13.2
13.3
Using the Internet, find three cases where corrosion was the cause of some
sort of failure or malfunction of a device or a structure.
Answer :
Korosi batang tulangan pada struktur beton bertulang adalah penyebab utama
dari pengrusakan struktural. Awal korosi dari retak membujur yang
berhubungan pengelupasan selimut beton (secara umum). Korosi sebagian
diawali pencemaran ion klorida (Cl-), selimut beton (p) yang tidak memenuhi
syarat atau kualitas beton rendah. Stewart M.G., (2004) menyatakan
rendahnya kwalitas pekerjaan beton menghasilkan beton yang tidak padat dan
tebal selimut yang tidak memenuhi peraturan dan persyaratan teknis. Tebal
selimut beton tidak sesuai dan beton yang tidak padat akan memungkinkan
kadar garam (chlorida) dari air laut masuk kedalam beton sampai ke tulangan
kemudian berakumulasi hingga konsentrasi tertentu dan menghancurkan
lapisan perlindungan pasif tulangan. Beton dengan sifat alkali tinggi (pH1213) memungkinkan terbentuk lapisan pelindung pada tulangan (Darmawan
M.S., 2006). Selama lapisan pelindung pasif tidak rusak, tulangan relatif aman
dari korosi. (Sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-17057-Paperpdf.pdf)
Tipe Korosi yang terjadi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) yang
terbuat dari paduan Mangan Bronze adalah tipe Korosi Kavitasi. Bentuk
Korosi Kavitasi ini cenderung dialami lebih banyak oleh komponenkomponen yang mempunyai kecepatan tinggi dalam fluida, daripada dalam
pipa atau tangki tempat fluida mengalir didalam permukaan logam yang diam.
Penelitian Korosi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) dilakukan dengan
cara studi perpustakaan, kasus dan eksperimen. Dari hasil pengamatan
pemasangan Boss Cap Fins (BCF) pada Hub propeller yang diteliti ternyata
pemasangan Buss Cap Fins lebih menguntungkan dalam segi efisiensi dan
susut berat bila dibandingkan dengan pemakaian "Cap Standard". Hasil
pengamatan "SEM-EDAX" terlihat bentuk korosi kavitasi yang terjadi pada
Baling-baling Kapal Laut (propeller) yang terbuat dari paduan Mangan
Bronze, Waktu operasi: 5 tahun, merupakan kombinasi antara Korosi Erosi
dan Korosi Lubang (pitting), dan umumnya paduan ini sangat tahan terhadap
Pipa merupakan bagian yang paling sering mengalami kegagalan pada sebuah
unit produksi minyak dan gas, hal ini dikarenakan pipa merupakan bagian
terbesar dari unit tersebut sehingga kegagalannya juga besar dibandingnkan
dengan equipment lain. Korosi didefinisikan sebagai proses degradasi material
akibat berinteraksi dengan lingkungannya. Pada jaringan popa, fluida yang
korosif menjadi faktor utama peenyebab timbulnya korosi. Korosi yang terjadi
dapat berupa korosi merata maupun korosi setempat pada bagian internal
maupun eksternal dari pipa. Penipisan atau degradasi material akibat korosi
dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan kegagalan pada pipa dalam
bentuk kebocoran maupun pecah. Dari sekian banyak penyebab kegagalan
pada pipa penyalur minyak dan gas, korosi merupakan penyebab utama
kegagalan yaitu sebesar 25%, dimana untuk pipa penyalur gas jenis korosi
yang sering terjadi adalah korosi eksternal yaitu sebesar 84%, dimana salah
satu bagian yang sering mengalami korosi adalah pada bagian pipa lurus.
(Sumber
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20292422-S1468-
Analisis%20keandalan.pdf)