D al a m p e n g e rt i a n ya n g l e b i h l u a s , i n d i vi d u ya n g
b e rp re s t a si ku r an g (underachiever) adalah individu yang tak
bermotivasi. Mereka secara konsisten tidak menunjukkan usaha,
bahkan mereka cenderung bekerja jauh di bawah potensinya. Dengan
demikian, masalahnya bukanlah terletak pada kemampuan,
m e l a i n k a n t e r l e t a k p a d a s i ka p n y a . M e re k a c e n d e r u n g
m e n g h a b i s ka n kesempatannya, sehingga melupakan masa
depannya. Mereka biasanya menolak, melalui tindakannya,
bahwa apa yang mereka lakukan sekarang memiliki dampak
bagi masa depannya. Mereka tidak dapat melihat atau
mengijinkan
atau
menerima
bahwa
ketidakmampuannya
menyelesaikan tugas dan mengabaikan tanggung jawabnya akan
dapat menimbulkan kegagalan di masa depannya.
Underachievers adalah siswa yang menunjukkan perbedaan
yang jauh antara prestasi yang diharapkan (yang diukur dengan
perolehan nilai tes kemampuan yang telah distardisasi atau kognitif
atau penilaian kemampuan intelektual) dan prestasi aktual (yang
diukur dengan nilai kelas dan evaluasi guru). Untuk dapat
Identifikasi Anak Underachiever dan Strategi Penanganannya
Siswa
yang
rentangan
kemampuan
intelektualnya
berada
pada
rentangan
sepertiga bagian atas dari kemampuan
intelektual, tetapi
penampilannya secara
dramatik berada di bawah tingkatannya.
Finney
and Siswa yang skor DAT (Differential Aptitude
Van
Tests) berada pada 25% bagian atas bidang
Dalel (1966)
verbal dan numerikal dan Indeks Prestasi
Komulatif (IPK)-nya berada di bawah rata- rata
dari semua siswa yang menjadi peserta DAT.
Gowan (1957)
Siswa yang berpenampilan 1 simpangan baku
atau
lebih
bawahnya
dari
tingkat
kemampuannya.
Newman (1974)
Siswa yang berprestasi secara signifikan
berada di bawah tingkat yang diprediksikan
oleh IQ-nya, yang ditunjukkan dengan IPK C
atau di bawah potensinya secara signifikan)
Pringle (1970)
Zive (1977)
(Wahab, 2005; 3)
e)
f)
g)
h)
masalah,
secara
mental
maupun
fisik.
Merupakan
kemampuan untuk menggunakan kemampuan mental untuk
mengatur gerakan tubuh, sehingga terampil dalam
melakukan gerakan-gerakan motorik halus.
Kecerdasan spasial; mencakup potensi untuk mengenali dan
menggunakan pola dalam ruang atau bidang yang luas
maupun sempit.
Kecerdasan interpersonal; menekankan pada kapasitas
untuk memahami maksud, motivasi, dan keinginan orang
lain. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk bekerja
dengan efektif dengan orang lain.
Kecerdasan intrapersonal; memerlukan kapasitas untuk
memahami dan menghargai perasaan diri sendiri, rasa takut
ataupun motivasi. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang
untuk membuat metode kerja yang sesuai bagi dirinya dan
menggunakan
informasi
tersebut
untuk
mengatur
kehidupannya.
Kecerdasan naturalis; kemampuan untuk mengenali dan
mengelompokkan obyek-obyek lingkungan, serta berbagai
spesies flora dan fauna (Savira)
10
11
underachiever-356239.html)
Apakah karakteristik umum anak berbakat underachievement?
Para peneliti memahami bahwa underachievement adalah fenomena
dengan berbagai ragam determinan. Whitmore (1989) mengidentifikasi
tiga penyebab utama kurang berprestasi pada anak-anak berbakat,
yakni: a) kurangnya motivasi untuk menunjukan jati dirinya di sekolah;
b) lingkungan tidak mendukung bakat mereka secara alami dan
bahkan menghambat pada prolehan kemajuan yang tinggi; dan c)
ketidakmampuan atau kekurang mampuan lain dalam belajar lebih
tertutupi dari bakatnya. (Smutny, 2001)
Anak-anak adalah pribadi yang kompleks, dan menjelaskan
underachievement dalam beberapa anak, berbakat atau tidak,
mungkin bagaikan mengurai bola dari rajutan benang, tidak ada
penyebab tunggal yang terpisah, tapi sebuah sistem di mana setiap
bagian mempengaruhi yang lain. Berbakat berprestasi kurang
Identifikasi Anak Underachiever dan Strategi Penanganannya
12
13
1.
2.
3.
4.
5.
dominan
penyebab
dari
anak
1. Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan faktor yang sangat berperan dalam
menyebabkan terjadinya underachiever pada anak. Cara pengajaran,
Identifikasi Anak Underachiever dan Strategi Penanganannya
14
15
16
17
18
19
3) Mengubah
Harapan
4) Identifiksi
Model Peran
5) Koreksi
Kekurangan
6) Modifikasi
Pengukuhan
Tujuan
Untuk menentukan sifat
danTingkat siswa
underachievement
Untuk mendapatkan orang
tua, guru, dan siswa untuk
bekerja sama
Untuk mengubah harapan
siswa, orang tua, dan guru
untuk menyesuaikan
tingkat pencapaian yang
baru
Untuk menemukan model
peran yang baik bagi siswa
Untuk
mengatasi
penurunan
keahlian
apapun Itu yang mungkin
ada kekurangan
Untuk
membuat
perubahan di rumah dan di
sekolah yang diperlukan
untuk
menghentikan
tingkah laku manipulatif
siswa
Diperoleh dengan
Menggunakan tes,
penemuan,
pertanyaan, dan observasi
Pertemuan untuk
membahas isu-isu dan
Pertukaran informasi
dengan saling menghargai
dan tanpa menyalahkan
Menetapkan tujuan yang
realistis dan
mengungkapkan keyakinan
dalam kemampuan siswa
untuk menemui mereka
Pemilihan
positif
dan
pencapaian
yang
berorientasi
kedewasaan
dengan siapa siswa dapat
mengidentifikasinya
Menyediakan tutorial jangka
pendek
Memperkuat
perilaku
pencapaian
(Rimm, 2004)
20
G. KesimpuIan
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang ada, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Underachievement dari siswa berbakat merupakan
masalah
kompleks.
Bakat,
yang
biasanya
diidentifikasi
oleh
intelegensi,
tidak
mengesampingkan kreativitas, dan banyak anak-anak
yang sangat kreatif tidak melakukannya dengan baik
di
lingkungan
sekolah.
Karakteristik
anak
underachievement
mirip
dengan
karakteristik
berprestasi
sangat
kreatif:
Mereka
menolak
kesesuaian; mereka memiliki penerimaan sedikit
sosial dengan rekan-rekan mereka dan dengan guru,
dll (Kim, 2008: 240) atau secara khusus teridentifkasi
pada: a) Pekerjaan setiap hari tidak lengkap atau buruk;
b) Memahami dan mengingat konsep-konsep dengan baik
jika berminat; c) Kesenjangan antara tingkat kualitatif
pekerjaan lisan dan tulisan (secara lisan lebih baik); d)
Pengetahuannya faktual sangat luas; e) Kecenderungan
perfeksionis dan mengkritik diri sendiri, menghindari
kegiatan baru, seperti menghindari kinerja yang tidak
sempurna; f) Tidak menyukai pekerjaan praktis atau
hafalan; g) Tidak mampu memusatkan perhatian dan
berkonsentrasi pada tugas-tugash); h) Minat yang kuat
terhadap suatu bidang tertentu, sehingga melupakan
akademiknya.
2. Guru hendaknya dapat membuat atau menambah tantangan
sehingga tugas berjalan sedikit melampaui apa anak-anak sudah
bisa melakukan, sehinga mereka mersa memiliki tantangan dan
lebih bergairah untuk mengikuti proses pembelajaran (Copple
dan Bredecamp, 2009: 36). Selain itu guru juga harus
melakukan penilaian klinis yang sensitive setiap saat untuk
mengetahui kapan harus mengintervensi dan kapan harus
membiarkan interaksi terus berlanjut (Palinscar, 1998; Perkins,
1999 dalam Gredler, 2011: 29). Pendekatan secara spesifik
mentargetkan
kekuatan
dan
minat
siswa
sehingga
membantu mengatasi gejala berprestasi kurang bidang
akademik.
3. Anak underachiever dapat ditangani dengan: 1) Membantu anak
untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya.; 2) Modifikasi cara
mengajar sesuai dengan gaya belajar anak; 3) Berikan
reinforcement positif dan pujian; 4) Berikan harapan yang jelas,
dan sesuaikan tuntutan dengan kemampuan anak; 5) Libatkan
mentor dan role model, libatkan anggota keluarga jika perlu; 6)
Gunakan metode belajar yang variatif; 7) Ajarkan anak
manajemen waktu; 8) Belajar dalam kelompok kecil. Belajar
kelompok
dengan
jumlah
anggota
3-5
orang
dapat
meningkatkan kerja sama dan semangat berkompetisi yang
positif; 9) Ciptakan situasi yang kondusif, gunakan pola belajar
kerja sama, bukan kompetitif. Melalui situasi yang kondusif, anak
Identifikasi Anak Underachiever dan Strategi Penanganannya
21
22
2. Internet
Clemons, Trudy L. 2008. Undeachieving Gifted Student: A Social
Cognitive Model. Virginia: University of Virginia.
Chukwu-Etu, O. 2009. Underachieving Learners: Can They Learn
All. University of Nigeria Nsukka.
Fahmi, M., Maulana, A., dan Yusuf, A.A. 2011. Acceleration or
Internationalization?
A
Cost-Effectivenes-Analysis
of
Improving School Quality In Indonesia. Padjadjaran
University
Bandung:
Center
for
Economics
and
Development Studies (CEDS).
Fay, Jim dan Fay, Charles. Opening the Dor to Success: Hope for
Underachieving Kids.
Flint, Lori J. 1997. Self-interventions of Gifted Underachievers: Stories
of Success. Ashland University
Kim, Kyung Hee. 2008. Underachievement and Creativity: Are
Gifted Underachievers Highly Creative? Eastern Michigan
University: Taylor & Francis Group.
Mali, Poonam R. dan Balda, Shanti. 2006. Bright Underachievers:
Prevalence and Profile. India: Haryana Agricultural
University.
McCoach, D. Betsy dan Del Siegle. 2007. Factors That
Differentiate Underachieving Gifted Students From HighAchieving Gifted Students. University of Connecticut.
Merrotsty, Peter. 2008. The Wii Gaay Project. Educational
Research Journal. Australia: University of New England.
Parret,
Rimm, Sylvina. 2004. Why Bright Kids Get Poor Grades And What
You Can Do About It. Crown Publishers.
Rimm, Sylvina. 2008. On Raising Kids. A Newsletter to Help
Parents and Teachers. Volume 19. Educational Assessment
Service.
Savira, Siti Ina. Rancangan Identifikasi Siswa Cerdas Istimewa
Berbakat Istimewa (CIBI) dalam Program Percepatan dan
Pengayaan
Tingkat
Sekolah
Menengah
Atas .
ppb.jurnal.unesa.ac.id/bank/jurnal/Artikel_Ina. pdf. Surabaya:
FIP Unesa.
Identifikasi Anak Underachiever dan Strategi Penanganannya
23
for
or
Teaching Underachievers.
the Study of Advanced
of Gifted
Education
TUGAS MATA
PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN
24
IDENTIFIKASI ANAK
UNDERACHIEVER
DAN STRATEGI PENANGANANNYA
OLEH:
RIMBA HAMID
NIM: 1302271
25
26
27
28