Anda di halaman 1dari 2

Sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8

juta km2 yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,2 juta km persegi dan wilayah Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta km 2. Selain itu, terdapat 17.504 pulau di Indonesia
dengan garis pantai sepanjang 95.181 km. Dengan cakupan wilayah laut Indonesia yang sangat
luas ini, tentunya laut Indonesia menyimpan banyak sekali potensi laut yang dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan masyarakat. wilayah ini tentunya memiliki beragam sumber daya alam laut
yang potensial dan memberikan hasil yang luar biasa. Sumber daya yang dapat diperbarui seperti
ikan-ikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, dan lain sebagainya.Di samping itu
juga terdapat sumber daya yang tidak dapat diperbarui seperti minyak, gas bumi, barang
tambang, serta mineral.
Jauh sebelum Indonesia merdeka, semangat maritim sudah menggelora, bahkan beberapa
kerajaan jaman dahulu mampu menguasai lautan dengan armada perang dan kapal dagang yang
besar. Namun semangat maritim tersebut menjadi luntur tatkala Indonesia mengalami penjajahan
oleh pemerintah kolonial Belanda. Pola hidup dan orientasi bangsa dibelokkan dari orientasi
maritim ke orientasi agraris (darat). Orientasi bangsa didasarkan pada bagaimana pola pikir dan
paradigma yang tercipta di masyarakat. Selama ini paradigma masyarakat kita masih
memusatkan perhatiannya pada sumberdaya yang ada di daratan. Sedangkan potensi kelautan
Indonesia belum banyak diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Wilayah pesisir merupakan wilayah yang berhadapan langsung dengan perairan laut.
Wilayah pesisir sangat potensial untuk pengembangan pendidikan berbasis kelautan.
Sebagaimana diketahui bahwa sebagian besar masyarakat bermukim di wilayah pesisir,
diantaranya masyarakat perkotaan yang sebagian besar berada di wilayah pesisir. Tidak hanya
itu, wilayah pesisir tidak dapat dipisahkan dengan permasalahan kemiskinan. Masyarakat pesisir
yang memiliki ekonomi menengah ke bawah

sebagian

besar

bermatapencaharian

sebagai

nelayan dan menggantungkan hidup kepada potensi laut kita. Namun mengapa mereka tetap
berada dalam belenggu kemiskinan padahal potensi laut kita teramat besar. Hal ini disebabkan
oleh rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat mengenai pengembangan
sumberdaya yang ada. Sebagian besar penguasa laut bangsa ini ialah mereka yang memiliki
kekuatan besar diantaranya para pemodal. Masyarakat kecil tetaplah kecil dan tiada daya
melawan ekspansi para pebisnis besar.

Kemajuan bangsa dapat diukur melalui pemerataan kesejahteraan masyarakat kecil dan
penghapusan jejak kemiskinan. Pemerintah saja sedemikian besarnya menaruh perhatian pada
peningkatan pendidikan sebagai tangga kemajuan bangsa, yang tentu saja pendidikan sangat
besar andilnya sebagai agen perubahan. Kesejahteraan suatu bangsa sangat ditentukan oleh ujung
tombak bangsa itu sendiri yakni generasi muda sebagai pembangun bangsa. Kesejahteraan akan
tercipta apabila masyarakat telah mampu memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara
optimal yaitu sumberdaya kelautan bangsa kita yang sangat kaya. Mengetahui generasi muda
sebagai agen pembangun bangsa sangat penting untuk menumbuhkan pola pikir melalui
pendidikan. Pola pikir yang dimaksud adalah mengarahkan kembali orientasi kemaritiman
bangsa yang dulu pernah dimiliki.
Pendidikan tinggi yang digencarkan oleh pemerintah tiada lain bertujuan untuk
menyongsong kemajuan bangsa. Melalui beasiswa yang disediakan diharapkan semakin banyak
anak bangsa dapat meraih pendidikan tinggi. Insan bangsa yang cerdas diharapkan memberikan
sumbangsih terhadap kemajuan bangsa. Kontribusi apa yang dapat diberikan oleh generasi
terdidik terhadap Indonesia ?. Salah satunya adalah melalui pengembangan pendidikan pada
umumnya yakni ikut berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa dan bertindak sebagai agen
dalam mengenalkan dan mengoptimalkan potensi kelautan bangsa yang sebegitu besarnya pada
khususnya.

Anda mungkin juga menyukai