Api Sap 6 Fix
Api Sap 6 Fix
AKUNTANSI INVESTASI
Kelompok 6 :
N. Diah Utami
(1415351179)
(1415351190)
Universitas Udayana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2016
PENDAHULUAN
Pada dasarnya definisi dari investasi itu sendiri adalah suatu asset yang digunakan oleh
perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui didtribusi hasil investasi (seperti bunga,
royalty, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi
perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan
(PSAK NO. 13 tahun 1994). Terdapat dua jenis investasi antara lain sebagai berikut :
sebagainya.
Investasi dalam saham (equity securities)
equity securities merupakan instrumen investasi yang mencerminkan kepemilikan modal
dalam suatu perusahaan, yang berupa saham biasa, saham preferen, atau capital stock
lainnya.
Berbeda dengan investasi yang dilakukan oleh perusahaan, investasi yang dilakukan oleh
pemerintahan (baik investasi dalam sekuritas hutang maupun dalam bentuk saham) juga
bertujuan untuk memperoleh manfaat sosial yang diharapkan mampu meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat.
PEMBAHASAN
c)
dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar, tidak termasuk dalam investasi jangka pendek yang dapat
dibeli pemerintah (contoh saham pada pasar modal.) Jenis investasi yang tidak termasuk dalam
kelompok investasi jangka pendek antara lain adalah:
a)
Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha,
misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada
b)
c)
pemerintah; atau
Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan
kas jangka pendek.
Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas:
a. Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat
diperpanjang secara otomatis (revolving deposits).
Catatan: Deposito kurang dari 3 (tiga) bulan merupakan setara kas;
b. Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah
pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12
(dua belas) bulan. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanamannya, yaitu permanen
dan nonpermanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi Nonpermanen adalah investasi jangka panjang
yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Yang dimaksud dengan
berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat
untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Sedangkan pengertian tidak berkelanjutan
adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan, dimaksudkan
untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali.
Investasi Permanen
Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidak
dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh yang
signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan.
Investasi permanen ini dapat berupa :
a.
Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara, badan internasional, dan badan
b.
Investasi Nonpermanen
Investasi Nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang dilakukan
dalam jangka waktu tertentu yang biasanya terdapat jangka waktu tertentu. Investasi
nonpermanen pada suatu saat akan jatuh tempo atau selesai. Pada saat jatuh tempo akan ditarik
atau diperbaharui kembali. Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain
dapat berupa:
c.
Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki
d.
e.
ketiga;
Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan
f.
g.
Investasi permanen lainnya yang tidak bisa dimasukkan ke penyertaan modal, surat
obligasi jangka panjang yang dibeli oleh pemerintah, dan penanganan modal dalam
proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, misalnya investasi
dalam property yang tidak tercakup dalam pernyataan ini.
Dalam menentukan apakah suatu pengeluaran kas atau aset memenuhi kriteria pengakuan
investasi yang pertama, entitas perlu mengkaji tingkat kepastian mengalirnya manfaat
ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang berdasarkan
b)
Pengukuran Investasi
Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar,
dalam hal investasi yang demikian nilai pasar digunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar.
Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai
nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya obligasi jangka pendek,
dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga transaksi investasi itu
sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya lainnya yang timbul dalam
rangka perolehan tersebut.
Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal pemerintah,
dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya
lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.
Investasi nonpermanen misalnya dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan
investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki secara berkelanjutan, dinilai sebesar nilai
perolehannya. Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal pada kegiatan
pembangunan pemerintah (seperti kegiatan Pembangunan Jalan Tol ) dinilai sebesar biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang
dikeluarkan dalam rangka penyelesaian kegiatan phisik sampai kegiatan tersebut diserahkan
kepada pihak ketiga.
Metode Penilaian Investasi
Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu:
A. Metode biaya;
Metode biaya adalah suatu metode penilaian yang mencatat nilai investasi berdasarkan
harga perolehan. Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak
mempengaruhi besarnya nilai investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
B. Metode ekuitas;
Metode ekuitas adalah suatu metode penilaian yang mengakui penurunan atau kenaikan
nilai investasi sehubungan dengan adanya rugi/laba badan usaha yang menerima investasi
(investee), proporsional terhadap besarnya saham atau pengendalian yang dimiliki pemerintah.
C. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan
yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
Penggunaan metode tersebut di atas didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya prosentase kepemilikan saham bukan merupakan faktor
yang menentukan dalam pemilihan metode penilaian investasi, tetapi yang lebih menentukan
adalah tingkat pengaruh (the degree of influence) atau pengendalian terhadap perusahaan
investee.
Ciri-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada perusahaan investee, antara lain:
a)
b)
c)
d)
SIMPULAN
REFERENSI