berkembang
maraknya
kegiatan
dengan
pesat,
pertambangan
diikuti
dengan
tanpa
izin,
semakin
yang
dapat
dari
berkurangnya
sumbersumber
Pendapatan
ilegal
Negara
yang
merugikan
khususnya
dan
Pemerintah
Kabupaten Berau;
c. bahwa untuk menanggulangi dan menertibkan masalah tersebut
perlu langkah strategis, terpadu terkoordinasi yang didukung
perangkat
peraturan
dan
kebijakan
pengawasan
serta
Nomor
21
Darurat
Tahun
Nomor
1958
10
tentang
Tahun
Penetapan
1957
tentang
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
1956
tentang
Undang ;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang KetentuanKetentuan Pokok Pertambangan;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Dan
Angkutan dalan;
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan
Negara Bukan Pajak;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah:
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah:
9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan
UndangUndang
ketentuan
dengan
Nomor
Pokok
Peraturan
11
Tahun
Pertambangan,
Pemerintah
1967
tentang
sebagaimana
Nomor
79
Ketentuan-
telah
Tahun
diubah
1992
dan
Tahun
1993
tentang
Pemerintah
Nomor
Dan
Daerah Otonorn;
14. Peraturan Pemerintah
25
Tabun
Kewenangan
Nomor
39
2000
tentang
Provinsi
Sebagai
2001
tentang
Tahun
Penyelengoartan Dekonsentrasi;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2003 tentang Tarif Ass
:Janis
Penerimaan
Negara
Bukan
Pajak
Yang
Berlaku
Pada
Nomor
KETENTUAN UMUM
Tambang
di
Kabupaten
Berau
mempunyai
beberapa
yang
merupakan
endapan-endapan
aiam
di
Kabupaten Berau.
2. Usaha Pertambangan adalah kagiatan yang berhubungan dengan
penyelidikan, eksplorasi, pen9galian, pengolahan dan pernumiani
pengangkutan dan penjualan, pemanfaatan Sella onservasi bahan
galian tambang kecuall yang mengandung unsur radioaktif
3. Kuasa Pertambangan (KP) adalah wewenang yang diberikan
Pemerintahan
Pemerintah
Provinsi
maupun
Pemerintah
untuk
kelayakan
usaha
pertambangan
dad
faktor
teknis,
tahapan
usaha
Pertambangan
kepada
Pemerintah
yang
besarnya
adalah
segala
upaya
untuk
dengan
tujuan
untuk
pengembalian
modal
dan
mendapatkan keuntungan.
16. Usaha Jasa Pertambangan adalah usaha untuk menyediakan
jasa
untuk
rnelaksanakan
pekerjaan
tertentu
pada
usaha
pertambangan,
17. Pembinaan adalah segala upaya yang mencakup pemberian
pengarahan, petunjuk, bimbingan, pelatihan dan penyuluhan
dalam pelaksanaan pengangkutan dan penjualan bahan galian
tambang.
18. Pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin
dipatuhinya
Peraturan
Gubernur
ini
termasuk
didalamnya
maupun
Eksproitasi
dan
KP
Pengangkutan
dan
&
Bupati/Walikota
sesuai
kewenangannya,
antara
Pemerintah
23.
diberikan
Negara,
oath
GubernuriBupatinalikota
Perusahaan
Daerata
badan
kepada
usaha
Perusahaan
lainnya
atau
Pertambangan
(KP)
Pengangkutan
dan
Penjualan,
produk
bahan
galian
1.
(SKAB)
secara
teknis
diatur
oleh
Kepala
Berau,
harus
melakukan.
Dinas
Tambang
Pemberitahuan
Ekspor
berikut :
a. Bukti Transaksi (kwitansi pambayaran, invoice atau bentuk
lainnya).
b . Jumlah, bentuk bahan
c. Harga bahan galian
d . Nama dan Photo Copy SK KP Pengangkutan dan Penjualan
perusahaan pembeli.
e. Bukti pembayaran Royalti atau perkiraan Royalti untuk KK atau
Dana Hasil Penjualan Batubara bagian Pernerintah untuk PKP2B.
f. Stock akhir setelah penjualan.
yang
dikeluarkan
plan
Kepala
Dinas
yang
dikeluarkan
deb
Kepala
Dines
panjang,
e. Bukti pelunasan Royalti atau luran Produksi dari perusahaan
tambang asal barang atau bukti pembayaran yang dilakukan
sendiri,
f. Tujuan penjualan.
Jenis
dan
identitas
afat
angkut
yang
ternbusan
kepada
Gubernur
Cq.
Kepala
Dinas
(1) Bukti
Transaksi
(kwitansi
pembayaran,
invoice
atau
bentuk lainnya).
(2) Jumlah, mutu dan bentuk bahan galian.
(3) Harga penjualan.
(4) Stock awal.
(5) Perusahaan pembeli atau data pribadi bagi pembeli
perorangan.
(6) Bukti pelunasan luran Produksi.
(7) Laporan disampaikan secara periodik setiap bulan.
5. Permohonan Surat lain Pengangkutan dan Penjualan Bahan Galian
yang telah memenuhi persyaratan secara lengkap dan benar,
Gubernur Cq Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, menerbitkan
Surat Izin Pengangkutan dan Penjualan Bahan Galian Tambang
paling lambat 4 (empat) hari kerja sejak permohonan diterima.
6. Permohonan Surat lzin Pengangkutan dan Penjualan Bahan Galian
yang
belum
memenuhi
persyaratan
mendapatkan
Surat
Surat
Izin
KETENTUAN PENGANGKUTAN
1. Alat angkut bahan galian tambang dapat berupa salah satu atau
kombinasi dari truk, kapal, pipa, belt conveyor, kereta api (train)
dan
pesawat
udara
sesuai
dengan
jumlah,
bentuk
dan
umurn
harus
memenuhi
ketentuan
teknis
dan
: ..
Jumlah/bentuk
: ..
Kabupaten asal.pengangkutan
: ..
: ..
Nomor SIP2BG
: ..
KETENTUAN PENGAWASAN
analisa
dan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan
persetujuan Bupati.
Dalam proses permohonan
Surat
Izin
Pengangkutan
dan
dan
SIPD
melakukan
pefanggaran
atas
ketertuan
yang
bersangkutan
dilakukan
penangguhan
pelayanan