A PI A0
AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DENGAN SPOTTING
DI BPS HARAPAN KITA SUMBERLAWANG SRAGEN
TAHUN 2014
Disusun Oleh :
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
YUSROTUL FITRI YANI
NIM. B11 060
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGUJI II
(Ambarsari, S.ST)
NIK. 201087048
NIK. 200685025
(Retno Wulandari,S.ST)
NIK. 200985034
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul : Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada Ny. A P1 A0 Akseptor
KB Suntik Depo progestin dengan Spotting di BPS Harapan Kita Sumberlawang
Sragen. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program studi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M. Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma
Husada Surakarta.
3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST.,M.Kes, selaku Dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Bidan Sri Nyukupi Poernama, selaku pimpinan di BPS Harapan Kita
Sumberlawang Sragen yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam
pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan Staff Prodi D III kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
atas segala bantuan yang telah diberikan.
iv
Penulis
vi
MOTTO
Allah Tidak Akan Membebani Seseorang Melainkan Sesuai Dengan Kesanggupannya
( QS. Al- Baqarah 26)
Pintu Kebahagiaan Terbesar Adalah DOA Kedua Orang Tua . DOA Mereka Akan
Menjadi Benteng Yang Kuat Yang Menjaga Dari Semua Hal
(La Tahzan)
Semua Akan Terasa Mudah, Jika Dijalani Dengan Niat
( Penulis)
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT yang telah menciptakan
manusia
dengan
begitu
sempurna
dilengkapi dengan akal.
2. Teruntuk ayah dan bundaku tercinta, tak
terkira pengorbanan yang beliau berikan
begitu besar dalam mendidik dan
membesarkan anak-anakmu dengan penuh
kasih saying.
3. Adekku Umar Aprilliyanto yang selalu
memberikan semangat dan keceriaan.
4. Saudara-saudara dan keluarga besarku
yang selalu memotivasi hidupku menjadi
lebih baik.
5. Sahabat-sahabatku, teman-temanku yang
tak bias kusebutkan satu persatu, yang
selalu memberikan bantuan, dukungan dan
dorongan dalam segala hal.
6. Seorang yang kunanti kedatangannya
dalam mengisi hidupku agar lebih
sempurna.
7. Almamaterku
beserta
dosen
dan
pembimbingku
yang
senantiasa
memberikan pengarahan yang terbaik.
vii
CURRICULUM VITAE
BIODATA
Nama
: YUSROTUL FITRIYANI
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
PENDIDIKAN
1. SD Negeri Gunungsari II Wonogiri
viii
DAFTAR ISI
BAB II
i
ii
iii
iv
vi
vii
viii
ix
xi
xii
1
TINJAUAN TEORI
A. Teori Medis ..........................................................................
10
1. Kontrasepsi .................................................................
10
12
13
4. Spotting .........................................................................
20
21
1. Pengertian ....................................................................
21
22
37
38
ix
40
40
40
41
41
41
45
47
69
69
70
70
71
71
72
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................
74
B. Saran ..................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
xi
48
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang, seperti di
Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk mengakibatkan laju
pertumbuhan penduduk yang pesat hal ini karena minimnya pengetahuan serta
pola budaya pada masyarakat setempat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
pemerintah Indonesia telah menerapkan program keluarga berencana (KB) yang
dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga
Berencana Nasional) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi BKKBN
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional).
Gerakan Keluarga Berencana Nasional bertujuan untuk mengontrol laju
pertumbuhan penduduk dan juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (Hartanto, 2004). Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga
Berkualitas. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat,
maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan,
bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misinya
sangat
menekankan
pentingnya
upaya
menghormati hak-hak
satunya adalah kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi
meliputi: IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom. (BKKBN, 2004). Salah satu
kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi
suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enentat (NETEN), Depo Medroksi
Progesteron Acetat (DMPA) dan Cyclofem.
Secara nasional PUS (Pasangan Usia Subur) pada tahun 2012 sebanyak
46.921.765 PUS dan jumlah peserta KB aktif sebanyak 35.845.289 (76,4%).
Bersadarkan data menurut metode kontrasepsi didapatkan pengguna KB IUD
sebanyak 4.132.672 (11,53%), KB MOW sebanyak 1.249.929 (3,49%), KB
MOP sebanyak 249.870 (0,7%), KB implan sebanyak 3.288.557 (9,17%), KB
kondom 1.123.606 (3,13%), KB suntikan sebanyak 16.791.047 (46,84%), serta
peserta KB Pil sebanyak 9.009.608 (25,14%) (Depkes RI, 2012).
Pencapaian peserta KB aktif semua metode kontrasepsi yang diperoleh
dari data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Provinsi Jawa Tengah pada bulan April 2012, jumlah akseptor KB aktif
sebanyak 5.287.343 peserta. Dengan rincian pengguna kontrasepsi Suntik
3.007.555 peserta (56,88%), Pil 824.502 peserta (15,59%), Intra Uterine
Devices (IUD) 460.128 peserta (8,70%), Implant 537.385 peserta (10,16%) dan
Medis Operatif Wanita (MOW) 289.549 peserta (5,48%), Medis Operatif Pria
(MOP) 57387 peserta (1,09%), Kondom 110.837 peserta (2,10%).
(BKKBN JATENG, 2012).
KB Suntik adalah suatu metode kontrasepsi hormonal untuk wanita yang
mampu melindungi seorang wanita terhadap kemungkinan hamil yang diberikan
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah dalam studi kasus
tersebut adalah Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ny. A P1
A0 Akseptor KB suntik Depo Progestin dengan Spotting di BPS Harapan Kita
Sumberlawang
Sragen
dengan
Menggunakan
Pendekatan
Manajemen
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu :
1) Melaksanakan pengkajian data Ny. A P1 A0 akseptor KB Suntik
Depo
Progestin
dengan
Spotting
di
BPS
Harapan
Kita
Sumberlawang Sragen.
2) Melakukan interpretasi data serta merumuskan diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan pada Ny. A P1 A0 akseptor KB Suntik
Depo
Progestin
dengan
Spotting
di
BPS
Harapan
Kita
Sumberlawang Sragen.
3) Merumuskan diagnosa potensial pada Ny. A P1 A0 akseptor KB
Suntik Depo Progestin dengan Spotting di BPS Harapan Kita
Sumberlawang Sragen.
4) Mengidentifikasi antisipasi atau tindakan segera yang akan
dilakasanakan pada Ny. A
P1 A0
kunjungan ulang bila ada keluhan dan akan di lakukan kunjungan rumah.
Hasilnya spotting teratasi 5 hari keadaan ibu membaik dan tetap
menggunakan kontrasepsi suntik Depo Progestin.
3. Astri, N (2013), dengan judul : Asuhan Kebidanan pada Ny. S umur 21
tahun aseptor KB Suntik Depo Profera dengan spotting yaitu memberi
informasi tentang hasil pemeriksaan, pemberian informasi tentang
perdarahan bercak, KIE tentang sfek samping KB Suntik Depo Profera,
menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene, pemberian dukungan
moril, memberi terapi Pil Kombinasi 30-35 Ug etinilestrsdiol 2X1 tablet
perhari selama 7 hari ,menganjurkan minum obat secara teratur, memberi
tahu ibu untuk kunjungan ulang bila ada keluhan dan akan dilakukan
kunjungan rumah. Hasilnya spotting teratasi 6 hari dan keadaan ibu
membaik dan masih menggunakan suntik Depo Profera.
Persamaan studi kasus ini dengan studi kasus diatas adalah terdapat
pada topik yaitu Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada Akseptor KB
Suntik Depo Progestin dengan Spotting dan perbedaannya pada subyek
studi kasus, lokasi studi kasus, waktu pengambilan kasus, jenis asuhan dan
lamanya pengambilan studi kasus.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini terdiri dari BAB I-V yaitu:
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
Bab ini berisikan landasan teori medis tentang kontrasepsi yang
meliputi dan macam-macam kontrasepsi. Teori kontrasepsi suntik
yang meliputi pengertian dan jenis-jenis kontrasepsi suntik.
Kontrasepsi Depo Progestin meliputi pengertian, mekanisme kerja,
indikasi, kontra indikasi, teknik penyuntikan, penggunaan/jadwal
pemberian, efek samping dan penanganan. Spotting meliputi
pengertian, gejala spotting, penyebab, penatalaksanaan spotting.
Landasan teori asuhan kebidanan : berisi tentang teori manajemen
kebidanan menurut varney. Data perkembangan berisi tentang asuhan
kebidanan yang ditulis dalam SOAP. Landasan hukum.
BAB II
TINJAUAN TEORI
10
A. Teori Medis
1. Kontrasepsi
a. Pengertian
Menurut Purwaningsih &Fatmawati (2010), Keluarga Berencana
adalah menuju norma keluarga kecil bahagia sejahtera sehingga dapat
mencetak SDM (Sumber Daya Masyarkat) yang berkualitas. Keluarga
Berencana adalah upaya untuk mengatur kelahiran anak.
Akseptor adalah peserta keluarga berencana Pasangan Usia Subur
(PUS) dimana salah satu seseorang menggunakan salah satu cara alat
kontrasepsi untuk mencegah kehamilan baik melalui program atau non
program (Dinkes, 2009).
Kontrasepsimenurut
Purwaningsih
&Fatmawati
(2010),
salah
satu
variabel
yang
mempengaruhi
b. Macam-macam Kontrasepsi
Menurut Hartono (2004), macam-macam kontrasepsi :
1) Kontrasepsi Metode Sederhana
11
12
13
cair
yang
mengandung
kristal-kristal
mikro
depot
1) Usia reproduksi.
2) Telah memilki anak.
14
dapat
menggunakan
kontrasepsi
yang
mengandung
esterogen.
10) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
11) Anemia defisiensi besi
12) Mendekati usia menopouse yang tidak mau atau tidak boleh
menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
d. Kontra indikasi Suntik Depo Progestin (DMPA)
Menurut Saifuddin (2010), kontraindikasi pemakaian kontrasepsi suntik
DepoProgestin (DMPA) antara lain:
1) Hamil atau dicurigai hamil
2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3) Tidak dapat menderita terjadinya gangguan haid, terutama
amenorea.
4) Menderita kangker payudara atau riwayat kangker payudara.
5) Diabetes mellitus disertai komplikasi.
15
16
17
18
19
4. Spotting
a. Pengertian spotting
20
pembalut,
merupakan
perdarahan
ringan
yang
tidak
21
a) Satu
siklus
pil
kontrasepsi
kombinasi
(30
-50
22
(3) Agama
Untuk mengetahui kepercayaan yang dianut akseptor,
karena ada agama yang menganggap tabu cara KB.
23
mengetahui
keluhan
yang
dirasakan
saat
d) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui menarche, siklus,
lama
menstruasi,
24
pada
kehamilan,
persalinan,
ataupun
nifas
kesehatan
yang
perlu
ditanyakan
untuk
25
kesehatan
akseptor
KB.Sehingga
dapat
seberapa
banyak
asupan
nutrisi
pada
26
dengan
spotting
secara
normal
tidak
(6) Aktivitas
27
(2) Kesadaran
Menilai
composmentis
normal,
sadar
yaitu
kesadaran
sepenuhnya,
dapat
sekelilingnya,
somnolens
28
psikomotor
yang
lambat,
mudah
dengan
acuh
sekitarnya,
tak
acuh
(Hidayat, 2008).
(3) Pemeriksaan tanda vital (vital sign)
(a) Tekanan darah
Mengetahui faktor resiko hipertensi atau hipotensi
dengan nilai satuannya mmHg.Keadaan normal antara
120/80
mmHg
sampai
130/90
mmHg
atau
29
menilai
karateristik
warna,
seperti ikal,
kelebatan,
lurus,
dan
keriting
(Hidayat, 2008).
(b) Muka : Keadaan muka pucat atau tidak adakah
kelainan,
2008).
30
adakah
odema
(Wiknjosastro,
(c) Mata
(2) Leher
: Apakah
ada
pembesaran
gondok
atau
tyroid,
kelenjar
tumor
dan
ada
payudaraatau
benjolan
tidak,
dan
pada
apakah
(5) Genetalia
: Untuk
mengetahui
keadaan
vulva
perdarahan
(Prawirohardjo,
Pada akseptor KB
2005).
c) Pemeriksaan Inspekulo
Pemeriksan inspekulo dilakukan untuk mengetahui atau
mencari sumber perdarahan, apakah terdapat lesi pada porsio
atau servik, pada akseptor KB suntik tiga bulan Depo
Progestin dengan spotting sumber perdarahan berasal dari
uterus (Depkes RI, 2009).
d) Pemeriksaan Labolatorium
Digunakan untuk mengetahui kondisi pasien sebagai data
penunjang.Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada kasus
KB suntik DepoProgestin dengan spotting yaitu dilakukan
pemeriksaan Hb apakah ibu mengalami anemia atau tidak
(Nursalam, 2009).
b. Langkah kedua : Interpretasi data
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterprestasikan menjadi satu
diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi menjadi diagnosa
nomenklatur :
32
1) Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam
lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnostik kebidanan (Varney, 2004).
Ny. X PA tahun Akseptor KB Suntik Depo Progestin dengan
Spotting.
Data Subyektif
Data dasar :
a) Ibu mengatakan mengeluarkan bercak darah (Saifuddin, 2006).
b) Ibu mengatakan merasakan cemas tentang perdarahan di luar
haid (Saifuddin, 2006).
Data Obyektif
a) Keadaan ibu : Baik
b) Kesadaran
: Composmentis
c) Vital sign
: 24 x/menit
(3) Nadi
: 80x/menit
(4) Suhu
: C
d) Genetalia
2) Masalah
a) Menurut Nursalam (2009), masalah adalah yang berkaitan
dengan pengalaman pasien dari asal pengkajian atau yang
menyertai diagnosa sesuai dengan keadaan pasien.
33
masalah yang
34
siklus
pil
kontrasepsi
kombinasi
(30-50
mg
35
36
37
data
perkembangan
pendokumentasian
yang
SOAP
menurut
yang
merupakan
Varney(2004),
SOAP
salah
satu
merupakan
singkatan dari:
S
: Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data melalui
anamnesa. Anamnesa dilakukan pada akseptor KB suntik Depo
Progestin dengan Spotting.
: Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
fokus untuk mendukung asuhan 7 langkah Vamey.
: Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan implementasi
data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi.
: Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan berdasarkan
assessment. Memberikan konseling sesuai dengan permasalahan yang
ada sebagai upaya untuk membantu proses pengobatan.
38
C. Landasan Hukum
Kewenangan Bidan pengelolaan oleh bidan sesuai dengan kompetensi
bidan di Indonesia, dalam kasus KB suntik Depo Progestin dengan spotting
bidan memiliki kemandirian untuk melakukan asuhannya dalam Permenkes RI
No. 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin penyelenggaraan praktek Bidan,
dalam kasus ini bidan berwenang untuk :
1. Pasal 9, Bidan dalam menjalankan praktek, berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi :
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana
2. Pasal 12, Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
berwenang untuk:
a. Memberikan penyuluhan dan konseling reproduksi perempuan dan
keluarga berencana
b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom
3. Pasal 13, Bidan yang menjalankan Program Pemerintah berwenang
melakukan pelayanan kesehatan meliputi :
Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan
memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit.
39
BAB III
METODOLOGI
40
studi
kasus
ini
digunakan
berbagai
metode
untuk
41
42
lokasi,
ukuran
dan
konsistensi
jaringan
43
c. Observasi
Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung pada pasien
selama berkunjung kelokasi studi kasus (Notoatmodjo, 2005). Untuk
memperoleh data obyektif penulis melakukan pengamatan langsung
pada kasus akseptor KB suntik Depo Progestin dengan spotting untuk
observasi dapat berupa pemeriksaan umum (pemeriksaan tanda vital,
keadaan umum pasien) dan pemeriksaan sistematis. Observasi pada
kasus ini meliputi keadaan umum, TTV, pengeluaran pervaginam
(PPV).
2. Data Sekunder
Menurut Notoatmodjo
yang
diperoleh dari pemeriksaan fisik atau terapi diperoleh dari keterangan
keluarga dan lingkungannya, mempelajari status dan dokumentasi
pasien, catatan dalam kebidanan dan studi, meliputi :
a. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah sebuah bentuk informasi yang
berhubungan dengan dokumentasi, baik dokumen resmi maupun tidak
resmi (Notoatmodjo, 2005). Dalam kasus ini dokumentasi dilakukan
dengan pengumpulan data yang diambil dari buku kunjungan di BPS
Harapan Kita Sumberlawang Sragen.
44
b. Studi Perpustakaan
Studi perpustakaan yaitu memperoleh berbagai informasi, baik
berupa teori-teori, generalis maupun konsep yang dikembangkan oleh
berbagai buku-buku yang ada (Notoatmodjo, 2005). Pada kasus KB
suntik Depo Progestin dengan spotting penulisan menggunakan bahan
referensi dari tahun 2004 sampai tahun 2013.
45
h. Kassa steril
i.
Lampu sorot
j.
Handscoon
k. 1 set Hb sahli
3. Alat yang dibutuhkan untuk pendokumentasian adalah format asuhan
kebidanan keluarga berencana dan data perkembangan.
46
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS
Tanggal
: 20 April 2014
Pukul
: 15.00 WIB
Tempat
I.
PENGKAJIAN DATA
a. Identitas Pasien
Identitas
Suami
1) Nama
: Ny. A
2) Umur
: 28tahun
Umur
: 30tahun
3) Agama
: Islam
Agama
: Islam
4) Suku/Banga
: Jawa/Indonesia
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
5) Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
6) Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
7) Alamat
47
2) Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan status perkawinannya syah, kawin 1 kali, umur
22 tahun, dengan suami umur 24 tahun, lamanya 6 tahun, anak 1
orang.
3) Riwayat Menstruasi
a) Menarche
b) Siklus
c) Banyaknya
d) Lama
6 Feb
2008
BPS
Umur
Hamil
Cukup
Bulan
Jenis
Penolong
Persalinan
Normal
Bidan
48
anak
Jenis
Keadaan
Anak
PB Kead Laktasi Sekarang
Nifas
BB
Perempuan 3200
50
Baik
Lancar
Hidup
5) Riwayat KB
a) Macam Peserta KB
: Lama
: Ibu
mengatakan
melahirkan
anak
setelah
pertama
menggunakan KB suntik 3
bulanan
sampai
sekarang
: Ibu
mengatakan
selama
pemakaian KB Suntik 3
bulanan
mengeluarkan
49
(1) Jantung
(2) Ginjal
(5) DM
50
(8) Lain-lain
51
mengatakan
frekuensi
BAB
x/hari,
e) Pola Seksual
52
darah
tidak
melakukan
hubungan seksual.
f) Personal Hygiene
(1) Sebelum Spotting : Ibu mengatakan mandi 2x/hari, yaitu
pagi pukul 07.00 WIB dan sore
pukul 16.30
WIB,
gosok
gigi
WIB,
gosok
gigi
: Ibu
mengatakan
merasa
cemas
53
1) Status Generalis
a) Keadaan Umum
: Baik
b) Kesadaran
: Composmentis
c) Tanda-tanda Vital
(1) Tekanan darah
: 110/80 mmHg
(2) Suhu
: 36,2 oC
(3) Nadi
: 80x/menit
(4) Respiraasi
: 24x/menit
(5) BB
: 56 kg
(6) TB
: 150 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
(1) Rambut
(2) Muka
(3) Mata
(a) Odema
: Tidak odema
(b) Conjungtiva
(c) Sklera
: Warna putih
(4) Hidung
(5) Telinga
54
(2) Tumor
: Pembesaran normal
(b) Tumor
(c) Simetris
(d) Areola
: Menonjol
(f) Kolostrum
(2) Axilla
(a) Benjolan
(b) Nyeri
d) Abdomen
(1) Pembesaran uterus
55
e) Anogental
(1) Vulva dan vagina
(a) Varices
(b) Luka
(c) Kemerahan
(d) Nyeri
Perdarahan
berupa
f) Ekstremitas
(1) Varices
(2) Odema
56
II.
INTERPRETASI DATA
Tanggal: 20 April 2014
a. Diangnosa Kebidanan
Ny. A P1 A0 umur 28 tahun Akseptor KB Suntik Depo Progestin
dengan Spotting hari ke 4
Data Dasar :
1) Data Subyektif :
a) Ibu mengatakan mengeluarkan bercak darah dari alat kelamin
sejak tanggal 16 April 2014 (selama 4 hari).
b) Ibu mengatakan merasakan cemas karena keluarnya bercak darah
dari alat kelaminnya.
2) Data Obyektif:
a) Keadaan umum
: Baik
b) Kesadaran
: Composmentis
: 110/80 mmHg
(a) Suhu
: 36,2 oC
(b) Nadi
: 80 x/menit
57
(c) Respirasi
d) Mata
: 24 x/menit
: Conjungtiva berwarna merah muda, sklera
berwarna putih
e) Palpasi
f) Vulva Vagina
g) Inspekulo
h) Hb
: 11gr%
b. Masalah
Ibu cemas dan tidak nyaman sehubungan dengan bercak darah yang
dialaminya
c. Kebutuhan
Informasi tentang bercak darah dan diberikan ibu dukungan moril.
III.
DIAGNOSA POTENSIAL
Potensi terjadi anemia.
IV.
58
V.
PERENCANAAN
a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
b. Berikan informasi tentang bercak darah (Spotting) yang dialami.
c. Beri KIE tentang efek samping KB Suntik Depo Progestin
d. Menganjurkan ibu untuk menjaga pesonal hygiene terutama pada
daerah kemaluannya.
e. Beri ibu dukungan moril
f. Beri terapi pil kombinasi 30-35 g etinilestradiol 2x1 tablet perhari
selama 7 hari dan anjurkan ibu untuk minum secara teratur.
g. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan, dan beritahu ibu
bahwa akanada kunjungan rumah 3 hari lagi yaitu pada tanggal 23 April
2014.
VI.
IMPLEMENTASI/ PELAKSANAAN
Tanggal:20 April 2014
59
: 36,2oC
Nadi
: 80 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
60
7. EVALUASI
Tanggal 20 April 2014
DATA PERKEMANGAN I
(Kunjungan Rumah)
61
Pukul
: 15.20 WIB
Tempat
S: Subyektif
1. Ibu mengatakan setelah minum obat secara teratur bercak darah sudah mulai
berkurang dan ibu masih menggunakan pembalut 2 kali sehari.
2. Ibu mengatakan cemas dan tidak nyaman karena mengeluarkan bercak dari
kemaluan.
3. Ibu mengatakan masih minum obat dari bidan.
O: Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran
: Composmentis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Suhu
: 36,4oC
Nadi
: 84 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
4. Mata
5. Vulva vagina
A: Assesment
Ny. A P1 A0 umur 28 tahun Akseptor KB Suntik Depo Progestin dengan
Spotting hari ke-7.
62
P: Planning
Tanggal 23 April 2014
: baik
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Suhu
: 36,4oC
Nadi
: 84 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Evaluasi
Tanggal 23 April 2014
63
DATA PERKEMANGAN II
(Kunjungan Rumah)
Tanggal
: 26 April 2014
Pukul
:16.05 WIB
Tempat
S: Subyektif
64
1. Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan bercak darah dari kemarin sore
pada tanggal 25 April 2014 dan ibu sudah tidak memakai pembalut.
2. Ibu mengatakan sudah tidak cemas dan tidak nyaman dengan keadaanya
sekarang.
3. Ibu mengatakan masih minum obat dari bidan tadi pagi.
O: Obyektif
1. Keadaan umum
: Baik
2. Kesadaran
: Composmentis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Suhu
: 36,5oC
Nadi
: 84 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
4. Mata
5. Vulva vagina
A: Assesment
Ny. A P1 A0 umur 28 tahun Akseptor KB Suntik Depo Progestin dengan
riwayat Spotting.
P: Planning
Tanggal 26 April 2014
: baik
65
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Suhu
: 36,4oC
Nadi
: 84 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Evaluasi
Tanggal 26 April 2014
66
B. Pembahasan Kasus
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada akseptor KB
Suntik Depo Progestin dengan Spotting pada Ny. A P1 A0 dengan manajemen
kebidanan menurut Hellen Varney maka penulis akan membahas serta
membandingkan antara teori dan kasus pada saat memberikan Asuhan
Kebidanan sehingga dapat megetahui kesenjangan yang terjadi dan menarik
kesimpulan dengan menggunakan 7 langkah Varney sebagai berikut :
1. Langkah 1 : Pengkajian
Menurut Varney (2004), data subyektif Akseptor KB Suntik Depo Progestin
dengan Spotting adalah mengeluarkan bercak darah dari alat kelamin. Menurut
Saifuddin (2006), data obyektif pada pemeriksaan genetalia pada akseptor KB
suntik tiga bulan Depo Progestin PPV (Pengeluaran PerVaginam) berupa darah
bercak merah. Menurut Depkes RI (2009), sumber perdarahan berasal dari
uterus
Pada pengkajian diperoleh data subyektif dan data obyektif. Pada data
subyektif Ny. A mengatakan keluar bercak darah dari alat kelamin sejak tanggal
16 April 2014 (selama 4 hari). Data obyektif diperoleh dari pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan labolatorium pada Ny. A meliputi keadaan umum: baik, kesadaran:
Composmentis, mata: conjungtiva berwarna merah muda, palpasi abdomen: tidak
ada benjolan atau massa dan tidak ada nyeri tekan, pemeriksaan vulva dan vagina
tampak ada bercak darah, warna merah kecoklatan, bau khas darah, pemeriksaan
inspekulo porsio sedikit membuka, keluar bercak darah, warna merah kecoklatan,
67
bau khas darah, tidak ada peradangan pada dinding vagina, dan pada data
penunjang hasil pemeriksaan labolatorium 11gr%.
Pada langkah ini tidak temukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus.
2. Langkah 2 : Interpretasi Data
Menurut Varney (2008), masalah yang muncul pada akseptor KB Suntik
Depo Progestin dengan Spotting yaitu rasa tidak nyaman pada daerah kemaluan,
rasa cemas tentang perdarahan diluar haid. Kebutuhan yang diberikan adalah
dukungan moril pada ibu (Varney, 2004).
Data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menurut diagnosa
kebidanan, masalah dan kebutuhan. Pada langkah ini diagnosa kebidanan yang
muncul yaitu Ny. A P1 A0 umur 28 tahun akseptor KB Depo Progestin dengan
Spotting. Masalah yang dialami adalah rasa cemas dan tidak nyaman karena
perdarahan bercak yang dialami.Kebutuhan yng diberikan adalah informasi
tentang perdarahan bercak dan berikan dukungan moril.
Maka ditarik kesimpulan pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara
teori dan kasus.
3. Langkah 3 : Diagnosa Potensial
Menurut Sulistyawati (2011), bila perdarahan bercak terjadi secara berlanjut
akan timbul masalah potensial yaitu anemia.
Pada kasus Ny. A P1 A0 akseptor KB Suntik Depo Progestin dengan Spotting,
diagnosa potensial yang dimunculkan adalah anemia tetapi Ny. A tidak
mengalami anemia karena adanya penanganan yang tepat.
Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus.
68
4. Langkah 4 : Antisipasi
Menurut Sulistyawati (2011), antisipasi pada kasus KB Suntik Depo
Progestin dengan Spotting adalah pemberian tablet zat besi yang merupakan
suatu suplemen penambah darah untuk mencegah terjadinya anemia.
Pada kasus Ny. A P1 A0 akseptor KB Suntik Depo Progestin dengan Spotting
antisipasinya diberi pil kombinasi 30-35 g etinilestradiol 2x1 tablet perhari
selama 7 hari. Ny. A tidak diberikan tablet zat besi karena pada pemeriksaan
labolatorium diperoleh Hb 11gr%, ibu tidak mengeluh letih dan pada
pemeriksaan conjungtiva tidak terlihat pucat.
Pada langkah ini ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus, yaitu
pada teori diberi tablet zat besi tetapi pada kasus tidak diberi tablet zat besi
karena hasil pemeriksaan Hb 11gr%, ibu tidak mengeluh letih dan pada
pemeriksaan conjungtiva tidak terlihat pucat.
5.
Langkah 5 : Perencanaan
Menurut Saifuddin (2006), penatalaksanaan spotting adalah sebagai berikut :
4) Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai, tetapi
hal ini
69
70
Pada langkah ini telah dilakukan tindakan yang sesuai dengan perencanaan
yaitu memberitahu hasil pemeriksaan, memberikan informasi tentang perdarahan
bercak, KIE tentang efek samping KB Suntik Depo Progestin, menganjurkan ibu
untuk menjaga personal hygiene, pemberian dukungan moril, pemberian terapi
pil kombinasi 30-35 g etinilestradiol 2x1 perhari selama 7 hari, anjuran minum
obat secara teratur, memberitahu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan dan
memberitahu akan dilakukan kunjungan rumah.
Pada tahap ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus.
7. Langkah 7 : Evaluasi
Menurut saifuddin (2006),evaluasi yang diharapkan pada akseptor KB suntik
Depo Progestin dengan spotting meliputiIbu sudah merasa nyaman dengan
keadaannya, Spooting dapat teratasi dan sudah tidak merasa cemas pasien tetap
menggunakan KB suntik Depo Progestin.
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 7 hari, mulai dari tanggal 20
April 2014 sampai 26 April 2014 diperoleh keadaan umum ibu baik, tidak ada
diagnosa potensial yang muncul, ibu tidak cemas dan sudah merasa
nyaman,perdarahan bercak berhenti sejak tanggal 26 April 2014, ibu bersedia
datang kesarana kesehatan bila ada keluhan dan ibu tetap menggunakan KB
Suntik Depo Progestin.
Maka ditarik kesimpulan pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara
teori dan kasus.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuahan kebidanan dengan menggunakan
manajemen kebidanan menurut Varney pada Ny. A P1 A0 akseptor KB Suntik
Depo Progestin dengan Spotting maka penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian pada Ny. A P1 A0 akseptor KB Suntik Depo Progestin dengan
Spotting diperoleh dari data subyektif dan data obyektif. Dari data subyektif
diperoleh data bahwa ibu mengatakan keluar bercak darah dari alat kelamin
sejak tanggal 16 April 2014, dan ibu merasa cemas dengan keadaanya. Data
obyektifnya diperoleh keadaan umum baik, palpasi abdomen tidak ada
benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan pada perut, pemeriksaan vulva
dan vagina tampak adanya bercak darah, warna merah kecoklatan, bau khas
darah, pemeriksan inspekulo porsio sedikit membuka, keluar bercak darah
berwarna merah kecoklatan dan bau khas darah, tidak ada peradangan pada
dinding vagina, inspeksi pada conjungtiva berwarna merah muda, dan pada
data penunjang hasil pemeriksaan laboratorium 11 gr%.
2. Interpretasi data diperoleh dari pengumpulan data yang diambil dari
pengkajian sehingga didapatkan diagnosa kebidanan yaitu Ny. A P1 A0 umur
28 tahun akseptor KB Suntik Depo Progestin dengan Spotting. Dimana
timbul masalah rasa cemas dan rasa tidak nyaman karena perdarahan bercak
72
potensial yang muncul, ibu tidak cemas dan sudah merasa nyaman,
perdarahan bercak berhenti pada perawatan hari ke-7, ibu bersedia datang
73
76
kesarana kesehatan bila ada keluhan dan ibu tetap menggunakan KB Suntik
Depo Progestin.
8. Pada kasus Ny. A P1 A0 akseptor KB Suntik Depo Progestin dengan
Spotting terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yaitu pada antisipasi
tidak diberikan tablet zat besi karena hasil pemeriksaan Hb 11gr% (normal).
9. Alternatif pemecahan masalah pada akseptor KB Suntik Depo Progestin
dengan Spotting yaitu memberi antisipasi tablet zat besi meskipun pada
pemeriksaan Hb hasilnya normal untuk mengantisipasi terjadinya anemia.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas perlu adanya upaya untuk meningkatkan
pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi Profesi
a. Bidan diharapkan meningkatkan ketrampilan dalam penanganan kasus
pada akseptor KB Suntik Depo Progestin dengan Spotting agar tidak
terjadi anemia.
77
74
75
DAFTAR PUSTAKA
Alimul,
76
77