RESENSI FILM
IRON JAWED ANGELS
Pembimbing:
Prof. dr. Purnawan Junadi MPH., Ph.D.
Penulis:
Cokorda Bagus Jaya Lesmana
1606857583
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Iron Jawed Angels, film perjuangan perempuan di Amerika Serikat pada
tahun 1920-an. Film yang menceritakan tentang tentang upaya keras para
perempuan Amerika untuk memperjuangkan hak kewarganegaraan mereka. Alice
Paul dan Lucy Burns untuk mengubah keadan perempuan Amerika. Saat masa itu,
perempuan tidak memiliki hak kewarganegaraan penuh. Mereka tidak memiliki
Hak Pilih, berdampak sangat besar bagi kehidupan mereka tentunya. Perempuan
seakan-akan tidak dilihat sebagai subyek hukum, mereka tidak bisa melakukan
tindakan-tindakan umum secara mandiri.
NAWSA (National Women Suffrage Association). yang dipimpin oleh
Carrie Cat dan Anna Shaw, sebelum kedatangan Alice Paul dan Lusy Burns untuk
memperjuangkan hak perempuan, di Amerika telah ada sebuah organisasi yang
mewadahi kepentingan perempuan untuk memperjuangkan haknya ini, yaitu Alice
dan Lusy datang menemui Carrie dan Anna untuk menawarkan diri bergabung
dengan NAWSA.
Misinya diragukan oleh Carrie dan Anna, tetapi setelah Alice mengajukan
konsepnya, akhirnya mereka menyetujui. Tetapi, di tengah jalan, ada masalah
yang dihadapi dan menyebabkan NAWSA menekan Alice dan Lusy (serta para
anggotanya), dan pada akhirnya NAWSA menarik dukungannya dari Alice dan
Lusy.
Banyak pihak yang merasa terganggu, menentang dan pada akhirnya satupersatu anggota mereka dijebloskan ke penjara dengan alasan mengganggu
ketertiban jalan ketika mereka melakukan aksi pagar betis di depan istana
presiden. Di penjara, banyak siksaan dan hukuman berat yang mereka
mendapatkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan
melakukan
unjuk
rasa
secara
damai
dengan
pemikir gagasan-gagasan/ide
bergabung
dengan
partai
independen
wanita
bahwa
tanpa
dan
merekrut
sukarelawan
untuk
bergabung
dengan
kelompoknya.
Team vision berjuang untuk mendapatkan hak pilih wanita dengan
cara memperjuangkan
3.1 Kesimpulan
Film ini, mengajarkan bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain,
bagaimana kita membangun sebuah organisasi dan bagaiman kita menyelesaikan
suatu masalah dari berbagai aspek.
Dalam konsep Learning Organization and System Learnig, film ini sangat
tepat untuk dijadikan pijakan dalam memahami aspek Personal Mastery, Shred
Vision dan Team Learning.
Dalam setiap pesan yang disampaikan film ini untuk membentuk team dan
mengorganisasikan, sehingga tercapai tujuan bersama yang lebih baik.