PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui
demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan
salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita
harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya
jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin
tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi
(Gunawan, 1998).
Masalah kependudukan khususnya gagasan terhadap KB telah dimulai
sejak tahun 1950 dan tahun 1957 mulai di organisasikan pelaksanaannya oleh
suatu organisme swasta yang disebut PERKUMPULAN KELUARGA
BERENCANA (PKBI)
Paradigma program KB Nasional telah dirubah isinya dari mewujudkan
Norma Keluarga Kecil Bahagia Dan Sejahtera (NKKBS) menjadi Keluarga
Berkualitas Tahun 2015 yaitu keluarga yang sejahterah, sehat, maju, mandiri,
memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan bertanggung jawab,
harmonis dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang
serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan
akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah
berubahnya
paradigma
dalam
pengelolaan
masalah
kependudukan
dan
tetap
ada.
Oleh
karena
itu,
sebelumnya
pemakai
harus
kontra indikasi, efek samping, masalah yang terjadi dari penggunaan, dan
penatalaksanaan efek samping dari KB Implan.
2. Bagi institusi pendidikan, hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan
manfaat, khususnya memperluas cakrawala di bidang kesehatan khususnya
tentang KB Implan.
3. Manfaat bagi penulis makalah, sangat berguna untuk menambah wawasan
dan sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama
kuliah khususnya pada materi KB Implan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi KB Implant
Kontrasepsi implant adalah kontrasepsi yang ditanam di bawah kilit, guna
untuk mengukur fertilitas untuk membantu seseorang, individu atau suatu
keluarga melengkapi tujuan tertentu seperti :
1. Menunda kelahiran anak pertama
2. Mengatur jarak atau jumlah kelahiran
3. Mengakhiri fertilitas setelah mencapai sejumlah anak yang di inginkan
4. Menanggulangi
kemandulan,
pendidikan
hidup
keluarga,
nasihat
Nyaman
batang dengan panjang 4 cm, diamater luar 2 mm, terdiri dari suatu EVA
(Ethylene Vinyl Acetate) berisi 60 mg 3 ketodesogestrel yang dikelilingi suatu
membran EVA, berdaya kerja 2 3 tahun.
2.
Biodegradable
Yang sedang diuji coba saat ini :
a.
Capronor
Suatu kapsul polymer berisi hormon levonorgestrel, dengan daya kerja
18 bulan. Rencana siap pakai : pertengahan dasawarsa 1990-an.
b.
Pellets
Berisi norethindrome dan sejumlah kecil kolesterol, daya kerja 1 tahun.
Rencana siap pakai : pertengahan dasawarsa 1990-an.
2) Terdiri dari 6 kapsul silastik (karet silicone) yang berisi dengan hormon
levonorgestrel dan uung ujung kapsul ditutup dengan silastik adhesive
3) Sangat efektif untuk mencegah kehamilan 5 tahun
4) Saat ini norplan yang paling banyak dipakai
b. Implanon
1) Dipakai sejak tahun 1987
2) Terdiri dari 2 batang silatik yang padat panjang tiap batang 40 mm,
diameter 2,4 mm
3) Masing masing batang diisi dengan 68 mg 3 ketodesogastrel di 2 matriks
batang
4) Sangat efektif untuk mencegah kehamilan selama 3 tahun
c. Jadena dan indoplant
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgastrel dengan lama
kerja 3 tahun
2.2 Efektifitas KB Implan
1. 99 % Sangat efektif (kegagalan 0,2 1 kehamilan per 100 perempuan).
Angka kegagalan norplant : < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun
pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode
barier.
2. Efektivitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada tahun ke 6
kira-kira 2,6 3% akseptor menjadi hamil
3. Norplant 2 sama efektifnya seperti norplant, untuk waktu 3 tahun pertama.
Semula diharapkan norpant 2 juga akan efektif untuk 5 tahun, tetapi
ternyata setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah besar
yang tidak diduga sebelumnya, yaitu sebesar 5 6%. Penyebabnya belum
jelas, disangka terjadi penurunan dalam pelepasan hormonnya.
4. Lendir serviks menjadi kental
5. Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
6. Mengurangi transportasi sperma
7. Menekan ovulasi
Perubahan
lendir
serviks
menjadi
kental
dan
sedikit,
sehingga
Mengganggu
proses
pembentukan
endometrium
sehingga
terjadi
implantasi
Menekan ovulasi
Segera setelah implant dimasukkan ke bawa kulit lengan atas ekseptor, secara
tetap sejumlah levenorgestrel akan dilepaskan. Keadaan inilah yang melindungi
akseptor dari kehamilan, selama implant tetap berada di tempat tersebut
(GUNAWAN, 1999).
2.4 Indikasi KB Implan
- Tidak
dapat
memakai
jenis
KB
yang
Pasca keguguran
lain
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang
terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari
pemakaian.
Penanganan :
Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada tahun
pertama. Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak diperlukan
tindakan apapun. Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin
melanjutkan pemakaian implant dapat diberikan pil kombinasi satu siklus,
atau ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari. Terangkan kepada klien bahwa akan
terjadi perdarahan setelah pil kombinasi habis. Bila terjadi perdarahan lebih
banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3 7 hari dan
kemudian dilanjutkan dengan satu siklus pil kombinasi, atau dapat juga
diberikan 50 mg etilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14
21 hari.
c. Infeksi pada daerah insersi
Penanganan :
Bila terdapat infeksi tanpa nanah,bersihkan dengan sabun dan air, atau
antiseptik. Berikan antibiotik yang sesuai untuk 7 hari. Implant jangan dilepas
dan klien diminta kembali 1 minggu. Apabila tidak membaik, cabut implant
dan pasang yang baru pada satu sisi lengan yang lain atau cari metode
kontrasepsi lain. Apabila ditemukan abses, bersihkan dengan antiseptik, insisi,
dan alirkan pus keluar, cabut implant, lakukan perawatan luka dan berikan
antibiotik oral selama 7 hari.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kontrasepsi implant adalah kontrasepsi yang di taman di babwah kulit
yang berguna sebagai pengatur fertilasi utuk menbantu seseorang atau individu
duatu keluarga mencapai tujuan tertentu separti :
kemandulan,
pendidikan
hidup
keluarga,
nasihat