Anda di halaman 1dari 3

Jenis dan Macam media Tanam

Berbicara mengenai media tanam untuk tanaman, terkadang terlintas dipikiran kita tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan tanah, pupuk, kompos, kotor, dsb. Apabila anda
menganggap bahwa menyediakan media tanam yang baik bagi tanaman adalah perkara yang
menyulitkan, merepotkan, dan tentu saja kotor, dan kemudian anda menghindarinya, anda tidak
akan pernah mendapatkan pertumbuhan yang baik bagi tanaman yang anda tanam. Pertumbuhan
optimal pada tanaman, hanya akan tercapai apabila kita menyediakan media yang tepat bagi
perakaran tanaman.
Pada dasarnya media tanam menyediakan tempat bagi perakaran untuk tumbuh dan menyediakan
hara dan nutrisi pula bagi tanaman. Saat kita menanam pohon di pekarangan rumah, atau
bercocok tanam di ladang, tentunya kita akan menggunakan tanah yang berada dilokasi sebagai
media tanam. Anda hanya perlu memperbaiki kondisi tanah dengan melakukan pengolahan tanah
dan pemupukan, hingga tanaman anda dapat tumbuh dengan baik saat ditanam di lapang. Tetapi
bagaimana bila anda menanam didalam pot? Untuk tanaman hias anda, atau mungkin untuk
tanaman yang anda aklimatisasikan dari kultur in vitro. Tentunya kita akan memerlukan media
tersendiri yang dapat ditempatkan didalam wadah yang akan kita gunakan. Berbagai jenis media
dapat kita gunakan dalam hal ini, tetapi pada prinsipnya kita hanya menggunakan media tanam
yang mampu menyediakan nutrisi, air, dan oksigen bagi perakaran. Penggunaan media yang
tepat akan memberikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi tanaman anda.
Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan media tanam yang berbeda. Anda tidak dapat
menyamaratakan semua kebutuhannya hanya kedalam satu jenis media tanam. Karakteristik
tanaman akan menentukan jenis media tanam yang dibutuhkan. Dari sekian jenis media tanam
yang digunakan, anda dapat melakukan eksperimen dan kombinasi dalam menyediakan
komposisi media tanam. Tentunya dengan syarat bahwa anda mengetahui masing-masing
karakterisik dari media tanam yang akan anda kombinasikan dan gunakan.
Sekam Bakar/Arang Sekam
Sekam bakar atau arang sekam merupakan media tanam yang berasal dari sekam padi yang
dibakar. Proses pembakarannya pun tidak dengan sembarang dibakar ^^. Dibutuhkan suatu
tungku khusus agar proses pembakaran merata pada seluruh sekam padi yang akan dibakar. Saat
saya berkunjung ke salah satu petani penghasil sekam bakar, saya ikut melihat proses pembuatan
sekam bakar tersebut. Tumpukan sekam padi hasil panen yang telah dikumpulkan dibakar dan
proses pembakarannya sendiri memakan waktu yang lama. Selain itu diperlukan proses
pembalikan sekam setiap beberapa jam agar pembakaran merata pada seluruh tumpukan sekam.
Sekam bakar merupakan media yang paling sering digunakan oleh para petani dan hobiis
tanaman hias. Keunggulannya adalah bahwa media tanam ini steril, mampu digunakan dalam
jangka waktu yang lama (bisa sampai 1 tahun), dan menciptakan aerasi yang sangat baik bagi
perakaran tanaman. Tetapi sayangnya, daya retensi media ini dalam menahan air tidaklah lama.
Untuk menyiasatinya sekam bakar umumnya dicampur dengan media lain dengan daya pegang

air yang lebih baik. Sekam bakar cocok untuk tanaman hias sukulen, seperti adenium dan
euphorbia.
Tanah Kebun
Istilah tanah kebun sering digunakan orang untuk menyebut tanah-tanah yang berasal dari sekitar
kebun. Rekan saya dari Departemen Ilmu Tanah pernah mengatakan bahwa tanah-tanah yang
berasal dari bawah rumpun bambu merupakan tanah yang mengandung banyak humus dan baik
bagi tanaman. Selain tanah dari bawah pohon bambu, tanah dibawah pohon pisang juga
mengandung humus dan dapat pula kita manfaatkan. Tanah yang mengandung humus dapat anda
perhatikan dari warnanya. Tanah ini berwarna cokelat kehitaman dengan kandungan hara yang
cukup baik, serta mampu mengakomodasi air dan oksigen yang memadai bagi tanaman. Selain
itu kandungan pasirnya yang cukup banya menjadikan media ini memiliki porositas air yang
cukup baik.
Saat anda bermaksud menggunakan tanah kebun sebagai salah satu media tanam, ada baiknya
anda melakukan sterilisasi terlebih dahulu (catatan : akan lebih baik apabila anda melakukan
sterilisasi media tanam apapun itu, sebelum anda gunakan). Anda dapat mengukusnya dengan
menggunakan drum bekas (apabila jumlahnya banyak) atau dengan panci (apabila jumlahnya
sedikit). Selain itu anda dapat pula menjemurnya dibawah terik sinar matahari, hanya saya proses
ini terkendala oleh waktu yang lama dan cuaca harian.
Selain tanah yang berasal dari kebun (tanah dengan kandungan humus), dapat pula digunakan
tanah liat atau pasir (tanah pasir) sebagai media campuran (tanah liat atau berpasir dicampur
dengan media tanam lain). Tanah liat jarang sekali digunakan sebagai media tanam oleh petani,
hal ini disebabkan karena kemampuannya mengikat air dan udara yang sangat kuat. Sejauh
pengetahuan saya, tanah liat digunakan sebagai bahan campuran media dengan kompos, pasir,
atau pupuk kandang. Berbeda dengan tanah liat, tanah berpasir bersifat sangat porous dan tidak
mampu mengikat air dalam jangka waktu lama. Tetapi karena sifatnya itulah udara dapat disuplai
bagi perakaran. Tanah berpasir umum dicampur dengan media kompos atau pupuk kandang.
Sekam Padi (Sekam Mentah)
Sekam padi atau lebih dikenal dengan istilah sekam mentah, memiliki kemampuan untuk
menyerap dan menahan air dengan cukup baik. Uniknya, media ini rawan terjangkit oleh
penyakit karena sifatnya yang lembap. Media ini lebih cocok digunakan untuk tanaman sukulen
atau kaktus, dan dapat digunakan di tempat yang kering dan panas.
Cocopeat
Cocopeat merupakan media tanam yang terbuat dari sabut kelapa dan diolah sedemikian rupa.
Media ini memiliki kapasitas menahan air yang cukup baik. Media ini bersifat lembap dan sesuai
untuk digunakan pada daerah yang panas dan kering. Umumnya cocopeat lebih sering digunakan
dalam kombinasi dengan jenis media tanam lain. Kekurangan dari cocopeat sebagai media tanam
disebabkan oleh sifatnya yang mudah lapuk, sehingga anda perlu melakukan penggantian media

apabila media ini dirasa telah lapuk. Untuk menyiasatinya, kombinasikan dengan media lain agar
pergantian media tidak terlalu sering.

Pakis
Pakis merupakan media tanam yang sering digunakan dalam campuran media tanam untuk
aglaonema dan anthurium (rekan saya juga pernah menggunakannya untuk bisnis bibit
anthuriumnya). Porinya yang banyak memudahkan daerah perakaran untuk tumbuh dan
berkembang. Kemampuannya menahan air yang diiringi dengan drainase terhitung sangat baik.
Berbeda dengan cocopeat, media ini lebih lama bertahan (tidak mudah lapuk) dan mampu
memberikan hara bagi tanaman.
Pasir Malang
Pasir malang merupakan media dengan bobot yang cukup berat dibandingkan dengan media
yang lain. Pasir malang digunakan untuk memudahkan air keluar dari dalam pot karena
porositasnya yang cukup baik. Hanya saja media ini tidak digunakan secara mandiri, tetapi
digunakan dengan campuran dari media sekam bakar, kompos, atau pupuk kandang.
Kompos
Kompos merupakan sisa tumbuhan atau sampah yang telah melapuk dan umum digunakan
sebagai pupuk organik. Saat ini banyak kompos kemasan yang telah disterilkan dan dijual di
pasaran sehingga memudahkan anda untuk menggunakannya. Kompos yang baik untuk
digunakan sebagai media tanam adalah kompos yang tidak berbau, bertekstur remah, dan
berwarna cokelat kehitaman.
Pupuk Kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang telah matang. Bisa saja
berasal dari kotoran ayam, sapi, domba, dan sebagainya. Perlu diingat bahwa kotoran hewan dan
pupuk kandang tidaklah tepat sama. Untuk menghasilkan pupuk kandang, anda memerlukan
waktu cukup lama agar kotoran hewan bisa berfermentasi hingga akhirnya tidak bau dan
bertekstur remah. Jangan anda gunakan kotoran hewan yang masih panas (dalam artian baru
keluar), sebagai pupuk kandang, karena tanaman bisa terbakar (hangus) karena kandungan
amonia yang cukup tinggi dari kencing atau kotoran ternak. Saat pupuk kandang telah matang,
anda dapat menggunakannya dengan mencampurnya dengan media tanam lain . Pupuk kandang
mampu memperbaiki struktur tanah yang rusak, dan yang terpenting, tanaman dapat menyerap
kandungan unsur hara yang ada didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai