Present
Karang adalah sistem sedimen yang unik. antar- yang hubungan fisik, kimia
dan biologi proses membuat mereka sangat menarik dan, di Selain itu,
terumbu fosil repositori utama hidrokarbon.
Dalam istilah sederhana dua fitur ciri terumbu. Pertama, mereka lateral
dibatasi dalam beberapa cara, bahkan meskipun mereka mungkin mencakup
area yang luas
Kedua, mereka menunjukkan bukti hayati yang cal pengaruh selama
pertumbuhan, meskipun hal ini tidak selalu jelas dalam beberapa terumbu
kuno,
Dalam bab ini istilah yang digunakan dalam pengertian umum untuk
karbonat biologis yang dipengaruhi akumulasi yang cukup besar selama
pembentukan telah memiliki beberapa bantuan topografi.
Reef mounds
para ahli mengakui dalam divisi lain dalam spektrum karang tergatung pada
peran organisme/biota yang terlibat.
Namun, banyak terumbu Kuarter memiliki jumlah yang sangat kecil dari
kerangka
terumbu mengungkapkan persentase yang sangat tinggi (volume) dari
rongga dan sedimen, sebelumnya diciptakan oleh pertumbuhan yang tidak
teratur dari frame dan oleh proses perubahan seperti bioerosion. Sebanyak
50% atau lebih dari frame asli dapat dihancurkan oleh proses fisik, biologis
dan diagenetic
Hasilnya adalah bahwa banyak terumbu kuno tampaknya kurang memiliki
luas, kaku, bingkai saling berhubungan, mungkin awalnya telah memiliki satu
selama pertumbuhan.
Reef Kompleks
James (1979) membagi fasies terumbu masa kini secara fisiografis menjadi 3 macam,
yaitu sebagai berikut:
a. Fasies Inti Terumbu (reef core facies)
Fasies ini tersusun oleh batugamping yang masif dan tidak berlapis, berdasarkan litologi
dan biota penyusunnya, fasies ini dapat dibagi menjadi 4 sub fasies, yaitu:
Sub-fasies puncak terumbu (reef crest)
Sub-fasies dataran terumbu (reef flat)
Sub-fasies terumbu depan (reef front)
Sub-fasies terumbu belakang (back reef)
b. Fasies Depan Terumbu (fore reef facies)
Litologi berupa grainstone dan rudstone dan merupakan lingkungan yang mempunyai
kedalaman >30 m dengan lereng 45 60. Semakin jauh dari inti terumbu (ke arah laut),
litologi berubah menjadi packstone, wackstone, dan mudstone.
c. Fasies Belakang Terumbu (back reef facies)
Fasies ini sering disebut juga fasies lagoon dan meliputi zona laut dangkal (< 30 m) dan
tidak berhubungan dengan laut terbuka. Kondisi airnya tenang, sirkulasi air terbatas dan
banyak biota penggali yang hidup di dasar. Litologi berupa packstone, wackstone dan
mudstone dan banyak dijumpai struktur jejak dan bioturbasi, baik horizontal maupun
vertikal.
Namun demikian, tidak semua terumbu karang yang ada di Indonesia bisa digolongkan ke dalam
salah satu dari ketiga tipe di atas.
4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)
Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu
ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis,
membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal
atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta),
Kepulauan Ujung Batu (Aceh)