RSUD KabupatenMimika
TGL/BLN/THN
PENGESAHAN
:
Revisi Ke.
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSUD MIMIKA
2. Anamnesis
a.
b.
c.
d.
3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis
6. Diagnosis Banding
Tertelan sesuatu
Terasa ngganjel pada tenggorok
Sakit/sulit waktu menelan
Muntah bila ada obstruksi total
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
1. Anamnesis
a. Tertelan sesuatu
b. Terasa ngganjel pada tenggorok
c. Sakit/sulit waktu menelan
d. Muntah bila ada obstruksi total
2. Pemeriksaan fisik:
Pada pemeriksaan telinga, hidung, tenggorok, tak
ditemukan kelainan yang khas.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Tes minum:
b. Obstruksi total (biasanya pada benda asing daging):
muntah. Obstruski sebagian (biasanya benda asing
uang logam): masih dapat minum sedikit-sedikit.
c. Pemeriksaan X-foto:
1) Dibuat foto leher-troaks-abdomen AP (anak-anak)
atau foto leher (dewasa/orang tua) bila benda asing
radio-opaque. Foto leher ini harus dibuat sebab
besar (>90%) benda asing berhenti pada
daerah krikofarine cricopharynx).
2) Dibuat foto esofagus dengan kontras (barium +
kapas), bila benda asing tidal; opaque dan kecil.
3) Untuk benda asing daging, tidak perlu dibuat foto.
1. Faringitis akut.
2. Esofagitis.
7. Pemeriksaan Penunjang
Tes minum:
Obstruksi total (biasanya pada benda asing daging):
muntah.
Obstruksi sebagian (biasanya benda asing uang logam):
masih dapat minum sedikit-sedikit.
Pemeriksaan X-foto:
1. Dibuat foto leher-troaks-abdomen AP (anak-anak) atau
foto leher (dewasa/orang tua) bila benda asing radioopaque. Foto leher ini harus dibuat sebab sebagian besar
(>90%) benda asing berhenti pada daerah
krikofaring
2. Dibuat foto esofagus dengan kontras (barium + kapas),
bila benda asing tidal; opaque dan kecil.
3. Untuk benda asing daging, tidak perlu dibuat foto.
8. Terapi
9. Edukasi
10. Prognosis
Ad vitam
Ad sanationam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
I/II/III/IV
A/B/C
Penyusun
dr. Antonius Pasulu,MKes,Sp.THT
NIP. 19770411 200605 1 001