Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
: Kelompok 3
:: Burn Unit RSUP Sanglah
: 12 Oktober 2016
I. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Ny. N.W.M.
: 39 tahun/ 31-12-1976
:Perempuan
:Hindu
: SMP
: juru masak
: Dalung. Kuta Utara,
No. RM
Tanggal masuk IRI
Tipe masuk IRI
Cara masuk IRI
Asal
Tanggal Pengkajian
Sumber Informasi
: 16043040
: 05-10-2016/ 19.40
: Emergency
: Brankar
: Rujukan RS Siloam
: 06-10-2016/ 09.00
: Pasien, Keluarga dan
Status
Perkawinan
Badung
: Nikah
rekam medik
Keluarga mengatakan sebelumnya keluarga tidak ada riwayat penyakit apapun, pernah sakit
hanya panas demam dan langsung sembuh
Genogram:
= laki-laki
= pasien
= perempuan
= hubungan pernikahan
= tinggal serumah
= meninggal
= anak
III. Pengkajian Keperawatan
1. Tanda vital & nyeri
Tekanan Darah: 111/60 mmHg
Nadi: 92 x/menit
Respiration Rate: 19x/menit\
Suhu: 36,4 OC
pasien mengeluh nyeri pada tangan akibat terbakar.
P: nyeri walaupun hanya diam
Q: nyeri terasa seperti terbakar dan panas
R: pada daerah luka Ekstremitas atas dan bawah kanan-kiri. perut dan leher
S:skala 4
T: terus menerus
2. Pernafasan
: pasien bernafas spontan, dada pasien terlihat simetris, gerakan dada simetris, tidak ada
otot bantu pernapasan, cuping hidung negatif, jejas diareal hidung dan wajah positif
namun tidak menutupi saluran pernafasan, terpasang nasal kanul 4 lpm
P : fokal fremitus positif kanan kiri
P : sonor
A : vesikuler disemua lapang paru
D
S
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
3. Kardiovaskuler
n
n
N
N
Tonus Otot:
4444
7. Genito urinari
Inspeksi: genitalia normal, terpasang kateter urine
urine output: 355 cc/6 jam
Balance cairan
Kebutuhan cairan pasien dengan rumus baxter adalah
4 x BB x luas luka bakar (%): 4 x 57 x 34,5 : 7866 cc
kebutuhan cairan 8 jam pertama diberikan dari kebutuhan cairan yaitu 3933 cc
kebutuhan cairan sisanya 3933 cc diberikan dalam 16 jam
: 25 + LB% x BSA
2
: 25 + 34,5 x 1,59 = 47,30 cc/jam= 47 cc/jam = 282 cc/24 jam
2
INTAKE
Water Metabolism (WM)
Infus RL
Infus NaCl 3%
INFUS Nacl 0,9%
Fentanyl
Makan/Minum
Total intake
OUTPUT
IWL :
Urin :
Total output :
: IWL
:
:
= 141cc
120 cc
100 cc
25 cc
12cc
700 cc
1098 cc
:
:
:
282 cc
350 cc
632cc
Pasien tidak dapat melaksanakan ibadah sesuai agamanya karena tirah baring. Tampak
keluarga pasien menjenguk dan berdoa untuk kesembuhan pasien. Pasien mengatakan
bersyukur karena masih diberi keselamatan oleh Tuhan. Pasien berharap lekas sembuh dan
dapat menjalani aktivitas sehari-hari.
13. Keadaan lokal .
kepala 9 %
grade II A
tangan
kanan 6%
Grade II AB
tangan kiri
7,5% Grade II
V. Terapi
Terapi tanggal 6-10-2016
Oral
Sucrofat sirup 1000 mg tiap 8 jam
metformin 500 mg tiap 8 jam setelah resusitasi cairan selesai
propanolol setiap 24 jam
Parenteral
Vitamin C 200mg dalam infus ringer laktat
paracetamol 1 gram infus tiap 8 jam
ranitidin 1 ampul tiap 12 jam
fentanyl 2 cc/jam
Nebulizer ventolin tiap 8 jam
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tanggal 6 Oktober 2016 / 02:36:29 WITA
Parameter
Hematologi
Darah lengkap
(CBC)
WBC
NE%
HGB
HCT
Hasil
Satuan
Nilai rujukan
19.02
86,03
15.71
48.43
103/L
%
g/dL
%
4.1-11.0
47-80
13.5-17.5
41.0-53.0
PLT
Hematologi
PPT
APTT
Kimia Klinik
SGOT
SGPT
Albumin
BUN
Kreatinin
Natrium
Kalium
AGD
PH
PCO2
PO2
HCO3Beecf
311.60
103/L
150-440
14,8
26.10
Detik
Detik
10.8-14.4
24-36
24,10
12,20
2.78
10.00
0.60
128
3,69
U/L
U/L
g/dl
mg/dL
mg/dL
mmol/L
mmol/L
11.00-27.00
11.00-34.00
3.40-4.80
8.00-23.00
0.70-1.20
136-145
3.50-5.10
7,42
38,4
228,20
24,30
-0.2
mmHg
mmHg
mmol/L
Mmol/L
7.35 7.45
35.00 45.00
80.00 100.00
22.00 26.00
-2 - 2
(Kikianita Oktavia E)
N
O
1.
DATA PENUNJANG
ANALISA DATA
ETIOLOGI
S:
pasien mengeluh nyeri pada tangan
akibat terbakar.
P: nyeri terasa walaupun hanya
diam
Q: nyeri terasa seperti terbakar dan
panas
R: pada daerah luka Ekstremitas
atas dan bawah kanan-kiri.
S:skala 4
T: terus menerus
O:
Tekanan Darah: 110/80 mmHg
Nadi: 90x/menit
Respiration Rate: 20x/menit
Suhu: 37OC
Inspeksi:
Terdapat luka bakar
- wajah terlihat kehitaman
dan dibagian kelopak mana
menelupas dengan grade 2
A 9%
- di ektreremitas atas kanankiri dari lengan atas hingga
jari tangan grade IIAB 6 %
dekstra dan 7,5% sinistra
dan terbalut perban
- diektremitas bawah kanankiri dengan grade 2 AB 6%
dekstra da 6% sinistra
- terdapat luka balutan pada
leher dan juga perut
MASALAH
Nyeri
luka bakar
merangsang mediator
nyeri (bradikinin, kinin,
& prostaglandin)
impuls nyeri dikirim ke
otak
di terima dan di
terjemahkan oleh
hipotalamus
dikirim kembali ke syaraf
perifer
timbul sensasi sakit/nyeri
nyeri: akut
S:
Kerusakan
integritas kulit
bulla/vesikel pecah
lapisan kulit terbuka
barrier kulit terbuka
O:
Pasien mengalami luka bakar
Grade 2 AB 34,5 % dan telah
dilakukan debridement luka bakar
pada area wajah, tangan dan dada
pasien
3.
kulit mengalami
kerusakan akut
kerusakan integritas
jaringan
cedera luka bakar
Resiko infeksi
vesikel/bulla pecah
dalam keadaan luas
Luka terbuka dan
terkelupas
barier kulit terbuka/rusak
Port de entry kuman
kuman patogen berisiko
berkolonisasi
4.
S:
Pasien mengatakan sekarang
mengalami keterbatasan bergerak
karena banyak balutan di tubuhnya
seperti pada tangan, kaki, dan perut
O:
Pemenuhan ADL
resiko infeksi
Cidera luka bakar
Kerusakan kulit
Luka terbuka, kulit
terkelupas
Debridement luka
Defisit Perawatan
Diri
DO:
- Terdapat luka bakar grade II
AB 34,5 %
- Balance Cairan : +466 cc
- dilakukan resusitasi cairan
- kebutuhan cairan 7866 cc
- pasien nampak odema
Peningkatan evaporasi
berlebih
DS:
Pasien mengatakan bahwa kemarin
mengalami ledakan kompor gas di
tempat kerja dan saat kejadian
berada di ruangan yang tertutup
Luka bakar
DO:
- terpasang nasal kanul 4 lpm
- hasil thorax photo paru dan
jantung normal
- Hasil AGD
PCO2 38,4
mmHg
PO2
228,2 mmHg
0
HCO3 24,30 mmol/L
Beecf -0.2
Mmol/
L
7
Luka bakar
DS:
Pasien mengatakan sakit saat
mengerakkan tangannya
DO:
Pasien tampak bedrest
Extremitas atas dan bawah
tampak terdapat balutan
paasien Tampak makan dan
Kekurangan
volume cairan
ketidakseimbangan
volume cairan
Resiko bersihan
jalan nafas tidak
efektif
Luka bakar
Hambatan
mobilitas fisik
Diagnosa Keperawatan
Tanggal perumusan
6 Oktober 2016
2
2
3
4
3
4
6 Oktober 2016
6 Oktober 2016
6 Oktober 2016
6 Oktober 2016
6 Oktober 2016
6 Oktober 2016
Tanggal pencapaian
RENCANA KEPERAWATAN
N
O
1
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Ketidakseimbangan
volume cairan b/d
evaporsi tubuh yang
berlebih
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x24
jam keseimbangan cairan
tidak terganggu, dengan
kriteria hasil :
1 Keseimbangan asupan
dan haluaran urin
dalam 24 jam
2 Tidak ada asites,
distensi vena leher,
oedem perifer
3 Urin output minimal
1cc/kgBB
Resiko bersihan
jalan napas
INTERVENSI
1. Peningkatan keseimbangan cairan
dan pencegahan komplikasi akibat
kadar cairan yang tidak normal atau
tidak diinginkan
2. Pantau, warna, jumlah, dan
frekuensi kehilangan cairan
3. Observasi khusus terhadap
kehilangan cairan yang tinggi dan
elektrolit
4. Monitoring balance cairan pada
pasien
5. Maintanance cairan pada pasien
RASIONAL
1. keseimbangan cairan dapat
mengganggu kondisi fisik
pasien
2. b.megevaluasi balance cairan
pasien
3. mengurangi kekurangan cairan
pada pasien
4. memaintanance cairan
5. menyeimbangkan dan
melakukan tindak lanjut pada
pasien.
1.
Nyeri akut
berhubungan dengan
luka di kulit
Risiko infeksi
5.
Kerusakan integritas
kulit berhubungan
dengan kerusakan
barier kulit
Mandiri
1. Kaji karakteristik nyeri secara
komprehensif
2. Ajarkan tentang teknik
pengontrolan nyeri non
farmakologis seperti distraksi dan
napas dalam
3. Pantau tanda tanda vital pasien
4. Health education mengenai
munculnya nyeri
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian analgesik
1. Pantau tanda / gejala infeksi
2. Rawat luka operasi dengan teknik
steril
3. Memelihara teknik isolasi, batasi
jumlah pengunjung
4. Ganti peralatan perawatan pasien
sesuai dengan protap
1.
Defisit Perawatan
Diri berhubungan
dengan nyeri luka
bakar
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mandiri
1.
Kaji kebutuhan
dan kemampuan pasien dalam
melakukan perawatan diri
2.
Pantau adanya
perubahn kemampuan fungsi
3.
Bantu pasien
untuk memenuhi kebutuhan
1.
Men
getahui kebutuhan dan
pemenuhan ADL pasien
2.
Men
getahuiperubahan fungsi dalam
pemenuhan ADL
3.
Mem
enuhi ADL yang tidak
aktivitas sehari-hari.
2. Kemampuan untuk
mempertahankan
perawatan diri.
perawatan diri
4.
Dukung
kemandirian pasien dalam
melakukan perawatan diri
5.
Ajarkan keluarga
untuk menggunakan metode
alternative dalam perawatan diri
6.
Libatkan
keluarga dalam penentuan rencana
Kolaborasi
7.
Berikan
pengobatan nyeri sesuai program
dokter sebelum aktivitas
terpenuhi
4.
Mem
otivasi pasien dalam
kemandirian
5.
Mebj
aga agar pasien tetap terawatt
dan terpenuhi kebutuhan ADL
6.
Mem
bantu pasien dalam memenuhi
ADL
7.
Men
gurangi nyeri pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa: Ketidakseimbangan volume cairan b/d evaporsi tubuh yang berlebih
WAKTU
6 Oktober
2016
08.00 wita
IMPLEMENTASI
1
13.00
7 Oktober
2016
07.00 wita
PARAF
kiki
Jumlah (cc)
60
60
60
60
50
60
Warna
Kuning pekat
Kuning pekat
Kuning pekat
Kuning pekat
Kuning pekat
Kuning pekat
Planning:
Lanjutkan intervensi nomor 1, 2, 3, 4,
EVALUASI
3
13.00
8 Oktober
2016
13.00 wita
Analisa Data:
ketidakseimbangan volume cairan teratasi
sebagaian
Warna
Kuning jernih
Kuning jernih
Kuning jernih
Kuning jernih
Kuning jernih
Kuning jernih
Kuning jernih
Planning:
Lanjutkan intervensi nomor 1, 2, 3, 4,
18.00
Jumlah (cc)
180
300
100
100
50
50
45
Jumlah (cc)
300
200
600
Warna
Kuning pekat
Kuning pekat
Kuning pekat
09.00 wita
09.30 wita
10.30 wita
7 Oktober
2016
08.00 wita
PARAF
Kiki
EVALUASI
Pukul 13.00 wita
Subjektif:
pasien mengatakan nyeri masih terasa skala 4
Objektif:
a. Pasien masih tampak tertidur
b. skala nyeri 4
c. Tanda-tanda vital pasien
Tekanan darah: 120/70 mmHg
Suhu: 36,9 C
RR: 20 x/menit
Nadi : 79 x/menit
Analisa Data:
Masalah keperawatan nyeri:akut teratasi sebagian
Planning:
Lanjutkan intervensi nomor 1, 2, 3, 4,
kiki
1. Mengkaji kharakteristik nyeri pasien
Hasil:
Pasien mengatakan nyeri masih terasa namun
hilang timbul terasa nyeri saat berkeringan
kemudian keringat menetes pada luka, skala nyeri 4
12.00 wita
10.30 wita
8 Oktober
2016
14.00 wita
TD(mmHg)
125/75
110/70
120/80
125/80
110/70
RR(x/mnt)
20
18
20
20
18
S(oC)
37
36,7
36,9
37
36,9
b. skala nyeri 4
c. Tanda-tanda vital pasien
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Suhu: 36,9 C
RR: 18 x/menit
Nadi : 87 x/menit
N(x/mnt)
85
90
79
89
87
Analisa Data:
Masalah keperawatan nyeri:akut teratasi sebagian
Planning:
Lanjutkan intervensi nomor 1, 2, 3, & 4
TD(mmHg)
120/75
110/70
110/65
125/70
110/70
RR(x/mnt)
20
18
20
20
18
S(oC)
38,9
36,9
38,7
38,4
38,4
N(x/mnt)
88
83
79
88
87
15.00
hasil
infus paracetamol 1 g telah dimasukkan per IV
Planning:
Lanjutkan intervensi nomor 1, 2, 3, & 4.
Anjurkan pasien untuk banyak minum
IMPLEMENTASI
PARAF
Kiki
EVALUASI
Pukul 13.00 WITA
S: psien mnegeluh badannya berkeringat
O:
-Tanda-tanda vital:
Suhu 38,4C
-pengunjung datang sesuai jamnya
-tindakan injeksi dilakukan dengan teknik
aseptik
A: Masalah keperawatan resiko infeksi
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi no 1, 2, & 3
7 Oktober
2016
10.00-10.30
wita
kiki
1. Melakukan observasi tanda/gejala infeksi pada pasien
Hasil:
Suhu 36,9 C
2. melakukan penjadwalan perawatan luka pada tanggal
8 Oktober 2016
Hasil:
Pasien telah dijadwalkan untuk perawatan luka ada
tanggal 8 Oktober 2016 pada shift pagi
3. Menganjurkan keluarga pasien untuk tidak terlalu
banyak yang menjenguk pasien.
Hasil:
Keluarga memahami dan akan menjenguk sesuai
jamnya.
4. Melakukan tindakan injeksi obat dengan prinsip steril
Hasil:
Kiki
1. Melakukan observasi tanda/gejala infeksi pada pasien
Hasil:
Suhu 38,9 C
2. menganjurkan pasienuntuk banyak minum air putih.
Hasil:
Pasien nampak telah menghabskan 2 gelas air putih
3. Melakukan tindakan injeksi obat dengan prinsip steril
Hasil:
Injeksi obat pasien dilakukan dengan prinsip steril
Diagnosa: Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan pada lapisan kulit
WAKTU
6 Oktober
2016
09.00 wita
10.00 wita
10.30 wita
11.00 wita
12.00 wita
7 Oktober
2016
IMPLEMENTASI
PARAF
kiki
EVALUASI
Pukul 13.00 wita
Subjektif:
Pasien mengatakan sulit menngerakkan tubuhkan
hanya mampu mengankat tangan dan kaki
Objektif:
a. pasien mampu ROM pada jari tangan
b. psien mampu mengakat tangan walaupun
terbaut perban
Analisa:
Masalah keperawatan kerusakan integritas kulit
teratasi sebagian
3. Melatih ROM
Hasil:
Pasien dimotivasi untuk menggerakan tangan
dan kaki serta jari jari
4. Mengajarkan pada keluarga untuk menjaga
kebersihan luka dan tempat tidur
Hasil:
Keluarga memahami untuk menjaga kebersihan
luka
5. Memotivasi pasien untuk makan makanan yang
telah diberikan rumah sakit untuk mempercepat
penyembuhan luka
Hasil:
Pasien hanya menghabiskan 5 sendok makanan
karena bibirnya masih bengkak
Planning:
lanjutkan intervensi nomor 1, 2, 3, 4, dan 5.
kiki
09.30 wita
1.
10.00 wita
pasien
Hasil:
debridement hari ke-1 dengan balutan luka
bersih bersih terdapat sedikit rembesan pada
luka di tangan kiri, rencana evaluasi luka tanggal
8 Oktober 2016
2. Memotivasi pasien untuk menghabiskan susu
yang telah diberikan
Hasil:
Pasien menghabiskan gelas susu sekitar 150
cc
8 Oktober
2016
14.00 wita
15.15 wita
15.30 wita
17.00 wita
Objektif:
a. balutan luka bersih sebagaian ada rembesan
Analisa:
Masalah keperawatan kerusakan integritas kulit
teratasi sebagian
Planning:
lanjutkan intervensi nomor 1, 2, 3, dan 4.
Kiki
1. Melakukan pengkajian luka bakar pasien
Hasil:
debridement hari ke-3 telah dilakukan pada
pukul 10.45. keadaan luka baik. baluan
terbungkus elastis banded
2. Melatih mobilisasi pasien (mengubah posisi
pasien)
Hasil:
Pasien dibantu untuk duduk
3. Mengajarkan pada keluarga untuk menjaga
kebersihan luka dan tempat tidur
Hasil:
Keluarga memahami untuk menjaga kebersihan
luka anaknya setiap harinya
4. Memotivasi pasien untuk menghabiskan
makanan yang diberikan
Hasil:
Pasien menghabiskan porsi dari RS da
menghabiskan segelas susu 250 ml.