Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuan
yang dibina oleh Drs. Pidekso Adi, M.Pd.
oleh
Arum Kumala Puspasari
130522506278
gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi,
perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air
bersih, kontrol lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dan sebagainya.
Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.
ARSITEKTUR
Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur dapat diposisikan sebagai perancang bangunan, pengendali
kinerja anggota pembangunan, dan sebagai pengelola manajemen konstruksi pada bangunan
itu sendiri. Di samping itu, arsitektur juga mencangkup perancangan infrastruktur, perabot,
yang berpandangan dari nilai estetika dan kecocokan material dengan kondisi maupun tema
bangunan yang ada.
Sebagai suatu seni, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah seni.
Prinsip-prinsip keindahan yang juga merupakan kaidah dasar di dalam bidang seni lainnya
seperti kesatuan, keseimbangan, keserasian, iramajuga dipergunakan sebagai kaidah dasar
di dalam arsitektur. Perwujudan arsitektur merupakan hasil manifestasi nilai-nilai seni. Itu
sebabnya, pada sebagian perguruan tinggi di mancanegara, arsitektur dikelompokkan ke
dalam fakultas seni atau sejenisnya.
Berbeda dengan bidang seni rupa atau seni lainnya yang dikelompokkan ke dalam
seni murni (pure art), arsitektur dikelompokkan pada seni terpakai (applied art).
Pengelompokan arsitektur ke dalam seni terpakai ini tidak dimaksudkan untuk mengartikan
bahwa seni lainnya bukanlah seni yang tidak terpakai atau seni yang tidak bermanfaat, namun
lebih dimaksudkan pada kenyataan bahwa arsitektur sebagai bidang seni yang berkaitan
dengan perencanaan dan perancangan wilayah yang akan dipergunakan manusia di dalam
melakukan kegiatannya. Orientasi arsitektur adalah menghasilkan karya ruang dan tiga
dimensi yang menekankan pada keberadaan dan efek ruang sebagai tempat yang akan
dipergunakan manusia di dalam melakukan kegiatannya.
Sebagai suatu ilmu, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah keilmuan
maupun bidang ilmu lainnya. Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan
lingkungan binaan yang menjadi wadah bagi kegiatan manusia yang lengkap dengan seluruh
sifat manusiawinya, maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah berbagai ilmu yang
tema pandangan suatu bangunan juga akan menjadi tugas seorang arsitek. Pekerjaan lain
seorang arsitek di antaranya adalah:
1. mengolah tata ruang sebuah bangunan;
2. menentukan konsep desain interior sebuah bangunan (termasuk perletakan
furniturenya, dll);
3. mengolah bentuk luar dan tampak sebuah bangunan;
4. menentukan jenis dan letak sistem struktur pada bangunan;
5. menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bangunan;
6. enentukan jenis dan letak instalasi pipa air dan jalur penghawaan udara;
7. menentukan jenis dan letak alat-alat transportasi dalam bangunan (lift, dsb);
Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan
di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik
sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan
perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya
proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep
finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.
Seorang arsitek dapat bekerja sendiri untuk melahirkan desain bangunan-bangunan
yang memiliki kompleksitas sederhana. Akan tetapi, seorang arsitek perlu bekerja sama
dengan insinyur-insinyur teknik lainnya untuk melahirkan desain bangunan-bangunan yang
memiliki kerumitan tinggi, seperti bandar udara, rumah sakit, ataupun gedung-gedung tinggi.
Dalam sebuah tim desain bangunan, umumnya seorang arsitek bertindak sebagai Kepala
Desainer (Chief Designer), di mana para insinyur teknik lain harus mengikuti desain yang
sudah mereka buat. Pada tahap pembuatan konsep, mereka akan memperlihatkan ide-ide
yang dimilikinya menyangkut bentuk bangunan, desain interiornya, sistem struktur,
mekanikal, dan elektrikal untuk bangunan tersebut dalam bentuk sketsa-sketsa, gambar 2 dan
3 dimensi. Selanjutnya, dalam tahap pengembangan desain, arsitek akan memberikan
gambar-gambar tersebut untuk diperiksa aspek teknisnya dan dikembangkan oleh Insinyur
Sipil, Elektro, Mesin, Desainer Interior, dan pakar-pakar lainnya.
Ketika mendesain sebuah bangunan yang memiliki kerumitan tinggi, adalah tidak
mungkin bagiseorang arsitek untuk mengembangkan gambar-gambar tersebut seorang diri.
Selain akan memakan terlalu banyak waktu, hal tersebut juga tidak didukung oleh bekal
pendidikan arsitek sendiri. Selama dalam perkuliahan, seorang mahasiswa Arsitektur hanya
mempelajari dasar dari ilmu Struktur dan Utilitas Bangunan. Detail masing-masing ilmu
tersebut tidak dipelajari mahasiswa Arsitektur dan merupakan pelajaran mahasiswa Teknik
Sipil, Elektro, dan Mesin.
Sebagai contoh, walaupun seorang arsitek dapat mengira-ngira ukuran-ukuran tiang
(biasa disebut kolom) untuk sebuah bangunan tinggi, seorang arsitek tidak dapat mengetahui
jenis beton, detail tulangan besi, ataupun mutu besi yang harus ada di dalamnya. Ini karena
mahasiswa Arsitektur tidak mempelajari Mekanika Teknik, karakteristik material beton,
maupun besi secara mendalam, yang merupakan pelajaran mahasiswa Teknik Sipil.
bangunan sederhana dengan bentuk dan material yang standar dan tidak beresiko tinggi.
Namun akan berbeda lagi jika bentuk bangunan tidak biasa, akan sangat beresiko fatal jika
tidak melibatkan teknik sipil di dalamnya. Bayangkan saja membangun rumah yang indah
tetapi roboh begitu saja.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa sementara seorang arsitek adalah desainer
bangunan, seorang insinyur sipil adalah ahli struktur, yang dalam bangunan menjadi salah
satu komponen bagi berfungsinya bangunan.
Arsitektur
Teknik Sipil
.
1.
2.
indah
Memilih warna dan tekstur materian
3.
murah
Fokus pada perencanaan perhitungan
4.
banguanan
Menentukan spesifikasi rencana
kekuatan bangunan
Memilih metode pelaksanaan yang cepat
5.
bangunan
Membuat gambar detai bangunan
dan hemat
Mengatur manajemen pelaksanaan
6.
pembangunan
Menyesuaikan gambar perencanaan
7.
diterima
Ingin bangunan yang indah dan
pelaksanaan bangunan
Ingin bangunan yang kuat dan murah
8.
menarik
Juka kita lihat perbandingan teknik sipil dan arsitek di atas maka seringkali ada
pertentangandalam proses kerja, misalnya seorang arsiter sudah bersusah payah membuat
desain gambar suatu bentuk bangunan yang unik dan indah, namun setelah dihitung oleh ahli
sipil ternyata bentuk bangunan yang demikian tidak dapat dilakukan perhitungan dengan
pertimbangan apabila dibangun akan roboh, begitu juga sebaliknya, seorang ahli sipil telah
menemukan metode kerja dan pemilihan material yang bagus dan murah namun dalam
pandangan arsitek bisa jadi hal tersebut kurang indah dan tidak menarik, jadi diperlukan
kerjasama yang baik antara arsitek dan teknik sipil dalam merencanakan sebuah bangunan.
Kesimpulannya adalah antara arsitek dan teknik sipil adalah sama baik, yang terbaik
adalah jika mempunyai kemampuan keduanya sehingga selain mendapatkan imajinasi dalam
menciptakan bangunan indah juga dapat merencanakan perhitungan strukturnya. Kalaupun
tidak sanggup menguasai kedua ilmu tersebut maka diperlukan kerjasama antara seorang
arsitek dan teknik sipil untk mewujudkan bangunan yang kuat, indah, serta murah.
DAFTAR RUJUKAN
Simanjuntak, Hendrisman. 2012. Perbedaan Teknik Sipil dan Arsitektur, (Online), (http://fullcivil.blogspot.com/2012/11/perbedaan-teknik-sipil-dan-arsitektur.html), diakses 2
Desember 2013.
Narotama. 2010. Perbedaan Teknik Sipil dan Arsitek, (Online),
(http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/perbedaan-teknik-sipil-danarsitek), diakses 2 Desember 2013
Simanjuntak, Hendrisman. 2012. Pertimbangan Jurusan Teknik Sipil dan Arsitektur,
(Online), (http://full-civil.blogspot.com/2012/24/kenapa-kalian-ambil-jurusan-tekniksipil), diakses 3 Desember 2013