Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDUAL

RESENSI FILM
IRON JAWED ANGELS

Pembimbing:
Prof. dr. Purnawan Junadi MPH., Ph.D.

Penulis:
Cokorda Bagus Jaya Lesmana
1606857583

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS INDONESIA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Iron Jawed Angels, film perjuangan perempuan di Amerika Serikat pada
tahun 1920-an. Film yang menceritakan tentang tentang upaya keras para
perempuan Amerika untuk memperjuangkan hak kewarganegaraan mereka. Alice
Paul dan Lucy Burns untuk mengubah keadan perempuan Amerika. Saat masa itu,
perempuan tidak memiliki hak kewarganegaraan penuh. Mereka tidak memiliki
Hak Pilih, berdampak sangat besar bagi kehidupan mereka tentunya. Perempuan
seakan-akan tidak dilihat sebagai subyek hukum, mereka tidak bisa melakukan
tindakan-tindakan umum secara mandiri.
NAWSA (National Women Suffrage Association). yang dipimpin oleh
Carrie Cat dan Anna Shaw, sebelum kedatangan Alice Paul dan Lusy Burns untuk
memperjuangkan hak perempuan, di Amerika telah ada sebuah organisasi yang
mewadahi kepentingan perempuan untuk memperjuangkan haknya ini, yaitu Alice
dan Lusy datang menemui Carrie dan Anna untuk menawarkan diri bergabung
dengan NAWSA.
Misinya diragukan oleh Carrie dan Anna, tetapi setelah Alice mengajukan
konsepnya, akhirnya mereka menyetujui. Tetapi, di tengah jalan, ada masalah
yang dihadapi dan menyebabkan NAWSA menekan Alice dan Lusy (serta para
anggotanya), dan pada akhirnya NAWSA menarik dukungannya dari Alice dan
Lusy.
Banyak pihak yang merasa terganggu, menentang dan pada akhirnya satupersatu anggota mereka dijebloskan ke penjara dengan alasan mengganggu
ketertiban jalan ketika mereka melakukan aksi pagar betis di depan istana
presiden. Di penjara, banyak siksaan dan hukuman berat yang mereka
mendapatkan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Resume Film Iron Jawed Angles


Iron Jawed Angles merupakan film yang diangkat dari kisah nyata para
pegiat perempuan dalam memperjuangkan hak emansipasi sebagai perempuan.
Film ini diawali dengan pertemuan antara Alice Paul dan Lucy Burns dengan
Anna Howard Showel yang menjabat sebagai ketua Asosiasi Emansipasi Wanita
Amerika Nasional (National American Woman Suffarace Assosiation/ NAWSA).
Tujuan pertemuan tersebut bagi Alice dan Paul adalah agar mendapatkan
dukungan NAWSA dalam mengamandemen UU mengenai hak pilih
perempuan. Banyak halangan yang dihadapi oleh Alice Paul dan rekannya
dalam menuntuk hak akan perempuan. Kegiatan Alice dan Lucy yang pertama
adalah melakukan pawai untuk memproklamirkan hak perempuan. Alice
memilih waktu penyelenggaraan pawai saat pelantikan presiden Amerika
Serikat dengan pakaian adat Yunani, disertai kuda-kuda putih sehingga dapat
menarik perhatian massa dan media.
Alice turun langsung ke masyarakat dalam menyebarkan informasi,
mengajak serta menggerakkan masyarakat untuk mendukung gerakannya dalam
memperjuangkan hak asasi perempuan. Banyak buruh perempuan yang
menolak kampanye Alice atas anggapan tidak akan berperngaruh, kesia-siaan
semata bahkan dapat mengancam pekerjaan mereka. Namun atas kelihaian
Alice berkomunikasi dan mengungkapkan gagasannya secara logis, Alice
akhirnya dapat menyadarkan buruh-buruh perempuan untuk ikut serta dalam
kegiatan pawai.
Alice berunjuk rasa menuntut hak kemerdekaan di depan gedung
kepresidenan.

Dengan

melakukan

unjuk

rasa

secara

damai

dengan

menggunakan spanduk bertuliskan penggalan pidato-pidato yang pernah

diucapkan presiden-presiden Amerika Serikat dalam upaya untuk menyadarkan


masyarakat bahwa perempuan harus segera diberikan hak kebebebasan di
negara Demokrasi yang ia tempati. Lalu kawanan perempuan yang melakukan
aksi tersebut harus dipenjara karena dianggap mengganggu kelancaran
perjalanan umum, yang sebenarnya adalah hanya rekayasa politik. Penahanan
tersebut dengan alasan yang tidak masuk akal mengindikasikan bahwa
perempuan adalah kaum marginal dan dilarang untuk berpolitik di depan publik.
Di dalam penjara, Alice mendapat perlakuan yang keras dari petugas
kepolisian. Ia melakukan mogok makan selama berhari-hari, kemudian
diberikan makanan secara paksa menggunakan alat yang membuat bibir dan
hidungnya terluka. Perlakuan tersebut kemudian tersebar di media dan menarik
perhatian dunia internasional. Hingga akhirnya, rakyat menekan Presiden
Wilson untuk mengeluarkan Alice dari penjara dan mendorongnya untuk
berpidato mengenai hak perempuan di depan kongres. Kongres akhirnya
menyepakati perubahan amandemen dalam konstitusi dan memberikan hak pilih
bagi warga negara perempuan untuk memilih.
2.2 Lima Kedisiplinan Peter Senge
Dalam film ini banyak pembelajaran yang kita ambil dan padukan dengan lima
kedisiplinan menurut Peter Senge anatara lain:
1. Personal Mastery
Paul adalah seorang pemberani, semangat, teguh dengan keyakinan
, tidak mudah menyerah mampu berkomunikasi dengan baik. Hal ini bisa
terlihat bagaimana nona Paul mencari dukungan dan melakukan lobi
dengan pihak lain.Terlihat pula bagaiman dia berparade, mempromosikan
idenya dalam memperjuangkan tujuannya agar diskriminasi pada para
wanita dihapuskan. Dia tidak memiliki rasa takut dan tidak mudah
menyerah bahkan ketika ditangkap dan dipenjara. Seperti apa yang
dikatakannya bahwa Kaum penguasa adalah pemilik suara, dan suara
itulah hak pilih..Jika kamu tidak mempunyai hak pilih maka tidak ada
yang akan mendengarkan kamu Alicia Paul

Demikian juga halnya dengan Lucy Burns adalah teman


seperjuangan Alice Paul, memilikiki tujuan yang sama dengannya. Dia
seorang yang cerdas, terbukti bahwa ia adalah lulusan dari Oxford
University, berwawasan tinggi, seorang

pemikir gagasan-gagasan/ide

tentang perempuan ketika para perempuan berdiskusi. Dia juga seorang


yang sabar, tidak mudah putus asa, dan tidak mudah menyerah.
Emily adalah seorang yg bertanggung jawab, terlihat
dirinya

bergabung

dengan

partai

independen

wanita

bahwa
tanpa

mengesampingkan mengurus dan merawat anak-anaknya dirumah. Emily


juga seorang yang dermawan, ia donatur tetap di partai tersebut. Dilihat
dari kecintaan yg kuat terhadap keluarganya seorang istri dari partai
demokrat yang konsen terhadap perjuangan wanita di amerika. Dan akan
turut mendukung program Alice Paul.
2. Mental Models
Dalam cuplikan film Iron Jawed Angel terlihat bagaimana seorang
wanita selalu dikaitkan dengan pekerjaan rumah, seorang yang lemah,
seolah olah tidak berhak untuk dipilih maupun memilih.
Girl pulanglah, ibumu sedang menunggu seorang laki laki berteriak
kepada para peserta pawai. Si gadis menjawab Ibuku juga ada di sini
3. Shared Vision
Terlihat bagaimana nona Paul, dan Nona Burns membentuk dan
membagi serta menyampaikan visinya kepada para relawan, kepada
peserta pawai dan teman teman seperjuangannya.perihal kesetaraan
gender, menghilangkan diskriminasi . Hal ini dilakukan melalui lobi
politik,

dan

merekrut

sukarelawan

untuk

bergabung

dengan

kelompoknya.
Team vision berjuang untuk mendapatkan hak pilih wanita dengan
cara memperjuangkan

amandemen konstitusi, dengan harapan para

wanita di Negara Amerika memiliki suara didalam memilih pemimpin


yang terbaik.
4. Team Learning
Dalam cuplikan film terlihat bagaimana nona Paul, Nona Burns
dan lain lainya melakukan dialog, menyamakan persepsi, menyamakan

tujuan dan melaksanakannya. Tahapan berikutnya adalah norming ,di


mana nona Paul dan teman-teman seperjuangnnya membentuk partai
wanita independen, dimana mereka berdikusi secara intensif tentang
rencana pergerakan perempuan.
Mereka juga mendeklarasikan secara terang-terangan ke publik
tentang rangkuman suara wanita di Amerika, yaitu hak untuk memilih .
Di dalam kongres,mereka mengibarkan spanduk yang bertemakan hakhak atas wanita, sesaat setelah Presiden berpidato. Mereka juga
melakukan lobi politik dengan para senator-senator untuk mencari
dukungan.
5. System Thinking
Metode berfikir yang digunakan Alice dan Lucy adalah metode
berfikir secara menyeluruh, memiliki konsep yang jelas dan memikirkan
keadaan yang jauh didepan mata mereka saat ini, berpikir bagaimana
masa depan kaum mereka dikemudian hari, dengan perjuangan yang
mereka lakukan saat ini, dengan perubahan undang-undang partisipasi
perempuan dalam politik amerika saat itu maka perubahan besar terjadi
bukan di Amerika saja tapi dis eluruh belahan dunia.
2.3 Pelajaran yang didapat dari film Iron Jawed Angels
1. Proses Komunikasi terjadinya interaksi interpersonal, dalam proses
sosial sebagai proses pelemparan pesan yang akan menimbulkan
pengaruh dan berakibat pada perubahn bentuk perilaku dan
kebiasaannya manusia. Mampu untuk mengkomunikasikan perkataan,
perbuatan atau ekspresi yang memfasilitasi proses perubahan dalam
tatanan kehidupan perempuan di Amerika.
2. Alice Paul dan Lucy Burns, menjadi seorang leader, membentuk
sebuah tim, bagaimana berpikir sistem dan bagaimana menyebarkan
sebuah visi untuk tercapainya tujuan bersama, tampak disin memiliki
personal mastery yang bagus, melalui berbagai tahap seperti forming,
storming, norming, performing sehingga mampu melakukan team
building, demi tercapainya tujuan tim tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Film ini, mengajarkan bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain,
bagaimana kita membangun sebuah organisasi dan bagaiman kita menyelesaikan
suatu masalah dari berbagai aspek.
Dalam konsep Learning Organization and System Learnig, film ini sangat
tepat untuk dijadikan pijakan dalam memahami aspek Personal Mastery, Shred
Vision dan Team Learning.
Dalam setiap pesan yang disampaikan film ini untuk membentuk team dan
mengorganisasikan, sehingga tercapai tujuan bersama yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai