PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah proses
yang dilalui dengan kegembiraan dan suka cita. Tetapi 5-10% dari kehamilan
termasuk kehamilan dengan resiko tinggi.Wanita dengan kehamilan resiko tinggi
harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan kesehatannya
dalam menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi ini.
Kematian ibu adalah kematian yang berhubungan dengan kehamilan,
merupakan kejadian yang jarang bila dibandingkan dengan kematian bayi.Angka yang
rendah ini disebabkan oleh sifat kematian ibu yang tersembunyi.Sekitar 99%
kematian ibu didunia berasal dari negara berkembang, sering terjadi dirumah dan
tidak pernah tercatat dalam sistem pelayanan kesehatan.WHO memperkirakan setiap
tahunnya 500.000 ibu meninggal sebagai akibat langsung dari kehamilan.Sebagian
kematian itu sebenarnya dapat dicegah.Lima penyebab kematian ibu saat ini adalah
perdarahan, sepsis, hipertensi dalam kehamilan, partus lama, dan abortus terinfeksi.
Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk kehamilan
dengan resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan mendapatkan bayi yang
sehat.Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya
ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan untuk memperbaikinya,
dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum
konsepsi terjadi.
Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan
penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi.Juga harus diperhatikan bahwa
pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan masalah
kemudian.Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan
ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor
kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat permasalahan dapat diketahui
secepatnya dan diatasi sedini mungkin.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2007 berkisar 228/100.000
kelahiran hidup (KH). Angka ini masih jauh diatas target AKI untuk MDGs
(Millenium Development Goals) sebesar 125/100.000 KH pada tahun 2015.1
Penyebab tingginya AKI dan AKB salah satunya adalah adanya 3
keterlambatan yaitu keterlambatan pengambilan keputusan, terlambat merujuk dan
terlambat mendapatkan pertolongan.Untuk mengatasi hal ini maka pemerintah
bekerjasama dengan WHO meluncurkan strategi Safe Motherhood dengan fokus
Making Pregnancy Safer (MPS) sejak tahun 1999. Salah satu kegiatan dalam MPS
adalah peningkatan deteksi dan penanganan ibu hamil resiko tinggi.4,5,6 Deteksi dini
resiko tinggi pada ibu hamil dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan
masyarakat melalui program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K).
Program ini dicanangkan oleh Menteri Kesehatan pada tahun 2007 yang
merupakan salah satu komponen pelaksanaan desa/kelurahan siaga yang tertera dalam
rencana strategis Kementrian Kesehatan tahun 2010 dalam Kepmenkes no
HK.03.01/160/I/2010.7,8
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah
suatu program yang dicanangkan dalam upaya mempercepat penurunan angka
kematian ibu dengan cara memantau, mencatat serta menandai setiap ibu hamil.
Program ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dibantu kader dan tokoh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kehamilan
Menurut Sarwono (2009), Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan
yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim ibu.
Menurut Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG, untuk tiap kehamilan harus
ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi.
Umumnya nidasi terjadi di dinding depan da belakang uterus, dekat fundus uteri.
Jika nidasi ini terjadi, barulah dapat disebut terjadi adanya kehamilan.Masa
kehamilan dimulai dan konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terahir (Sarwono Prawirohardjo, 2007).
Kehamilan dimulai dari ovulasi sampai partus lamanya kira-kira 280 hari
(40minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).Kehamilan 40 minggu ini
disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu
disebut kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut
kehamilan premature. Kehamilan post matur akan mempengaruhi viabilitas
(kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda
risiko
tinggi
(KRT)
adalah
keadaan
yang
dapat
Kriteria kehamilan beresiko yaitu primi muda, primi tua, primi tua sekunder, tinggi
badan kurang dari 145 cm, grandemulti, riwayat persalinan buruk, bekas seksio
sesarea, pre-eklampsi, hamil serotinus, perdarahan antepartum, kelainan letak,
kelainan medis. (Rochjati, 2005) Sedangkan Dealy (Medan) memakai krieteria
sebagai berikut
a.
b.
c.
Komplikasi obstetrik
Umur
-
35 tahun ke atas
Paritas
-
Primigravida
Kehamilan mola
d.
e.
Perdarah antepartum
f.
g.
Kehamilan ganda
h.
Hidramnion
i.
j.
Dismaturitas
k.
l.
m.
Inkompetensi servik
n.
Postmaturitas
o.
p.
Komplikasi medis
a. Anemia
b. Hipertensi
c. Penyakit jantung
d. Diabetes melitus
e. Obesitas
f. Penyakit saluran kkencing
g. Penyakti hati
h. Penyakti paru
Penyakit-penyakit lain dalam kehamilan
Puji Rochjati (2005) mengemukakan batasan faktor risiko pada ibu hamil
b. Kelompok Faktor Risiko II ( ada gawat obstetri), ibu hamil dengan penyakit,
pre-eklamsia/eklamsia, hamil kembar atau gamelli, kembar air atau
Primi muda
Ibu hamil pertama pada umur 16 tahun, rahim dan
panggul belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya
diragukan
kandungan.
keselamatan
Selain
itu
dan
kesehatan
mental
ibu
janin
dalam
belum
cukup
dewasa.
Bahaya yang mungkin terjadi antara lain:
2003).
2.
Primi tua
pernikahan
biasa:
oleh karena
kehamilannya,
misalnya pre-eklamsia.
mudah
mendapatkan
Pre-eklamsia
persalinan
dari satu
2500 gr
(Rochjati. P, 2003).
abortus
yang
secara
meningkat 26%
klinis
terdeteksi
pasangan
selesai
pada
waktu
menyebabkan
anak
ovulasi,
nondisjungsi
mendapat dua
cukup
istirahat.
Ada
minggu
pertama
tinggi
5.
Grande multi
Ibu pernah hamil / melahirkan 4 kali atau lebih. Karena ibu
sering
Persalinan lama
6.
Solusio plasenta
perubahan
didapatkan
penyakit
lain
dalam
tubuh
ibu.
hal ini
janin atau
besar
lancar,
bayi
persalinan berjalan
sukar
lahir,
dalam
bahaya
(Rochjati. P, 2003).
8. Riwayat obstetric jelek (ROJ)
Dapat terjadi pada ibu hamil dengan:
Keguguran
Lahir mati
keguguran 2 kali
kandungan
tanda-tanda
Penyakit
dari
ibu
yang
menyebabkan
kehamilan,
mellitus,
kegagalan
misalnya: Diabetes
radang
saluran
kencing,
dll
(Rochjati. P, 2003).
9. Persalinan yang lalu dengan tindakan
Persalinan yang ditolong dengan alat melalui jalan lahir biasa
atau
per-vaginam:
dapat terjadi:
bila:
Perdarahan
Mata berkunang-kunang
Jantung berdebar
sakit
Persalinan premature
Bahaya yang dapat terjadi bila terjadi anemia berat (Hb < 6
gr%):
Persalinan lama
kematian mudigah
kematian perinatal
prematuritas
b. Malaria
Keluhan yang dirasakan ibu hamil, adalah:
Panas tinggi
Sakit kepala
Muntah-muntah
Abortus
IUFD
c.
Tuberculosa paru
Keluhan yang dirasakan:
Batuk darah
TBC berat dapat menurunkan fisik ibu, tenaga, dan ASI ikut
berkurang.
Bahaya yang dapat terjadi:
Keguguran
d.
Payah jantung
Keluhan yang dirasakan:
Sesak napas
Jantung berdebar
Nadi cepat
Kaki bengkak
Kelahiran prematur
Dalam persalinan:
BBLR
oleh
Diabetes mellitus
Dugaan adanya kencing manis pada ibu hamil apabila:
Ibu pernah mengalami beberapa kali kelahiran bayi yang
besar
Pernah mengalami kematian janin dalam rahim pada
kehamilan
minggu-minggu terakhir
minggu ke-36
Kematian bayi perinatal (bayi lahir hidup, kemudian mati
< 7 hari)
(Rochjati. P, 2003).
Diabetes
mempengaruhi
kehamilan
timbulnya
komplikasi
dalam
sebagai berikut:
pre-eklamsia
insufisiensi plasenta
seksio sesarea
jalan
menghambat penyembuhan
lahir,
baik
ruptur
perinea
HIV / AIDS
Bahaya yang dapat terjadi:
kehamilan adalah
pertumbuhan
intra
uterin
terhambat
dan
berat
ASI.
(Rochjati. P, 2003).
g.
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis penularannya melalui makanan mentah atau
kurang
yang terinfeksi.
Bahaya yang dapat terjadi:
hidrosefalus
(Rochjati. P, 2003).
2. Pre-Eklamsia ringan
Tanda-tanda:
jaringan tubuh
banyak
gantung
atau
kekurangan
naiknya
Pre-Eklamsia ringan.
Bahaya bagi janin dan ibu:
3. Hamil kembar
Ibu hamil dengan dua janin (gemelli), atau tiga janin (triplet) atau
lebih dalam
membesar
menekan
organ
dalam
dan
menyebabkan
keluhan-keluhan:
Sesak napas
Varises
Hemorrhoid
Keracunan kehamilan
Hidramnion
Anemia
Persalinan prematur
Kelainan letak
Persalinan sukar
ibu.
Pengaruh terhadap ibu:
Kebutuhan
akan
zat-zat
bertambah,
menyebabkan
sehingga
dapat
zat-zat lainnya.
terdapat edema
lahir.
Pengaruh terhadap Janin:
kematian bayi
kedua tinggi.
(Wiknjosastro, 1999)
4. Hidramnion
Kehamilan dengan jumlah cairan amnion lebih dari 2 liter, dan
biasanya
Sesak napas
Keracunan kehamilan
Kelainan letak
Persalinan prematur
dari
Walau
etiologi
belum
jelas,
penyakit jantung
nefritis
struma
blocking
( Mochtar. R, 2002).
5. Janin mati dalam rahim
Keluhan-keluhan yang dirasakan:
oesophagus
Payudara mengecil
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan janin mati dalam
rahim, yaitu:
Janin mengecil
7. Letak sungsang
Letak sungsang: pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), letak janin
dalam rahim
atau kaki dibawah.
8. Letak lintang
Merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada kehamilan
tua (hamil 8-9
kanan
atau
dalam
rahim
ibu.
Bayi
letak
lintang tidak dapat lahir melalui jalan lahir biasa, karena sumbu
tubuh janin
Pada janin letak lintang baru mati dalam proses persalinan, bayi
dapat
Infeksi
Perdarahan antepartum
bayi)
perdarahan dapat
keluar:
Sedikit-sedikit tapi terus-menerus, lama-lama ibu menderita
anemia berat
Sekaligus banyak yang menyebabkan ibu syok, lemah nadi
dan tekanan
darah menurun.
mulut rahim.
tempatnya. Biasanya
disebabkan
karena
trauma
kecelakaan,
perdarahan, dapat
adanya
penumpukan
menyebabkan
darah
beku
dibelakang
plasenta.
Bahaya yang dapat terjadi:
Dapat
membahayakan
janinnya
kandungan
yaitu
mati
dalam
(Rochjati. P, 2003).
Pre-eklamsia
berat
bila
tidak
ditangani
meninggal
kecil
dan
dipersiapkan
langkah-langkah
dalam
persiapan
F. Upaya Pencegahan
Usaha untuk pencegahan penyakit kehamilan dan persalinan tergantung
pada berbagai faktor dan tidak semata-mata tergantung dari sudut medis atau
kesehatan saja.Faktor sosial ekonomi juga sangat berpengaruh.
Karena pada
umumnya seseorang dengan keadaan sosial ekonomi rendah tidak akan terlepas
dari kemiskinan, dan ketidaktahuan sehingga mempunyai kecenderungan untuk
menikah pada usia muda dan tidak berpartisipasi dalam keluarga berencana.
Disamping itu keadaan sosial ekonomi yang rendah juga akan
megakibatkangizi ibu dan perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan yang jelek.
Transportasi yang baik disertai dengan ketersediaannya pusat-pusat pelayanan
yang bermutu akan dapat melayani ibu hamil untuk mendapatkan asuhan anenatal
yang baik, cakupannya luas, dan jumlah pemeriksaan yang cukup.