Anda di halaman 1dari 10

Kebijakan Arab Saudi Terkait Pengurangan Kuota

Haji Indonesia tahun 2013


I. Latar Belakang :
Negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah
penduduk terbanyak ke-4 di dunia setelah RRC, India, dan
Amerika serikat, dengan jumlah penduduk sekitar 237,6 juta jiwa
(sensus 2010) hal ini menjadikan pula Indonesia sebagai negara
mayoritas Islam terbesar di dunia. Dengan demikian menurut
catatan negara Arab Saudi warga negara Indonesia yang
menunaikan ibadah haji setiap tahunnya menjadi urutan no.1
terbanyak yang berkunjung ke Mekkah (Masjidil haram). hal ini di
karenakan Ibadah haji termasuk dalam rukun islam ke-5 yang
menuntut ummat islam agar menjalankannya namun hanya bagi
orang yang mampu yang wajib untuk melaksanakannya.

Sesuai dengan Memorandum of Understanding tahun 2011


antara negara Arab Saudi dengan Indonesia mengenai masalah
kuota atau jumlah jemaah haji Indonesia yang akan menunaikan
ibadah haji setiap tahun adalah sebanyak 211.000 jemaah. Namun
tentang kebijakan pemotongan 20 % kuota haji untuk seluruh
negara anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam) yang
dikeluarkan oleh pemerintah arab saudi melalu kementrian haji
pada tanggal 6 juni 2013 lalu, yang didalamnya termasuk
Indonesia mendapatkan kebijakan pemotongan tersebut.
Keluarnya kebijakan itu, akibat lambatnya penyelesaian
rehabilitasi Masjidil Haram. Sehingga, demi terjaminnya
keselamatan dan kenyamanyan para jamaah haji untuk
menunaikan ibadahnya, maka dari itu pemerintah Kerajaan Arab
Saudi mengurangi kuota haji. Terjadi penurunan jamaah haji
Indonesia dari tahun lalu yang semula 211.000 jamaah menjadi
168.800 jamaah. Dengan demikian, dari jumlah jemaah haji
indonesia yang akan terpotong sebanyak 3400 orang untuk jalur
khusus dan untuk jamah haji reguler akan dipotong sebanyak
38.800 orang.
Melihat semakin meningkatnya peserta haji Indonesia dari
tahun-ketahun, pemerintah Indonesia melakukan negosiasi dengan
pemerintah Arab saudi agar kouta tidak dikurangi dikarenakan
posisi negara indonesia sebagai negara pengirim jemaah haji
terbanyak dibandingan dengan negara-negara anggota OKI.
Pengurangan kouta haji ini akan menjadi permasalahan sosial
didalam masyarakat indonesia karena daftar tunggu calon haji
yang semula telah terjadwal akan menjadi semakin lama lagi
bahkan adapula yang akan gagal berangkat selain itu biaya yang
akan dikeluarkan jemaah haji indonesia akan bertambah sesuai
dengan kebijakan yang berlaku setiap tahunya.

Membludaknya jumlah masyarakat Indonesia yang ingin


menunaikan ibadah haji tidak terlepas dari kemampuan setiap
warga negara untuk menyelesaikan biaya administrasi yang telah
ditetapkan pemerintah yang boleh dibilang lumayan mahal dan
setiap tahun pula mengalami peningkatan biaya, dengan kata lain
masyarakat indonesia tergolong masyarakat-masyrakat yang
mampu berbanding terbalik dengan data yang menyebutkan
bahwa negara Indonesia juga salah satu negara termiskin di dunia.
II. Rumusan masalah :
- Mengapa pemerintah arab saudi mengurangi kuota haji
untuk Indonesia tahun 2013?
III.

Teori Penelitian

Menanggapi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah arab


saudi mengurangi kuota haji Indonesia, dapat dilihat melalui
konsep pre-theory of foreign policy dalam buku the study of
world politic vol.1 karya James N. Rosenau. Menurutnya
terdapat 5 variabel yang menjadi faktor dalam proses pengambilan
kebijakan luar negeri sebuah negara.
Teori ini menyatakan bahwa proses kebijakan luar negeri
suatu Negara dipengaruhi 5 variabel yaitu variabel individu,
peranan (role), pemerintahan, keadaan sosial masyarakyat dan
variabel sistemik.1 Berikut deskripsi 5 variabel menurut James
N.Rosenau yang mempengaruhi pembuatan kebijakan luar negeri:
a.

Variabel Individu (Individual)

1 James N.Rosenau, The Study Of World Politic: Theoritical and Methodological challenges, New
York: Routleedge, 2006, Hal.200

Merupakan, peran pribadi si pembuat kebijakan yang


tidak terlepas dari pengaruh ideosinkretis, experience
yang dimiliki, serta nilai-nilai yang dianut oleh
individu tersebut.
b.

Variabel Peranan (Role)


Merupakan peranan/jabatan yang memiliki posisi
strategis dan kewenangan di lingkup pembuatan
kebijakan.
Variabel Pemerintahan
Merupakan struktur pemerintahan yang mencakup
sistem

politik

dalam

mengatur

dan

membuat

kebijakan serta efek dari kebijakan tersebut terhadap


politik luar negeri.

c.

Variabel Sosial
Interaksi masyarakat terhadap kebijakan yang akan
dibuat atau telah dibuat, nilai yang dianut oleh
masyarakat, serta opini publik mengenai kebijakan
yang akan dirumuskan.

d.

Variabel Sistemik

Ialah keberadaan negara, keadaan sistem global baik


hubungan

antar

Negara,

regional,

aliansi,

IGO,NGO,MNC yang mempengaruhi pembuatan


kebijakan luar negeri.

IV.

ANALISA

Individu (individual)

Raja Arab Saudi adalah kepala negara dan monarki saudi(kepala


pemerintahan) Arab Saudi. Raja Abdullah bin Abdul aziz al-saud
adalah raja dan pimpinan monarki saudi yang berkuasa dari 1
agustus 2005 sampai sekarang. Ia abdullah bin abdul aziz al-saud
merupakan raja ke-6 yang memegang peran penting dalam setiap
kebijakan yang dibuat oleh para menteri-menteri nya. ia memiliki
gelar penjaga dua kota suci, yang menandakan kekuasaan arab
saudi atas masjid al-haram di Mekkah dan masjid al-nabawi di
Madinah. berbeda dengan pendahulunya raja Fath yang memili
gelar yang mulia.

pemikiranya raja abdul aziz ia adalah seorang yang agamis


dan demokratis. sebelum ia menjabat sebagai raja ia pernah
menjabat sebagai perdana mentri dan komandan dewan garda
nasional, ia juga pimpinan subpreme economic council, wakil
presiden high council for petroleum and minerals, wakil pimpinan
council of civil service dan anggota military service council.
-

peranan/jabatan (role)

Menteri urusan haji arab saudi dan supreme hajj comite


menjadi peranan yang paling penting dalam megambil kebijakan
mengenai kuota jemaah haji yang akan menunaikan ibadah haji di
arab saudi. Para menteri inilah yang menjadi perpanjangan tangan
raja arab atas apa kepentingan yang akan di ambil. Mereka
ditugaskan untuk mengatur segala urusan tentang haji dan umrah,
fungsi lain dari jabatan yang diemban oleh menteri urusan haji
ialah membuat kebijakan mengenai peraturan, tata cara dan biaya
administrasi, kuota/jumlah jemaah haji dan umrah yang akan
berangkat ke tanah haram.
-

pemerintahan (government)

sistem politik arab saudi merupakan monarki absolut, dimana


raja menjadi pemegang kekuasaan tertinggi. Raja arab saudi
menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan di Arab
saudi. Kerajaan arab saudi merupakan satu-satunya lembaga yang
dimana memegang penuh kekuasaan eksekutif.
Proses pengambilan kebijakan oleh pemerintah Arab saudi
telaha terstruktur dan menjadi desk job masing-masing kementrian
yang telah dibentuk oleh kerajaan arab saudi itu sendiri. Raja arab
saudi menempatkan setiap menteri sebagai penyambung tangan
dari kepentingan kerajaan arab saudi. Mekanisme di pemerintahan
arab saudi saling terhubung antar satu kementrian dengan
kementrian lainnya.

Kementrian-kementrian Arab Saudi yang mengurus masalah


haji selain kementrian urusan haji adalah, kementrian dalam
negeri (ministry of interior), kementrian umum (general ministry),
komite tertinggi haji (supreme hajj committe), dan juga menteri
urusan agama (ministry of religion affairs).
-

Masyarakat (societal)

Masyarakat arab saudi yang mayoritas adalah ummat Islam


menjadikan negara ini menjadi negara yang minim akan
kemajemukan.Kekayaan yang sangat besar yang didapat dari
minyak, sangat membantu Kerajaan Saudi baik di dalam maupun
luar negeri. Wilayah ini dahulu merupakan wilayah perdagangan
terutama di kawasan Hijaz antara Yaman-Mekkah-MadinahDamaskus dan Palestina. Pertanian dikenal saat itu dengan
perkebunan kurma dan gandum serta peternakan yang
menghasilkan daging serta susu dan olahannya. Pada saat
sekarang digalakkan sistem pertanian terpadu untuk meningkatkan
hasil-hasil pertanian.
Perindustrian umumnya bertumpu pada sektor Minyak bumi dan
Petrokimia terutama setelah ditemukannya sumber sumber minyak
pada tanggal 3 Maret 1938. Selain itu juga untuk mengatasi
kesulitan sumber air selain bertumpu pada sumber air alam (oase)
juga didirikan industri desalinasi Air Laut di kota Jubail. Sejalan
dengan tumbuhnya perekonomian maka kota-kota menjadi
tumbuh dan berkembang.
opini publik masyarakat arab saudi mengenai
penyelenggaraan haji khususnya jemaah yang berasal dari
indonesia sangat beragam, namun semua pandangan mengenai
jemaah indonesia selalu ke hal-hal yang positif seperti misalkan
orang-orang indonesia dikenal sebagai orang yang loyal hal ini
disebabkan karena orang indonesia yang berada di arab sering
menghabiskan uangnya hanya untuk membeli oleh-oleh untuk
keluarga, sahabat, dan rekan di indonesia serta cendera-cendera

mata khas arab saudi. Masyarakat indonesia juga dikenal dengan


keramah tamahannya serta murah senyum, hal inilah yang
menyebabkan masyarakat arab saudi senang apabila sedang
musim haji dan umrah.
Sistem (sistemic)
Arab Saudi terletak di antara 15LU - 32LU dan antara
34BT - 57BT. Luas kawasannya adalah 2.240.000 km. Arab
Saudi merangkumi empat perlima kawasan di Semenanjung Arab
dan merupakan negara terbesar di Asia Timur Tengah. Permukaan
terendah di sini ialah di Teluk Persia pada 0 m dan Jabal Sauda'
pada 3.133 m. Arab Saudi terkenal sebagai sebuah negara yang
datar dan mempunyai banyak kawasan gurun. Gurun yang
terkenal ialah di sebelah selatan Arab Saudi yang dijuluki "Daerah
Kosong" (dalam bahasa Arab, Rub al Khali), kawasan gurun
terluas di dunia.
Indonesia, yang mana mayoritas penduduknya Muslim bahkan terbesar di dunia - merupakan mitra yang strategis bagi
Arab Saudi. Dalam perjalanannya, kedua negara telah menjalin
hubungan yang sangat baik. Pada tahun 1999 ketika dilakukan
Jajak Pendapat di Timor Timur (sekarang Timor Leste), Arab
Saudi berulang kali menyampaikan rasa simpatiknya kepada
rakyat dan pemerintah Indonesia yang mengakui secara tegas hasil
dari jajak pendapat tersebut, yang ternyata mayoritas penduduk
Timor Timur memilih pisah dari Indonesia. Selain itu, Arab Saudi
selalu mendukung posisi Indonesia di forum
Internasional.Hubungan persahabatan antara Indonesia dan Saudi
Arabia telah menjadi contoh yang sangat istimewa ditinjau dari
segi hubungannya dengan Negara-negara lainnya. kedua Negara
telah membuka hubungan kerjasama ekonomi dan pertukaran
kebudayaan yang menjadikan hubungan tersebut makin erat.
Sekarang ini, sejumlah bidang telah menjadi perhatian untuk
mewujudkan hubungan yang semakin kuat antara Saudi dan
Indonesia.

V.kesimpulan
melihat kebijakan pemerintah arab saudi yang mengurangi
kuota haji untuk Indonesia tahun 2013 yang semula 211.000
jemaah yang kemudian dipangkas 20% hingga hanya menjadi
168.800 jemaah dari perspektif pre theory James N. Rosenau yang
melihat dari 5 variabel yang mempengaruhi perumusan kebijakan
luar negeri sebuah negara, kebijakan tersebut sangat lah
dipengaruhi oleh 2 variabel seperti yang telah di jelaskan James N.
Rosenau, variabel-variabel tersebut adalah:
1)

individu (individu)

2)

jabatan/peranan (role)

Hal ini bisa kita lihat dari variabel peranan raja Arab Saudi yang
dimana mempunyai gelar penjaga dua kota suci ialah orang
yang memegang kekuasaan dari kota madinah dan kota mekkah,
maksdunya ia memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
segala kegiatan dan kejadian di 2 kota tersebut. serta menteri
urusan haji arab saudi, dimana kementriannya lah yang memegang
wewenang atas keluarnya kebijakan tersebut selain atas kemauan
dari raja arab itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

http://haji.kemenag.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/det
ailberita/825
- http://www.saudi.gov.sa/wps/portal/!
ut/p/b1/04_SjzQ0NTEysTQyNjHSj9CPykssy0xPLMnMz0vMAf
GjzOId3Z2dgj1NjAz8zUMMDTxNzZ2NHU0NDd2DTYAKIvEo
8DYipN9LPyo9Jz8JaJWfR35uqn5uVI5FuqOiIgDmyIm/dl4/d5/L2dJQSEvUUt3QS80SmtFL1o2X0FHQ0JTSTQyME8
3VDEwSTU3QzNBNTExMEUx/
- http://www.hajinformation.com
- http://haji.kemenag.go.id
- James N. Rosenau The Study of World Politics Vol.1 2006

Anda mungkin juga menyukai