Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

SISTEM INFORMASI PENDAPATAN

DINAS

PEMAKAMAN DAN PERTAMANAN

KOTA

BANDUNG

4.1 Landasan Teori Kuliah Kerja Praktek


Pada Bab IV ini, menjabarkan isi dari laporan hasil kegiatan
kuliah kerja praktek, sebelumnya penulis harus mempunyai landasan
teori

yang

kuat

terlebih

dahulu

sehingga

penulis

dapat

mempertanggungjawabkan isi keseluruhan dari laporan ini. Oleh


karena itu pada sub bab ini, penulis akan menuliskan landasan teori
dari pendapat para ahli mengenai pengertian Sistem, Informasi,
Sistem Informasi, Pendapatan.
4.1.1

Pengertian Sistem
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan perlu adanya sistem yang

tepat agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan secara efisien dan


efektif serta sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk lebih
jelasnya

akan

di

kemukakan

mengenai

pengertian

sistem,

diantaranya adalah:
Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Manajemen, Pengertian Sistem adalah:
Sistem adalah kumpulan atau grup dari sub sistem atau bagian
atau komponen apapun baik dari phisik ataupun non phisik
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. [24:2004]

18

Sedangkan menurut Al-Bahra dalam bukunya yang berjudul


Analisis dan Desain Sistem Informasi, pengertian Sistem adalah
sebagai berikut:
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. [3:2005]
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
pengertian Sistem adalah satu kesatuan suatu elemen atau unsurunsur yang saling berkaitan satu sama lainnya untuk mencapai suatu
tujuan.
4.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto HM dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi, pengertian Informasi adalah
sebagai berikut: Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. [8:2001]
Sedangkan menurut Al-Bahra dalam bukunya Analisis dan
Desain Sistem Informasi, pengertian Informasi adalah:
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang
lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil
keputusan masa kini maupun dimasa yang akan datang. [8:2005]
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
Informasi merupakan data yang diolah menjadi sesuatu yang lebih
berguna dan bermanfaat bagi yang menerimanya.
4.1.3

Pengertian Sistem Informasi


Menurut Al-Bahra dalam bukunya Analisis dan Desain
Sistem Informasi, pengertian Sistem Informasi adalah:

19

Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi


yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi,
mendukung operasi bersifat manajerial, dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan. [14:2005]
Sedangkan menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem
Informasi Manajemen, pengertian Sistem Informasi adalah sebagai
berikut:
Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang
saling berhubungan satu sama lain, dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
menjadi informasi yang berguna. [55:2007]
Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub yang saling
berhubungan untuk melaporkan informasi sedemikian rupa untuk
mencapai suatu tujuan dalam sebuah organisasi.
4.1.4

Pengertian Pendapatan
Menurut Aliminsyah, S.E. dalam bukunya Kamus Istilah
Akuntansi, pengertian Pendapatan adalah:
Pendapatan adalah arus kekayaan dalam bentuk uang tunai,
piutang atau aktiva lain yang masuk ke dalam perusahaan atau
menurunnya kewajiban sebagai akibat penjualan barang atau
penyerahan jasa. [248:2007]
Sedangkan menurut Soemarso S.R. dalam bukunya yang
berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, pengertian Pendapatan adalah:
Pendapatan adalah Jumlah yang dibebankan kepada
langganan untuk barang dan jasa yang dijual. Pendapatan dapat
juga didefinisikan sebagai kenaikan bruto dalam modal
(biasanya melalui diterimanya suatu aktiva dari langganan)
yang berasal dari barang dan jasa yang dijual. [54:2002]

20

Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa


Pendapatan adalah penambahan atau bertambahnya jumlah kekayaan
atau modal yang berasal dari penjualan barang atau jasa.
4.1.5

Pengertian Bagan Alir/Flowchart


Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa:
Bagan alir merupakan teknik analitik yang digunakan untuk
menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat
dan logis. Diagram alir merupakan serangkaian transaksi yang
digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan
aliran data dalam sebuah sistem. [71:2002]
Terdapat beberapa jenis bagan alir yang biasa digunakan, yaitu
sebagai berikut:
A. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.
Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada
didalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang
dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan
menggunakan simbol-simbol yang telah ditentukan.
B. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan
bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart
merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan
formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen
ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang
digunakan didalam bagan alir sistem.
C. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

21

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir


yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan
prosedur didalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir
skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem,
juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan
lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini
adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang
kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.
D. Bagan Alir Program (Program Flowchart)
Bagan alir program (program flowchart) terdiri dari dua macam,
yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan
bagan alir program komputer terinci (detailed computer program
flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk
menggambarkan tiap-tiap langkah didalam program komputer
secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh
analis sistem.
E. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang
banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem
untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa bagan alir (flowchart) adalah suatu gambaran umum tentang
sistem yang berjalan yang berfungsi sebagai alat bantu komunikasi
dan untuk dokumentasi serta menyajikan kegiatan mulai dari
manual, komputerisasi maupun semi manual khususnya bagan alir

22

sistem dan dokumen yang bersangkutan dengan Sistem Informasi


Pendapatan.
4.2 Hasil dan Pembahasan Kuliah Kerja Praktek
4.2.1 Sistem Informasi Pendapatan yang ada pada Dinas
Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung.
Dalam mengelola Pendapatan Dinas Pemakaman dan
Pertamanan Kota Bandung, Bendahara Penerimaan dibantu oleh 2
Bendahara Penerimaan Pembantu, yang berada di Tegalega dan
dipemakaman jalan Pandu. Pendapatan Dinas Pemakaman dan
1.
2.
3.

Pertamanan Kota Bandung antara lain dari :


Retribusi pelayanan Persampahan/Kebersihan.
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat.
Retribusi Jasa Usaha.
Dalam pelaksanaannya yang dikelola oleh Bendahara
Penerimaan, yang lalu disetorkan ke rekening kas umum paling lama
1 (satu) hari kerja.
4.2.2 Fungsi dan Dokumen yang terkait pada Bendahara
Penerimaan Pembantu
Sistem Informasi Pendapatan Dinas Pemakaman dan
Pertamanan Kota Bandung melalui Bendahara Penerimaan Pembantu
ini memiliki beberapa fungsi-fungsi yang terkait antara lain:
1.

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)


Dalam kegiatan ini, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD) memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menyerahkan Surat Ketetapan Pajak (SKP)-Daerah

2.

kepada Bendahara Penerimaan Pembantu.


Pengguna Anggaran

23

Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas


sebagai berikut :
a. Menyerahkan SKR (Surat Ketetapan Retribusi) kepada
b.
3.

Bendahara Penerimaan Pembantu.


Menerima Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan

dari Bendahara Penerimaan melalui PPK-SKPD.


Bendahara Penerimaan Pembantu
Dalam kegiatan ini, Bendahara Penerimaan Pembantu
memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada
Surat Ketetapan Pajak (SKP)-Daerah/Surat Ketetapan
b.

Retribusi (SKR) dari Wajib Pajak/Retribusi.


Memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima
dengan dokumen Surart Ketetapan Pajak (SKP)Daerah/Surat Ketetapan Retribusi yang diterimanya dari

c.

Pengguna Anggaran.
Membuat Surat Tanda Setoran (STS) dan Surat Tanda

d.

Bukti Pembayaran/Bukti lain yang sah.


Menyerahkan Tanda Bukti Pembayaran/tanda bukti lain

e.

yang sah kepada Wajib Pajak/Retribusi.


Menyerahkan uang yang diterimanya dan Surat Tanda

f.

Setoran (STS) pada Bank.


Menerima Suarat Tanda Setoran (STS) yang telah
diotorisasi dari Bank dan menyampaikan ke Bendahara

g.

Umum Daerah (BUD).


Membuat
dan

menyampaikan

Laporan

Pertanggungjawaban Penerimaan kepada Bendahara


4.

Penerimaan.
Bendahara Penerimaan

24

Dalam kegiatan ini, Bendahara Penerimaan memiliki tugas


sebagai berikut :
a. Menerima Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan
dari Bendahara Penerimaan Pembantu melalui PPKb.

SKPD.
Melakukan verifikasi, evaluasi, serta analisis atas
Laporan

Pertanggungjawaban

Penerimaan

yang

disampaikan Bendahara Penerimaan Pembantu.


Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu
kepada Bendahara Penerimaan terhadap seluruh penerimaan dan
penyetoran serta uang kas yang diterimanya yang dicatat dalam
Buku Kas Umum dan Buku Kas Penerimaan Harian Pembantu.
Pihak yang terkait dan fungsi-fungsi dalam pertanggungjawaban
antara lain :
1.

Bendahara Penerimaan Pembantu


Dalam kegiatan ini, Bendahara Penerimaan Pembantu
memiliki tugas sebagai berikut :
a. Melakukan penatausahaan pendapatan berdasarkan
dokumen SSKP-Daerah, Surat Tanda Setoran (STS),
Surat Ketetapan Retribusi (SKR), dan Surat Tanda

2.

b.

Bukti Pembayaran lain yang sah.


Menghasilkan dokumen Buku Kas Umum Penerimaan

c.
d.

Pembantu dan Buku Kas Penerimaan Harian Pembantu.


Membuat SPJ Penerimaan Pembantu.
Menyerahkan SPJ Penerimaan Pembantu pada

Bendahara Penerimaan.
Bendahara Penerimaan

25

Dalam kegiatan ini, Bendahara Penerimaan memiliki tugas


sebagai berikut :
a. Menerima SPJ Penerimaan Pembantu dari Bendahara
b.

Penerimaan Pembantu
Memverifikasi, mengevakuasi, dan menganalisis SPJ

c.

Penerimaan Pembantu.
Menggunakan SPJ Penerimaan Pembantu dalam

penatausahaan penerimaan.
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu menyetorkan
seluruh uang yang diterimanya ke rekening kas umum daerah yang
sudah ditunjuk oleh walikota yaitu bank paling lama 1 (satu) hari
kerja terhitung sejak uang kas itu diterima. Bank yang ditunjuk
mempertanggungjawabkan seluruh uang kas yang diterimanya
melalui Bendahara Umum Daerah kepada Walikota.
Adapun dokumen-dokumen yang digunakan adalah sebagai
berikut:
A. Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu (BKU-PP)
Dokumen ini berisi jumlah penerimaan/pengeluaran
kas yang diterima oleh Bendaharaan Penerimaan
Pembantu.
B. Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu
(BRPHP)
Dokumen ini berisi tentang Rekap harian semua
penerimaan/ pengeluaran kas yang diterima.
C. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
Dokumen ini merupakan Surat Ketetapan Pajak-Daerah
yang ditetapkan oleh Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah (PPKD) yang diserahkan kepada Wajib Pajak
berupa keterangan sejumlah uang serta kepada
Bendahara Penerimaan Pembantu sebagai arsip untuk

26

memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima


dari Wajib Pajak dengan dokumen SKPD.
D. Surat Ketetapan Retribusi (SKR)
Dokumen ini merupakan Surat Ketetapan Retribusi
yang telah ditetapkan oleh Pengguna Anggaran yang
diserahkan kepada Wajib Pajak dan Bendahara
Penerimaan Pembantu.
E. Surat Tanda Setoran ( STS)
Dokumen ini merupakan Surat Tanda Setoran dibuat
oleh

Bendahara

Penerimaan

Pembantu

untuk

melakukan penyetoran penerimaan kepada Bank dan


dilaporkan kepada Bendahara Penerimaan.
F. Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan Pembantu
Dokumen

ini

merupakan

hasil

penatausahaan

penerimaan pada Bendahara Penerimaan Pembantu yang


akan dilaporkan kepada Bendahara Penerimaan.

27

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Informasi Pendapatan oleh


Bendahara Penerimaan Pembantu

28

29

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Informasi Pendapatan oleh


Bendahara Penerimaan Pembantu (lanjutan)

30

Gambar 4.3 Flowchart Sistem Informasi Pendapatan oleh


Bendahara Penerimaan Pembantu (lanjutan)

31

Keterangan:
PPKD
: Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
SKPD
: Satuan Kerja Perangkat Daerah
SKP-Daerah: Surat Ketetapan Pajak Daerah
SKR
: Surat Ketetapan Retribusi
SPJ
: Surat Pertanggung Jawaban
STBP
: Surat Tanda Bukti Pembayaran
STS
: Surat Tanda Setoran
BPROHP : Buku Pembantu Rincian Obyek Harian Penerima
BKU-PP
: Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu
BUD
: Bendahara Umum Daerah
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) menyerahkan
Surat Ketetapan Pajak (SKP)-Daerah yang telah diterbitkan kepada
Bendahara Penerimaan Pembantu untuk keperluan melakukan
verifikasi pada saat penerimaan pendapatan, Pengguna Anggaran
menyerahkan
diterbitkan

Surat

Ketetapan

Retribusi

(SKR)

kepada

Bendahara

Penerimaan

yang

Pembantu

telah
untuk

keperluan melakukan verifikasi pada saat penerimaan pendapatan.


Wajib Pajak/Wajib Retribusi menyerahkan uang (setoran
pajak/retrebusi).

Bendahara

Penerimaan

Pembantu

kemudian

melakukan verifikasi penerimaan uang dengan SKP-Daerah/SKR


yang

bersangkutan,

Penerimaan

setelah

Pembantu

melakukan

mengeluarkan

verifikasi
Surat

Bendahara

Tanda

Bukti

Pembayaran/Bukti lain yang sah.


Bendahara Penerimaan Pembantu menyiapkan Surat Tanda
Setoran

(STS)

Bendahara

Penerimaan

Pembantu

kemudian

melakukan penyetoran kepada Bank disertai Surat Tanda Setoran


(STS). Surat Tanda Setoran (STS) diotorisasi oleh Bank dan Bank
membuat nota kredit. Surat Tanda setoran yang telah diotorisasi

32

diterima kembali oleh Bendahara Penerimaan Pembantu untuk


kemudian menjadi bukti pembukuan, sedangkan nota kredit
diserahkan ke Bendahara Umum Daerah (BUD).
Bendahara Penerimaan Pembantu melakukan penatausahan
penerimaan berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP)-Daerah/Surat
Ketetapan Retribusi (SKR), Surat Tanda Setoran (STS), dan Surat
tanda Bukti Pembayaran/ Bukti lain yang sah. Dari penatausahaan ini
Bendahara Penerimaan Pembantu menghasilkan:
a. Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu
b. Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu
Berdasarkan dokumen-dokumen diatas Bendahara Penerimaan
Pembantu membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan
Pembantu.
Bendaharaan Penerimaan Pembantu yang bertugas untuk
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi dari Bendahara Penerimaan
untuk mengelola Pendapatan. Bendahara Penerimaan Pembantu
wajib menyetor seluruh uang yang diterimanya ke rekening kas
umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak uang kas
tersebut diterima dan langsung dilaporkan kepada Bendahara
Penerimaan dengan bukti penyetoran.

33

4.2.3 Fungsi dan Dokumen yang terkait pada Bendahara


Penerimaan
Sistem Informasi Pendapatan Dinas Pemakaman dan
Pertamanan Kota Bandung melalui Bendahara Penerimaan
ini memiliki beberapa fungsi-fungsi yang terkait antara lain:
1.

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)


Dalam kegiatan ini, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

(PPKD) memiliki wewenang untuk :


a. Menetapkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah.
2. Pengguna Anggaran
Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki
wewenang untuk :
a. Menetapkan Surat Ketetapan Retribusi (SKR).
b. Menerima
dan
mengesahkan
Laporan
Pertanggungjawaban

Penerimaan

dari

Bendahara

Penerimaan melalui Pejabat Pengelola Keuangan-Satuan


3.

Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD).


Pejabat Pengelola Keuangan-Satuan Kerja Perangkat
Daerah (PPK-SKPD)
Dalam kegiatan ini, Pejabat Pengelola Keuangan-Satuan
Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD) memiliki wewenang

untuk:
a. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan.
4. Bendahara Penerimaan
Dalam kegiatan ini, Bendahara Penerimaan memiliki tugas
sebagai berikut :
a. Menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada
Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah dan Surat
Ketetapan retribusi (SKR) dari Wajib Pajak/Retribusi.

34

b.

Memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima


dengan dokumen Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah
yang diterimanya dari Pejabat Pengelola Keuangan

c.

Daerah (PPKD).
Memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima
dengan dokumen Surat Ketetapan Retribusi (SKR) yang

d.

diterimanya dari Pengguna Anggaran.


Membuat Surat Tanda Setoran (STS) dan Surat Tanda

e.

Bukti Pembayaran/Bukti lain yang sah.


Menyerahkan Tanda Bukti Pembayaran/tanda bukti lain

f.

yang sah kepada Wajib Pajak/Retribusi.


Menyerahkan Surat Tanda Setoran (STS) beserta uang

g.

yang diterimanya pada Bank.


Membuat
dan
menyampaikan

Laporan

Pertanggungjawaban Penerimaan kepada Pengguna


Anggaran dan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
5.

(PPKD) selaku Bendahara Umum Daerah (BUD).


Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) selaku
Bendahara Umum Daerah (BUD).
Dalam kegiatan ini, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD) selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) memiliki
tugas sebagai berikut :
a. Menerima Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan
b.

dari Bendahara Penerimaan.


Melakukan verifikasi, evaluasi, serta analisis atas
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dalam rangka
rekonsiliasi penerimaan.

35

Bendahara Penerimaan juga wajib mempertanggungjawabkan


seluruh pendapatan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi
tanggungjawabnya secara :
1. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Pendapatan
kepada Pengguna Angaran/Kuasa Pengguna Anggaran
melalui

Pejabat

Pengelola

Keuangan-Satuan

Kerja

Perangkat Daerah (PPK-SKPD) paling lambat 10 (sepuluh)


2.

bulan berikutnya.
Fungsional atas pengelolaan uang menjadi tanggung jawab
dengan

menyampaikan

Laporan

Pertanggungjawaban

penerimaan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah


(PPKD) selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) paling
lambat 10 (sepuluh) bulan berikutnya.
Laporan pertanggungjawaban diatas dilampiri dengan Buku
Kas Umum, Buku Pembantu Perincian Objek Penerimaan,
Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian, Bukti Penerimaan
Lainnya yang sah.
Pendapatan Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung
fungsi-fungsi yang terkait dalam pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan antara lain:
1. Bendahara Penerimaan
Dalam kegiatan ini, Bendahara Penerimaan memiliki tugas
sebagai berikut.
a. Melakukan penatausahaan

pendapatan

berdasarkan

dokumen Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah),


Surat Tanda Setoran (STS), Surat Ketetapan Retribusi
(SKR), dan Surat Tanda Bukti Pembayaran lain yang
sah.

36

b.

Menyusun Buku Kas Umum (BKU) Penerimaan. Buku


Kas

Umum

Penerimaan),
c.

(BKU)
dan

Pembantu

Bukti

(Rincian

Rekapitulasi

Objek

Penerimaan

Harian.
Membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan
dan lampiran-lampirannya yaitu Buku Kas Umum
(BKU), Buku Rekapitulasi Penerimaan Bulanan, dan

d.

Bukti Penerimaan Lain yang sah.


Menyerahkan
Surat
Pertanggungjawaban

(SPJ)

Penerimaan kepada Pengguna Anggaran melalui Pejabat


Pengelola Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah
(PPK-SKPD)

(pertanggungjawaban

administrative)

kepada Buku Kas Umum (BUD) (pertanggungjawaban


2.

fungsional).
PPK-SKPD
Dalam kegiatan ini, Pejabat Pengelola Keuangan-Satuan
Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD)
sebagai berikut:
a. Menerima

dan

memiliki tugas

memverifikasi

Surat

Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan dari Bendahara


b.
3.

Penerimaan.
Menyerahkan

Surat

Pertanggungjawaban

(SPJ)

Penerimaan tersebut pada Pengguna Anggaran.


Pengguna Anggaran
Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas
sebagai berikut:
a. Menerima Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan
dari

Pejabat

Pengelola

Keuangan-Satuan

Kerja

Perangkat Daerah (PPK-SKPD).

37

b.
4.

Mengesahkan

Surat

Pertanggungjawaban

(SPJ)

Penerimaan.
Bendahara Umum Daerah
Dalam kegiatan ini, Bendahara Umum Daerah memiliki
tugas sebagai berikut:
a. Menerima Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari bendahara
b.

Penerimaan.
Memverifikasi, mengevaluasi, dan menganalisa Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) penerimaan dalam rangka

c.

rekonsiliasi penerimaan.
Mengesahkan
Surat
Pertanggungjawaban

(SPJ)

Penerimaan

Adapun dokumen-dokumen

yang digunakan

adalah

sebagai berikut :
A. Surat Ketetapan PajakDaerah (SKP-Daerah)
Dokumen ini merupakan Surat Ketetapan Pajak-Daerah
yang ditetapkan oleh Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah (PPKD) yang diserahkan kepada wajib pajak
berupa keterangan sejumlah uang serta kepada
Bendahara

Penerimaan

sebagai

arsip

untuk

memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima


dari wajib pajak dengan dokumen Surat Ketetapan
Pajak (SKP) Daerah.
B. Surat Ketetapan Retribusi (SKR)

38

Dokumen ini merupakan Surat Ketetapan Retribusi


yang telah ditetapkan oleh Pengguna Anggaran yang
diserahkan

kepada

wajib

pajak

dan

Bendahara

Penerimaan.
C. Surat Tanda Setoran (STS)
Dokumen ini merupakan Surat Tanda Setoran dibuat
oleh

Bendahara

penerimaan

untuk

melakukan

penyetoran penerimaan kepada Bank.


D. Buku Kas Umum Penerimaan (BKUP)
Dokumen ini berisi jumlah penerimaan/pengeluaran
kas secara garis besar.
E. Buku Pembantu Rincian Obyek Penerimaan (BPROP)
Dokumen ini merupakan rician obyek penerimaan yang
diterima.
Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian (BRPH)
Dokumen ini berisi rekapan harian semua penerimaan.
G.
Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan
F.

Pembantu
Dokumen

ini

merupakan

hasil

penatausahaan

penerimaan pada Bendahara Penerimaan Pembantu


yang akan digunakan pada penatausahaan Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan.
H. Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan
Dokumen
penerimaan

ini
oleh

merupakan
Bendahara

hasil

penatausahaan

Penerimaan

yang

dilaporkan kepada Pejabat Pengelola Keuangan-Satuan


Kerja

Perangkat

Daerah

(PPK-SKPD),

Pengguna

Anggaran dan Bendahara Umum Daerah (BUD).

39

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Informasi Pendapatan oleh


Bendahara Penerimaan

40

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Informasi Pendapatan oleh

41

Bendahara Penerimaan (lanjutan)

Gambar 4.6 Flowchart Sistem Informasi Pendapatan oleh


Bendahara Penerimaan (lanjutan)

42

Gambar 4.7 Flowchart Sistem Informasi Pendapatan oleh


Bendahara Penerimaan (lanjutan)
Keterangan:
PPKD

: Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

43

SKPD
: Satuan Kerja Perangkat Daerah
SKP-Daerah: Surat Ketetapan Pajak Daerah
SKR
: Surat Ketetapan Retribusi
SPJ
: Surat Pertanggung Jawaban
STBP
: Surat Tanda Bukti Pembayaran
STS
: Surat Tanda Setoran
BPROHP : Buku Pembantu Rincian Obyek

Harian

Penerimaan
BKU-PP
: Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu
BUD
: Bendahara Umum Daerah
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) menyerahkan
Surat Ketetapan Pajak (SKP)-Daerah yang telah diterbitkan kepada
Bendahara Penerimaan untuk keperluan melakukan verifikasi pada
saat penerimaan pendapatan. Pengguna Anggaran menyerahkan
Surat Ketetapan Retribusi (SKR) yang telah diterbitkan kepada
Bendahara Penerimaan untuk keperluaan melakukan verifikasi pada
saat penerimaan pendapatan.
Wajib Pajak/Wajib Retribusi menyerahkan uang (setoran
pajak/retribusi).

Bendahara

Penerimaan

kemudian

melakukan

verifikasi penerimaan uang dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP)Daerah/Surat Ketetapan Retribusi (SKR) yang bersangkutan, setelah
melakukan verifikasi. Bendahara Penerimaan mengeluarkan Surat
Tanda Bukti Pembayaran/Bukti lain yang sah.
Bendahara Penerimaan menyiapkan Surat Tanda Setoran(STS).
Bendahara Penerimaan kemudian melakukan penyetoran kepada
Bank disertai Surat Tanda Setoran (STS). Surat Tanda Setoran
(STS) diotorisasi oleh Bank dan Bank membuat nota kredit. surat
Tanda Setoran (STS) yang telah diotorisasi diterima kembali oleh
Bendahara Penerimaan Untuk kemudian menjadi bukti pembukuan,

44

sedangkan nota kredit diserahkan ke Bendahara Umum Daerah


(BUD).
Bendahara Penerimaan melakukan penatausahaan penerimaan
berdasarkan Surat Ketetapan Pajak-Daerah (SKP-Daerah), Surat
Ketetapan Retribusi (SKR),Surat Tanda Setoran (STS) dan Surat
Tanda Bukti Pembayaran/Bukti lain yang sah. Disamping, itu Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mempunyai Bendahara penerimaan
Pembantu maka Bendahara Penerimaan akan menerima SPJ
Penerimaan Pembantu. Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tersebut
kemudian diverifikasi, evaluasi, analisis untuk dijadikan sebagai
bahan
a.
b.
c.

penyusunan

pertanggungjawaban

penerimaan.

Dari

penatausahaan ini Bendahara Penerimaan menghasilkan:


Buku Kas Umum Penerimaan
Buku Pembantu (Rician Obyek Penerimaan)
Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian
Berdasarkan dokumen-dokumen diatas Bendahara Penerimaan
Membuat dokumen Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan,
kemudian Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan diserahkan
kepada Pejabat Pengelola Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah
(PPK-SKPD) untuk dilakukan pengujian.
Setelah dilakukan verifikasi, evaluasi, dan analisis maka
Pejabat Pengelola Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPKSKPD) menyerahkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerimaan
kepada Pengguna Anggaran untuk disahkan. Bendahara Penerimaan
kemudian

menyerahkan

Surat

Pertanggungjawaban

(SPJ)

Penerimaan yangn telah disahkan oleh Pengguna Anggaran kepada


Bendahara Umum Daerah (BUD).

45

Bendahara Umum Daerah (BUD) melakukan verifikasi,


evaluasi, dan analisis atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ)
Penerimaan yang diserahkan Pengguna Anggaran.

46

Anda mungkin juga menyukai