YAHYA TAMRIN
DELEGASI PROVINSI SUMATERA BARAT
Indonesia-Korea,
Indonesia-China,
Indonesia-Malaysia,
sosial media seperti Blog PCMI, Facebook , Twiitter dari para alumni.
Seleksi sendiri dilakukan pada tanggal 15 18 April 2013, Informasi
seleksi tersebut disebarkan sebulan sebelum seleksi dimana saya
mendapatkan informasi tersebut di akhir bulan maret 2013.
Saya pribadi sudah mendapatkan informasi yang cukup memadai
tentang program melalui website dan brosur termasuk tentang
kewajiban dan hak sebagai calon peserta. Saya mendaftar pada hari
terakhir pendaftaran, hari jumat tanggal 12 april 2013. Hari Senin, 15
april 2013 seleksi pertama tes tertulis dilakukan yang diikuti oleh 70
Peserta untuk semua program PPAN. Hari Pertama tes tertulis, peserta
diminta untuk menulis essay dan paper terhadap topik yang diberikan,
malamnya pengumumannya keluar dengan sistem gugur. Hari kedua,
tes bakat dan penampilan budaya yang hanya diikuti oleh 35 peserta,
kemudian dilanjutkan dengan fokus group discussion. Hari ketiga, kita
diinterview dengan berbagai pos pertanyaan, mulai dari keagamaan,
psikologi, kedaerahan, alat musik tradisional, komunikasi, dan SSEAYP
itu sendiri. Pada malamnya ada tes mental dari pihak PCMI sampai
pagi esok harinya. Pada hari keempat pengumuman seleksi dan saya
masuk 5 nominasi besar, pada hari yang sama kita melakukan tes
pada akhir Bulan May 2013 dari Sekretariat PCMI Sumatera Barat
melalui text message dan pengumuman di website PCMI.
Secara keseluruhan proses seleksi sudah efektif dan adil, cukup
dipertahankan dan ditingkatkan. Persyaratan dokumen yang harus
dilengkapipun
tidak
ada
yang
menyulitkan
hanya
saja
waktu
itu adalah
PDT
Nasional
Karena
kita
memutuskan
untuk
berangkat
Untuk menuju
temapat saya tidak mendapatkan kesulitan apa-apa, karna kita yang dari
daerah sudah dijemput dan diterima oleh tema n-teman yang ada di Provinsi
Jabodetabek. Kemudian kita berangkat ke penginapan Bapak Syukra untuk
memulai program Pra PDT.
Tempat Pra PDT ada di Kalimalang, Jakarta Timur yang memang terasa jauh
dari bandara Soekarno Hatta, tetapi untuk fasilitas rumah sudah sangat baik
dan cukup untuk melakukan pre PDT dari tanggal 08 sampai tanggal 13
Oktober 2013.
menurut pendapat saya waktu PDT dilakukan dua kali, jauh sebelum
keberangkatan Program. Jadi peserta tidak terlalu terburu-buru untuk
menyiapkan segala sesuatunya.
Kegiatan lain yang saya dilakukan bersama teman-teman yang lain selama
PDT adalah persiapan National Day. Setiap harinya biasanya dimulai dari sore
sampai malam kami melakukan latihan materi-materi kesenian yang akan
kami tampilkan pada NDP. Latihan dimulai dari setelah acara formal
terjadwal, yaitu mulai dari jam 19.00 wib sampai 23.00 wib. Kegitan latihan
bisanya berakhir pukul 11 atau pukul 12 malam. Kami dilatih oleh alumni
yang sudah sangat berpengalaman, salah satunya adalah Bang Melvin.
difokuskan kepada
soal content dan idea tetapi juga kreativitas menjadi hal yang sangat penting
selama program Diskusi diatas kapal.
Training yang dilakukan oleh SII terlebih dahulu tidaklah menjadi masalah dan
tetap dipertahankan, karena itu cukup membantu kita yang ada di daerah
dalam memahami program SSEAYP.
Selama Training saya sangat menyukai pembekalan tentang team building,
keindonesiaan, serta berbagi pengalaman yang dilakukan oleh para Alumni.
Saya pribadi menginginkan untuk kedepan akan ada satu Tokoh nasional atau
publik figure yang menginspirasi dan berbagi ilmu pengalamannya dalam
mengisi materi di training SSEYAP, contohnya : Bapak Dahlan Iskan, Bapak
Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anis Baswedan, Bapak Ary Ginanjar, dll.
D. PEMBENTUKAN KONTINGEN
Dalam pembetukan kontingen yang kuat dan solid, tidak dapat dilakukan
secara instan. Oleh karena itu, peran dan bantuan para alumni dalam
pembentukan kontigen sangat penting. Para alumni adalah orang-orang yang
sudah pernah menjalani program sehingga mereka tahu kontingen yang
seperti apa yang dapat bertahan diprogram.
Relations
(Japan-ASEAN
Cooperation),
School
Education,
Information Media.
Dalam diskusi tersebut saya masuk di Group Diskusi 1, Corporate Social
Responsibility. Di dalam Corporate Social Contribution, kami mendiskusikan
nantinya
menjadikan
dapat
Indonesia
menciptakan
dapat
menjadi
kewirausahaan
lebih
baik,
sosial
untuk
terutama
untuk
dan
mengajarkan
satu
kebudayaan
yang
kemudian
Saya sendiri belajar kebudayan dari negara Lao . Dari negara Lao, pada hari
pertama saya belajar Tari fun mereka kemudian Lao Boxing Dance. Tari Fun
Lao merupakan tari yang biasanya dipresentasikan di hari pesta mereka yang
diiringi lagu yang syahdu Now or Never , sedangakan Lao Boxing dance
memiliki filosofi tari penyemangat dan pemanasan yang dilakukan orang Lao
sebelum mereka melakukan Boxing. Pada hari kedua saya belajar membuat
postcard dan bunga Champa yang disulam dari kertas, kawat, dan benangbenang halus. Pada dasarnya, bunga ini merupkan khas kerajinan dari negara
mereka yang dapat dijumpai disetiap sudut pasar yang ada di Lao.
Kemudian ada juga kegiatan voluntary activity. Kegiatan ini dilakukan disaat
waktu bebas pada malam hari. Setiap kontingen dapat mengajukan kegiatan
dan mengundang peserta dari negara lain untuk berpatisipasi. Contoh
kegiatan
voluntary
activity
yang
saya
ikuti
adalah
menonton
film,
menyaksikan pemilihan Miss dan Mr. Apone Lao, noodle party yang
diselenggarakan oleh kontingen Jepang, Qasidahan dari kontingen Brunei
Darussalam serta kegiatan-kegiatan lainnya.
Satu acara yang sangat penting di atas kapal adalah National Day (NP). NDP
adalah satu pementasan kebudayaan yang menunjukkan budaya dan seni
satu negara. Tiap negara mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan
kebudayaan mereka melalui tari-tarian, nyanyian, drama, silat yang biasanya
dijadwalkan menurut Port of Call country.
Selain kegiatan-kegiatan di atas ada juga beberapa kegiatan lain yang saya
ikuti di atas kapal. Ada kegiatan upacara bendera, olahraga pagi, pesta dan
lain-lain. Semua kegiatan yang saya ikuti sangat menyenangkan dan
merupakan pengalaman yang menarik buat saya. Dan mungkin yang menjadi
pengalaman yang kurang menarik adalah mabuk laut dan kegalauan saya.
Mobilitas saya menjadi terganggu, karena saya lebih banyak menghabiskan
waktu di dalam kabin.
F. DAMPAK PROGRAM
Selama program dan selama berinteraksi dengan para peserta dari kesepuluh
negara ASEAN dan Jepang, saya merasakan banyak sekali cerita, pengalaman
tentang budaya dan pengetahuan daerahnya. Selain itu gar calon peserta menjadi benarbenar siap untuk mengikuti pelatihan di Jakarta maupun untuk mengikuti program.
b. Saran kepada Menpora
Secara keseluruhan, pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan oleh Kemenpora sudah
cukup bagus. Baik dari segi tempat pelatihan maupun dari segi materi pelatihan yang
diberikan sudah memadai untuk bekal calon peserta. Untuk saran adalah mengenai uang
saku dan reimburse uang pesawat. Uang saku sebaiknya diberikan kepada peserta
sebelum calon peserta berangkat program. Karena uang tersebut akan sangat membantu
para calon peserta saat country program. Untuk reimburse uang pesawat, sebaiknya bisa
diganti 100%, atau paling tidak 70%. Karena calon peserta saya pikir akan sangat
memerlukan uang tersebut untuk menggati uang pribadi yang terpakaiuntuk persiapanpersiapan untuk keperluan program. Atau, agar tidak terjadi kebingungan dalam
reimburse uang pesawat, sebaiknya Kemenpora yang menyediakan tiket pesawat calon
peserta.
c. Saran kepada SII
Saya rasa, sebagai mitra kerja Menpora SII melaksakan tugasnya dalam memberikan
pelatihan dan membagikan pengalaman-pengalaman kepada calon peserta sudah sangat
baik. Yang perlu ditingkatkan adalah mengenai materi yang diberikan. Untuk materi yang
diberikan sebaiknya lebih difokuskan kepada hal-hal yang sangat penting saja.
H. ACTION PLAN
Banyak sekali ilmu dan pengalam yang saya dapat dari program kapal
pemuda ini. Oleh karena itu, ada beberapa rencana dan ide tentang apa yang
akan saya lakukan setelah program berakhir. Ada dua macam kegiatan yang
akan saya lakukan, yaitu kegiatan yang akan saya lakukan bersama-sama
teman-teman kontingen dan ada juga yang akan saya lakukan secara
individu atau personal.
dan futsal. Kegiatan ini kami laksanakan pada hari sabtu tanggal 24
Desember 2011.
Post to post edutaiment adalah kegiatan yang kami lakukan sebagai tindak
lanjut dari program diskusi di atas kapal. Ada 4 post yang tiap post
merupakan gabungam dari beberapa discussion group. Post pertama adalah
restoran sehat, post kedua adalah teras budaya, yang ketiga adalah sang
pemimpin, dan yang keempat adalah pondok hijau. Tiap post mengajarkan
kepada anak-anak tema yang berbeda. Post restoran sehat mengajarkan
kepada anak-anak tentang makanan sehat, post teras budaya mengajatkan
tentang budaya-budaya dari negara Jepang dan 10 negara ASEAN. Post
ketiga mengajarkan anak-anak tentang kepemimpinan dan cita-cita, dan post
terakhir mengajarkan tentang kebersihan lingkungan.
Kegiatan lainnya adalah story telling. Kami disini mencoba untuk mengajak
dan memotivasi anak-anak agar menjadi gemar membaca. Oleh karenanya,
kegiatan
ini
juga
disambung
dengan
kegiatan
book
donation.
Kami