Anda di halaman 1dari 7

Topic : Nursing research & EBC

Jurnal Bahan Riset Penelitian

Nama : Rinrin Apriliani


NPM : AK.1.13.042
Judul :
1. Metode memperbanyak produksi ASI pada Ibu post sectio caesaria dengan teknik marmet dan breast care di RSUD Karanganyar.
2. Perbedaan Produksi ASI sebelum dan sesudah Dilakukan Kombinasi Metode Massage depan ( breast care) dan Massage belakang (pijat
oksitosin) pada Ibu menyusui 0-3 bln di wilayah kerja Puskesmas Kesamiran Kabupaten Tegal
3. Perbedaan Produksi ASI pada ibu Pst Partum setelah pemberian Pijat Oksitosin.

Penulis/
Tahun/ Negara

Tujuan

Sample

Rani Rahayu

Untuk

Jumlah : 32

Annisa

mengetahui

Andriyani/

perbedaan teknik

2014/

marmet

dan

Indonesia

breast

care

terhadap produksi

16 kelompok perlakuan
dan
kontrol

16

kelompok

Disain

Variabel

Instrumen yang dipakai /

Penelitian

yang diteliti

detail eksperimen

Kuantitatif

Independen :

Instrumen : lembar observasi

massase
teknik
marmet dan
breast care
Dependen :

Memerah ASI dengan teknik


marmet yaitu memerah
dengan menggunakan tangan

Hasil Penelitian

Kesimpulan

dapat

diambil dari penelitian ini


adalah :
1

Tidak ada perbedaan


teknik

Distribusi rata-rata produksi

yang

marmet

dan

breast care terhadap

ASI pada ibu post


sectio caesaria di
RSUD
Karanganyar.

Kriteria inklusi :
Kriteria eklusi :

Produksi

ASI pada kelompok

ASI Ibu

intervensi sebelum diberikan


teknik marmet sebesar 28,75
mg dan distribusi rata-rata
produksi ASI pada kelompok
kontrol sebelum diberikan
breast care sebesar 27.75.
Distribusi rata-rata produksi
ASI pada kelompok
intervensi sesudah diberikan
teknik marmet sebesar 74.81
mg dan distribusi rata-rata
produksi ASI pada kelompok
kontrol sesudah diberikan
breast care sebesar 70.94 mg.
Dalam penelitian ini untuk
mengukur produksi ASI
dengan melihat urin bayi baru
lahir. Volume urin bayi
dihitung selama 24 jam

produksi ASI pada ibu


post

sectio

caesaria

RSUD Karanganyar.

setelah ibu mendapatkan


intervensi teknik marmet
dengan mengukur urin normal
per 24 jam yaitu 30-50 mg.
Pada eksperimen ini teknik
marmet dilakukan 2 kali
sehari pagi dan sore hari
dilakukan selama 2 hari.

Resty Himma

Untuk

Jumlah

29

ibu Kuantitatif

Muliani /

mengetahui

dilakukan pengmbilan

massase

Indonesia

perbedaan

purposive

depan

sampling

Independen :

Instrumen :
Metode :

produksi

ASI didapatkan 18 ibu.

(breast care )

Sebelum dilakukan breast

sebelum

dan

dan massase

care dan pijat oksitosin

belakang

produksi ASI dihitung dengan

(pijat

cara memerah ASI dengan

oksitosin)

menggunakan pompa

sesudah

1. Ibu menyusui yang

dilakukan
kombinasi breast
care

dan

oksitosin.

Kriteria Inklusi :

pijat

mensekresi

ASI

matur ( menyusui
pd

hari

ke

10

sampai 3 bulan )
2. Ibu menyusui yang

Dependen :
Produksi
ASI Ibu

payudara dengan kemudian


diukur dengan
menggunakangelas ukur

Kesimpulan

yang

dapat

diambil dari penelitian ini


adalah :
1. Produksi ASI sebelum
diberikan

kombinasi

massage depan (breast


care)

dan

massage

belakang
oksitosin)

(pijat
pada

ibu

menyusui 0-3 bulan di


Wilayah

Kerja

bersedia

menjadi

responden
3. Ibu menyusui yang
tidak

dalam satuan ml. Didapatkan


hasil rata-rata volume ASI
32,61 ml yaitu paling sedikit
sejumlah 18 ml dan paling

mengkonsumsi

Puskesmas Kesamiran
Kabupaten Tegal yaitu
rata-rata 32,61.
2. Produksi ASI sesudah

banyak sejumlah 65 ml.

diberikan

Pemerahan dilakukan

massase depan (breast

sebelum ibu menyusui

care)

bayinya atau minimal 2-3 jam

belakang

setelah penyusuan

oksitosin)

sebelumnya guna

menyusui 0-3 bln di

mengembalikan produksi

Wilayah

tidak ada cacat fisik

ASI. Dilakukan pagi

Puskesmas Kesamiran

dan refleks hisap

hari.Berdasarkan hasil

Kabupaten Tegal yaitu

bayi baik
6. Ibu menyusui yang

penelitian sebelum dan

rata-rata 40,83.
3. Ada perbedaan yang

obat

yang

memperlancar ASI
4. Bayi
tidak
diberikan
formula

susu
ketika

penelitian
5. Bayi lahir dengan

belum
mendapatkan breast
care maupun pijat
oksitosin.
Kriteria Eklusi :
1. Bentuk puting dan

sesudah dilakukan breast care

dan

kombinasi
massase
(pijat
pada

ibu
Kerja

dan ijat oksitosin produksi

signifikan

antara

ASI 88,9% responden

produksi ASI sebelum

mengalami peningkatan

dan sesudah diberikan

volume ASI dan 11,1%

kombinasi

responden volume ASI nya

depan (breast care) dan

tetap. Peningkatan tersebut

massase belakang (pijat

dilihat dari rata-rata 32,61 ,l

oksitosin)

massase

pada

ibu

payudara

yang

menjadi 40,83 ml setelah

tidak normal (tdk

dilakukan kombinasi dua

ada puting susu, ca

pemijatan.

mamae,

mastitis,

mneyusui 0-3 bulan di


Wilayah

Kerja

Puskesmas Kesamiran
Kabupaten

abses, dll)
2. Ibu yang menderita

Tegal

didapatkan
(p=0,000<a=0.05)

kelainan psikologis
( post partum blues
depresi

post

partum, baby blues


dll)
3. Ibu yang memakai
alat

kontrasepsi

hormonal

berisi

hormon estrogen.
Heni

Untuk

Jumlah : 30 responden

Setyowati, Ari

mengetahui

Andayani,

perbedaan

Widayati /

produksi

ASI

2015/

pada

post

Indonesia

partum

ibu

Kriteria Inklusi :

yang Kriteria Eklusi :

Kuantitatif

Independen :

Dalam penelitian ini untuk

Kesimpulan

pijat

mengukur produksi ASI

diambil dari penelitian ini

oksitosin

dengan melihat urin bayi

adalah :

Dependen :
Produksi
ASI Ibu

dihitung selama 24 jam


setelah ibu bersedia menjadi
responden dan pada penelitian

yang

dapat

1. Produksi ASI pada ibu


yang tidak dilakukan
pijatan

oksitosin

dilakukan

pijat

ini ibu tidak dilakukan pijat

didapatkan

oksitosin dengan

oksitosin. Hasil produksi ASI

sebagian

tidak

yang dilakukan dengan

memiliki produksi ASI

mengukur urin bayi dan

dalam kategori kurang ,

ditimbang dengan

yaitu

sejumlah

11

menggunakan timbangan

orang

73,3%

dan

digital dengan satuan gram

sejumlah

kemudian dikonversikan

26,6%

kedalam satuan ml.

produksi

dilakukan

pijat oksitosin.

ASI yang kurang dapat dilihat

bahwa
besar

orang
memiliki

ASI

dalam

kategori normal.
2. Produksi ASI pada ibu

saat stimulasi pengeluaran

yang dilakukan pijatan

ASI.

oksitosin

dapat

diketahui

sebagian

besar

memiliki

Rata-rata pada produksi ASI


yang tidak dilakukan pijat
oksitosin sebesar 1.267 ml
sedangkan pada ibu yang
dilakukan pijat oksitosin
sebesar 1.933 ml

produksi

ASI

dalam

kategori normal yaitu


sejumlah

12

orang

80.0%

sedangkan

orang

ibu

produksi

ASInya dalam kategori

berlebih.
3. Ada perbedaan yang
signifikan produksi ASI
antara ibu post partum
yang

diberikan

oksitosin

dan

tidak

diberikan
oksitosin
kerja
ambarawa,

pijat
pijat

di

wilayah

puskesmas
hal

ni

dibuktikan dengan pvalue 0,000<a(0.05).

Anda mungkin juga menyukai