DOSEN PEMBIMBING :
DI SUSUN OLEH :
NAMA
: LUTHFIA RAISITA
NIM
: 722406513505
LAPORAN PENDAHULUAN
DIARE
A. DEFINISI
Diare menurut Ngastiyah (2005), adalah keadaan frekuansi BAB lebih
dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Konsistensi feces dapat
berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir saja. Menurut Suraatmaja
(2007), diare merupakan peyakit yang ditandai dengan bertambahnya
frekuensi leboh dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi
tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/lendir. Menurut Simatupang
(2008), penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan
bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya
frekuensi buang air besar lebih dari biasanya, yaitu 3 kali atau lebih dalam
sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.
Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun
pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare
berat. Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah
cair, kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200gram atau
200 ml/24 jam (Simadibrata, 2006).
B. KLASIFIKASI
Menurut World
Health
Oraganization
(WHO,
2006)
diare
diklasifikasikan kepada :
1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
2. Disentri, yaitu diare yan disertai dengan darah.
3. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
4. Diare yang disertai dengan mainutrisi berat.
C. ETIOLOGI
Menurut Ngastiyah (2006), penyakit diare dapat disebabkan oleh :
1. Infeksi oleh karena penyebaran kuman yang menyebabkan diare.
2. Faktor Malabrasi (gangguan dalam pencernaan)
dapat
bakteri
timbul
berlebihan
yang
selanjutnya
dapat
2. Renjatan hivopolemik.
3. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah,
bradikardia, [erubahan elektrokardiogram)
4. Hifoglikemia.
5. Intoleransi sekunder akibat kerusakan visi mukosa usus dan defisit enzim
laktase.
6. Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik.
7. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare jika lama atau kronik).
8. Aktifitas terganggu.
Penderita dengan dehidrasi akan terjadi kelemahan otot. Kelemahan juga
dapat disebabkan oleh pemasukan nutrisi yang kurang sehingga untuk
pemenuhan energi dalam tubuh berkurang (Ngastiyah, 2005).
G. PENCEGAHAN
Pada dasarnya ada 3 tingkatan pencegahan enyakit secara umum, yakni :
Pencegahan tingkat pertama (Primary Prevention) yang meliputi promosi
kesehatan dan pencegahan khusus, pencegahan tingkat kedua (Second
Prevention) yang meliputi diagnosis dini secara pengobatan yang tepat, dan
pencegahan tingkat ketiga (Tertiary Prevention) yang meliputi pencegahan
terhadap cacat dan rehabilitasi (Nasry, 2007).
1. Penyediaan air bersih
Air adalah salah satu kebutuhan pokok hidup manusia, bahkan hampir
70% tubuh manusia mengandung air, maka untuk keperluan tersebut,
WHO menetapkan kebutuhan perorangan perhari untuk hidup sehat 60
liter.
Air juga berperan besar dalam penularan beberapa penularan penyakit
menular termasuk diare.
2. Tempat pembuangan tinja
Pembuangan tinja merupakan bagian yang penting bagi kesehatan
lingkungan pembuangan tinja yang tidak tepat dapat terpengaruh
langsung terhadap insiden enyakit tertentu yang penularannya melalui
tinja antara lain penyakit diare.
3. Status gizi
Status gizi didefenisikan sebagai keadaan kesehatan yang berhubungan
dengan penggunaan makanan oleh tubuh.
4. Pemberian ASI
ASI adalah makanan paling baik untuk bayi, komponen zat makanan
tersedia dalam bentuk yang ideal dan seimbang untuk dicerna dan diserap
secara optimal oleh bayi. ASI saja sudah cukup untuk menjaga
pertumbuhan sampai umut 4-6 bulan.
5. Kesadaran mencuci tangan
Diare merupakan salah satu penyakit yang penularannya berkaitan dengan
penerapan perilaku hidup sehat. Sebagian besar kuman infeksi penyebab
diare ditularkan melalui jalur oral.
6. Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga
(lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2008.
Buku Saku Petugas Kesehatan LINTAS DIARE. Jakarta.
Nelson, 2009. Ilmu Kesehatan Anak 1. EGC. Jakarta