Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN INDIVIDU

THE SHIP FOR SOUTHEAST ASIA YOUTH PROGRAM


(SSEAYP 2013)

INDONESIAN PARTICIPATING YOUTH

YAHYA TAMRIN
DELEGASI PROVINSI SUMATERA BARAT

A. PROSES SELEKSI CALON PESERTA


Seleksi dilakukan di provinsi Sumatera Barat, Saya mengetahui
program SSEAYP dari brosur yang dikeluarkan oleh Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Sumatera Barat, dimana ibu saya sedang melakukan
kunjungan ke Dispora Kabupaten, dan Informasi tersebut disampaikan
ke saya yang kebetulan berada Jakarta.
Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) seperti IndonesiaKanada,

Indonesia-Korea,

Indonesia-China,

Indonesia-Malaysia,

termasuk SSEAYP di provinsi Sumatera Barat disosialisasikan dengan


cara penyebaran Brosur, pamflet, banner, dan iklan ke KampusKampus terkemuka, Komunitas Pemuda, Instansi Pemerinatah lainnya,
serta

posting di Website Pemerintah Daerah Sumatera Barat dan

sosial media seperti Blog PCMI, Facebook , Twiitter dari para alumni.
Seleksi sendiri dilakukan pada tanggal 15 18 April 2013, Informasi
seleksi tersebut disebarkan sebulan sebelum seleksi dimana saya
mendapatkan informasi tersebut di akhir bulan maret 2013.
Saya pribadi sudah mendapatkan informasi yang cukup memadai
tentang program melalui website dan brosur termasuk tentang
kewajiban dan hak sebagai calon peserta. Saya mendaftar pada hari
terakhir pendaftaran, hari jumat tanggal 12 april 2013. Hari Senin, 15
april 2013 seleksi pertama tes tertulis dilakukan yang diikuti oleh 70
Peserta untuk semua program PPAN. Hari Pertama tes tertulis, peserta
diminta untuk menulis essay dan paper terhadap topik yang diberikan,
malamnya pengumumannya keluar dengan sistem gugur. Hari kedua,
tes bakat dan penampilan budaya yang hanya diikuti oleh 35 peserta,
kemudian dilanjutkan dengan fokus group discussion. Hari ketiga, kita
diinterview dengan berbagai pos pertanyaan, mulai dari keagamaan,
psikologi, kedaerahan, alat musik tradisional, komunikasi, dan SSEAYP
itu sendiri. Pada malamnya ada tes mental dari pihak PCMI sampai
pagi esok harinya. Pada hari keempat pengumuman seleksi dan saya
masuk 5 nominasi besar, pada hari yang sama kita melakukan tes

terakhir dengan kepala Dispora Provinsi Sumatera Burat untuk


ditentukan satu (1) orang yang akan mewakili Provinsi.
Saya optimis dengan hasil yang akan keluar sebulan kemudian, karna
selama seleksi saya bisa menampilkan performa terbaik saya dengan
berpartisipasi aktif dari setiap sesi seleksi dan menjawab pertanyaanpertanyaan dengan pilihan kata-kata yang diplomatis, catch the point,
tenang dan percaya diri.

Pengumuman seleksi saya dapatkan tepat

pada akhir Bulan May 2013 dari Sekretariat PCMI Sumatera Barat
melalui text message dan pengumuman di website PCMI.
Secara keseluruhan proses seleksi sudah efektif dan adil, cukup
dipertahankan dan ditingkatkan. Persyaratan dokumen yang harus
dilengkapipun

tidak

ada

yang

menyulitkan

hanya

saja

waktu

pengumpulan yang terlalu cepat yang cukup merepootkan.


B. PERSIAPAN
Setelah dinyatakan lulus, saya diminta untuk datang ke Dispora
Provinsi Sumatera Barat untuk melengkapi persyaratan-persyaratan
terkait program. Kemudian Pihak Dispora memberikan kertas terkait
persyaratan, dan hrari hari saya kemudian dilengkapi dengan
melengkapi persyaratan tersebut terutama terkait surat-menyurat dan
persiapan proposal pribadi dan kontingen.
Persiapan itu pertama kali di supervisi oleh alumni SSEAYP 1994 dan
2005 tepat pada hari pertama saya sampai di Sumatera barat tanggal
08 Juni 2013 kemudian mereka mengarahkan terhadap persiapan apa
saja

yang harus dilakukan.

Materi awal yang diberikan

itu adalah

seputar SSEAYP, aktivitas On Board dan Off Board, kemudian saya


diminta untuk kemana memfokuskan diri. Pada Hari-hari berikutnya,
saya melakukan persiapan yang dibimbing oleh alumni program yang
baru saja pulang program, dan saya intens dengan mereka untuk
melakukan Training Daerah yang sifatnya Informal. Materi yang
diberikan adalah detail persiapan dari setiap aktivitas On Board.

Dispora kemudiana menyiapkan surat rekomendasi kepada calon


Peserta Program untuk melakukan pendekatan ke instansi-instansi
untuk mencari sponsorship dan partnership.

Secara umum peran

Dispora adalah membantu Calon Peserta dalam bentuk administrasi


dan bantuan material terkait kebutuhan program sesuai dengan
anggaraan yang anggarkan.
Proposal yang dijalankan alhamdulillah berhasil mendapatkan fresh
money dan in kind dari beberapa instansi dan perusahaan yang ada di
Sumatera Barat.
C. PRE-DEPARTURE TRAINING
Kami sebagai kontingen tidak mendapatkan surat pemanggilan untuk
melakukan

PDT

Nasional

Karena

kita

memutuskan

untuk

dipercepat dari jadwal PDT yang kita sebut dengan PDT.

berangkat

Untuk menuju

temapat saya tidak mendapatkan kesulitan apa-apa, karna kita yang dari
daerah sudah dijemput dan diterima oleh tema n-teman yang ada di Provinsi
Jabodetabek. Kemudian kita berangkat ke penginapan Bapak Syukra untuk
memulai program Pra PDT.
Tempat Pra PDT ada di Kalimalang, Jakarta Timur yang memang terasa jauh
dari bandara Soekarno Hatta, tetapi untuk fasilitas rumah sudah sangat baik
dan cukup untuk melakukan pre PDT dari tanggal 08 sampai tanggal 13
Oktober 2013.

Untuk jadwal PDT memang terasa sangat terbatas, kalau

menurut pendapat saya waktu PDT dilakukan dua kali, jauh sebelum
keberangkatan Program. Jadi peserta tidak terlalu terburu-buru untuk
menyiapkan segala sesuatunya.
Kegiatan lain yang saya dilakukan bersama teman-teman yang lain selama
PDT adalah persiapan National Day. Setiap harinya biasanya dimulai dari sore
sampai malam kami melakukan latihan materi-materi kesenian yang akan
kami tampilkan pada NDP. Latihan dimulai dari setelah acara formal
terjadwal, yaitu mulai dari jam 19.00 wib sampai 23.00 wib. Kegitan latihan
bisanya berakhir pukul 11 atau pukul 12 malam. Kami dilatih oleh alumni
yang sudah sangat berpengalaman, salah satunya adalah Bang Melvin.

Dengan dibekali materi program dan pelatihan keterampilan, saya pribadi


merasakan perubahan yang cukup signifikan, dari orang yang tidak tahu dan
tidak peduli dengan Indonesia menjadi orang yang mencintai Indonesia dan
merasa memiliki Indonesia walaupun masih banyak hal yang masih harus
dibenahi dan dipelajari dari Indonesia. Ini cukup membuktikan materi yang
diberikan selama PDT cukup efektif. Pelajarannya tidak hanya materi, tetapi
juga pelajaran yang diberikan oleh para alumni untuk menjadi team
kontingen Indonesia yang solid.
Selama proses pembekalan materi tersebut, hal hal yang terasa oleh saya
bahwa materi pendalaman yang harus diberikan tentang Indonesia, aspek
geografis, aspek ekonomi, budaya,unsur politis, dan Indonesia dimata dunia.
Kalau untuk materi yang harus dihilangkan atau diminimalisir tida ada, hanya
saja untuk pembekalan skill untuk diskusi tidak hanya

difokuskan kepada

soal content dan idea tetapi juga kreativitas menjadi hal yang sangat penting
selama program Diskusi diatas kapal.
Training yang dilakukan oleh SII terlebih dahulu tidaklah menjadi masalah dan
tetap dipertahankan, karena itu cukup membantu kita yang ada di daerah
dalam memahami program SSEAYP.
Selama Training saya sangat menyukai pembekalan tentang team building,
keindonesiaan, serta berbagi pengalaman yang dilakukan oleh para Alumni.
Saya pribadi menginginkan untuk kedepan akan ada satu Tokoh nasional atau
publik figure yang menginspirasi dan berbagi ilmu pengalamannya dalam
mengisi materi di training SSEYAP, contohnya : Bapak Dahlan Iskan, Bapak
Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anis Baswedan, Bapak Ary Ginanjar, dll.
D. PEMBENTUKAN KONTINGEN
Dalam pembetukan kontingen yang kuat dan solid, tidak dapat dilakukan
secara instan. Oleh karena itu, peran dan bantuan para alumni dalam
pembentukan kontigen sangat penting. Para alumni adalah orang-orang yang
sudah pernah menjalani program sehingga mereka tahu kontingen yang
seperti apa yang dapat bertahan diprogram.

Saya dan teman-teman sebelum PDT sudah membentuk pembagian tugas


dikontingen sementara dan selama PDT para PIC berusaha menjalankan
tugasnya masing-masing. Akan tetapi, karena alumni melihat bahwa ada
beberapa teman saya yang berada ditugas yang tidak sesuai dengan
karakter dan kemampuannya, maka dilakukan beberapa perubahan. Saya
sendiri pada awalnya adalah merupakan PIC yang menangani dekorasi
diganti menjadi PIC gift. Hal ini karena saya kurang kompeten dalam
menangani dekorasi dan karena ada yang jauh lebih berkompeten.
Proses pemilihan YL dan AYL sendiri dilakukan oleh para alumni sebelum PDT
berlangsung. Sistem pemilihannya adalah dengan wawancara melalui telpon.
Dan tidak semua calon peserta yang diwawancara untuk pemilihan ini, hanya
orang-orang yang menurut alumni berkompeten dan memiliki lebih banyak
pengalaman dalam kepemimpinan.

E. PENGALAMAN DI ATAS KAPAL


Banyak sekali pengalaman yang saya dapat selama program di atas kapal.
Ada berbagai macam kegiatan yang kami para peserta lakukan, diantaranya
adalah Discussion Group, Solidarity Group, Club Activity, Volountary Activity,
National Presentation, dan lain sebagainya.
Discussion group adalah kegiatan utama dimana mencakup 70% dari total
aktivitas yang ada diatas kapal. Kegiatannya adalah berupa kegiatan diskusi
yang diikuti oleh para peserta dari setiap negara dengan tema utama "youth
participation in social activities". Kemudian peserta dibagi menjadi delapan
grup dengan tema-tema yang berbeda, yaitu Corporate Social Contributions,
Cross-cultural Understanding Promotion, Environment (Natural Disaster),
Food and Nutrition Education, Health Education (Measures against HIV/AIDS),
International

Relations

(Japan-ASEAN

Cooperation),

School

Education,

Information Media.
Dalam diskusi tersebut saya masuk di Group Diskusi 1, Corporate Social
Responsibility. Di dalam Corporate Social Contribution, kami mendiskusikan

hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan sosial yang dilakukan oleh


Perusahaan, baik itu kategory tanggung jawab sosial (Corporate Social
Responsibility) atau yang sifatnya hanya sebuah kegiatan sosial sukarelawan
(Corporate Social Contribution). Disamping kegiatan sosial yang dilakukan
oleh perusahaan, kita juga mendiskusikan kegiatan Enterpreneur Sosial
(Social Enterpreneur) dari setiap negara ASEAN Jepang yang cukup
menginspirasi. Kegiatan diskusi ini dilakukan sebanyak lima (5) kali di atas
kapal yang dibantu oleh seorang fasilitator sehingga diskusi berjalan dengan
lancar dan menyenangkan. Kegiatan diskusi ini sangat bermanfaat karena
dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan CSC dari negara lain, selain
itu juga dapat memberikan ide baru atas kegiatan social yang dapat pemuda
lakukan untuk daerah atau komunitas dimana meraka berasal dengan
menggandeng Perusahaan atau Entitas Sosial. Hal ini tidak menjadi baku
seperti ini saja, namun pemuda-pemuda yang digerakkan oleh peserta
program

nantinya

menjadikan

dapat

Indonesia

menciptakan
dapat

menjadi

kewirausahaan
lebih

baik,

sosial

untuk

terutama

untuk

pembentukan karakter pemuda yang baik.


Kegiatan selanjutnya kita sebut solidarity group. Di atas kapal,para peserta di
kelompokkan kedalam 11 kelompok yang terdiri dari perwakilan masingmasing negara. Saya sendiri berada didalam kelompok solidarity group (SG) J.
Sehingga, setiap ada kegiatan yang bernama SG activity, maka aktivitas
dilakukan bersama-sama dengan SG. Pengelompokan ini dibuat dengan
tujuan agar tercipta mutual understanding di antara anggota SG yang
berbeda negara. Aktifitas yang dilakukan bersama SG biasa berupa kegiatan
yang dapat meningkatkan kerjasama antar anggota.
Kegiatan berikutnya yang dilakukan di atas kapal adalah Club Activity. Club
activity adalah satu kegiatan yang dilakukan bersama kontingen. Kegiatan ini
berupa pengenalan budaya sendiri kepada negara lain. Jadi 1 negara
mengenalkan

dan

mengajarkan

satu

kebudayaan

yang

kemudian

dipersentasikan sebagaj wujud bahwa peserta telah mempelajari satu


kebudayaan negara-negara tertentu.

Saya sendiri belajar kebudayan dari negara Lao . Dari negara Lao, pada hari
pertama saya belajar Tari fun mereka kemudian Lao Boxing Dance. Tari Fun
Lao merupakan tari yang biasanya dipresentasikan di hari pesta mereka yang
diiringi lagu yang syahdu Now or Never , sedangakan Lao Boxing dance
memiliki filosofi tari penyemangat dan pemanasan yang dilakukan orang Lao
sebelum mereka melakukan Boxing. Pada hari kedua saya belajar membuat
postcard dan bunga Champa yang disulam dari kertas, kawat, dan benangbenang halus. Pada dasarnya, bunga ini merupkan khas kerajinan dari negara
mereka yang dapat dijumpai disetiap sudut pasar yang ada di Lao.
Kemudian ada juga kegiatan voluntary activity. Kegiatan ini dilakukan disaat
waktu bebas pada malam hari. Setiap kontingen dapat mengajukan kegiatan
dan mengundang peserta dari negara lain untuk berpatisipasi. Contoh
kegiatan

voluntary

activity

yang

saya

ikuti

adalah

menonton

film,

menyaksikan pemilihan Miss dan Mr. Apone Lao, noodle party yang
diselenggarakan oleh kontingen Jepang, Qasidahan dari kontingen Brunei
Darussalam serta kegiatan-kegiatan lainnya.
Satu acara yang sangat penting di atas kapal adalah National Day (NP). NDP
adalah satu pementasan kebudayaan yang menunjukkan budaya dan seni
satu negara. Tiap negara mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan
kebudayaan mereka melalui tari-tarian, nyanyian, drama, silat yang biasanya
dijadwalkan menurut Port of Call country.
Selain kegiatan-kegiatan di atas ada juga beberapa kegiatan lain yang saya
ikuti di atas kapal. Ada kegiatan upacara bendera, olahraga pagi, pesta dan
lain-lain. Semua kegiatan yang saya ikuti sangat menyenangkan dan
merupakan pengalaman yang menarik buat saya. Dan mungkin yang menjadi
pengalaman yang kurang menarik adalah mabuk laut dan kegalauan saya.
Mobilitas saya menjadi terganggu, karena saya lebih banyak menghabiskan
waktu di dalam kabin.
F. DAMPAK PROGRAM
Selama program dan selama berinteraksi dengan para peserta dari kesepuluh
negara ASEAN dan Jepang, saya merasakan banyak sekali cerita, pengalaman

dan keuntungan yang saya dapatkan. Secara pribadi saya merasakan


perubahan yang posif. Saya jadi merasa lebih percaya diri dengan seringnya
berkomunikasi dengan para peserta lain. Selain itu, keuntungan lain yang
yang saya rasakan adalah peningkatan kemampuan saya dalam berbahasa
inggris, karena bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa inggris.
Perubahan positif lain yang saya dapatkan adalah meningkatnya rasa mutual
understanding antar negara dan bertambahnya pengetahuan saya tentang
budaya dan gaya hidup orang dari negara lain. Rasa nasionalisme saya juga
rasakan bertambah dengan mengikuti program ini. Selain itu saya juga
mendapatkan banyak teman-teman baru yang mungkin akan dapat menjadi
keuntungan lebih dimasa depan.
Program ini juga mengajarkan tentang bersosialisasi dan bagaimana kita
dapat memberikan kontribusii kepada masyarakat. Oleh karenanya, saya
akan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang saya dapat untuk masyarakat. Saya
juga akan membagi cerita dan pengalaman saya kepada orang lain agar yang
mendengar dapat termotivasi dan dapat lebih jadi mengerti tentang budaya
negara lain.
G. REKOMENDASI
Agar pelaksanaan dan persiapan calon peserta program dapat meningkat,
berikut saya memberikan komentar dan saran.

a. Saran kepada pemerintah daerah (Dispora)


Saran saya kepada Dispora adalah pertama dalam hal seleksi calon peserta daerah. Untuk
menyeleksi calon peserta, sebaiknya alumni program pertukaran pumuda ikut dilibatkan.
Hal ini mengingat bahwa para alumnilah yang lebih mengetahui bagaimana program
berlangsung. Sehingga para alumni dapat menilai orang yang seperti apa yang memang
cocok untuk berada diprogram.
Saran saya yang kedua adalah mengenai training daerah. Dispora sebaiknya memberikan
training di daerah sebelum training di Jakarta yang dilaksanakan oleh Kemenpora. Hal ini
dilakukan agar calon peserta dari Kaltim memiliki bekal dan kemampuan yang cukup

tentang budaya dan pengetahuan daerahnya. Selain itu gar calon peserta menjadi benarbenar siap untuk mengikuti pelatihan di Jakarta maupun untuk mengikuti program.
b. Saran kepada Menpora
Secara keseluruhan, pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan oleh Kemenpora sudah
cukup bagus. Baik dari segi tempat pelatihan maupun dari segi materi pelatihan yang
diberikan sudah memadai untuk bekal calon peserta. Untuk saran adalah mengenai uang
saku dan reimburse uang pesawat. Uang saku sebaiknya diberikan kepada peserta
sebelum calon peserta berangkat program. Karena uang tersebut akan sangat membantu
para calon peserta saat country program. Untuk reimburse uang pesawat, sebaiknya bisa
diganti 100%, atau paling tidak 70%. Karena calon peserta saya pikir akan sangat
memerlukan uang tersebut untuk menggati uang pribadi yang terpakaiuntuk persiapanpersiapan untuk keperluan program. Atau, agar tidak terjadi kebingungan dalam
reimburse uang pesawat, sebaiknya Kemenpora yang menyediakan tiket pesawat calon
peserta.
c. Saran kepada SII
Saya rasa, sebagai mitra kerja Menpora SII melaksakan tugasnya dalam memberikan
pelatihan dan membagikan pengalaman-pengalaman kepada calon peserta sudah sangat
baik. Yang perlu ditingkatkan adalah mengenai materi yang diberikan. Untuk materi yang
diberikan sebaiknya lebih difokuskan kepada hal-hal yang sangat penting saja.
H. ACTION PLAN
Banyak sekali ilmu dan pengalam yang saya dapat dari program kapal
pemuda ini. Oleh karena itu, ada beberapa rencana dan ide tentang apa yang
akan saya lakukan setelah program berakhir. Ada dua macam kegiatan yang
akan saya lakukan, yaitu kegiatan yang akan saya lakukan bersama-sama
teman-teman kontingen dan ada juga yang akan saya lakukan secara
individu atau personal.

Untuk kegiatan secara kontingen, kami melakukan kegiatan charity dalam


post program activity. Judul kegiatan yang kami lakukan adalah open the
window of the world. Ada beberapa macam kegiatan yang kami gabungkan
dalam aktivitas ini, yaitu post to post edutaiment, book donation, story telling

dan futsal. Kegiatan ini kami laksanakan pada hari sabtu tanggal 24
Desember 2011.
Post to post edutaiment adalah kegiatan yang kami lakukan sebagai tindak
lanjut dari program diskusi di atas kapal. Ada 4 post yang tiap post
merupakan gabungam dari beberapa discussion group. Post pertama adalah
restoran sehat, post kedua adalah teras budaya, yang ketiga adalah sang
pemimpin, dan yang keempat adalah pondok hijau. Tiap post mengajarkan
kepada anak-anak tema yang berbeda. Post restoran sehat mengajarkan
kepada anak-anak tentang makanan sehat, post teras budaya mengajatkan
tentang budaya-budaya dari negara Jepang dan 10 negara ASEAN. Post
ketiga mengajarkan anak-anak tentang kepemimpinan dan cita-cita, dan post
terakhir mengajarkan tentang kebersihan lingkungan.
Kegiatan lainnya adalah story telling. Kami disini mencoba untuk mengajak
dan memotivasi anak-anak agar menjadi gemar membaca. Oleh karenanya,
kegiatan

ini

juga

disambung

dengan

kegiatan

book

donation.

Kami

menyumbangkan buku-buku cerita dan pelajaran yang kami dapatkan dari


sumbangan teman-teman maupun orangtua angkat. Dan sebagai acara
olahraga, kami juga menyelenggarakan olahraga futsal.
Selanjutnya adalah rencana pribadi atau personal. Yang pertama ingin saya
lakukan adalah mempromosikan program kapal pemuda ini kepada temanteman dan lingkungan sekitar. Karena, dengan semakin banyaknya peserta,
maka semakin besar pula kemungkinan untuk bisa mendapatkan calon
peserta yang memang baik dan berkualitas untuk berada di program.
Selain itu, saya juga memiliki tanggung jawab dalam membagi pengalaman
saya tentang program kepada calon peserta selanjutnya dari Kaltim. Saya
akan membagi dan memberitahu calon peserta tentang apa dan bagai mana
program kapal pemuda ini. Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum dan
pada saat program.

Anda mungkin juga menyukai