Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN
(Karakteristik Ilmu, Metode ilmiah ,dan Penelitian Ilmiah, Jenis
Penelitian)

KELOMPOK 1 (B)
ANDI RIZKY RAMADHANI
MUH. ARDIANSYAH FAUZY
SUTOMO SAPUTRA IDRIS
NURWAHIDAH
ARIYATI APRILLA SAPUTRI
NUR IRNA MUTMAINNAH

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjantkan puji syukur kehadirat Allah SWT


yang senantiasamelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.Dalam makalah ini kami membahas
karakteristik

Ilmu,metode

ilmiah,

dan

jenis

penelitian.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak


terdapat kesalahan dan kekurangan.Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan,pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki.Oleh karena
itu kami meminta kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini yang akan datang.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami pada khusunya dan pembaca pada umumnya.

Makassar,27 September 2016

DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................I
Kata Pengantar...................................................................................II
Daftar Isi...........................................................................................III
Bab 1

Pendahuluan..........................................................................
a.Latar Belakang...................................................................
b.Rumusan Masalah..............................................................
c.Tujuan.................................................................................

Bab 2

Pembahasan...........................................................................
a. Pengertian dan komponen ilmu..........................................
b. Metode ilmiah,penelitian ilmiah........................................
c. hubugan antara sistematika ilmu ,metode ilmiah,penelitian

ilmiah...................................................................................................
d. Paradigma penelitian akuntansi..........................................
Bab 3 Penutup....................................................................................
a.Kesimpulan...........................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. .Latar Belakang
Di abad 20 terakhir ini perkembangan ilmu pengetahuan mencatat
loncatan-loncatan penting dan kemajuan yang sangat pesat.Penemuan
baru dan penciptaan karya terjadi silih berganti,informasi di produksi
dengan ceptat bahkan dua kali lipat setiap tahunnya,dalam disiplin ilmu
tertentu seperti tekhnologi informasi telah menimbulkan kesulitan
tersendiri

dalam

penyimpanan,penyebaran,penelusuran,dan

penerapannya oleh karena perkembangan yang begitu pesat.akan


tetapi,sebelum terlalu jauh melangkah dan membahas ilmu pengetahuan
dan metode ilmiah.Perlu diketahui bahwa ilmu pengetahuan merupakan
kumpulan

yang

tersusun

secara

sistematik

konsistem

dan

berkesinambungan satu sama lain yang berasal dari pengalaman dan


pengamatan serta telah teruji kebenarannya dan dapat diandalkan
kegunaannya

bagi

manusia.Adapun

metode

ilmiah

(scintific

metho)adalah metode atau cara tertentu dalam melakukan kajian untuk


mendapatkan pengetahuan mengenai realitas dari sesuatu melalui jalan
percobaan(eksperimen)atas sesuatu pengetahuan mengenai realitas dari
itu.Sedangkan kontruksi atau pembenukan ilmu pengetahuan dilakukan
melalui langkah-langkah metode ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan komponen ilmu?
2. Metode ilmiah,penelitian ilmiah?
3. Bagaimana hubugan antara sistematika

ilmu

,metode

ilmiah,penelitian ilmiah,dan sistematika pelaporan penelitian


ilmiah?
4. Bagaimana paradigma penelitian akuntansi?
C. Tujuan
Dengan adanya penulisan makalah ini maka kita dapat mengetahui
pengertian dan komponen ilmu,mengetahu metode ilmiah dan penelitian
ilmiah,mengethui

hubungan

antara

sistematika

ilmu,metode

ilmiah,penelitisn ilmiah dan sistematika pelaporan ilmiah serta


mengetahu tentang paradigma peneltian akuntansi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Komponen Ilmu


Ilmu ialah pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menrut urutan
dan arti serta menyeuruh dan sistematis
Ilmu pengetahuan ialah sekumpulan ilmu pengetahuan yang tersusun
secara sistematis dan runtut melalui metode ilmiah. Metode ilmiah atau
disebut juga metode penelitian adalah prosedur atau langkah langkah
sistematis dalam mendapatkan pengetahuan. Langkah langkah
sistematis tersebut meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.

Mengidentifikasi dan merumuskan masalah


Menyusun kerangka pemikiran
Merumuskan hipotesis
Menguji hipotesis
Menarik kesimpulan

Secara garis besar, ilmu pengetahuan terbentuk melalui proses dan


tahapan sebagai berikut:
1. Ilmu mempelajari fenomena
2. Fenomena fenomena itu diabstraksikan menjadi konsep dan
variable
3. Konsep dan variable itu dipelajari hubungannya terbentuk proporsi
yang sifatnya terbentuk hipotesis hipotesis
4. Hipotesis diuji secara empiric menjadi fakta
5. Jalinan fakta fakta dalam kerangka penuh arti membentuk teori.
Teori inilah yang merupakan ilmu.
Ilmu pengetahuan pada hakekatnya memiliki beberapa komponen
sebagai berikut :

1. Teori, yaitu generalisasi yang telah teruji kebenarannya secara ilmiah.


2. Fakta, keadaan sebenarnya (empiric) yang diwujudkan dalam jalinan
dua konsep atau lebih.
3. Fenomena, yaitu gejala atau kejadian yang ditangkap dengan panca
indra kemudian dijadikan konsep yang mengandung pengertian
singkat dari fenomena.
4. Konsep, yaitu istilah atau symbol yang mengandung pengertian
singkat dari fenomena.

B. Metode Ilmiah dan Penelitian Ilmiah


Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh
para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Pelaksanaan
metode ilmiah ini melalui tahap-tahap berikut:
1 Merumuskan

masalah.

Masalah

adalah

sesuatu

yang

harus

diselesaikan, yang dapat muncul karena adanya pengamatan dari suatu


gejala-gejala yang ada di lingkungan.
2 Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah
dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji
teori atau kajian pustaka.
3 Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama
observasi atau telaah pustaka.
4 Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5 Menganalisis data (hasil) percobaan untuk menghasilkan kesimpulan.
6 Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini berdasarkan pada
analisis data-data penelitian. Hasil penelitian dengan metode ini
adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan

peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan
memberikan hasil yang sama).
7 Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui
hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa
mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum)
dan bahkan menjadi teori.
Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah :
1. Rasa ingin tahu
2. Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
3. Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh
perasaan pribadi)
4. Tekun (tidak putus asa)
5. Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
6. Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain).
Penelitian ilmiah adalah investigasi yang sistematis, terkontrol,
empiris dan dritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan
tertentu antar fenomena (Kerlinger, 1986: 17-18). karakteristik penelitian
ilmiah, yaitu :
1. Sistematik : berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari
yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis : Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal
dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus
berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu
logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif
yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai
kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara

berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari


pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada
pengalaman sehari hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan
indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang
kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian
empirik ada tiga yaitu :a). Hal-hal empirik selalu memiliki
persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan
satu sama lain). b). Hal hal empirik selalu berubah-ubah sesuai
dengan waktu. c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,
melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
4. Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus
diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang
sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang
sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional
variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
5. Obyektif atau sesuai dengan fakta. Fakta adalah informasi yang
diperoleh dari pengamatan atau penalaran fenomena. Obyektif
dalam ilmu pengetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak
tergantung pada suasana hati, prasangka atau pertimbangan nilai
pribadi. Atribut obyektif mengandung arti bahwa kebenaran
ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari
pengamatan dan penalaran fenomena.
6. Andal yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut
persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan.
Ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan universal.

7. Dirancang.

Ilmu

pengetahuan

tidak

berkembang

dengan

sendirinya. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu


rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini akan
menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.
8. Akumulatif. Ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta, teori,
hukum atau aturan, yang terkumpul sedikit demi sedikit. Apabila
ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan diganti dengan
kaedah yang benar. Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal,
tidak pernah mutlak dan final, sehingga dengan demikian ilmu
pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.
C. Hubungan antara Sistematik ilmu, Metode ilmiah, penelitian
ilmiah dan Sistematika pelaporan Penelitian ilmiah
Bahwasanya sistematik ilmu, metode ilmiah, penelitian ilmiah dan
sistematika pelaporan penelitian ilmiah merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.
Hubungannya yaitu, Ilmu tentang metode kegiatan mencari dan
mengumpulkan data kemudian mengolah, menganalisa dan mengkaji
data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif yang harus memuat
data yang tepat dan benar sehingga dapat dadikan ukuran untuk
membuat pertimbangan dan keputusan. Berdasarkan sifat penyajiannya,
laporan dibedakan menjadi laporan formal dan laporan informal.
1. Laporan formal
Laporan formal adalah laporan yang ditulis secara popular,
yaitu menggunakan kata-kata sederhana, kadang-kadang diselingi

dengan kalimat humor/lucu. , yaitu laporan yang tidak memenuhi


beberapa unsure formal. Laporan ini bersifat pribadi yang
disesuaikan dengan kepentingan penulisannya.
2. Laporan informal
Laporan informal adalah laporan yang ditulis secara ilmiah,
yaitu sebagai hasil peneliti. Biasanya isinya singkat tetapi padat
dan sistematis serta logis.
Secara

terminology, Metode

penelitian

bermakna

seperangkat

pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang


pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah,
dianalisa,

diambil

kesimpulan

dan

selanjutnya

dicarikan

cara

pemecahannya.
D. Paradigma Penelitian Akuntansi
Akuntansi sebagai seni
memperoleh pengetahuan dan keterampilan akuntansi harus terjun
langsung dalam dunia praktik dan mengerjakan magang pada
praktisi.
Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan dan meringkas
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu
dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya.
Akuntansi sebagai sains.

keterampilan akuntansi ini sudah bisa didefinisikan dengan jelas


sehingga membentuk seperangkat pengetahuan.
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian,
pengesahan,

pengukuran,

pengakuan,

pengklasifikasian

dan

penyajian data keuangan dasar (bahan oleh akuntansi) yang terjadi


dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi atau kegiatan operasi
suatu unit organisasidengan cara tertentu untuk menghasilkan
informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.
Bila akuntansi dipandang sebagai sains, maka akuntansi akan
banyak membahas gejala akuntansi seperti kenapa perusahaan
menggunakan metode akuntansi tertentu, faktor apa saja yang
mendorong manajemen memanipulasi laba, apakah partisipasi
dalam penyusunan anggaran mempengaruhi kinerja manajer
devisi.
Akuntansi sebagai teknologi.
Teknologi sendiri bisa diartikan sebagai sains terapan, sedangkan
akuntansi juga merupakan sains terapan.
Akuntansi dipandang sebagai teknologi

karena

akuntansi

merupakan alat institusi sosial untuk menyediakan pedoman


pengukuran dan metode untuk mengendalikan kegiatan dan prilaku
pengambilan keputusan ekonomik yang dominan dalam lingkup
organisasi, perusahaan ataupun lembaga pemerintahan (negara).
Paradigma kualitatif, ini merupakan paradigma penelitian yang
menekankan pada pemahaman mengenai masalah masalah dalam
kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau naturalsetting yang

holistis, kompleks, dan rinci. Penelitian yang menggunakan pendekatan


induksi yang mempunyai tujuan penyusunan konstruksi teori atau
hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan penelitian yang
menggunakan paradigma kualitatif. Paradigma ini disebut juga dengan
pendekatan konstruktifis, naturalistik atau interpretative (constructivist,
naturalistic orinterpretativeapproach), atau perspektif postmodern.
Paradigma kuantitaif menekankan pada pengujian teori melalui
pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis
data dengan prosedur statistik. Penelitian yang menggunakan pendekatan
deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan penelitian
yang menggunakan paradigma kuantitatif. Paradigma ini disebut juga
dengan

paradigma

tradisional

(traditional),

positivis

eksperimental (experimental), atau empiris (empiricist).

(positivist),

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode ilmiah merupakan suatu penyusunan dalam melakukan
penelitian yang memiliki peraturan atau langkah- langkah dengan
karateristik penelitian ilmu dalam menyusun hasil laporan yang
dilakukan secara formal (penyusunan kata sederhana) atau informal
(hasil peneliti sistematis dan logis) .untuk menciptakan ilmu
pengetahuan baru atau menerapkan teknologi untuk memecahkan suatu
masalah. Penelitian dilakukan dengan metode ilmiah. Jadi, penelitian
adalah

kegiatan

yang

menggunakan

metode

ilmiah

mengungkapkan ilmu pengetahuan atau menerapkan teknologi

untuk

Ilmu ialah pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menrut urutan
dan arti serta menyeuruh dan sistematis
Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris
dan dritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu
antar fenomena

DAFTAR PUSTAKA

http://vero.my.id/wpcontent/uploads/2015/09/1_ved_metpen_stiebudh2015.pdf
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8
&ved=0ahUKEwj0vb_gy7vPAhWJVZQKHdJvBZsQFghNMA
Y&url=http%3A%2F%2Fnekomata08.weebly.com%2Fuploads
%2F5%2F4%2F6%2F3%2F5463859%2Fmetode_penelitian_il
miah2.doc&usg=AFQjCNEpCMZr5WsMI97R4HUXEM3Nwq
y4HA&sig2=XpIXdaBBttVUkKYZzm9kw&bvm=bv.134495766,d.dGo
http://sistematik-ilmu.blogspot.co.id/

http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-laporanilmiah-dan.html

Anda mungkin juga menyukai