Disusun oleh:
Kelompok Puskesmas Gedong Tataan
Budiman S. Ked
Berta Yolanda Selviana S. Ked
Dessy Eva Dermawaty S. Ked
I Gusti Putu Indra Wirawan S. Ked
M. Agung Prasetya A.Y S.Ked
Nordiansyah S.Ked
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas ini.
Disini penulis berharap semoga dengan adanya laporan kasus ini dapat
berguna bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan laporan kasus ini belum sempurna,untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan pada pembuatan makalah-makalah yang selanjutnya.
Bandar Lampung, Oktober 2016
Penulis
BAB I
2
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
tataan
pencegahan),
meliputi
kuratif
pelayanan
(pengobatan)
preventif
dan
(upaya
rehabilitatif
(pemulihan kesehatan).
Puskesmas rawat inap gedong tataan merupakan satu dari
tiga puskesmas perawatan yang ada di kabupaten pesawaran
juga merupakan salah satu puskesmas yang terletak di
kecamatan gedong tataan dengan luas wilayah kerja 9.176
Ha. Pelayanan kesehatan tersebut diberikan dengan tujuan
agar derajat kesehatan masyarakat terutama masyarakat
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong
Tataan dapat meningkat. Supaya pelayanan kesehatan yang
diberikan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas
Gedong Tataan juga harus melaksanakan fungsi manajemen
Puskesmas dengan baik.
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
pusat
kesehatan
masyarakat
disebutkan
bahwa
terdiri
dari
perencanaan
kesehatan
wajib
maupun
pada
baik
upaya
pada
upaya
kesehatan
sebagai
suatu
organisasi
juga
memerlukan
puskesmas
menilai
sendiri
kinerjanya,
dengan
peraturan
menteri
kesehatan
RI
No.
adapun
Standar
minimal
Bidang
Kesehatan
kesehatan
yang
menyelenggarakan
upaya
pertama,
dengan
lebih
mengutamakan
upaya
kesehatan
nasional,
yakni
meningkatkan
serta
masyarakat
antara
lain
dengan
Program
pokok
pelayanan
kesehatan Puskesmas
dibuat
daya
ungkit
untuk
peningkatan
derajat
upaya
Kesehatan
permasalahan,
Dalam
kabupaten/kota
kebutuhan
struktur
dan
organisasi
sesuai
kemampuan
puskesmas
dengan
puskesmas.
program
berkesinambungan.
Dalam
pelaksanaanya
inilah,
kelak
target
pemerintah
daerah
dapat
tercapai,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.
1.
2.
3.
Peningkatan
mutu
membentuk
infrastruktur
dan
team
untuk
Program menjaga mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakup identifikasi
dan penyelesaian masalah pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan
9
10
Standardisasi (Standardization)
Perizinan (Licensure)
Sertifikasi (Certification)
Akreditasi (Accreditation)
11
12
13
Amchan
dalam
Muninjaya
(2014)
langkah-langkah
yang
diikuti
dengan
berbagai
upaya
pelaksanaan,
upaya pengembanganmutu.
2. Tahap tranformasi yaitu membuat model - model percontohan di
dalam institusi untuk peningkatan mutu secara berkesinambungan
yang mencakup perbaikan proses perbaikan standar prosedur, dan
pengukuran tingkat kepatuhan terhadap standar prosedur tersebut,
pembentukan kelompok kerja (pokja) mutu yang trampil melakukan
perbaikan mutu, pelatihan pemantauan, pemecahan masalah untuk
selanjutnya dipakai sebagai dasar peningkatan mutu, monitoring dan
evaluasinya. Rangkaian ini disingkat PDCA (Plan, Do, Check and
Action).
3. Tahap integrasi yaitu pengembangan pelaksanaan jaminan mutu
diterapkan
diseluruh
jaringan
(unit)
institusi,
tetapi
tetap
kegiatan
operasional.
Perencanaan
mutu
meliputi
identifikasi
proses
serta
melakukan
interpretasi
antara
kenyataan
15
Dimensi
Mutu
dan
Implementasinya
di
Puskesmas
Terdapat delapan dimensi mutu, yaitu penampilan (performance), gambaran
atau
keistimewaan
(conformance),
lama
(features),
ketahanan
bertahan
(durability),
(reliability),
kemampuan
kesesuaian
pelayanan
16
1. Penampilan (performance)
Performance dari puskesmas sebenarnya yang paling menentukan mutu
dari suatu puskesmas dapat berupa perfomance dari berbagai staf
puskesmas seperti dokter dengan menjalin hubungan yang baik dengan
pasien agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan,
dengan pengetahuan luas dan kesopanan serta kemampuan dokter untuk
menimbulkan perlindungan dan kepercayaan, staf administrasi dengan
memberikan pelayanan yang ramah dan cepat. Orang yang berinteraksi
secara langsung maupun tidak berinteraksi langsung dengan pasien harus
memberikan pelayanan kepada pasien secara tulus (empathy), responsif,
ramah, fokus, dan menyadari bahwa kepuasan pasien adalah segalanya.
Sistem pelayanan harus dibuat secara sederhana, tidak berbelit-belit dan
sesuai standar yang telah ditetapkan oleh puskesmas-puskesmas. Jika
perlu puskesmas harus mampu melakukan desain ulang sistem
pelayanannya, jika pelayanan
yang
17
harapan
pelanggan
tanpa
kesalahan.
Ada
pula
yang
dua hal
pokok, yaitu
konsistensi
kerja
18
19
4. Kesesuaian (conformance)
Conformance adalah kesesuaian kinerja dan mutu produk dengan standar.
Berkaitan dengan kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Conformance
merefleksikan
derajat
dimana
karakteristik
desain
produk
dan
20
21
mudah
direparasi,
serta
penanganan
keluhan
yang
untuk
22
24
Program Puskesmas
Puskesmas dalam kedudukannya sebagai penanggungjawab
wilayah
dan
penyedia
pelayanan
kesehatan
harus
diwujudkan
kesehatan
dalam
Puskesmas.
berbagai
program-program
Pelaksanaan
program-program
kesehatan
wilayah
kerjanya
serta
anggota
besar
masyarakat
terhadap
yang
kedudukannya
penyedia
peningkatan
setinggi-tingginya.
sebagai
pelayanan
derajat
Puskesmas
penanggungjawab
kesehatan
kesehatan
harus
wilayah
dalam
dan
mengoperasikan
kesehatan
Puskesmas.
Pelaksanaan
pelayanan
(kuratif
dan
kesehatan
rehabilitatif)
untuk
yaitu
mendiagnosa,
hidup
sehat
secara
optimal
melalui
kegiatan
dan
KB
di
Puskesmas
yang
ditujuhkan
untuk
pelayanan
kesehatan,
perbaikan
program
gizi
kegiatan
masyarakat
di
dan
Perberdayaan
Usaha
Perbaikan
Keluarga/Masyarakat.
7. Program pelayanan kesehatan komunitas
Kesehatan
mata,
kesehatan
jiwa,
lansia,kesehatan
olahraga,
perawatan
Gizi
kesehatan
kesehatan
26
Pelaksanaan
kegiatan
pokok
Puskesmas
diarahkan
kepada
pelaksana
teknis,
dituntut
memiliki
kemampuan
pemanfaatan
teknologi
informasi
terkait
upaya
Visi
27
Motto
diruang
KIA/KB
oleh
dokter
dan
bidan
dengan
penyakit
pendekatan
yang
kesehatan
berbasis
lingkungan
lingkungan
sehingga
28
29
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Gedong Tataan memiliki indikator kinerja bidang kesehatan
menurut sandar pelayanan minimal tahun 2014 Puskesmas
Gedong Tataan antara lain :
No
.
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
Kegiatan
PEAYANAN KESEHATAN DASAR
Cakupan Kunjungan ibu hamil K4
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan
atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
Cakupan pelayanan nifas
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Cakupan kunjungan bayi
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
Cakupan pelayanan anak balita
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada
anak usia 6 24 bulan keluarga miskin
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat
Caupan peserta KB aktif
14
.
B.
15
.
16
Target
(%)
94
80
88
89
80
89
100
85
100
100
100
74
2
100
90
100
100
100
100
100
30
C.
17
.
D.
18
.
75
75
> 85%
100
90
100
31
No
Kegiatan
.
16 Persentase Penderita Kusta yang selesai berobat
.
Target
(%)
> 90%
C.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
D.
70
80
85
25
60
E.
29
.
30
.
31
.
32
.
90
F.
33
.
PELAYANAN IMUNISASI
Persentase DO DPT HB1 Campak
24
.
25
.
26
.
27
.
28
.
85
80
80
100
100
85
95
100
100
90
< 5%
32
No
.
34
.
35
.
36
.
37
.
Kegiatan
Persentase Imunisasi TT2 (+) pada Bumil
Target
(%)
89
99
99
99
G.
38
.
39
.
40
.
41
.
42
.
43
.
44
.
45
.
46
.
95
95
H.
47
.
48
.
49
.
50
.
51
.
PENGOBATAN
Persentase Kunjungan Rawat Jalan Umum
15
40
I.
52
.
53
KOSALKES
Persentase cakupan sarana distribusi Kosalkes yang
terdaftar
Persentase cakupan produk kosmetik yang tidak
100
95
100
95
84
84
84
5
25
3 -5 hari
95
0
33
No
.
.
memenuhi syarat
Kegiatan
Target
(%)
J.
54
.
55
.
56
.
57
.
58
.
KOSALKES
Cakupan Batra terdaftar
65
80
15
45
K.
59
.
60
.
61
.
62
.
I.
63
.
64
.
65
.
66
.
67
.
68
.
69
.
35
35
75
100
65
38
100
100
90
34
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas rawat inap gedong tataan meliputi
upaya puskesmas baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan dengan uraian sebagai berikut :
1.
a.
b.
c.
2.
Pelayanan kesehatan
Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan pengembangan
Upaya penunjang
Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan
yang meliputi
a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan
pelaksana kinerja
b. Manajemen sumber daya termauk alat, obat, keuangan, dan lain lain,
3. Mutu pelayanan yang meliputi
a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya
terhadap standar yang telah ditetapkan
c. Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan
d. Penilaian outcome
pelayanan
puskesmas,
antara
lain
melalui
Komponen Kegiatan
Target
Hasil
Nilai
Kel III
Kel III
Kel III
1
2
3
Capaian
45.15%
49%
74.9%
4
5
83,87%
93,8%
Kel II
Kel I
32.44%
63,19%
Kel III
Kel III
50%
a. Kelompok I
b. Kelompok II
c. Kelompom III
Dengan
melihat
nilai
tingkat
kelompok
puskesmas
dan
Jenis Variabel
Drop out pelayanan ANC
Persalinan oleh tenaga kesehatan
Penanganan komplikasi obstetri risiko tinggi
Error rate pemeriksaan BTA
Error rate pemeriksaan darah malaria
Kepatuhan terhadap standar ANC
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB
paru
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan 7
puskesmas
Nilai rata rata
Nilai
10
10
10
10
10
10
10
9.62
Menilai rata rata mutu pelayanan kesehatan puskesmas rawat inap gedong
tataan di tahun 2014 yaitu 9.2 dan membandingkannya dengan kriteria
penilaian mutu pelayanan kesehatan maka mutu atau luaran yang dihasilkan
dalam memberikan pelayanan kesehatan termasuk dalam kategori baik dengan
nilai diantara dengan nilai rata rata > 8,5. Hal ini menunjukan mutu
pelayanan sudah cukup baik namun akan lebih baik lagi jika pelayanan yang
diberikan dapat ditingkatkan sehingga ditahun mendatang pelayanan yang
diberikan dapat lebih baik.
3.2 Penilaian Manajemen Kesehatan
Penilaian manajemen kesehatan meliputi penilaian terhadap manajemen,
operasional puskesmas, manajemen alat dan obat serta manajamen keuangan.
Hasil penilaian manajemen kesehatan dapat dinilai pada tabel dibawah ini.
Hasil Penilaian Manajemen Kesehatan
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan Tahun 2014
N
o
I
II
III
IV
Jenis Variabel
Nilai
7
7
8.5
5.5
8.12
Baik
Sedang
Kurang
Melihat rata rata manajemen kesehatan puskesmas rawat inap gedong tataan
di tahun 2014 yaitu 8,12 dan membandingkannya dengan kriteria penilaian
manajemen kesehatan. Maka puskesmas gedong tataan dalam melaksanakan
manajemen kesehatan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai diantara
5,5 8,4. Hal ini menunjukan kegiatan manajemen kesehatan yang sudah
berjalan dengan baik lebih ditingkatkan sehingga diharapkan di tahun yang
37
BAB IV
KESIMPULAN
Pusat Kesehatan Masyarakat Rawat Inap Gedong Tataan
merupakan pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
permberdayaan masyarakat dan keluarga serta pusat pelayanan
strata
pertama
di
kecamatan
gedong
tataan.
Pelayanan
38
pelayanan kesehatan
Puskesmas
39
DAFTAR PUSTAKA
1. Sutopo, Drs,MPA, Suryanto, Adi, Drs,M.Si, 2003, Pelayanan Prima Bahan
Ajar Diklat Prajabatan Golongan III (Edisi Revisi I), Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara RI.
2. Ahmad Djojosugito, Kebijakan Pemerintah Dalam Pelayanan Kesehatan
Menyongsong AFTA 2003, Pusat Data dan Informasi PERSI, Jakarta,
2001
3. Laksono Trisantoro, Good Governance dan Sistem Menjaga Mutu
Pelayanan Kesehatan, Surabaya, 2005.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Profil Kesehatan Kabupaten
Tangerang. Tangerang: Dinas Kesehatan. 2005.
5. Dinas Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis Departemen
Kesehatan 2005-2009. Jakarta. 2005.
6. Ibrahim, Amin. Administrasi Publik Kontemporer (Cakrawala Baru Dalam
Melihat Secara Sistemik Administrasi Publik), Bandung. 2005.
7. Siti Fadilah Supari, Indonesia Masih Menghadapi Mutu Pelayanan
Kesehatan Yang Rendah, Gizinet, Jakarta, 2005.
40