Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

ANALISA
Bill of Material (BOM) adalah definisi produk akhir yang terdiri dari daftar barang,
bahan, atau material yang dibutuhkan untuk merakit suatu produk. Untuk memenuhi keperluan
Bill of Material dibutuhkan assembly chart, product structure tree, dan bill of material itu

sendiri. Assembly chart merupakan suatu metode untuk mengilustrasikan langkahlangkah dan cara dalam merakit suatu produk hingga akhir. Product structure tree adalah
metode lanjutan setelah assembly chart, metode ini dilakukan untuk memperjelas dari
assembly chart dengan menggunakan pohon seperti silsilah keluarga untuk menunjukan
penggabungan part dengan part maupun part dengan sub assembly. Hal lain yang
membedakan pada product structure tree adalah adanya level yang menunjukan urutan
pada proses perakitan produk, selain itu adanya numbering dan quantity yang
menunjukan jumlah dari suatu part yang dibutuhkan dalam suatu perakitan.
. Sedangkan untuk bill of material metode terakhir untuk memperjelas dari
assembly chart dan product structure tree dengan menggunakan tabel yang berisikan
component number, level, description, code, quantity, dan units.
Perakitan yang dilakukan pertama adalah menyatukan main body dengan front flap
dan diberi kode dengan A1 yang artinya assembly 1. Langkah kedua yang dilakukan
adalah menyatukan A1 dengan rear flap dan diberi kode dengan A2, sedangkan langkah
ketiga adalah menyatukan A2 dengan tail rudder dan diberi kode A3. Langkah keempat
adalah menyatukan rear wheel dengan rear wheel mount terlebih dahulu dan diberi kode
SA1, lalu menyatukan SA1 dengan A3 dan diberi kode A4. Langkah keenam adalah
menyatukan A4 dengan front wheel dan diberi kode A5. Langkah ketujuh adalah
menyatukan A5 dengan nose cover dan diberi kode A6, selanjutnya menyatukan engine
dengan axle dan diberi kode SSA1 lalu menyatukan SSA1 dengan prop dan diberi kode
SA2, setelah itu menyatukan SA2 dengan A6 yang merupakan langkah terakhir dari
suatu perakitan pesawat mainan
Sedangkan pada Pada metode ini Berdasarkan pengolahan data rata-rata jumlah
part yang dibutuhkan adalah satu selain front flap yang berjumlah 4, rear flap dan front
wheel yang berjumlah 2.
Pada praktikum yang didasari oleh modul 5, alur perakitan pesawat terbang
mainan dapat ditentukan berdasarkan assembly chart, product structure tree, dan bill of
material. Product structure tree hanya mengilustrasikan ulang langkah-langkah pada
perakitan produk pesawat mainan tetapi menggunakan metode yang berbeda yaitu
dengan menggunakan pohon atau seperti silsilah. terdapat quantity atau jumlah dari part
yang akan dirakit. Pada metode bill of material menggunakan tabel yang berisikan
component number untuk penomoran pada tabel,

level yang menunjukan tingkatan pada suatu perakitan, description yang


menunjukan nama part, assembly, dan sub assembly, code menunjukan kode yang
digunakan pada assembly chart dan product structure tree, quantity menunjukan jumlah
dari suatu part, dan units menunjukan satuan part.

Kesimpulan
Berdasarkan proses perakitan pesawat mainan yang digambarkan oleh ketiga
metode, yaitu assembly chart, product structure tree, dan bill of material, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Product structure tree merupakan metode dengan informasi urutan serta proses
perakitan paling lengkap dibandingkan dengan metode lainnya.
2. Assembly chart menggambarkan urutan dan skema perakitan yang mudah dipahami,
namun tidak menunjukkan jumlah komponen setiap part sehingga sulit untuk
mengidentifikasi jumlah komponen setiap part tersebut dan tidak menggambarkan
level yang dapat membantu mengetahui tahapan pada proses perakitan.
3. Bill of material merupakan metode yang sulit dipahami pada proses perakitan karena
hanya terdapat informasi berupa tabel tanpa menggambarkan proses perakitan.

Anda mungkin juga menyukai