Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

ISSN: 2089-9815

ANALISA KESUKSESAN E-GOVERNMENT MENGGUNAKAN SUCCESS


MODELS DELONE AND MCLEAN (STUDI KASUS : PEMERINTAH KOTA
PEKALONGAN)
Pujo Hari Saputro1, A.Djoko Budiyanto2, Alb.Joko Santoso3
Program Studi Magister Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Jl. Babarsari 43 Yogyakarta 55281
E-mail: pujoharisaputro@gmail.com

ABSTRAKS
Pemeritah kota Pekalongan saat ini menjadi salah satu kota dengan tingkat penggunaan e-Government
terbaik di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan peringkat PEGI tahun 2014 yang menempatkan kota
Pekalongan pada peringkat pertama pada wilayah Jawa Tengah, namun belum ada penelitian yang mencoba
menguji kebenarannya. Penelitian ini mencoba membuktikan sejauh mana kesuksesan implementasi eGovernment pemerintah kota Pekalongan dan faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Model DeLone and McLean digunakan sebagai model untuk menganalisa kesuksesan e-Government dan
mengetahui fakor-faktor apa saja yang berpengaruh didalamnya. Model DeLone and McLean mempunyai 6
variabel evaluasi yaitu : Information Quality, System Quality, Service Quality, Use, User Statisfaction dan Net
Benefit . Faktor-faktor tersebut adalah komponen yang digunakan untuk menentukan kesuksesan sistem yang
ada.
Hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan ada beberapa faktor tidak mempengaruhi faktor yang
lain seperti seharusnya. Salah satunya pada faktor kualitas layanan tidak mempunyai pengaruh terhadap
penggunaan sistem dan penggunaan sistem tidak mempuyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap net
benefit. Hal tersebut membuktikan bahwa implementasi e-Government pada pemerintah kota Pekalongan belum
terlaksana dengan baik.
Kata Kunci: Kota Pekalongan, Kesuksesan E-government, DeLone and McLean Models
ABSTRACT
Nowadays Government of Pekalongan city becomes member of city with the best e-Government utilizing in
Indonesia. It was proven by rank of PEGI in 2014, that put Pekalongan become number 1 in Central Java,
however there is no research that proves the thruth.This research is trying to prove how far e-Government
implementation of Pekalongan Government and its influence factor.
DeLone and McLean models would used as model to analys how far e-Government work and find of the
influence factors. DeLone and McLean models as method that has 6 evaluation variables, there are:
information quality, sistem quality, service quality, use, user satisfaction and net benefit. Those factor is
component that used to determines how far system work.
Tabulation result has been show there are some factors that not influence toward using system and its has
not positive influence and significant toward net benefit . Those things proves that e-Government,
implementation by Pekalongan Government not work carefully.
Keywords : Pekalongan City, Success of E-government, DeLone and McLean
untuk meningkatkan kualitas e-Government, salah
satu kebijakan yang dilakukan adalah dengan
penerapan UU Nomor 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Menurut pemeringkatan United Nations EGovernment Survey 2014 yang dilakukan oleh
United Nations Public Administration Country
Studies (UNPACS) e-Government Indonesia saat ini
sedang berada pada tingkat menengah. Indonesia
berada pada urutan 106 dari 193 negara di
dunia.Namun demikian bukan berarti e-Government
di Indonesia tidak bisa dihandalkan, banyak kota
besar di Indonesia sudah menerapkan dan merasakan
hasil dari penggunaan e-Government. Salah satu
kota yang sudah mulai menerapkan e-Government

1.

PENDAHULUAN
Sejak akhir 1990-an, pemerintah di semua
tingkatan telah meluncurkan e-Government proyek
yang bertujuan memberikan informasi elektronik
dan layanan kepada warga dan bisnis (Torres, Pina,
& Acerete, 2005). Banyak pemerintah diberbagai
negara telah menyadari pentingnya menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan kinerja dan transparan di pemerintah.
Di Indonesia sendiri perbedaan dalam implementasi
e-Government antar kabupaten di Indonesia sangat
besar karena sejumlah alasan, termasuk manajemen,
infrastruktur, dan faktor manusia yang berbeda-beda
di negara besar (Furuholt & Wahid, 2008). Berbagai
kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia

507

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

dan menjadi salah satu kota percontohan adalah kota


Pekalongan.
Kota Pekalongan pada tahun 2011 ditetapkan
sebagai kota dengan penggunaan e-Government
terbaik pada tingkat provinsi Jawa Tengah menurut
pemeringkatan e-Government Indonesia (PEGI)
tahun 2011. Hal tersebut mendorong penulis untuk
meneliti sejauh mana kesuksesan e-Government di
pemerintah kota Pekalongan dan menganalisa faktor
apa saja yang mempengaruhi dalam kesuksesan
implementasi e-Government tersebut. Dari hasil
yang didapatkan selanjutnya akan digunakan sebagai
acuan untuk perkembangan e-Government kota-kota
lain dan untuk evaluasi e-Government kota
Pekalongan sendiri.
Untuk mengukur sejauh mana kesuksesan sebuah
e-Government atau sistem informasi yang efektif
pada dasarnya sangatlah sulit (Furukawa & Minami,
2013). Oleh sebab itu diperlukan sebuah alat bantu
untuk mengukurnya, banyak metode yang sudah
dikemukakan oleh para ahli untuk membantu dalam
megukur keberhasilan sebuah sistem. Information
success system DeLone and McLean models adalah
salah satu model yang bisa digunakan untuk
mengukur sejauh mana implementasi sebuah sistem
informasi atau e-Government. Ada 6 faktor yang ada
pada model DMM ini yang digunakan sebagai acuan
keberhasilan sebuah sistem, yaitu : information
qulity, system quality, service quality, use, user
satisfaction dan net benefit

ISSN: 2089-9815

3.

METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pemerintah kota Pekalongan beserta jajaran
instansinya dengan jumlah populasi seluruh pegawai
yang
menggunakan
sistem
e-Government
pemerintah kota Pekalongan adalah sejumlah 4122
orang dari 26 instansi. Untuk lebih jelasnya terdapat
pada lampiran.
Jumlah yang ada selanjutnya akan dilakukan
sampling dengan menggunakan metode slovin
(Riduwan, 2005).
(1)
Dari perhitungan diatas didapatkan sampel
sebanyak 97.63 % responden, karena responden
yang diuji bersifat individu atau perorangan maka
nilai pecahan dibulatkan menjadi 100 sampel.
Dikarenakan populasi sampel memiliki
anggota yang tidak homogen dan strata yang
proporsional maka dilakukan stratified sampling
(Sugiyono, 2013). Dengan teknik stratified sampling
maka jumlah sampel akan dibagi pada masingmasing instansi dengan proporsi yang adil. Jumlah
sampel yang didapatkan akan dibulatkan keatas
sehingga jumlah sampel yang didapatkan akan
berjumlah 112.
3.1 Model dan Hipotesis Penelitian
DeLone dan McLean berpendapat bahwa use
dan intention to use bersifat alternatif dalam
penelitian mereka, dalam konteks wajib keinginan
untuk
menggunakan
(intention
to
use)
dikesampingkan, sebab sifat wajib menjadikan ada
ataupun tidak keinginan untuk menggunakan sistem,
user tetap harus menggunakan system.

2.

LANDASAN TEORI
2.1 Keberhasilan E-Government dalam
Pemerintahan
Kesuksesan sebuah organisasi adalah sejauh
mana organisasi dapat memanfaatkan teknologi,
keahlian SDM dan semua sumber daya yang ada
secara efisien untuk meningkatkan pelayanan dan
memuaskan anggota dan juga pelanggan (Jones et
al., 1994). Pada hakekatnya e-Government
merupakan penggunaan teknologi informasi oleh
pemerintah yang dapat meningkatkan hubungan
dengan pihak-pihak lain, baik itu individu,
masyarakat dan instansi (Indrajit, 2002).

Information
Quality

H4
System
Quality

H8
Net
Benefit

H7
User
Satisfaction

H3
Service
Quality

Use

H2
H5

2.2 DeLone and McLean


Beberapa model untuk mengukur tingkat
kesuksesan sistem informasi telah dikembangkan
oleh banyak peneliti seperti (Bailey, Pearson,
Science, & May, 1983),
(Seddon, 1997) dan
(DeLone & McLean, 2003). Dalam penelitian ini
ada satu model yang akan digunakan adalah model
DeLone and McLean (2003) , yang menyebutkan
bahwa Information Quality , System Quality dan
Service Quality akan berpengaruh pada Use dan
User
Satisfaction
dan
selanjutya
akan
mempengaruhi Net Benefit.

H10

H1

H6

H9
H11

Gambar 1. Model penelitian (Wang & Liao,


2008).
Setelah dilakukan uji model dengan
menggunakan software AMOS diketahui bahwa
pengujian pengaruh penggunaan sistem (use) dan
kepuasan pengguna (user satisfaction) seperti pada
model tidak bisa dilakukan secara bersamaan, hal
serupa pernah diteliti sebelumnya oleh Ardhini
warih utami yang selanjutnya memisahkan model

508

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

utama menjadi 2 model (Utami, Samopa, Teknik,


Teknik, & Surabaya, 2013).
Pada penelitian ini hubungan user satisfaction
use dihilangkan, karena setelah melakukan
penyebaran kuisioner dan juga wawancara terhadap
beberapa instansi mendapatkan kesimpulan bahwa
use atau penggunaan sistem tidak dipengaruhi secara
positif oleh user satisfaction atau kepuasan
pengguna, sistem e-Government yang digunakan
bersifat wajib, puas ataupun tidak pengguna
(pegawai pemerintahan) terhadap sistem tidak
mempengaruhi secara positif terhadap penggunaan
sistem. Hal tersebut juga dipengaruhi dalam
pengujian menggunakan amos, dengan data yang
didapatkan arah dari user satisfaction use tidak
dapat diproses.
Dari model penelitian Gambar 1 dibentuk
hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1. Kualitas Informasi (Information System) akan
berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem
(Use);
H2. Kualitas Informasi (Sistem Quality) akan
berpengaruh
positif
terhadap
kepuasan
penggunaan sistem (Use);
H3. Kualitas Sistem (Service Quality) akan
berpengaruh positif terhadap penggunaan
sistems (Use);

ISSN: 2089-9815

H4. Kualitas Sistem (Information Quality) akan


berpengaruh
positif
terhadap
kepuasan
pengguna (User Satisfaction);
H5. Kualitas Pelayanan (Sistem Quality) akan
berpengaruh
positif
terhadap
kepuasan
pengguna (User Satisfaction);
H6. Kualitas Pelayanan (Service Quality) akan
berpengaruh
positif
terhadap
kepuasan
pengguna (User Satisfaction);
H7. Penggunaan Sistem(Use) akan berpengaruh
positif terhadap Kepuasan Pengguna (User
Satisfaction);
H8. Penggunaan Sistem(Use) akan berpengaruh
positif terhadap hasil akhir(Net Benefit);
H9. Kepuasan pengguna (User Satisfaction) akan
berpengaruh positif terhadap hasil akhir (Net
Benefit);
H10.Hasil akhir (Net Benefit) akan berpengaruh
secara positif terhadap penggunaan sistem
(Use);
H11.Hasil akhir (Net Benefit) akan berpengaruh
secara positif terhadap kepuasan pengguna
(User Satisfaction).
3.2 Definisi Operasional Variabel dan
Pengukuran variabel
Definisi operasional, indikator, dan skala
pengkuran masing-masing variable disajikan dalam
Tabel berikut ini:

Tabel 1. Operasional Variabel Dan Pengukuran Variabel


Variabel
Information
Quality
System
Quality

Service
Quality
Use
User
Satisfaction
Net Benefit

Definisi Operasional Variabel


Sebagai hal yang diinginkan dari sebuah SI/TI, dengan kualitas sistem yang
sesuai dengan kebutuhan. Indikator : Completeness, Precision, Reability,
Currency, Format of output.
sebagai nilai yang diinginkan dari karakteristik keluaran sistem, memberikan
informasi yang berimbang dan sesuai permintaan. Indikator : System flexibility,
System integration, Time to respon, Error recovery, Convinience of access,
Language
sebagai kualitas dukungan sistem bahwasannya sistem yang diterima oleh
pengguna dari hasil olah SI/TI mendukung personil untuk dapat bekerja lebih.
Indikator : Assurance, Empathy, Responsiveness
Sebagai ukuran seberapa sering pengguna mengguakan sistem.
Indikator : Daily used time, Frequency of use
Sebagaimana sistem yang telah berjalan mendapat respon baik dari pengguna
sistem. Indikator : Repeat purchases, Repeat visits
Sebagai hasil atau dampak yang didapatkan secara keseluruhan dengan
penggunaan sistem. Indikator : Speed of acomplishing task, Job performance,
Effectiveness, Ease of job, Usefullness in work

Skala
Pengukuran
5 Pertanyaan
1-5
6 Pertanyaan
1-5

3 Pertanyaan
1-5
2 Pertanyaan
1-5
2 Pertanyaan
1-5
5 Pertanyaan
1-5

sudah bisa digolongkan fit sebab sudah memenuhi


RMSEA dan RMR sesuai dengan penelitian
terdahulu (Park, Nam, & Cha, 2012).

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Uji Model Penelitian
Uji Goodness of Fit yang dilakukan pada model
penelitian 2 menunjukkan nilai yang baik dengan
nilai CMIN/DF = 1.029, GFI 0.846, CFI = 0.967,
RMSR = 0.053 dan RMSEA = 0.017. Hasil diatas

509

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

Pada gambar diketahui bahwa model ada


beberapa variabel yang tidak signifikan, sehingga
dilakukan beberapa kali trimming theory. Trimming
theory digunakan dengan melihat nilai p-value dari
estimate keluaran AMOS. Hasil estimate tersebut
selanjutnya akan digunakan untuk menghilangkan
jalur-jalur dengan nilai p-value > 0.10. didapatkan
model akhir sebagai berikut :

4.2 Path Analysis


Hasil uji multivariate outlier dengan
menggunakan perbandingan nilai jarak mahalanobis
chi-kuadrat (tabel = 9.236) teridentifikasi 12
pengamatan outlier yang selanjutnya dieliminasi
sehingga data yang tersisa 100 pengamatan /
kuisioner.
Uji Normalitas dan Linieritas menunjukkan
baahwa data normal dan linier yang berarti data
menyebar dengan normal, berbeda dengan uji
Homogenitas data, yang menggunakan uji glesjer,
Terdapat 2 variabel uji yang tidak homogen yaitu
SEQ terhadap residual US dan US terhadap residual
N.
Uji hipotesis penelitian dilakukan dengan
menggunakan regresi, dari hasil uji regresi tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa dari 11 hipotesis yang
diusulkan, 7 hipotesis diterima dan 4 hipotesis
ditolak.

User Satisfaction

Variabel
Terikat
U
U
U
US
US
US
US
N
N
U
US

B
0.111
0.055
-0.111
0.032
0.05
0.186
-0.09
-0.045
0.808
-0.07
0.099

sig

Keterangan

0.045
0.287
0.182
0.541
0.299
0.019
0.352
0.826
0
0.194
0.054

H1 diterima
H2 diterima
H3 ditolak
H4 diterima
H5 diterima
H6 diterima
H7 ditolak
H8 ditolak
H9 diterima
H10 ditolak
H11 diterima

1.02
System
Quality

Service
Quality

0.88
Net
Benefit

-2.97
1.65

2.62

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang disajikan dalam
bentuk deskripsi data, pengujian validitas,
reliabilitas, serta pembahasan maka ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1) Dari beberapa uji yang dilakukan ada beberapa
data yang harus dihilangkan. Hal tersebut
kemungkinan besar disebabkan oleh pengisian
kuisioner yang kurang benar .
2) Dari uji hipotesis didapatkan kesimpulan bahwa
kualitas informasi dan kualitas sistem
berpengaruh terhadap penggunaan sistem.
Sedangkan kualitas informasi, sistem dan
layanan berpangaruh secara positif terhadap
kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna dan
hasil (tujuan organisasi) saling berpengaruh
secara positif.
3) Perhitungan jalur mengidentifikasi bahwa faktor
yang mempengaruhi hasil (tujuan organisasi)
hanya kepuasan pengguna.
4) Adaptasi model ini dapat menjelaskan
hubungan antara faktor dan efeknya pada net

Use

0.91

1.02

5.

-1.47

0.68

User
Satisfaction

Net Benefit

Hasil perhitugan jalur dengan trimming theory


menunjukkan hal yang sangat menarik dimana
setelah dilakukan trimming theory, hasil yang
didapatkan adalah hanya terdapat satu pengaruh
yaitu kepuasan pengguna terhadap faktor hasil
bersih (tujuan organisasi). Ada 2 kekesimpulan yang
bisa ditarik dari hasil tersebut. Pertama, hasil
tersebut tidak sesuai dengan harapan yang
diinginkan, karena hampir 95% jalur dari model
awal yang diusulkan dihapus. Salah satu
kemungkinan penyebab terjadinya hal tersebut
adalah kuisioner belum bisa mewakili faktor-faktor
yang ada, diharapkan penelitian kedepan bisa
menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan untuk
perbaikan dalam pembangunan kuisioner. Kedua
dari hasil tersebut bahwa kepuasan pengguna
memang sangat berpengaruh dalam hasil bersih
(tujuan organisasi). Hal tersebut menggambarkan
bahwa selama implementasi e-Government pada
pemerintah kota Pekalongan rasa puas dari
pengguna adalah faktor yang sangat dominan.

4.3 Perhitungan Jalur


Pada analisis ini apabila ada jalur yang tidak
signifikan maka diberlakukan menghilangkan atau
menghapus jalur yang tidak signifikan, kemudian
dari hasil struktur yang baru tersebut dihitung
kembali masing-masing koefisien jalurnya atau biasa
disebut dengan trimming theory. Berikut gambar
analisis jalur untuk model awal:

Information
Quality

1.44

Gambar 3. Hasil Perhitungan Jalur dengan


Trimming Theory

Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis


Variabel
Bebas
IQ
SQ
SEQ
IQ
SQ
SEQ
U
U
US
N
N

ISSN: 2089-9815

0.41
-0.49

Gambar 2. Model analisis jalur menggunakan


Koefisien dan Signifikansi

510

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

benefit sistem e-Government. Adaptasi dan uji


model ini dapat mengidentifikasi beberapa
faktor yang mempengaruhi net benefit sistem eGovernment melalui penggunaan sistem
tersebut dan juga mengidentifikasi faktor dari
personality
yang
kemungkinan
besar
berpengaruh terhadap tujuan dan kemajuan
organisasi.
5) Implementasi e-Government oleh pemerintah
kota Pekalongan dari hasil analisa yang
dilakukan dengan menggunakan model DeLone
and McLean menunjukkan masih belum
terlaksana dengan baik.
Hal tersebut
dikarenakan
penggunaan
sistem,
yang
seharusnya menjadi hal yang penting untuk
menunjukkan keberhasilan implementasi egovernement pada penelitian ini belum
mempunyai pengaruh terhadap hasil (tujuan)
awal implementasi sistem.

ISSN: 2089-9815

Why Do They Need to Be Flexible?


International Journal of Business and
Management,
8(20),
4861.
doi:10.5539/ijbm.v8n20p48
Indrajit, D. R. E. (2002). Strategi Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Pelayanan Publik
Berbasis Teknolog Digital. Andi Publisher.
Jones, C. G., Lawton, J. H., Shachak, M., Jones, C.
G., Lawton, J. H., & Shachak, M. (1994).
Organisms as ecosystem engineers. OIKOS,
69(3), 373386.
Park, S. Y., Nam, M.-W., & Cha, S.-B. (2012).
University students behavioral intention to
use mobile learning: Evaluating the
technology acceptance model. British Journal
of Educational Technology, 43(4), 592605.
doi:10.1111/j.1467-8535.2011.01229.x
Riduwan. (2005). Skala Pengukuran variabelVariabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

5.2 Saran
Studi penelitian ini telah melalui prosedur yang
sesuai guna mendapatkan hasil uji model yang
memuaskan, namun keterbatasan yang terjadi pada
penelitian ini juga turut bisa menjadi pertimbangan
untuk penelitian dimasa mendatang, seperti halnya
jumlah responden yang dirasa masih bisa didapatkan
lebih banyak lagi guna memperkuat penelitian.
Selain itu faktor yang mempengaruhi dalam
kesuksesan implementasi e-Government khususnya
pada pemerintah kota Pekalongan masih dirasa
kurang dan alangkah baiknya untuk penelitian
selanjutnya bisa menambahkan faktor-faktor lain
yang mungkin berpengaruh dan memperbaiki
kuisioner yang ada

Seddon, P. B. (1997). A Respecification and


Extension of the Delone and Mclean Models
of IS success.
Sugiyono. (2013). Metode
Bandung: Alfabeta.

Penelitian

Bisnis.

Torres, L., Pina, V., & Acerete, B. (2005). Egovernment developments on delivering
public services among EU cities. Government
Information Quarterly, 22(2), 217238.
doi:10.1016/j.giq.2005.02.004
Utami, A. W., Samopa, F., Teknik, J., Teknik, M. F.,
& Surabaya, U. N. (2013). ( Siakad ) Di
Perguruan Tinggi Dengan Menggunakan D &
M Is Success Model ( Studi Kasus: Its
Surabaya ).

PUSTAKA

Wang, Y. S., & Liao, Y. W. (2008). Assessing


eGovernment systems success: A validation of
the DeLone and McLean model of information
systems success. Government Information
Quarterly,
25,
717733.
doi:10.1016/j.giq.2007.06.002

Bailey, J. E., Pearson, S. W., Science, S. M., & May,


N. (1983). Development of a Tool for
Measuring and Analyzing Computer User
Satisfaction *. Management Science, 29(5),
530545.
DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2003). The
DeLone and McLean Model of Information
Systems Success: A Ten-Year Update.
Journal of Management Information Systems,
19(4), 930. doi:10.1073/pnas.0914199107

LAMPIRAN
1.

Furuholt, B., & Wahid, F. (2008). E-Government


Challenges and the Role of Political
Leadership in Indonesia The Case of Sragen.
Proceedings of the 41st Annual Hawaii
International Conference on System Sciences
(HICSS
2008),
110.
doi:10.1109/HICSS.2008.134

No
1
2
3
4
5
6

Furukawa, M., & Minami, A. (2013). A Study on the


Flexibility of Information Systems (Part 1):

511

Data Populasi Pegawai Pemerintah Kota


Pekalogan
Instansi
Sekretariat DPRD
Sekretariat Daerah
Dinas Komunikasi & Informatika
Dinas Pendidikan, Pemuda &
Olahraga
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja &

Popula
si
37
119
26
2061
371
76

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

7
8
9

10
11
12
13
14

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Transmigrasi
Dinas Perhubungan, Pariwisata &
Kebudayaan
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi
&
UMKM
Dinas Pertanian, Peternakan &
Kelautan
Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan & Aset Daerah
Inspektorat
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan,
perlindungan anak & Keluarga
Berencana
Badan
Perencanaan
dan
Pembangunan Daerah
Badan Penanaman modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Lingkungan Hidup
Kantor Kesatuan Bangsa &
Politik
Kantor Riset, Teknologi &
Inovasi
Kantor Ketahanan Pangan
Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah
RSUD Bendan
Satpol PP
Dinas Kependudukan dan Lapil
Kecamatan

Pekalongan Barar
Pekalongan Timur
Pekalongan Utara
Pekalongan Selatan

Total Pegawai
Sumber : Badan Kepegawaian
Pekalongan (September 2015).

106
110
95

66
62
39
25
57

31
33
37
141
17
11
13
22
125
22
27

105
104
98
83
4122
Daerah kota

512

ISSN: 2089-9815

Anda mungkin juga menyukai