Anda di halaman 1dari 4

Skip to content

Pradini Sugiharto
work hard, pray hard, play sometimes

ABOUT ME
FISIOLOGI

Insulin : Mekanisme Sekresi


June 15, 2010Pradini
PROSES PEMBENTUKAN DAN SEKRESI INSULIN
Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas.
Dalam keadaan normal insulin akan disintesis dan disekresikan ke dalam

darah sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk regulasi glukosa darah. Insulin
akan membawa glukosa dalam darah masuk ke sel-sel target yaitu sel lemak,
otot, dan hepar untuk melakukan fungsi fisiologisnya sehingga kadarnya
dalam darah tidak berlebihan. Apabila glukosa dalam darah tidak dapat
masuk ke dalam sel target, maka akan terjadi peningkatan kadar glukosa
dalam darah.

Aspek penting dari kerja hormon insulin pada hepar adalah insulin akan
menekan peran pelepasan glukosa endogen dari hepar apabila kadar glukosa
dalam darah meningkat sehingga kadar glukosa dalam darah tidak bertambah
banyak. Seperti kita tahu keadaan homeostasis (normal) glukosa tubuh juga
turut dipertahankan oleh hepar. Ketika kadar glukosa dalam darah menurun
dari ambang normal maka hepar akan melakukan proses glukoneogenesis
dan glikogenolisis menghasilkan glukosa endogen yang dikeluarkan ke dalam
darah untuk meningkatkan kadarnya menuju batas normal. Apabila kadar
glukosa dalam darah sudah tinggi dan insulin terstimulasi untuk keluar maka
kerjanya pada hepar menyebabkan hepar tidak mensekresikan glukosa
endogen lagi, sehingga kadar glukosa tidak bertambah tinggi.
Sintesis insulin dimulai dari bentuk preproinsulin (prekursor insulin) di
retikulum endoplasma sel beta pankreas. Dengan bantuan enzim peptidase
maka preproinsulin akan dipecah menjadi proinsulin yang kemudian dihimpun
dalam gelembung gelembung sekresi (secretory vesicles) dalam sel tersebut.
Di sini, sekali lagi dengan bantuan enzim peptidase, proinsulin akan diurai
menjadi insulin dan peptida-C (C-peptide) yang siap disekresikan secara
bersamaan melalui membran sel apabila diperlukan.

Produksi dan sekresi insulin oleh sel beta pankreas terutama dipengaruhi oleh
meningkatnya kadar glukosa darah. Ketika glukosa terdapat dalam darah,
untuk dapat masuk ke sel melewati membran sel, glukosa harus berikatan
dengan senyawa lain sebagai kendaraan pembawanya. Senyawa ini disebut
GLUT (Glucose Transporter). Pada sel beta pankreas terdapat GLUT 2 yang
diperlukan untuk membawa glukosa dalam darah melewati membran sel dan
masuk ke dalam sel. Proses tersebut merupakan langkah yang penting
karena selanjutnya glukosa yang masuk ke dalam sel beta pankreas akan
mengalami glikolisis dan fosforilasi sehingga menghasilkan ATP.

ATP yang dihasilkan dibutuhkan untuk mengaktivasi penutupan


K channel yang terdapat pada membran sel beta pankreas. Karena terjadi
penutupan maka pengeluaran ion K ke luar sel menjadi terhambat dan
menyebabkan depolarisasi membran sel (karena perubahan muatan yang
disebabkan oleh jumlah ion yang keluar masuk sel melewati membran sel)
yang diikuti oleh pembukaan Ca channel. Pembukaan Ca channel
menyebabkan ion Ca masuk ke dalam sel dan meningkatkan kadar ion Ca
dalam sel. Kadar ion Ca dalam sel yang tinggi (dengan mekanisme yang
masih belum diketahui) merupakan suasana yang diperlukan oleh sel beta
pankreas untuk mensekresikan insulin. Insulin kemudian disekresikan ke
dalam darah dan melakukan fungsi fisiologisnya.
DINAMIKA SEKRESI INSULIN
Insulin disekresikan oleh sel beta pankreas sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Sekresi insulin terjadi dalam 2 fase sehingga sekresinya bersifat bifasik
(memiliki 2 puncak kadar tertinggi). Sekresi insulin normal yang bifasik ini
akna muncul setelah adanya rangsangan, misalnya terdapatnya glukosa di

dalam darah dari penyerapan substansi makanan dan minuman yang


dikonsumsi.
Sekresi insulin fase 1 bersifat cepat meningkat dan berakhir cepat pula. Hal
ini diperlukan untuk mengantisipasi kadar glukosa darah yang biasanya
meningkat tajam segera setelah makan. Kehadiran fase 1 yang cepat dan
adekuat diperlukan untuk mempertahankan berlangsungnya proses
metabolisme glukosa secara normal.
Sekresi insulin fase 2 merupakan keadaan dimana sekresi insulin kembali
meningkat secara perlahan dan bertahan dalam waktu relatif lama. Setelah
berakhirnya fase 1 maka tugas regulasi glukosa diambil alih oleh fase 2.
Banyak tidaknya insulin yang disekresikan pada fase 2 tergantung dari berapa
banyak jumlah glukosa darah pada akhir fase 1. Apabila fase 1 cukup adekuat
maka sekresi insulin pada fase 2 berlangsung dalam kadar normal. Apabila
fase 1 tidak adekuat maka pada fase 2 akan disekresikan lebih banyak insulin
sehingga menyebabkan hiperinsulinemia (peningkatan kadar insulin dalam
darah) dalam rangka mempertahankan kadar glukosa dalam darah yang
normal.
Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Related
About these

ads

Anda mungkin juga menyukai