwa seorang
muslim yang akan mendapat kasih sayang dari Allah swt. Adalah apabila orang
itu jauh dari sifat malas, senang melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat,
rajin bekerja, tidak menyia-nyiakan waktu, menyadari bahwa semua aktifitas
yang dilakukan adalah dalam rangka beribadah kepada Allah swt.

3.

Akhlak dalam bekerja.

Seorang muslim dalam bekerja selalu berhati-hati dan terbuka pikirannya kepada
keindahan ciptaan Allah .

Dia menyadari bahwa Allah lah yang mengontrol segala urusan dunia dan
kehidupan manusia. Dia mengenal tanda-tanda kekuasaan-Nya, senantiasa
berzikir dan tawakal kepada-Nya. sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orangorang yang bertawakal ( yaitu) orng-orng yang mengingatAllah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi ( sambbil berkata) Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
ciptakan semua ini dengan sis-sia, maha suci Engkau , maka peliharalah kami
dari api neraka (Ali Imran ayat 190-191)
Dalam bekerja dia tulus danpatuh kepada Allah dalam keadaanbagaimanapun,
tidak boleh melampai batas, selalu taat mengikuti bimbingan Allah meskipun
tidak sesuai dengan keinginannya. Dia bertanggung jawab menjalankan
kewajiban pekerjaan yang telah ditetapkan untuknya. Bila ia mendapatkan
kendala , segera mencari penyebabnya dan siapmemikul semua
konsekwensinya. Dia memahami sabda Rasul Saw. Betapa indahnya urusan
orang Islam. Seluruh urusan (kerjanya) adalah baikbagi dirinya. Jika ia
mengalami kemudahan, ia bersyukur, dan yang demikian itu baik bagi dirinya,
jika ia mengalami kesulitan , ia menghadapinya dengan sabar dan tabah, dan
itupun juga baikbagi dirinya (HR. Bukhari)
Akhlak seorang muslim dalam bekerja menemukan kemudahan selalu bersyukur,
ketika menghadapi kesulitan dia tabah dan sabar . Mudah dan sulit baginya
sama, karena semua itu adalah untuk menguji kekuatan imannya.
Pada saatnya ia mendapatkan kesalahan dalam bekerja, menyimpang dari
ketentuan Allah dan Rasul-Nya, ia segera bertobat, segera ingat akan Tuhannya,
menghentikan segala kesalahannya dan memohon ampun atas kekeliruannya.
Sesungguhnya orang-orang yangbertaqwa bila dalam dirinya timbul perasaan
was-was dari setan, mereka segera ingat kepada Allah. Maka waktu itu juga
mereka melihat kesalahan-kesalahannya (al-Araf :201) Demikianlah akhlak
seorang muslim dalam bekerja.
4.

Keharusan profesionalisme dalam bekerja

Profesonal berarti berkualitas, bermutu dan ahli dalam satu bidang pekerjan
yang menjadi profesinya. Suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh seseorang
yang memang ahlinya, tentu akanmendapatkan hasil yang bermutu dan baik.
Sebaliknya suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh seseorang yang bukan
profesinya, akan mendapatkan hasil yang tidak bermutu dan bahkan akan
berantakan. Sabda Rasul Saw. Bila menyerahkan suatu urusan kepada yang
bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran

Menurut sabda Rasul ini, seseorang dalam bekerja, apapun pekerjaannya, kalau
ingin mengharpkan hasil yang berkualitas dan baik, maka dia harus profeisinal /
ahli dalam pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya itu.
Ahli dalam bekerja,berarti menguasai ilmu pengetahuan yang berhubungan
lansung dengan pekerjannya. Seorang pekerja yang bekerja dalam dunia
pertanian, tentu dia harus bereilmu tentang tanaman, pemupukan, pengiran dan
lain-lain. Dia harus mengerti, memahami dan menghayati secara mendalam
segala yang menjadi tugas dan kewajibannya dalam pertanian. Sifat kreatifits
dan kemampuan melakukan berbagai macam inovasi yangbermanfaat tentang
pertanian akan muncul dalam dirinya. Tentunya kreatif dan inovatif hanya
mungkin akan dimiliki manakala seseorang selalu berusaha untuk menambah
berbagai ilmu pengetahuan, peraturan, dan informasi yang berhubungan dengan
pekerjaan apapun bentuk pekerjanya.
Sebagai seorang guru (pengejar) dituntut harus ahli dalam ilmu keguruan,
jangan setengah-setengah, tapi belajar, terus belajar tentang profesi keguruan
sampai akhir hayatnya.
Firmam Allah dalam al-Baqarah : 208 Hai orang yang beriman, masuklah kamu
kedalam kedamaian /Islam secara menyeluruh, dan janganlah kamu ikuti
langkah-langkah setan, karena setan itu adalah musuhmu yang nyata
Tersirat dalam ayat ini, bahwa aktifitas apapun yang dilakukan menuntut
pelakunya untuk berilmu secara mendalam dan menyeluruh (kaffah)seuai
dengan profesinya.
Orang beriman diminta untuk memasukkan totalitas dirinya kedalam wadah
islam secara menyeluruh, sehingga semua kegiatannya berada dalam wadah
islam /kedamaian. Ia damai dengan dirinya, keluarganya, seluruh manusia,
binatang, tumbuh tumbuhan dan alam raya semuanya. Wadah islamsecara
menyeluruh yang dimaksud juga penguasaan ilmu islam secara menyeluruh
sehingga mampu melaksanakan aktifitas islam dengan berkualitas dan bermutu.
Demikianlah profesionlisme dalam bekerja menurut ajaran Islam.

Anda mungkin juga menyukai