Anda di halaman 1dari 3

Dena Mantovani

13312148
Hukum Pasar Modal di Indonesia
Terdapat beberapa istilah dan pengertian mengenai Pasar modal
Secara normatif yuridis pasar modal diartikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek.
Secara teoritis pasar modal didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan jangka
panjang, baik dalam bentuk modal sendiri maupun hutang, baik yang diterbitkan pemerintah
maupun swasta.
Mengenai istilah, UU Pasar Modal mendefinisikannya sebagai pihak yang menyediakan dan
menyelenggarakan sarana untuk mempertemukan pihak lain yang melakukan penawaran jual
beli efek, dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Pengertian kongkrit pasar modal merupakan tempat bertemunya pedagang dan pembeli efek,
sedangkan pengertian abstraknya pasar modal mengacu pada surat berharga sebagai objek
yang diperdagangkan, dalam pasar modal, para pemodal dapat berinvestasi melalui pemilikan
berbagai surat berharga baik yang bersifat penyertaan(saham) maupun pinjaman(obligasi),
serta berbagai instrument derivatif efek seperti right, warrant, serta option.
Sejarah singkat Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia telah berdiri sejak tahun 1912, BEI pernah mengalami masa vacum
dalam kurun waktu yang cukup lama dan baru aktif kembali pada tahun 1977. Pasca
pengaktifan, pasar modal sempat mengalami stagnansi sepanjang dua dasawarsa. Hingga
tahun 1987 jumlah Emiten di BEI jakarta barulah mencapai 24 Emiten.
Transisi Pengawasan
Sebelum terbentuknnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawasan terhadap sektor pasar
modal di indonesia dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan

(Bapepam). Bapepam adalah sebuah badan pemerintah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Bapepam merupakan lembaga yang meksanakan fungsi dan bertanggung jawab atas
pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari hari atas kegiatan pasar modal, tujuannya
adalah dalam rangka mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan
efisien serta untuk melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
Struktur Pasar Modal Indonesia
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) didirikan dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan efek
yang teratur, wajar dan efisien. Badan Pengawasnya ialah OJK yang sebelumnya dipegang
oleh Bapepam.
Berikut adalah Struktur Pasar Modal di indonesia:
a. Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjamin, Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian

Bursa Efek Bursa adalah pasar dalam arti sebenarnya, Barang yang diperjual
belikan di bursa adalah apa yang dalam pasar modal disebut efek.

Lembaga Kliring dan Penjamin didirikan dengan tujuan untuk menyediakan


jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar,
dan efisien.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tujuan didirikannya untuk


menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur,
wajar, dan efisien.

b. Perusahaan Efek

Pialang / Broker yaitu Anggota bursa yang memiliki izin perantara


pedangang efek, memiliki nasabah yang terdiri dari pemodal, baik pemodal
perorangan maupun kelompok.

Penjamin Emisi Efek yaitu Anggota yang memiliki izin sebagai penjamin,
tugas utamanya untuk membantu emiten yang akan melakukan proses go
publiv atau melaksanakan right issue.

Manajer Investasi sering disebut dengan perusahaan investasi, atau


perusahaan reksadana. Perusahaan investai menjadi wadah bagi investor kecil
yang tidak dapat langsung berinvestasi di pasar modal karena keterbatasan
modal yang dimilikinya.

c. Lembaga Penunjang

Biro Administrasi Efek (BAE) bertugas memberi kode saham, perhitungan


jumlah efek yang beredar serta mutasi kepemilikan saham secara periodik.

Kustodian memberikan jasa penitipan efek dan harta lain, menerima bunga,
dividen, dan hak hak lain.

Wali Amanat dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang


obligasi atau sekuritas kredit.

d. Profesi Penunjang

Akuntan Menyusun Laporan Keuangan perusahaan, yang nantinya


digunakan untuk pengambilan keputusan oleh salah satunya pemegang saham.

Konsultan Hukum memberikan dan menandatangani pendapat hukum


mengenai emisi atau emiten.

Perusahaan Penilai menentukan nilai wajar dari harta milik perusahaan


sebagai bahan formasi bagi para investor dalam mengambil keputusan
investasi.

Notaris membuat akta perubahan anggaran dasar emiten dan apabila


diinginkan oleh emiten, notaris dapat berperan dalam membuat perjanjian
emisi efek dan perjanjian agen penjual.

Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas serta wewenag pengaturan dan pengawasan
kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal beralih dari kementrian Keuangan, dan
Bapepam kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan demikian wewenang yang dimiliki
oleh Bapepam berdasarkan pada UU Pasar Modal akan menjadi kewenangan OJK.

Anda mungkin juga menyukai