Anda di halaman 1dari 8

Commercial Area Penataan

Terminal Penumpang Teluk Nibung

PLUMBING :

BAB 07

PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN

DAFTAR ISI

HAL

1.

UMUM ..................................................................................................... 147

2.

SISTEM .................................................................................................. 149

3.

PERSYARATAN PERALATAN & MATERIAL ........................................... 150

4.

TESTING ................................................................................................. 151

146

01.

Umum
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan yang dimaksud ialah mengenai pelaksanaan pekerjaan :
Pengadaan, pemasangan dan penyetelan INSTALASI FIRE FIGHTING
yang terdiri dari : Instalasi-instalasi fire hydrant & fire extinguisher.
2. Membuat gambar instalasi terpasang secara lengkap.
3. Melatih operator yang ditunjuk oleh pemberi tugas tentang instalasi
yang dipasang. Pemborong diwajibkan pula menyerahkan Dokumen cara
operasi maupun pemeliharaan dari sistem tersebut.
4. Melaksanakan masa pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan
tenaga yang cakap untuk pemeliharaan terhadap instalasi yang telah
dipasangnya selama 6 (enam) bulan dihitung dari masa penyerahan
instalasi. Pemborong harus bersedia datang sewaktu-waktu jika
terjadi masalah atau kerusakan serta memperbaikinya segera.
5. Garansi
Pemborong harus memberikan garansi dari pabrik selama
satu tahun untuk pompa-pompa.

paling kurang

b. Pengiriman
1. Tata cara pelaksanaan yang tercantum dalam peraturan yang
syah berlaku di Republik Indonesia ini harus betul-betul ditaati antara lain
Dinas Pemadam kebakaran Pemerintah setempat. Peraturan-peraturan
Depnaker, LPC, NFPA kecuali bila dibatalkan oleh Rencana Kerja dan
Syarat.
2. Pemborong diharuskan :
a). Mengirimkan contoh bahan yang akan digunakan.
b). Menyerahkan
brosur dan Gambar Detail peralatan yang akan
digunakan sebelum dilakukan pemesanan untuk disetujui MK.
c). Menyediakan peralatan yang baik untuk pelaksanaan seperti water
pas, water pump, pipe cutters, pipe dan tube threaders,
meteran, meggertest dan lain-lain. Viset dan Fastening Tools.
3. Apabila MK meragukan kualitas bahan atau alat tertentu, maka
bahan tersebut akan dikirimkan ke laboratorium penyelidikan bahan,
atas biaya Pemborong dan alat dimaksud harus segera diganti
bila tidak memenuhi syarat.
147

4. Bahan yang dinyatakan tidak baik oleh Pemberi Tugas/MK lapangan


maka Pemborong harus menyingkirkan bahan tersebut keluar lapangan
dalam jangka waktu 3 (tiga) hari.
c.

Gambar - gambar
1. Pemborong
wajib
membuat
gambar detail untuk pelaksanaan
pekerjaan (shop drawing) dan perubahan-perubahannya bila terjadi.
Harus membuat gambar yang sesuai dengan instalasi terpasang (as built
drawing).
2. Gambar kerja dan Gambar Detail untuk dibuat pekerjaanharus
selalu berada dilapangan setiap waktu. Gambar tersebut dalam keadaan
jelas, dapat dibaca dan menunjukkan perubahan-perubahan terakhir.
3. Ukuran pokok dan pembagiannya, seluruhnya telah tercantum
dalam gambar kerja dan detail. Ukuran tersebut merupakan ukuran
efektif/bersih, atau ukuran dalam keadaan jadi. Oleh karena itu
dalam pelaksanaan maupun pemesanan ukuran-ukuran harus
diperhitungkan sebagai ukuran efektif.

d.

Pelaksanaan Pekerjaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi, Pemborong diwajibkan
mengetahui lintasan dan posisidari instalasi listrik, ground sistem, air
dan sanitasi yang ada hubungannya dengan pekerjaan fire protection ini.
2. Jika didalam melaksanakan pekerjaan ada salah satu bagian
instalasi yang sukar dilaksanakan, Pemborong wajib membuat laporan
tertulis dan hal tersebut segera dibicarakan dengan MK/pengawas.
3. Pekerjaan bisa dianggap selesai dan diterima apabila telah
dilakukan test dan dinyatakan baik secara tertulis oleh MK.
4. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang-orang
yang ahli. Untuk pelaksanaan khusus Pemborong harus memberikan
surat pernyataaan yang membuktikan bahwa pelaksanaannya
memang mempunyai pengalaman dan kecakapan tersebut.
5. Semua barang dan peralatan yang dipergunakan untuk instalasi
harus baru dan memenuhi persyaratan yang ditentukan. Jika barang dan
peralatan tersebut tidak ditentukan dalam rencana kerja & syarat
maka barang- barang tersebut harus barang-barang yang normal
dipakai.
6. Mengikuti ketentuan pekerjaan instalasi plambing.
7. Selama pekerjaan berlangsung Pemborong
harus
mengembalikan pada keadaan semula, Misalnya harus terjadi
148

pembobokan dinding, lantai dan sebagainya. Pembobokan ini baru


dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari MK/pengawas.

02.

SISTEM
a. System pemadam kebakaraan disini pada dasarnya terbagi menjadi 3 bagian :
Fire Hydrant System
Fire Extinguisher System
Air cadangan bagi kebakaran terdapat pada Ground Water Tank. Dari tanki ini
air dihisap oleh Hydrant untuk selanjutnya didistribusi ke setiap fire hose cabinet.
Pompa bekerja secara automatic berdasarkan turunnya tekanan dan
berhenti secara manual.

b.

Fire Extinguisher
1. Uraian Umum
Untuk keperluan pencegahan kebakaran secara umum selain
penyediaan hydrant dan Sprinkler harus disediakan pula tabungtabung fire extinguisher.
Gambar-gambar menunjukkan letak dari fire extingui-sher, secara garis
besar dimana area yang harus diproteksi dengan fire extinguisher.
2. Standard
Standard yang dipakai harus sesuai dengan peraturan- peraturan yang
dikeluarkan oleh Dinas Kebakaran Daerah setempat dan NFPA 10, 13, 14 &
20. Sistem secara keseluruhan harus sesuai dengan peraturan
tersebut.
3. Peralatan dan Checking
Adalah
meliputi :
a). Jenis portable lengkap dengan hose nozzle, dipasang tergantung
pada dinding setinggi 1,2 m dari finish floor.
b). Harus di test kemampuan otomatis pada keadaan
darurat.
c). Memiliki name plate dengan data-data

: jenis

media,
149

klasifikasi pemadaman, penggunaan, masa berlaku dan pengisian


kembali.
4. Peralatan Fire Extinguisher
Bahan yang dipakai untuk keperluan ini ialah serbuk kimia multipurpose
dry chemical (ABC fire), (BC fire) dan BCF serta CO2, dengan spesifikasi
sebagai berikut :
c. Fire Hydrant
1. Uraian Umum
Gambar instalasi fire hydrant menunjukkan letak dari fire hose dan
instalasi pipingnya secara garis besar, fire hose dapat memproteksi area 800
m.
Sprinkler System Type Wet Pipe Riser dengan 1 (satu) unit Alarm
Check
Valve yang melayani setiap 1.000 kepala Sprinkler.
2. Standard
Standard yang dipakai harus sesuai dengan peraturan yang
dikeluarkan oleh Dinas kebakaran Pemerintah setempat, NFPA dan LPM.

03.

Persyaratan Peralatan & Material


a. Referensi yang harus diperhatikan adalah pekerjaan-pekerjaan yang
terkait yaitu :

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

: Pemipaan
: Isolasi dan Pengecatan
: Pompa
: Katub & Valves

b. Hydrant Box (Indoor)


Indoor type cabinet meliputi :

Bahan

: Steel plat dicat merah lengkap dengan tulisan


petunjuk, lubang pipa diameter 65 mm, dan 40 mm.

Ukuran

: 125 x 80 x 18 cm

Hose rack : Cast iron dilapisi bronze.


150

Hose

: Panjang 30 m, diameter 1 1/2" (40


mm),bahan linen/kanvas

Hose nozzle/plated.

: diameter 40 mm (1 1/2") bahan


brass chroom jenis smooth bore.

Angle valve/ Landing valve : diameter


40 & 65 mm valve dengan
coupling yang sesuai dengan standard dinas pemadam kebakaran.
Hydrant box termasuk penempatan fire alarm (push button, fire lamp, alarm
dan lain-lain).
c.

Hydrant Box (Outdoor)


Bahan dan standard yang sama dengan indoor hydrant, dengan
persyaratan tambahan khusus diinstalasikan untuk luar bangunan.
Diameter Hose

d.

Pillar Hydrant
Type
65) Bahan

e.

: 2 1/2" (65 mm) panjang 2x20 m lengkap dengan


hose nozzle.

: two way (100 x 65 x


: Cast iron

Alarm Check Valve


Alarm Check Valves type Wet Riser, lengkap dengan Water Motor Alarm.

04.

TESTING
a.

Test Instalasi
Setelah selesai pemasangan instalasi pipa (sebelum memasang
sprinkler head) seluruh sistem distribusi air untuk pemadam kebakaran
harus di uji dengan tekanan hidrostatik sebesar 1.5 kali tekanan
kerjanya (working
pressure) dan dibiarkan dalam kondisi ini selama paling kurang 2 (dua)
jam tanpa mengalami kebocoran.

Apabila sesuatu bagian dari instalasi akan tertutup oleh konstruksi


bangunan lain (ceiling) maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji
151

dengan cara yang sama seperti diatas setelah ditutup dengan


kontruksi
bangunan tersebut (ceiling).

b. Hydrant pump
System kerja
Terdiri dari 3 buah pompa
1.

: automatic, manual.
: jockey pump dan electric pump, diesel
Pump

Fungsi jockey/pump.
Untuk menstabilkan tekanan air didalam
perubahan suhu udara atau keadaan lain.

instalasi

pipa,

2.

Fungsi electric pump.


Pompa utama, untuk mengatasi kebakaran, sumber daya dari
PLN.

3.

Pompa-pompa secara otomatis tidak bekerja apabila air didalam


reservoir dalam keadaan minimal (kosong).

akibat

c. Test Prosedure
1.

Sebelum perlengkapan hydrant dicoba, maka terlebih dahulu pipa


instalasi hydrant ditest dulu mengenai kebocorannya.
Dengan cara mengisi air ke instalasi dengan pompa (motor pompa atau
pompa tangan). Sampai tekanan yang diharuskan minimal 1 kg/cm dan
tidak ada penurunan selama 2 jam.

2.

Kalau pipa instalasi hydrant sudah dalam keadaan baik tidak bocor
maka pengecekan equipment lainnya dapat dilaksanakan.

3.

Pengecekan pompa.
Diperiksa koupling dan poros pompa dengan electro motor,
dalam keadaan satu garis atau tidak.

Kedudukanpompa pada engine mounting/base harus water pass


dan baut-bautnya harus terpasang kuat.

Oli sebagai bahan pelumas untuk pompa harus telah terisi.

Secara mekanik impeller (baling-baling) pompa harus dapat


diputar dengan ringan dengan tangan.

Power yang masuk ke terminal pompa dari panel pompa dicheck.


152

Phase to phase dengan tegangan 220/380 volt.

Setelah itu pompa dialirkan tegangan dan dilihat putaran balingbaling dari pompa. Arah putaran harus clock wise (searah jarum
jam).

Pengecheckan RPM, pompa dijalanan semua kran-kran ditutup.


Amper setiap phase dicheck/diukur. RPM yang diharuskan
untuk pompa ini harus sesuai dengan spesifikasi.
Kran-kran dibuka perlahan-lahan dan dicheck ampernya. Dan
amper akan naik sampai titik maksimal (full capasity sesuai besar kilo
watt dari pada electro motor).

Sudah diketahui besar amper, pengecekan pompa pada


pressure gauge pada masing-masing pompa dan di hydrofor.

Jockey pump.
Posisi kran dibuka air dibuang, maka secara otomatis tekanan
air akan berkurang, dan jockey pump bekerja, dan pada tekanan
tertentu pompa akan berhenti.

Electric pump.
Posisi kran pada hydrant dibuka, tekanan drop, electric pump akan
bekerja.

4.

Dalam pengetesan ini bila menggunakan sistem otomatis,


maka selector untuk panel, di switch pada posisi otomatis.

5.

Sedangkan untuk sistem manual, selector switch berada pada posisi


manual menghidupkan dan mematikan dengan cara menekan push
button.

AKHIR BAB

153

Anda mungkin juga menyukai