imajinasi
- Mengalami dunia seperti dalam mimpi
3. Kerusakan proses emosi
- Lupakan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat
4. Perilaku yang tidak terorganisis
- Tanggappan atau reaksi individu terhadap rangsanggan/lingkungan yang
tidak teratur.
5. Isolasi social
- Menarik diri secara social
1.3 Faktor Predisposisi dan Presipitasi
1. Faktor Prediposisi
- Genetis, diturunkan
- Neuorobiologis, adanya pada korteks pre prontal dan kosteks limbic
- Neurotransmitter, abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutanmate
- Virus, paparan virus influenza pada trimester III
- Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli
2. Faktor Presipitasi
- Proses pengolahan informasi yang berlebihan
- Mekanisme penghantar listrik yang abnormal
- Adanya geejala pemicu
( Erlinafsiah, 2010 :99)
1.4 Klasifikasi
1. Waham kebesaran
Meyakini bahwa dia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: saya titisan bung karno,
punya banyak perusahaan, punya rumah di berbagai Negara dan bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit.
2. Waham Curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/
mencederai
dirinya,
diucapkan
berulangkali
tetapi
tidak
sesuai
Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari dari
lingkungannya. Selanjutnya klien lebih sering menendiri dan menghindari
interaksi social. (isolasi social).
6. Fase Improving
Apabila tidak adanya konfrotasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu
keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang sering
muncul berkaitan dengan traumatic masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan
yang tidak terpenuhi (rantai yang hilang).Waham bersifat menetap dan sulit
untuk dikoreksi. Isi waham dapat menimbulakan ancaman diri dari orang
lain. Penting sekali untuk menguncang keyakinan klien dengan cra
konfrontatif serta memperkaya keyakinan religiusnya bahwa apa-apa yang
dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi social. (yosep,
iyus dan titin sutini, 2007 :243).
Deskripsi
Keperawatan
Gangguan
Gangguan proses
proses pikir :
pikir yang
Waham
ditandai dengan
keyakinan
tentang diri dan
lingkungan yang
menyimpang di
pertahankan
secara kuat.
Subjektif
-merasa curiga
-merasa cemburu
- merasa diancam
-merasa orang hebat
-merasa memiliki
kekuatan luar biasa
- merasa sakit
-merasa sudah mati
-merasa orang lain
Objektif
- marah-marah
tanpa sebab
- banyak kata
-menyendiri
-sirlamstansial
- inkoherp
menjauh
-merasa tidak ada yang
mau mengerti
1. Rencana Tindakann
Tanggal
No.
Dx
Dx
1.
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
1. Klien
dapat setelah x interaksi
membina
klien :
hubungan saling mau
menerima
percaya dengan
kehadiran
perawat
perawat
disampngnya
-
mengatakan
menerima
mau
bantuan
-mengijinkan
duduk
a. beri salam
b. berkenalkan diri, tanyakan nama serta
nama panggilan yang disukai
c. jelaskan tujuan interaksi
dan
perawat
siap
menolong
dan
mendampingan
disamping
tidak
dengan klien
perawat.
Intervensi
1.1 Bina hubungan saling percaya
menunjukkan
tanda-tanda curiga,
2. Klien
dapat Setelah x interaksi
mengidentifikasi klien
mampu
penyebab (factor mengidetifikasi :
pencetus/trigers
a. Penyebab
factor), tanda dan b. Tanda dan gejala
gejala dan akibat c. Akibat dari waham
dari waham.
a. Penyebab
2.1 bantu klien untuk mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak terpenuhi serta
kejadian yang menjadi factor pencetus
waham.
2.2 diskusikan dengan klien tentang
kejadian traumatic yang menimbulkan
rasa takut, ansietas maupun perasaan
tidak dihargai
2.3 diskusikan kebutuhan /harapan yang
belum terpenuhi
2.4 diskusikan dengan klien cara-cara
mengatasi
kebutuhan
jyang
tidak
yang
pikiran/perasaan
meningkatkan
yang
terkait
wahamnya.
2.6 diskusikan dengan klien antara
kejadian tersebut dengan wahamnya.
b. Tanda dan gejala
2.7
bantu
klien
mengidentifikasi
9
Diskusikan
dengan
klien
pengalaman wahamnya tanpa
beragumentasi
Katakana kepada klien akan
keraguan
perawat
terhadap
pernyataan klien
Diskusikan dengan klien respon
perasaan terhadap wahamnya
Diskusikan frekuensi, intensitas
dan durasi terjadinya waham
Bantu klien membedakan situasi
nyata dengan situasi yang
dipersepsikan salah oleh klien.
c.akibat
2.8
diskusikan
dengan
klien
aktivitas sehari-hari
Perubahan dalam prestasi kerja /
sekolah
2.9 ajak klien melihat bahwa waham
tersebut
adalah
masalah
yang
diskusikan
dengan
klien
Setelahx
klien
berorientasi
realita
interaksi
3.1 menjelaskan
cara
mengendalikan
waham dengan orientasi realita,
mampu
berupa : panggil nama, orientasi
terhadap
waktu,
orang
dan
tempat/lingkungan
3.2 melatih cara mengendalikan waham
dengan orientasi realita, berupa :
panggil nama, orientasi waktu,
orang dan tempat/lingkungan
3.3 melatih klien memasukkan kegiatan
orientasi realita dalam jadwal
kegiatan harian
11
4. klien
mampu
mengidentifikasi
kebutuhan dasar
yang
tidak
terpenuhi akibat
wahamnya dan
memenuhi
kebutuhan
tersebut
5. Klien
mampu
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimiliki
dan
memilih
salah
satu kemampuan
tersebut
Setelah..x
interaksi
4.1 Melatih cara pemenuhan kebutuhan
dasar.
klien
mampu
a. Menjelaskan cara memenuhi
mengidentifikasi
kebutuhan klien yang tidak
terpenuhi akibat wahamny dan
kebutuhan dasar yang
kemampuan
memenuhi
tidak terpenuhi akibat
kebutuhannya.
b. Melatih
cara
memenuhi
wahamnya
dan
kebutuhan klien yang tidak
memenuhi kebutuhan
terpenuhi akibat wahamnya dan
kemampuan
memenuhi
tersebut.
kebutuhannya.
c. Melatih klien memasukkan
kegiatan memenuhi kebutuhan
ke dalam jadwal kegiatan harian
Setelah x interaksi
5.1 Mengidentifikasi kemampuan jyang
dimiliki klien dan memilih salah
klien
mampu
satu kemampuan tersebut
mengidentifikasi
a. Menjelaskan kemampuan positif
yang dimiliki klien
kemampuan
yang
b. Diskusikan kemampuan positif
dimiliki dan memilih
yang dimiliki
c. Melatih kemampuan yang dipilih
salah satu kemampuan
dan berikan pujian
tersebut.
d. Melatih
klien
memasukan
keampuan positif yang dimiliki
jadwal kegiatan harian
12
6. Klien
mampu
minum
obat
dengan prinsip 6
benar
minum
obat,
manfaat/keuntun
gan minum obat
dan
kerugian
tidak minum obat
Setelah x interaksi
6.1 Menjelaskan tentang obat yang diminum
(
6
benar:
jenis,
klien mampu minum
dosis,frekuensi,cara,orang dan
obat dengan prinsip 6
kontinuitas minum obat)
6.2 Diskusikan bersama klien mengenai
benar minum obat,
manfaat minum obat dan
manfaat/keuntungan
kerugian tidak minum obat
6.3 Melatih klien cara minum obat dengan
minum
obat
dan
benar
kerugian tidak minum
6.4 Melatih klien memasukan kegiatan
minum obat secara teratur ke
obat
dalam jadwal kegiatan harian
7. Klien
mampu Setelah xinteraksi
7.1 Melatih cara pemenuhan kebutuhan
mengidentifikasi
dasar lainnya yang belum
klien
mampu
kebutuhan
terpenuhi dan cara memenuhi
lainnya dan cara mengidentifikasi
kebutuhan tersebut.
memenuhinya
a. Menjelaskan cra memenuhi
kebutuhan dasar lainnya
kebutuhan lainnya yang belum
yang belum terpenuhi
terpenuhi akibat wahamnya dan
kemampuan
memenuhi
akibat wahamnya dan
kebutuhannya
cara
memenuhi
b. Melatih
cra
memenuhi
kebutuhan klien yang lainnya
kebutuhan tersebut
yang belum terpenuhi akibat
wahamnya dan kemampuan
memenuhi kebutuhannya.
c. Melatih klien memasukkan
kegiatan memenuhi kebutuhan
tersebut ke dalam jadwal
13
kegiatan harian
8. Klien
mampu
mengidentifikasi
kemampuan
lainnya
yang
dimiliki
klien
dan
melatih
kemampuan
tersebut
Setelah .. x interaksi
8.1 Mengidentifikasi kemampuan lainnya
yang dimiliki klien dan melatih
klien
mampu
kemampuan tersebut
mengidentifikasi
a. Menjelaskan kemampuan positif
lainnya yang dimiliki klien
kemampuan
lainnya
b. Diskusikan kemampuan positif
yang dimiliki klien dan
lainnya yang dimiliki
c. Melatih kemampuan lainnya
melatih
kemampuan
yang dipilih dan diberikan
tersebut
pujianmelatih
klien
memasukkan kemampuan positif
yang dimiliki dalam jadwal
kegiatan harian
9. Klien
dapat Setelah .. x interaksi
9.1 Diskusikan pentingnya peran sserta
dukungan
keluarga sebagai pendukung
keluarga
dapat
keluarga
untuk mengatasi waham
menjelaskan tentang :9.2 Diskusikan potensi keluaraga untuk
membantu klien mengatasi
Pengertian
waham
waham
9.3 Jelaskan pada klien tentang :
Tanda dan gejala
Pengertian waham
waham
Tanda dan gejala waham
Penyebab
dan
Penyebab dan akibat waham
14
akibat waham
Cara merawat waham
Cara
merawat latih keluarga cara merawat waham
klien waham 9.5 tanyakan perasaan keluarga stelah
Keluarga
dapat
mencoba cara yang dilatihkan]
9.6 beri pujian kepada keluarga atas
mempraktekan
cara
keterlibatannya merawat klien
merawat klien waham
dirumah sakit
Setelah x interaksi
10.1 menjelaskan
cara
memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang tersedia
pertemuan
dengan
10.2 menjelaskan kemungkinan klien relaps
keluarga klien, keluarga
dan pencegahan relaps
10.3 Mengidentifikasi tanda-tanda relaps dan
mampu memnfaatkan
kemungkinan kambuh
pelayanan
kesehatan
10.4 Menjelskan dn menganjurkan follow up
dan merujuk klien ke pelayanan
untuk
follow
up
kesehatan
kesehatan klien waham
10. keluarga
klien
mampu
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan untuk
follow
up
kesehatan klien
waham
dan
mencegah
kekambuhan
dan
mencegah
kekambuhan
15
I.
IDENTITAS KLIEN
Nama
: Tn. E
Umur
: 45 Tahun
Pendidikan
: SD
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Alamat
: Pejaten Rt 011 Rw 03
Pekerjaan
: wiraswasta
Jenis Kel.
: Laki-laki
No. RM
:Sumber Informasi: Pasien dan Perawat
II.
ALASAN MASUK
Data Primer
Klien mengatakan bahwa klien adalah seorang kyai dan sering berceramah dan
berbicara sendiri. Klien mengaku telah sering pergi ke tanah suci mekkah
ribuan kali.
Data Sekunder
Klien sering berbicara yang tidak sesuai dengan kenyataan dan tidak masuk
III.
IV.
kembang)
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit fisik.
Masalah keperawatan tidak ada
RIWAYAT TRAUMA
N
Trauma
Usia
Pelaku
Korban
Saksi
o
1.
2.
3.
4.
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam
5.
keluarga
Tindakan
30
perampok
Pasien
warga
criminal
Tahun
Klien juga mengatakan pernah mengalami tindakan kriminal yaitu
perampokan pada umur 30 Tahun dan saksinya adalah warga desa Pakem.
V.
17
V5 :Bicara dengan
M6 :Dapat mengikuti perintah dan dapat menahan beban
2. Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah
: 100/70 mm/Hg
Nadi
: 94 X/Menit
Suhu
: 36 0C
Pernafasan
: 20X/Menit
3. Ukur
:
Berat Badan : 69 kg
Tinggi Badan : 174 cm
4. Keluhan fisik
:
Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan fisik apapun
5. Pemeriksaan fisik :
Kepala : simetris, benjolan (-), nyeri tekan (-), rambut pendek merata
VI.
45
th
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
meninggal
Menikah
Tinggal
serumah
Pasien dengan
umur
18
Perempuan
meninggal
Keturunan
2. Konsep Diri :
a. Citra tubuh
:
Klien mengakatan menyukai semua bagian-bagian tubuhnya.
b. Identitas
:
Pasien mengatakan namanya siapa?Alamatnya di mana?Umurnya berapa?
Agamanya apa? Pendidikan terakhir apa? Statusnya apa? Pekerjaannya
apa?
c. Peran
:
di keluarga : pasien sebagai ayah
d. Ideal diri
:
Klien mengatakan jika ada masalah, klien bisa mengatasinya
e. Harga diri
:
Klien mengatakan menerima dengan keadaannya saat ini.
Masalah keperawatan :Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
:
di keluarga : pasien mempunyai keluarga yang terdekat/berarti. Semua
keluarganya memberi dukungan pada klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Pasien mengatakan pernah mengikuti kegiatan yang berada di desanya.
Kegiatannya yaitu bersih-bersih di desanya, gotong royong, membantu
warga membersihkan desanya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam berinteraksi atau
berhubungan dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : tidak ada
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama Islam
b. Kegiatan ibadah
Di rumah : pasien mengatakan taat menjalankan ibadahnya dan setiap
hari jumat klien selalu pergi ke Masjid untuk melaksanakan sholat
Jumat.
Masalah Keperawatan :tidak ada
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
19
kurang rapi
Pasien dalam berpakaia di rumah ini sudah benar sudah memakai baju koko
dan sarung setiap hari.Kakinya bau tidak bersih, kuku kaki dan tangan kotor.
Masalah Keperawatan :Defisit Perawatan Diri
2. Interaksi selama wawancara
kooperatif
Klien selama berinteraksi dengan perawat kooperatif, mengikuti perintah,
nada suaranya jelas, kontak mata ada, pendengaran baik.
3. Pembicaraan
Jelastapi sulit dimengerti
Pasien dalam berinteraksi/berbicara suaranya jelas, dapat didengar oleh
perawat dengan baik tetapi sulit dipahami oleh perawat.
Malasah Keperawatan : Gangguan Komunikasi Verbal
4. Aktivitas motorik
Kompulsif
Klien dalam beraktivitas tidak ada hambatan ataupun gangguan, ekstremitas
atas dan bawah normal bisa digerakkan.Klien mampu melakukan aktivitas
seperti menyapu, mengepel.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
5. Kesadaran
a. Kuantitatif
Composmentis
GCS456 E4 : Membuka mata dengan spontan
V5 :Bicara jelas
M6 :Dapat mengikuti perintah
b. Kualitatif
1. Relasi
A. Diri sendiri
B. Lingkungan
2. Limitasi (Pembatasan)
Klien mengatakan bahwa klien adalah seorang kyai dan sering
berceramah dan berbicara sendiri. Klien mengaku telah sering pergi ke
tanah suci mekkah ribuan kali.
Klien mudah berinteraksi dengan orang lain.
Masalah Keperewatan :Gangguan Proses Pikir (Waham)
6. Orientasi
Waktu : klien mengatakan hari ini hari senin sore hari
Tempat : klien mengatakan berada di tanah suci mekah
Orang : klien mampu menyebutkan beberapa orang yang ia kenal,
teramsuk perawatnya. Tetapi klien selalu meyebut dirimya sebagai kyai
(tidak sesuai kenyataan)
Masalah Keperawatan : Disorientasi (tempat dan orang)
20
7. Perasaan
A. Emosi
Senang
B. Afek
Adequat
A. Emosi : klien mengatakan perasaannya biasa saja dan kadang suka
tertawa sendiri
B. Afek : adequat yaitu perasaan klien sesuai dengan keadaan seperti sedih
(klien menangis), senang (klien tertawa).
Masalah Keperawatan : tidak ada
8. Persepsi Sensorik
Halusinasi
Penglihatan
Klien mengatakan bahwa ia melihat seorang kyai yang sering mengajaknya
bicara.
Masalah
Keperawatan
:Gangguan
Persepsi
Sensorik
(Halusinasi
Penglihatan).
9. Proses pikir
a. Arus Pikir
Logorea
Tangensial
Masalah Keperawatan :Gangguan Proses Pikir (Waham)
b. Isi Pikir
Waham(Kebesaran)
Masalah Keperawatan :Gangguan Proses Pikir (Waham)
c. Bentuk Pikir
Dereistik yaitu klien mengatakan melihat kyai yang dia sebut sebagai
temannya dan sering mengajaknya berbicara.
Non realistik yaitu klien mengatakan dirinya sebagai kyai dan sering
pergi ke tanah suci ribuan kali.
Masalah Keperawatan :Gangguan Proses Pikir (Waham)
10. Memori
Tidak ada gangguan ingatan.
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tidak mampu berkonsentrasi
Klien selama berinteraksi dengan orang lain tidak berkonsentrasi,
melihat kanan kiri.
21
Gangguan ringan
Gangguan ringan yaitu klien dapat memilih sesuatu hal seperti klien
memilih mandi dulu sebelum makan.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir (Waham)
13. Daya tilik diri
Klien mengatakan tidak sakit dan dirinya baik-baik saja.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir (Waham)
VIII. KEBUTUHAN DASAR PASIEN
1. Makan
Bantuan minimal
Pasien bisa menyiapkan makan secara mandiri dan makan tanpa bantuan
orang lain, tetapi untuk mempersiapkan alat makan dan lauknya dibantu oleh
perawat.
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Pasien bisa melakukan BAB/BAK secara mandiri tanpa bantuan orang lain,
tetapi untuk tempat kamar mandi dan peralatan mandi disiapkan oleh oleh
perawat.
3. Mandi
Bantuan minimal
Pasien bisa melakukan mandi secara mandiri tanpa bantuan orang lain, tetapi
untuk peralatan mandi disiapkan oleh perawat.
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Pasien bisa melakukan/memasang pakaian secara mandiri tanpa bantuan
orang lain, tetapi dalam menyiapkan pakaiannya dibantu oleh perawat.
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : klien tidak pernah tidur siang
Tidur malam, lama : 18:00 s/d 05:00 WIB
Aktivitas sebelum/sesudah tidur : membaca doa, merapikan tempat tidur.
Klien mengatakan tidak pernah tidur siang, tidur malampun klien dari pukul
18:00 s/d 05:00 WIB. Sebelum tidur kliem membaca doa, dan sesudah tidur
klien merapikan tempat tidur.
6. Penggunaan obat
Klien tidak minum obat
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien tidak melakukan perawatan lanjutan
8. Aktivitas dalam rumah
Klien mampu membersihkan rumah seperti meyapu dan mengepel. Serta
klien juga membuat kerajinan tangan dirumahnya.
22
IX.
Maladaptif
Bicara sendiri
Disorientasi orang dan tempat
Masalah Keperawatan :Koping Individu Tidak Efektif
X.
XI.
terpenuhi.
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya :
Klie mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatannya..
Masalah Keperawatan :Koping Individu Tidak Efektif
PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang
DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
23
O
1.
DS :
Klien mengatakan bahwa klien
dan
sering
mengajaknya berbicara
DO : Saat pengkajian tatapan mata
klien satu arah, klien sering
bicara dan tertawa sendiri
Verval
XV.
25
Ruang : Mawar
RM No : 104017
2. Rencana Tindakann
Tanggal
No.
Dx
Dx
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
11. Klien
dapat setelah x interaksi
membina
klien :
hubungan saling mau
menerima
percaya dengan
kehadiran
perawat
perawat
disampngnya
-
mengatakan
menerima
mau
bantuan
-mengijinkan
duduk
a. beri salam
b. berkenalkan diri, tanyakan nama serta
nama panggilan yang disukai
c. jelaskan tujuan interaksi
dan
perawat
siap
menolong
dan
mendampingan
disamping
tidak
dengan klien
perawat.
Intervensi
1.1 Bina hubungan saling percaya
menunjukkan
tanda-tanda curiga,
26
12. Klien
dapat Setelah x interaksi
mengidentifikasi klien
mampu
penyebab (factor mengidetifikasi :
pencetus/trigers
d. Penyebab
factor), tanda dan e. Tanda dan gejala
gejala dan akibat f. Akibat dari waham
dari waham.
b. Penyebab
2.1 bantu klien untuk mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak terpenuhi serta
kejadian yang menjadi factor pencetus
waham.
2.2 diskusikan dengan klien tentang
kejadian traumatic yang menimbulkan
rasa takut, ansietas maupun perasaan
tidak dihargai
2.3 diskusikan kebutuhan /harapan yang
belum terpenuhi
2.4 diskusikan dengan klien cara-cara
mengatasi
kebutuhan
jyang
tidak
yang
pikiran/perasaan
meningkatkan
yang
terkait
27
wahamnya.
2.6 diskusikan dengan klien antara
kejadian tersebut dengan wahamnya.
b. Tanda dan gejala
2.7
bantu
klien
mengidentifikasi
Diskusikan
dengan
klien
pengalaman wahamnya tanpa
beragumentasi
Katakana kepada klien akan
keraguan
perawat
terhadap
pernyataan klien
Diskusikan dengan klien respon
perasaan terhadap wahamnya
Diskusikan frekuensi, intensitas
dan durasi terjadinya waham
Bantu klien membedakan situasi
nyata dengan situasi yang
dipersepsikan salah oleh klien.
c.akibat
2.8
diskusikan
dengan
klien
28
wahamnya seperti :
adalah
masalah
yang
diskusikan
dengan
klien
Setelahx
klien
berorientasi
realita
interaksi
13.1 menjelaskan
cara
mengendalikan
waham dengan orientasi realita,
mampu
berupa : panggil nama, orientasi
terhadap
waktu,
orang
dan
tempat/lingkungan
13.2 melatih cara mengendalikan waham
dengan orientasi realita, berupa :
panggil nama, orientasi waktu,
orang dan tempat/lingkungan
29
14. klien
mampu
mengidentifikasi
kebutuhan dasar
yang
tidak
terpenuhi akibat
wahamnya dan
memenuhi
kebutuhan
tersebut
15. Klien
mampu
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimiliki
dan
memilih
salah
satu kemampuan
tersebut
Setelah..x
interaksi
14.1 Melatih cara pemenuhan kebutuhan
dasar.
klien
mampu
d. Menjelaskan cara memenuhi
mengidentifikasi
kebutuhan klien yang tidak
terpenuhi akibat wahamny dan
kebutuhan dasar yang
kemampuan
memenuhi
tidak terpenuhi akibat
kebutuhannya.
e. Melatih
cara
memenuhi
wahamnya
dan
kebutuhan klien yang tidak
memenuhi kebutuhan
terpenuhi akibat wahamnya dan
kemampuan
memenuhi
tersebut.
kebutuhannya.
f. Melatih klien memasukkan
kegiatan memenuhi kebutuhan
ke dalam jadwal kegiatan harian
Setelah x interaksi
15.1 Mengidentifikasi kemampuan jyang
dimiliki klien dan memilih salah
klien
mampu
satu kemampuan tersebut
mengidentifikasi
e. Menjelaskan kemampuan positif
yang dimiliki klien
kemampuan
yang
f. Diskusikan kemampuan positif
dimiliki dan memilih
yang dimiliki
g. Melatih kemampuan yang dipilih
salah satu kemampuan
30
tersebut.
16. Klien
mampu
minum
obat
dengan prinsip 6
benar
minum
obat,
manfaat/keuntun
gan minum obat
dan
kerugian
tidak minum obat
Setelah x interaksi
16.1 Menjelaskan tentang obat yang diminum
(
6
benar:
jenis,
klien mampu minum
dosis,frekuensi,cara,orang dan
obat dengan prinsip 6
kontinuitas minum obat)
16.2 Diskusikan bersama klien mengenai
benar minum obat,
manfaat minum obat dan
manfaat/keuntungan
kerugian tidak minum obat
16.3 Melatih klien cara minum obat dengan
minum
obat
dan
benar
kerugian tidak minum
16.4 Melatih klien memasukan kegiatan
minum obat secara teratur ke
obat
dalam jadwal kegiatan harian
17. Klien
mampu Setelah xinteraksi
17.1 Melatih cara pemenuhan kebutuhan
mengidentifikasi
dasar lainnya yang belum
klien
mampu
kebutuhan
terpenuhi dan cara memenuhi
lainnya dan cara mengidentifikasi
kebutuhan tersebut.
memenuhinya
d. Menjelaskan cra memenuhi
kebutuhan dasar lainnya
kebutuhan lainnya yang belum
yang belum terpenuhi
terpenuhi akibat wahamnya dan
kemampuan
memenuhi
akibat wahamnya dan
kebutuhannya
cara
memenuhi
e. Melatih
cra
memenuhi
kebutuhan klien yang lainnya
kebutuhan tersebut
31
18. Klien
mampu
mengidentifikasi
kemampuan
lainnya
yang
dimiliki
klien
dan
melatih
kemampuan
tersebut
Setelah .. x interaksi
18.1
klien
mampu
mengidentifikasi
kemampuan
lainnya
kemampuan
tersebut
19. Klien
dapat Setelah .. x interaksi
19.1
dukungan
keluarga
dapat
keluarga
menjelaskan tentang :19.2
Pengertian
waham
19.3
Tanda dan gejala
waham
32
20. keluarga
klien
mampu
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan untuk
follow
up
kesehatan klien
waham
dan
mencegah
kekambuhan
Penyebab
dan
Penyebab dan akibat waham
akibat waham
Cara merawat waham
Cara
merawat
19.4 latih keluarga cara merawat waham
klien waham 19.5 tanyakan perasaan keluarga stelah
Keluarga
dapat
mencoba cara yang dilatihkan]
19.6 beri pujian kepada keluarga atas
mempraktekan
cara
keterlibatannya merawat klien
merawat klien waham
dirumah sakit
Setelah x interaksi
20.1 menjelaskan
cara
memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang tersedia
pertemuan
dengan
20.2 menjelaskan kemungkinan klien relaps
keluarga klien, keluarga
dan pencegahan relaps
20.3 Mengidentifikasi tanda-tanda relaps dan
mampu memnfaatkan
kemungkinan kambuh
pelayanan
kesehatan
20.4 Menjelskan dn menganjurkan follow up
dan merujuk klien ke pelayanan
untuk
follow
up
kesehatan
kesehatan klien waham
dan
mencegah
kekambuhan
33
34
35
Tanggal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI
DX & Jam
1. Sabtu
1.Membina hubungan saling percaya
S : Klien berkata :
01/11/16 2.Mengidentifikasi tanda dan gejala
nama saya Tn. E ,
17:00
waham
3.Membantu orientasi realita = panggil
alamat
saya
di
WIB
nama,orientasi waktu, orang dan
Pakem, saya adalah
tempat/lingkungan
4.Mendiskusikan kebutuhan pasien yang
seorang kyai dan
tidak terpenuhi
saya
sudah
5.Membantu
pasien
memenuhi
kebutahannya yang realitis
berangkat
haji
6.Memasukkan pada jadwal kegiatan
ribuan kali.
untuk pemenuhan kebutuhan
O : Klien mampu
mengenal
nama
36
37
2. Rencana tindakkan
Lanjutkan Sp III
3. Kontrak yang akan datang
Topik
: Jelaskan tentang obat yang diminum
Waktu
: 15 menit
Tempat : di rumah klien
38
Tanggal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI
DX & Jam
1. Minggu 1.Mengevaluasi kegiatan pemenuhan S : Klien berkata nama
02/11/16
kebutuhan pasien
saya Tn.E, saya bisa
11:00
2.Mendiskusikan
kemampuan
yang
dimilikinya
menyapu
dan
WIB
3.Melatih kemampuan yang dipilih
mengepel.
4.Mamasukkan jadwal pemenuhan dan
O : Klien mampu
kegiatan yang telah dilatih
melatih
dan
melakukan
keterampilan
yang
dimilikinya
(menyapu)
A : Sp II terpenuhi
P : Lanjutkan Sp III
39
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Jiwa. Laboratorium Prodii DIII
Keperawatan Univertas Bondowoso
Erlinafsiah.2010. Model Perawat Dalam Praktek Keperawatan Jiwa. Jakarta.
Trans Info Media
HERDMAN, Heather dan Shigemi Kamitsuru. 2015. Diagnosis Keperawatan
Definisi dan klasifikasi 2015-2017, Jakarta : Buku Kedokteran Jiwa FK
Unika Atama Jaya.
Wilkison, Judith M dan Manaj R abern. 2012. Buku saku diagnosis Keperawatan
(NANDA NIC NOC). Jakarta : Buku Kedokteran EGC
40