Anda di halaman 1dari 12

UNDERSTAND REPORTING OF FINANCIAL

STATEMENTS AND INTERNAL CONTROL OVER


FINANCIAL REPORTING
(memahami pelaporan laporan keuangan dan pengendalian internal
atas pelaporan keuangan)
OLEH :

Frenky Jaya Hamonangan Pasaribu

FROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
BANDUNG

2016
DAFTAR ISI
Daftar isi...
Kata pengantar.
BAB I

Pendahuluan.
Latar belakang masalah

BAB II

Tujuan pengendalian.....

Tanggung jawab Manajemen dan Auditor atas


Pengendalian Internal
Komponen pengendalian internal.
Pengujian Pengendalian....
BAB III

KESIMPULAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
tugas ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi tugas agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung 5 september 2016

frenky j h Pasaribu

BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Suatu perusahaan yang telah berjalan tidak boleh tidak memonitor kegiatannya dan
hasilnya. Manajemen harus mempunyai pandangan dan sikap yang profesional untuk memajukan
atau meningkatkan hasil yang telah dicapainya. Pandangan dan sikap tersebut di atas dinyatakan
dalam kesibukan manajemen untuk selalu melihat, meneliti, menganalisa dan mengambil
keputusan atas laporan-laporan yang telah sampai ke atas meja mereka. Laporan tersebut yang
digunakan sebagai dasar keputusannya baik untuk mengendalikan atau mengarahkan biasanya
berbentuk meringkas kejadian yang paling terakhir terjadi dan kondisi perusahaan. Unit/satuan
pengukurannya tidak hanya menggunakan rupiah tetapi juga satuan jam kerja, satuan berat,
.penggunaan karyawan atau ukuranyang lain yang diperlukannya. Di samping laporan berfungsi
untuk mengendalikan dan mengarahkan, laporan juga mempunyai arti untuk menilai apakah
kebijaksanaan perusahaan yang telah ditentukan dijalankan, apakah kondisi keuangannya sehat,
kegiatan penjualannya menguntungkan dan hubungan antar bagian, atau departemen berlangsung
harmonis.
. Hanya dengan pemeriksaan yang terus berkesinambungan dan di analisa, laporan dan
catatan-catatan dari mana laporan di atas didapat, manajemen dapat meletakkan kepercayaannya
terhadap laporan yang akan digunakan diperlukan itu. Pemeriksaan terus-menerus dan analisa
laporan dan catatan-catatan sering disebut pengendalian intern. Sistem pengendalian intern akan
menghasilkan laporan yang dikehendaki manajemen di atas, dalam arti yang tegas, dan sistem
tersebut akan :
(a) mengamankan sumber dari pemborosan, kecurangan, dan ketidah efesienan,

(b) meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayainya data akutansi,


(c) mendorong ditaati dan dilaksanakannya kebijakan perusahaan,
(d) meningkatkan efisiensi.
Sistem pengendalian intern tersebut akan berada dan mempengaruhi semua kegiatan
perusahaan. Ini meliputi metode-metode dimana manajemen atas akan memberi delegasi atau
wewenang dan memberi tanggung jawab untuk fungsi pembelian, penjualan produksi dan
akuntansi. Dalam akuntansi, SPI yang berlaku dalam perusahaan/entitas merupakan faktor yang
menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas tersebut. Oleh karena itu
dalam memberikan pendapat atas kewajaran laporan yang di auditnya, Auditor meletakkan
kepercayaan atas efektivitas SPI dalam mencegah terjadinya kesalahan yang material dalam
proses akuntansi.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Tujuan Pengendalian
1. Reabilitas pelaporan keuangan
2. Efisiensi dan efektifitas operasi
3. Ketataan terhadap hukum dan peraturan

B.

Tanggung jawab Manajemen dan Auditor atas Pengendalian Internal

Manajeman bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal


entitas. Auditor bertanggung jawab mencakup memahami dan menguji pengendalian internal
atas pelaporan keuangan.
Tanggung jawab Manajemen untuk Menetapkan Pengendalian Internal

Kepastian yang layak perusahaan harus mengembangkan pengendalian internal yang


akan memberikan kepastian yang layak,tetapi bukan absolut,bahwa laporan keuangan
telah disajikan secara wajar.

Keterbatasan pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100%,tanpa


penghirauan kecermatan yang diterapkan dalam pencadangan dan implementasi.

Konsep Pengendalian Internal Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara
manajemen dan auditor. Manajemen bertanggung jawab : Menetapkan dan
menyelenggarakan pengendalian internal entitas.

Konsep ini konsisten dengan persyaratan bahwa manajemen, yang bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP. Dua konsep utama yang melandasi
perancangan dan implementasi pengendalian internal : Kepastian yang layak. Perusahaan mampu
mengembangkan pengendalian internal yang akan memberikan kepastian yang layak, tetapi
bukan absolut, bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Pengendalian internal
dikembangkan oleh manajemen setelah mepertimbangkan biaya maupun manfaat pengendalian
itu. Keterbatasan inheren. Pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100%, tanpa
menghiraukan kecermatan yang diterapkan dalam perancangan dan implementasinya.
Keefektifan tergantung pada kompetensi dan ketergantungan orang-orang yang
menggunakannya. Tindakan yang diambil oleh dua karyawan atau lebih yang bersekongkol
untuk mencuri aktiva atau menyalahsajikan catatan disebut kolusi (collusion). Tujuan dan
Elemen Pengendalian Intern Tujuan Pengendalian Intern Sistem pengendalian internal terdiri atas
kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak
bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Tiga tujuan umum dalam merancang
sistem pengendalian internal yang efektif : Reliabilitas pelaporan keuangan. Manajemen
memikul baik tanggung jawab hukum maupun professional untuk memastikan bahwa informasi
telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah memenuhi tanggung
jawab pelaporan keuangan tersebut. Efisiensi dan efektivitas operasi . Tujuan yang penting dari
pengendalian ini adalah memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang
operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.
C.

.komponen pengendalin internal

Kerangka kerja pengendalin internal yang paling luas diterima di Amerika serikat,menguraikan
lima komponen yang dirancang dan mengimplikasikan oleh manajeman untuk memberikan
kepastian yang layak bahwa tujuan pengendalian akan tercapai.

Komponen pengendalian COSO sbb :


1.Lingkungan pengendalian
2.Penilaian resiko
3.Aktivitas pengendalian
4.Informassi dan komunikasi
5.Pemantauan
Pihak pihak yang memikul tanggung jawab tata kelola dalam pengendalian internal
1. filosofi dan gaya operasi Manajemen melalui aktivitsnya ,memberikan isyarat yang jelas
kepada para karyawan tentang pentingnya pengendalia internal.
2. struktur organisasi entitas menentukan garis-garis tanggung jawab dan kewenangan yang
ada.
3. kebijakan dan praktik sumber daya manusia Aspek paling penting dari pengendalian
internal adalah personil.
Penilaian resiko (risk assesment) atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang dilakukan
manajemen untuk mengidentifikasi dan pengendalian resiko-resiko yang relavan dengan
penyusutan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP
Mengevaluasi pengimplementasian pengendalian Internal :

Memuktakhirkan dan mengevaluasi pengalaman auditor sebelumnya dengan entitas

Melakukan tanya-jawab dengan perrsonil klien

Menelaah dan catatan

Mengamati aktivitas dan operasi entitas

D.

Melakukan penelusuran sistem akuntansi

Pengujian Pengendalian.

Prosedur untuk menguji efektivitas pengendalian dalam mendukung penilaian resiko


pengendalian yang lebih rendah.
1. Mengajukan pertanyaan kepada personil klien yang tepat
2. Memeriksa dokumen ,catatan, dan laporan
3. Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian
4. Melaksanakan kembali prosedur klien
Luas prosedur :

Mengandalkan bukti dari audit tahun sebelumnya

Menguji pengendalian yang berhubungan dengan resiko yang signifikan

Menguji kurang dari seluruh periode audit

Berdasarkan penilaian dan pengujian auditor atas pengendalian internal ,auditor diharuskan oleh
UU Sarbanes-Oxley untuk menyusun laporan keuangan audit mengenai pengendalian internal
atas pelaporan keuangan.
1. Pendapatan auditor mengenai apakah penilaian manajeman terhadap keefektifan
pengendalian internal atas pelaoparan keuangan per akhir periode fiskal telah ditanyakan
secara wajar,dalam semua hal yang material.
2. Pendapatan auditor mengenai apakah perusahaan telah menyelenggarakan,dalam semua
hal yang material,pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan per tanggal
yang disebutkan.

Jenis-jenis Pendapatan ;

Pendapatan wajar tanpa pengecualian

Pendapat tidak wajar

Pendapat wajar dengan pengecualian atas menolak memberikan pendapat

Mengevaluasi,Melaporkan,dan Menguji Pengendalian Internal untuk Perusahaan Nonpublik


Mengidentifikasikan Perbedaan paling penting dalam mengevaluasi,melaporkan dan menguji
pengendalian internal untuk perusahaan :
1. Persyaratan pelaporan
2. Luas pengendalian internal yang disyaratkan
3. Luas pemahaman yang diperlukan
4. Menilai resiko pengendalian
5. Luas pengujian pengendalian yang diperlukan
Jumlah pengendalian yang diuji oleh auditor untuk menayakan pendapat mengenai pengendalian
internal bagi sebuah perusahaan publik jauh lebih besar ketimbang hanya menyatakan pendapat
tentang laporan keuangan.

Kesimpulan

Dalam akuntansi, SPI yang berlaku dalam perusahaan/entitas merupakan faktor yang
menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas tersebut. Oleh karena itu
dalam memberikan pendapat atas kewajaran laporan yang di auditnya, Auditor meletakkan

kepercayaan atas efektivitas SPI dalam mencegah terjadinya kesalahan yang material dalam
proses akuntansi.
Pengendalian intern merupakan suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen,
dan personel lain entitas-yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini :
(a) keandalan pelaporan keuangan,
(b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan
(c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Arti pentingnya SPI bagi manajemen dan auditor independen: karena : manajemen tidak
dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya
perusahaan., Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian intern yang baik
dapat akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan dan
penyimpngan yang akan terjadi, tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara
menyeluruh atau secara detail untuk hampir semu transaksi perusahaan dalam waktu dan biaya
terbatas.
Pemahaman auditor tentang struktur pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu asersi
adalah untuk digunakan dalam kegiatan: mungkin atau tidaknya audit dilaksanakan, salah saji
material yang potensial dapat terjadi, risiko deteksi, perancangan pengujian substantif.

Anda mungkin juga menyukai