Anda di halaman 1dari 7

SP I RESIKO PRILAKU KEKERASAN

1; Fase Orientasi
a; Salam Terapeutik :

Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya ainul yakin


senang dipanggil yakin, saya mahasiswa keperawatan dari
Universitas Bondowoso, saya akan merawat ibu dari jam 8
pagi sampai jam 2 siang nanti. Nama ibu siapa?, senang
dipanggil apa?.
b;
Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana perasaan bapak pada pagi hari ini?,
c; Kontrak :

Topik :
Baik lah bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
penyebab marah bapak dan cara mengontrol rasa marah
yang w rasakan.
Waktu :
Mau berapa lama kita berbicang-bincang pak? bagaimana
kalau 30 menit?
Tempat :
Dimana bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau
disini saja.
2.

Fase Kerja
Apa yang menyebabkan bapak marah? pada saat penyebab

marah itu ada, apa yang ibu rasakan? Jadi saat ibu marah ibu
merasakan dada ibu berdebar-debar. Ada lagi ibu? Kalau mata
melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal, apakah
bapak merasakannya? Setelah itu apa yang ibu lakukan agar rasa
marah itu hilang? Jadi ibu memecahkan piring ? apakah dengan

memecahkan piring rasa marah bapak bisa hilang?. Menurut bapak


apa kerugian yang ibu lakukan? Betul, piring jadi pecah dan ibu
mertua bapak tambah marah dengan ibu. menurut ibu adakah cara
lain yang lebih baik? Bagaimana kalau kita belajar cara mengontol
kemarahan tanpa menimbulkan kerugian? Jadi cara mengontrol
marah itu ada 4 yang pertama dengan patuh minum obat, kedua
kegiatan fisik seperti tarik nafas dalam dan pukul bantal, ketiga cara
sosial atau verbal dan yang terakhir cara spiritual.
Baik, sekarang kita akan belajar mengontrol perasaan marah
dengan cara pertama yaitu tentang pentingnya minum obat dan
tentang

cara

minum

obat

yang

benar.

Apakah

ibu

sudah

mendapatkan obat dari dokter? Obatnya ini pak, bapak perlu


minum obat ini secara teratur agar pikirannya jadi tenang dan
tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam pak, yang
warnanya orange namanya CPZ, yang warna putih namanya THP,
dan yang warna merah jambu ini namanya HLP. Semua obat ini
harus w minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam
7 malam.
Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering,
untuk membantu mengatasinya dengan mengisap-isap es batu atau
dengan minum air putih, dan jika ibu merasa mata ibu berkunangkunang, ibu sebaiknya istirahat dan jangan beraktifitas dulu.
Sebelum minum obat ini ibu harus lihat dulu label yang
menempel di bungkus obat, apakah nama w yang benar tertulis
disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa obanya
diminum dan cara minum obatnya.
Ibu harus secara teratur minum obat dan jangan pernah
menghentikan minum obat sebelum konsultasi dengan dokter.

3; Fase Terminasi
a; Eavaluasi subjektif :

Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang


cara mengontrol rasa marah dengan cara minum obat yang benar?
Iya jadi yang menyebabkan bapak marah adalah karena tidak
dianggap sama mertua bapak dan bapak memecahkan piring kalau
itu terjadi, sehingga akibatnya mertua ibu jadi tambah marah
b; Evaluasi objektif :

Coba ibu sebutkan lagi cara minum obat yang benar? Bagus.
c; Rencana Tindak Lanjut

Sekarang mari kita masukan minum obat dalam jadwal.


d; Kontrak

Topik :
Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melihat sejauh
mana bapak melaksanakan minum obat dengan teratur,serta
apakah hal tersebut dapat mencegah rasa marah
Besok saya akan kemari lagi dan kita akan latihan mengontrol
marah kegiatan fisik yaitu tarik nafas dalam dan pukul bantal
atau kasur.
Waktu :
Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya.
Tempat :
Tempatnya dimana pak ? bagaimana kalau disini saja, jadi
besok kita ketemu lagi disin jam 10 ya w. Assalamualaikum
ibu.

SP II RESIKO PRILAKU KEKERASAN

1;

Fase orientasi
a; Salam terapeutik

Assalamualaikum pak. Apakah bapak masih ingat dengan


saya? Sesuai janji saya kemarin saya datang lagi.
b; Evaluasi / validasi :
Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Apakah ada yang
menyebabkan bapak marah? Apakah bapak sudah minum
obat dengan teratur?
c; Kontrak :
Topik :
Bagaimana kalau sekarang kita berbincang- bincang tentang
cara mengontrol rasa marah denga cara yang kedua yaitu
latihan fisik dengan tarik nafas dalam dan pukul bantal atau
kasur?
Waktu :
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang tentang hal
tersebut? Bagaiman kalau 30 menit?
Tempat :
Bapak mau dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau disini saja

2;

Fase kerja
Baik, sekarang kita akan belajar mengontrol perasaan marah

dengan cara kedua yaitu kegiatan fisik dengan tarik nafas dalam
dan pukul bantal. Jadi kalau ibu marah dan muncul perasaan kesal,
berdebar-debar, mata melotot, bapak dapat melakukan tarik nafas
dalam dan pukul kasur dan bantal. Pertama kita akan mencoba
latihan tarik nafas dalam. Carannya berdiri, tarik nafas secara
perlahan

dari

hidung,

tahan

sebentar,

kemudian

keluarkan

perlahan-lahan melalui mulut.caba lihat saya ya ibu. apakah bapak


sudah mengerti? Sekarang coba ibu yang melakukannya? Bagus,
coba ulangi pak? bagus ibu sudah melukannya dengan baik.

Latihan kedua yaitu pukul bantal atau kasur. Dimana kamar


bapak ? jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung
kekamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul
kasur atau bantal. Jadi caranya seperti ini pak. sekarang coba bapak
yang melakukannya?. Ya bagus sekali bapak melakukannya dengan
baik.

3;

Fase terminasi
a; Evaluasi objektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang tentang
perasaan marah dan cara mengontrol rasa marah dengan
tarik nafas dalam dan memukul kasur dan bantal..
b; Evaluasi subjektif :
Coba bapak lakukan lagi cara mengontrol marah dengan
latihan tarik nafas dalam dan memukul bantal, bagus ibu
melakukannya dengan baik, jadi kalau ada keinginan marah
bapak bisa gunakan kedua cara itu.
c; Rencana Tindak lanjut
Sekarang mari kita masukan dalam jadwal. Berapa kali ibu
mau latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur atau bantal?
d; Kontrak :
Topik :
Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melihat sejauh
mana melaksanakan latihan tarik nafas dalam dan pukul
kasur atau bantal,serta apakah hal tersebut dapat
mencegah rasa marah. Saya juga akan melatih w cara
mengontrol perasan marah dengan cara bicara dengan baik.
Waktu :
Bapak
mau jam berapa kita bebincan-bincang besok,
bagaimana kalau jam 10?
Tempat :
Bapak mau dimana? Bagaimana kalau kita ketemu lagi
disini, Assalamualaikum w.

SP III RESIKO PRILAKU KEKERASAN


1;

2;

Fase Orientasi
a; Salam terapeutik :
Assaalamualaikum pak, masih ingat dengan saya?, sesuai
dengan janji saya kemarin saya datang lagi
b; Evaluasi / validasi :
Bagaimana perasaan bapak pagi ini?, apakah ibu sudah
melakukan latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur atau
bantal? Bagaimana dengan minum obatnya?
c; Kontrak :
Topik :
Bagaimana sekarang kita melanjutkan berbicang-bincang
tentang cara mengontrol rasa marah dengan cara bicara
yang baik untuk mencegah rasa marah?
Waktu :
Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 30 menit?
Tempat :
Dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja
?

Fase Kerja
Baiklah kita akan latihan cara bicara yang baik untuk

mencegah perasaan marah. Sekarang saya akan menjelaskan


tentang cara bicara yang baik bila bapak sedang marah, ada 3
caranya ibu :
a; Meminta dengan baik tanpa marah dengan suara rendah serta

tidak menggunakan kata- kasar, misalnya bu saya mau minta


makanan, coba ibu praktekkan? Bagus pak.

b; Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak

ingin melakukannya karena sedang ada pekerjaan, katakan


maaf saya tidak bisa melalukannya karena sedang ada
pekerjaan, coba bapak praktekkan ? bagus pak.
c; Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain
yang membuat kesal bapak dapat mengatakan saya menjadi
marah karena perkataanmu itu coba bapak praktekkan? Bagus
pak.
3;

Fase Terminasi
a; Evaluasi subjektif :
Bagaimana perasan bapak setelah kita necakap-cakap
tentang cara mengendalikan marah dengan cara bicara
yang baik?
b; Evaluasi objektif
Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah
kita pelajari. Bagus sekali.
c; Rencana Tindak Lanjut :
Sekarang mari kita masukan dalam jadwal, berapa kali
bapak mau melakukan latihan bicara yang baik?
d; Kontrak :
Topik
Besok kita akan membicarakan cara mengatasi rasa marah
pak yaitu dengan cara ibadah
Waktu :
Bapak mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya.
Tempat :
Tempatnya dimana pak? bagaimana kalau disini saja, jadi
besok kita ketemu lagi disin jam 10 ya pak.
Assalamualaikum pak.

Anda mungkin juga menyukai