Anda di halaman 1dari 8

GANGGUAN PADA ORGAN PERNAPASAN MANUSIA

Pada artikel tetang organ pernapasan manusia, kita sudah membahas betapa pentingnya proses
pernapasan bagi kita, untuk itu kita harus berupaya menjaga kesehatan organ pernapasan kita,
jangan sampai terserang penyakit. Beberapa penyakit yang menyerang organ pernapasan,
diantaranya:
Asma
Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat
reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu.
Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya seperti serbuk sari bunga,
debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Penyempitan saluran pernapasan akibat asma bersifat sementara.
Penderita asma biasanya mengalami gejala-gejala sebagai berikut:

Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher.
Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga.
Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa

cemas.

Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya

sangat hebat.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. Serangan asma juga

dapat

dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga
bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada
penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru)
dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada
perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang
bisa juga merupakan akibat dari:

Sinusitis kronis

Bronkiektasis

Alergi

Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Berdasarkan penyebabnya, peradangan pada bronkus dapat digolongkan menjadi bronkitis


infeksiosa dan bronkitis iritatif.
Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri
(Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)
Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:

Berbagai jenis debu


Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur

dioksida dan bromin

Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida

Tembakau dan rokok lainnya.

Gejalanya berupa:

batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)

sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan

sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)

bengek

lelah

pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan wajah

telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan pipi tampak kemerahan

sakit kepala

gangguan penglihatan.

Influensa
Influensa atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influensa. Penyakit ini
ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang
manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung
tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang
lebih

buruk,

influensa

juga

dapat

menyebabkan

terjadinya

pneumonia,

yang

dapat

mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.


Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak
dengan hewan atau orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit
hingga mereka merasa lebih sehat.
Pencegahan
Sebagian besar virus influensa disebarkan melalui kontak langsung. Seseorang yang menutup
bersin dengan tangan akan menyebarkan virus ke orang lain. Virus ini dapat hidup selama
berjam-jam dan oleh karena itu cucilah tangan sesering mungkin dengan sabun
Minumlah yang banyak karena air berfungsi untuk membersihkan racun
Hiruplah udara segar secara teratur terutama ketika dalam cuaca sejuk
Cobalah bersantai agar anda dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh karena dengan
bersantai dapat membantu sistem kekebalan tubuh merespon terhadap virus influensa
Kaum lanjut usia atau mereka yang mengidap penyakit kronis dianjurkan diimunisasi. Namun
perlu adanya alternatif lain dalam mengembangkan imunitas dalam tubuh sendiri, melalui
makanan yang bergizi dan menjahui potensi-potensi yang menyebabkan influensa
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa dengan mengkonsumi 200 ml yoghurt rendah lemak
per hari mampu mencegah 25% peluang terkena influensa dikarenakan yoghurt mengandung
banyak laktobasilus
Mutasi virus influensa
Virus influensa cepat sekali bermutasi, sehingga setiap kali para ahli virus harus berusaha
menemukan penangkal yang baru. Wabah flu terbesar pertama adalah pandemi flu spanyol
(1918). Beberapa tahun yang lalu kita mengenal flu Hong Kong dan pada tahun 2005 merebak
flu burung. Semua ini menunjukkan betapa sulitnya usaha penangkalan terhadap penyakit ini.
Ada berbagai makanan yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh sehingga Anda tak perlu
tertular flu. Misalnya menyantap jeruk, brokoli, anggur, kiwi, kol dan sebagainya. Makanan-

makanan tadi mengandung vitamin C yang mengandung anti oksidan dan membantu tubuh
melawan berbagai penyakit.

Flu burung
Flu burung atau

avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang

biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A
yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies
lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan
sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging,
telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri
perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga
perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan
dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh
bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan
harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut.
Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera
mendapatkan pengobatan.
Flu babi (Swine influenza)
Flu babi

adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang

biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan
pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus
penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada
sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini
mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada
tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air
besar dan muntah-muntah.
Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat
asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paruparu. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis
sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah
serat yang terhirup.

Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya
jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.

Gejala pertama adalah sesak napas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk

melakukan gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat dan
mengalami kegagalan pernapasan.

Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan

bengek. Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada
ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga bisa
menyebabkan tumor pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang
disebut mesotelioma peritoneal.

Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan.
Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama

mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.


Pencegahan
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih
sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah
terpapar 40 tahun lalu.
Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, kepada para pekerja yang berhubungan
dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. Sementara itu guna menghindari sumber
penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga, disarankan setiap pekerja untuk mencuci
pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan pakaian bersih untuk kembali ke rumah.
Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang, dan pekerja membersihkan diri
atau mandi sebelum kembali kerumah masing-masing.
Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman,
pada saat daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena
terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak,
disertai dengan vitamin bisa menolong.
Gejala radang tenggorokan seringkali menyerupai tanda penyakit flu atau pilek. faringitis ada
yang akut dan kronis,
1.

Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan

kadang disertai demam dan batuk.


2.

Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama,

biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.
TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya)
dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru
TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan,
Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga
sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga
untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada
paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi
umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di
dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti:
paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai
dengan organ yang terlibat.
Gejala sistemik/umum

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari

disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang
timbul.

Penurunan nafsu makan dan berat badan.

Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).

Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus

(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar,
akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.

Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan

sakit dada.

Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat

dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar
cairan nanah.

Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai

meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran
dan kejang-kejang.

Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui

adanya kontak dengan pasien TBC dewasa.


Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembunggelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih
besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya
dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada
paru-paru ini.

Gejala:

Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang

biasa digunakan penderita sesak napas.

Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita

emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah
penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
Kanker Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat
tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap
rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah
terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan
menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia
beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan
menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker
ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan
bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
Pneumonia
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang
disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus
(Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak
napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat
dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan
untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum
antibiotik.
Dipteri
Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial
yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis)
oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan. Lebih sering menyerang anak-anak.
Beberapa tahun yang lalu, Difteri merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak tetapi
sekarang sudah tidak lagi.
Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu:
1.

Infeksi Ringan.

bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.

2.

Infeksi Sedang

bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai
menimbulkan pembengkakan pada laring.
3.

Infeksi Berat

bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis
(radang otot jan tung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).
Cara Penularan Difteri
Bisa ditularkan melalui udara (percikan ludah/droplet) dan selain itu bisa ditularkan juga melalui
makanan yang terkon taminasi.
Gejala Penderita Difteri
Difteri termasuk penyakit saluran pernafasan bagian atas. Anak yang terinfeksi kuman Difteri
setelah 2-4 hari akan mengalami gejala-gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas, diantara
nya:
1.

Demam tinggi + 38 C

2.

Nyeri telan

3.

Pusing

4.

Tampak selaput berwarna putih keabu-abuan (Pseudo membran).

5.

Bengkak pada leher.

Beberapa anak dapat mengalami sakit kepala, suara parau, nyeri menelan, dan nyeri otot.
Gejala-gejala ini disebab kan oleh racun yang dihasilkan oleh kuman difteri. Jika tidak diobati,
racun yang dihasilkan oleh kuman ini dapat menyebab kan reaksi peradangan pada jaringan
saluran napas bagian atas sehingga sel-sel jaringan dapat mati. Sel-sel jaringan yang mati
bersama dengan sel-sel radang membentuk suatu membran atau lapisan yang dapat
mengganggu masuknya udara pernapasan. Membran atau lapisan ini berwarna abu-abu
kecoklatan, dan biasanya dapat terlihat. Gejalanya anak menja di sulit bernapas. Jika lapisan
terus terbentuk dan menutup saluran napas yang lebih bawah akan menyebabkan anak tidak
dapat bernapas. Akibatnya sangat fatal karena dapat menimbulkan kematian jika tidak ditangani
dengan segera.
Racun yang sama juga dapat menimbulkan komplikasi pada jantung dan susunan saraf,
biasanya terjadi setelah 2-4 minggu terinfeksi dengan kuman difteri. Kematian juga sering
terjadi karena jantung menjadi rusak.
Pertolongan Pertama Pada Difteri
1.

Pergi ke dokter bila ada gejala Difteri.

2.

Ada gejala: dilakukan pemeriksaan Swab (hidung atau tenggorokan).

3.

Hasil pemeriksaan akan di periksa di laboratorium. Bila terbukti hasil pemeriksaan positif

maka bisa diberikan terapi oleh dokter.


Pencegahan Difteri
1.

Memberikan kekebalan pada anak-anak dengan cara:


Imunisasi DPT/HB untuk anak bayi. Imunisasi di berikan sebanyak 3 kali yaitu pada saat

usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.

Imunisasi DT untuk anak usia sekolah dasar (usia kurang dari 7 tahun). Imunisasi ini di

berikan satu kali.

Imunisasi dengan vaksin Td dewasa untuk usia 7 tahun ke atas.

2.

Hindari kontak dengan penderita langsung difteri.

3.

Jaga kebersihan diri.

4.

Menjaga stamina tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan berolahraga cuci

tangan sebelum makan.


5.

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

6.

Bila mempunyai keluhan sakit saat menelan segera memeriksakan ke Unit Pelayanan

Kesehatan terdekat.
Pertolongan terhadap difteri yang menyerang keluarga / teman:
1.

Hindari kontak langsung dengan penderita difteri atau karier (pembawa) difteri.

2.

Lakukan pemeriksaan kesehatan diri dan anggota keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat.

3.

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.

4.

Penderita Difteri atau karier agar menggunakan masker sampai sembuh.

Asfiksi
Asfiksi

adalah

gangguan

dalam

pengangkutan

oksigen

ke

jaringan

yang

disebabkan

terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus
yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon
monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga
pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.
Sinusitis
Sinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa atau selaput lendir sinus paranasal.
Akibat peradangan ini dapat menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di
bawahnya.

Anda mungkin juga menyukai