Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA
1

Gastroenteritis Akut
Gastroenteritis akut merupakan penyakit yang paling sering menyerang bayi
maupun anak-anak. Trias gastroenteritis adalah muntah/vomiting, diare, dan demam.
Waspada dalam mengevaluasi anak dengan gejala muntah. Anak dengan nutrisi yang
kurang dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi.1,2

4.2 Etiologi
Penyebab paling sering terjadinya gastroenteritis akut adalah 70% diakibatkan
oleh virus (rotavirus, norovirus, enteric adenovirus, calicivirus, astrovirus, dan
enterovirus), kedua adalah infeksi bakteri dengan persentase 10-20% (Compylobacter
jejuni, Non-typhoid salmonella spp, Enteropathogenic Escherichia coli, Shigella spp,
Yersinia enterocolitica, S. typhii dan S. paratyphii, dan Vibrio cholera). Ketiga adalah
parasit protozoa dengan presentase <10% (Cryptosporidium, Giardia lamblia, Entamoeba
histolytica), dan helminthes (Strongyloides stercoralis).3,4,5
3

Klasifikasi
Jenis diare ada dua, yaitu Diare akut, Diare persisten atau Diare kronik. Diare akut
adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sementara Diare persisten atau diare
kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.2,5

Gambar 4.1 Kalsifikasi Diare Berdasarkan Tingkat Dehidrasi 4


4

Manifestasi Klinik
Gejala:6,7,8
1

Diare

Muntah

Demam

Nyeri Abdomen

Riwayat bepergian menuju daerah endemik kolera atau parasit

Riwayat penggunaan obat antibiotik

Adanya tanda-tanda infeksi: demam, menggigil, myalgia, batuk

Tanda: 6,7,8
1

Kesan umum: tampak sakit, letargi, irritable (tanda dehidrasi)

Kepala, mata, telinga, hidung, bibir - membran mukosa kering, air mata kering,
mata cekung (tanda dehidrasi)

Kulit: Abdominal rash: mengindikasikan typhoid fever (infeksi Salmonella typhii),


penurunan turgor kulit.

Adanya tanda-tanda dehidrasi.

4.5 Diagnosa Banding9,10


1

Ulkus lambung

Pankreatitis

Hepatitis

Appendicitis

Pertusis

Infeksi saluran kemih

4.6 Pemeriksaan Penunjang 9

Darah lengkap

Elektrolit

Urinalisis

Kultur urin

Faeces lengkap

Kultur faeces

Pemeriksaan C-Reactive Protein (CRP)

Penatalaksanaan
Tujuan farmakoterapi pada pasien dengan gastroenteritis akut adalah untuk
mengurangi angka morbiditas, mencegah terjadinya komplikasi, dan untuk terapi

profilaksis. Antidiare (contoh: Kaolin pectin) dan anti-emetik (contoh: loperamid)


menjadi kontraindikasi pada pasien dengan gastroenteritis akut, karena penggunaan terapi
tersebut tidak menguntungkan sebagai terapi dan juga meningkatkan resiko terjadinya
efek samping, yakni ileus, nausea.10,11,12
Tabel 4 Klasifikasi dehidrasi berdasarkan World Health organization (WHO)10

Diadaptasi dari Buku Saku Pelayanan Anak Di RS yang diadaptasi dari Department of Child
and Adolescent Helath and Development (CAH World Organization, Switzerland 2011.

Gambar 4.2 Tatalaksana Diare Tanpa Dehidrasi

Gambar 4.3 Tatalaksana Diare Dehidrasi Ringan Sedang

Gambar 4.4 Tatalaksana Diare Dehidrasi Berat

BAB V
PEMBAHASAN

1
1

Analisis Home Visit


Fungsi Holistik
Fungsi holistik merupakan fungsi keluarga yang meliputi fungsi biologis, fungsi
psikologis, dan fungsi sosial ekonomis.
a

Fungsi Biologis
Dalam struktur keluarga kepala keluarga adalah Tn.M yang berusia 26 tahun dan

istrinya yang berusia 22 tahun, mempunyai 1 orang anak yaitu An.D (19 bulan).
b Fungsi psikologis
Hubungan dengan keluarga pasien sangat harmonis. Pasien sering bermain dengan
c

ibu dan ayahnya serta anak tetangga.


Fungsi Sosial
Keluarga ini tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat.
Sehari-hari An. D bermain dengan ibu dan anak tetangga.

Fungsi indoor

Gambaran lingkungan di dalam rumah sudah memenuhi syarat-syarat kesehatan,


lantai dan dinding dalam keadaan bersih, ventilasi, sirkulasi udara dan pencahayaan baik,
sumber air bersih terjamin, jamban ada di dalam rumah, pengelolaan sampah dan limbah
sudah cukup baik.
3

Fungsi outdoor
Gambaran lingkungan di luar rumah cukup, jarak rumah keluarga Tn. M dengan
rumah tetangganya agak rapat. Jarak rumah dengan jalan raya cukup dekat. Namun,
kebersihan di sekitar rumah bersih dan jalan menuju rumah ini juga baik.

5.2 Upaya Kesehatan


Upaya pencegahan dan pembinaan yang saya ajukan selaku pembina kesehatan
keluarga An.D dapat ditinjau dari beberapa aspek. Dalam rangka tatalaksana penyakit
An.D berupa diare , saya membagi penatalaksanaan menjadi dua bagian utama, yaitu
penatalaksanaan non farmakologis dan farmakologis. Pada penatalaksanaan non
farmakologis, saya menekan pada konsep komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).
Penjelasan mengenai penyakit yang diderita, penyebab penyakit, dan faktor pencetus
yang memperparah penyakit. Saya juga menekankan pentingnya kepatuhan di dalam
penatalaksanaan dan kontrol penyakit. Penatalaksanaan farmakologis yang saya berikan
pada An.D adalah IVFD KAEN 3B 800 cc/24 jam, Inj. Ondansenton 3 x 1 mg (p.r.n), P.O
PCT 3 x 125 mg (p.r.n), P.O Oralit 200 cc/24 jam, P.O Zinc tab 20 mg 1 dd 1 selama 10
hari.

Anda mungkin juga menyukai