Anda di halaman 1dari 39

BAB III

PEMBAHASAN
3. 1

Tinjauan Umum
Pelaksanaan Gedung (TAHAP II) SMA NEGERI 2 TARAKAN ini di
bangun di Kota Tarakan yang meliputi pekerjaan pendahuluan ,pekerjaan tanah,
pekerjaan beton, pekerjaan dinding dan lantai, pekerjaan kusen pengunci dan
kaca, pekerjaan instalasi listrik, pekerjaan sanitasi, pekerjaan plafond dan atap,
pekerjaan finishing, pekerjaan lain-lain . Pembangunan ini merupakan salah satu
proyek Pemerintah Kota Kalimantan. Waktu pelaksaan yang di berikan untuk
menyelesaikan pembangunan Gedung (TAHAP II) SMA NEGERI 2 TARAKAN
ini adalah 360 ( tiga ratus enam puluh ) hari kalender.
Waktu pekerjaan selama 360 hari kalender merupakan waktu yang cukup
untuk melaksanakan seluruh item pekerjaan. Untuk itu agar mampu memberikan
hasil yang sempurna, kondisi-kondisi tertentu yang mungkin terjadi di lapangan
harus tetap diperhatikan. Konsep pendekatan BMW ( biaya, mutu dan waktu )
menjadi perhatian kontraktor pelaksana agar kualitas dan kuantitas pekerjaan
dapat dilaksanakan secara tepat dan sesuai spesifikasi pekerjaan.
Dengan pengalaman PT. BANGUN KENCANA melaksanakan
pembangunan Gedung Sekolah selama ini, maka kami yakin bisa menyelesaikan
proyek ini dengan tepat waktu dan kualitas yang baik. PT. BANGUN KENCANA
yang telah bersertifikat ISO 9001 untuk Quality Management, sertifikat OHSAS
untuk Safety Management, maka kami sangat peduli dan memperhatikan Mutu
Pekerjaan, Keamanan, Keselamatan dan Kenyamanan baik Pekerja Proyek
maupun Lingkungan Sekitar.

37

38

Setelah mempelajari kondisi medan kerja (0% pekerjaan) dan persyaratan


teknis dalam dokumen Tender, dibuatlah metode pelaksanaan pekerjaan dengan
berpedoman pada jadwal
waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan dan tahapan pelaksanaan pekerjaan
(sequence) yang logis dengan hari kerja berdasarkan hari efektif dari hari kalender
waktu pelaksaan yang tersedia.
Metode Pelaksanaaan yang kami tawarkan adalah metode kerja yang
secara pasti akan kami kerjakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang di
persyaratkan dalam dokumen pengadaan dengan mengacu pada BQ dan gambar
kerja, metode kerja ini meliputi runtutan item pekerjaan sesuai dengan posisi
pekerjaan terdebut kapan dimulai dan kajian harus melaksanakannya setelah
selesai pekerjaan yang lain
3. 2 Uraian Pekerjaan
Setelah Pekerjaan Kolom selesai, maka dilanjutkan dengan pekerjaan
balok. Prosesnya adalah :

Pekerjaan Perancah
Pekerjaan pengukuran dan bekisting
Pekerjaan pembesian
Pekerjaan control kualitas
Pekerjaan pengecoran
Pekerjaan curing

39

MULAI

Persiapan
panel Bekisting
dan Scaffolding

Survey
(oitzet) shop
drawing

Persiapan
Pembesia

Pembersihan

Inspeksi 3

Cek CEK NO
CCCCCE

YES
Fabrikasi
Pasang Bekisting

Pengecora

Balok
NO
Inspeksi 1

Curing
Diperbai

YES

Pembongkara
n

Pasang Tulangan
NO
Inspeksi 2

Diperbaiki

YES
A

Selesai

40

3.2.1

Pekerjaan perancah
Bersamaan dengan pekerjaan kolom yaitu pembesian dan bekisting

kolom, maka pekerjaan pemasangan perancah dapat dilaksanakan . Perancah


dipasang secara berjajar dan bersilang. Perancah disusun bertingkat untuk
mencapai level pelat lantai dan balok. Pemasangan dan posisi perancah
ditentukan berdasarkan posisi dan level balok dan pelat serta beban yang
diterima dari balok pelat .

3.2.2

Pekerjaan pengukuran dan bekisting


Pemasangan bekisting balok dan pelat lantai didahului dengan

pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as


bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada lantai bawah.
Pengukuran yang didasarkan pada tanda as bangunan dari kolom ini ditujukan
untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Berdasarkan pengukuran tersebut, maka bekisting balok dan pelat dapat di
fabrikasi pada posisi yang benar di atas diperancah yang telah disiapkan.
Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian
perancah (U-head scaffolding). Proses pemasangan bekisting ini di bantu oleh
surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.

3.2.3

Pekerjaan pembesian

41

Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting


siap, besi tulangan yang telah terfabrikasi siap dipasang dan dirangkai
dilokasi.
Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan
pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran di pasang 30 x diameter
tulangan utama, juga menggunakan kait.
Selain itu perlu di pasang korset sejumlah 4 buah dalam tiap meter persegi
untuk penulangan pelat lantai. Pekerjaan ini adalah untuk terjadinya
penurunan posisi pada tulangan atas.

3.2.4

Pekerjaan control kualitas


Sebelum dilakukan pengecoran secara serentak, perlu dilakukan

control kualitas yang terdiri atas dua tahap yaitu :


1. Sebelum pengecoran
Sebelum pengecoran dilakukan control kualitas terhadap :
Posisi dan penempatan bekisting
Posisi dan Penempatan pembesian
Jarak antar tulangan
Panjang penjangkaran
Ketebalan beton decking
Ukuran baja tulangan yang digunakan
Kualitas bekisting dalam hal kekuatan maupun kerapiannya untuk

mengantisipasi kebocoran saat pengecoran


Posisi dan kekuatan leveling pengecoran, menyangkut level dan
kelurusannya.

2. Pada saat pengecoran


Pada saat berlangsungnya pengecoran, readymix truck yang datang
diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum

42

dalam spesipikasi. Pekerjaan control kualitas ini akan dilakukan


bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat
berita acara pengesahan control kualitas.
3.2.5

Pekerjaan pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan readymix truck dibantu dengan

penggunaan concrete pump mengingat lokasi pengecoran yang relative jauh


dari akses transportasi truck. Untuk mempercepat proses pengecoran di pakai
concrete pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan
campuran beton. Selanjutnya finisting lantai cor ini adalah rata namun
diibaratkan kasar karena selanjutnya ada finisting dengan material lain.
3.2.6

Pekerjaan curing
Curing dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai di lakukan

dengan disiram dengan air dan dijaga /dikontrol untuk tetap dalam keadaan
basah.

3. 3

Peke
rjaan Balok

Balok adalah elemen struktur yang memikul beban yang bekerja tegak
lurus dengan sumbu longitudinalnya. Hal ini menyebabkan balok itu melentur.
Apabila memvisualisasikan balok (juga elemen struktur lain) untuk melakukan
analisis atau desain, akan lebih mudah bila memandang elemen struktur
tersebut dalam bentuk idealisasi. Bentuk ideal itu harus dapat
mempresentasikan sedekat mungkin dengan elemen struktur aktualnya, tetapi

43

bentuk ideal juga harus dapat memberikan keuntungan secara matematis.


Suatu balok merupakan suatu batang, yang berarti satu dimensi lebih besar
dari dua elemen struktur yang dapat menahan gaya transversal pada perletakan
yang ada. Balok yang umum dapat digunakan sebagai struktur tersendiri atau
dikombinasikan untuk membentuk struktur portal bangunan yang umum
digunakan pada bangunan dan dapat digunakan pada varisai beban secara luas
dengan berbagai arah. Karena kita bekerja pada gambaran struktur 2D , maka
digunakan suatu balok sederhana yang membentuk suatu balok 3D di bawah
pengaruh gaya yang dipakai pada balok.

3.3.1

Menghitung Panjang Balok

44

Gambar 3.1 Denah Balok


Dengan melihat gambar denah balok maka bisa kita hitung satu persatu
berapa panjangnya .

Balok B1 25/40 = 40.5 x 3 + 8 x 4 + 0 + 8 x 4 + 4 x 2 + 18 x 6 + 5 + 4


= 310,50 m

Balok B2 20/30 =
Balok B3 20/40 =
Balok B4 25/35 =
Balok B5 30/40 =
Balok B6 30/65 =
Balok B7 30/40 =

3.3.2

2.5 x 14 + 1.8 x 5 = 44 m
8 + 5.32 + 4 = 17,32 m
49 - 5 + 30 = 74 m
6.5 + 4 + 5 x 3 + 8 x 3 + 0 + 8 x 2 + 4 = 69,50 m
8 x 8 = 64 m
2.5 x 8 = 20 m

Pekerjaan Begisting

45

Pekerjaan bekisting merupakan pekerjaan pembuatan cetakan beton


segar sesuai dengan bentuk dan dimensi rencana. Bekisting umumnya terdiri
dari perancah dan cetakan beton.(ilmusipil.com).
Pada pekerjaan bekisting pembuatan awal tiang penyangga atau
perancah terlebih dahulu dilakukan agar menjadi tumpuan cetakan beton yang
akan dibuat. Selanjutnya dilakukan pemasangan bekisting Balok pada kedua
sisinya.
Adapun analisa perhitungan luasan untuk menghitung keperluan bekisting
balok adalah sebagai berikut :
Analisa Perhitungan Luasan Begisting
Balok B1 25/40 K-225
Panjang
= 310,50 m
Lebar
= 25 cm = 0,25 m
Tinggi
= 40 cm = 0,4 m
Luasan Bekisting = (0,25mx310,50m)+(0,4mx310,50m)+(0,4mx310,50m)
= 326 m2
Jadi, Balok B1 25/40 K-225 membutuhkan luas bekisting 326 m2

Balok B2 20/30 K-225


Panjang
= 44 m
Lebar
= 20 cm = 0,2 m
Tinggi
= 30 cm = 0,3 m
Luasan Bekisting = ( 0,2 m x 44 m ) + ( 0,3 m x 44 m ) + ( 0,3 m x 44 m )
= 35,2 m2
Jadi, Balok B2 20/30 K-225 membutuhkan luas bekisting 35,2 m2

Balok B3 20/40 K-225


Panjang
= 17,32 m
Lebar
= 20 cm = 0,2 m
Tinggi
= 40 cm = 0,4 m
Luasan Bekisting =(0,2mx17,32m)+(0,4mx17,32m)+(0,4mx17,32m)

46

= 17,32 m2
Jadi, Balok B3 25/40 K-225 membutuhkan luas bekisting 17,32 m2

Balok B4 25/35 K-225


Panjang
= 74 m
Lebar
= 25 cm = 0,25 m
Tinggi
= 35 cm = 0,35 m
Luasan Bekisting = ( 0,25m x 74m ) + ( 0,35m x 74m ) + ( 0,35m x 74m )
= 70,3 m2
Jadi, Balok B4 25/40 K-225 membutuhkan luas bekisting 70,3 m2

Balok B5 30/40 K-225


Panjang
= 69,50 m
Lebar
= 30 cm = 0,3 m
Tinggi
= 40 cm = 0,4 m
Luasan Bekisting =(0,3mx69,50m)+(0,4mx69,50m)+(0,4mx69,50m)
= 76,45 m2
Jadi, Balok B5 30/40 K-225 membutuhkan luas bekisting 76,45 m2

Balok B6 30/65 K-225


Panjang
= 64 m
Lebar
= 30 cm = 0,3 m
Tinggi
= 65 cm = 0,65 m
Luasan Bekisting = ( 0,3 m x 64 m ) + ( 0,65m x 64m ) + ( 0,65m x 64m )
= 102,4 m2
Jadi, Balok B6 30/65 K-225 membutuhkan luas bekisting 102,4 m2

Balok B7 30/40 K-225


Panjang
= 20 m
Lebar
= 30 cm = 0,3 m
Tinggi
= 40 cm = 0,4 m
Luasan Bekisting = ( 0,3 m x 20 m ) + ( 0,4 m x 20 m ) + ( 0,4 m x 20 m )
= 22 m2

47

Jadi, Balok B7 30/40 K-225 membutuhkan luas bekisting 22 m2

Analisa Tenaga yang Digunakan


Pekerja :
= 0,660 x 649,67
= 428,782 OH
Tukang Kayu :
= 0,330 x 649,67
= 214,391 OH
Kepala Tukang :
= 0,033 x 649,67
= 21,439 OH
Mandor :
= 0,003 x 649,67
= 1,949 OH
Metode Pelaksanaan
1. Pembuatan marking sebagai acuan bekisting dasar.
2. Menyetel scaffolding pada sepanjang lokasi sebagai penahan
bekisting. Penempatan scaffolding dipasang sejarak 90 cm .
3. Kaki scaffolding disambung dengan jack base dan bertumpu pada
landasan yang kuat, kokoh dan tidak miring.
4. Memasang bekisting dengan acuan marking yang telah dibuat
sebelumnya.
5. Sambungan pada bekisting harus merupakan garis lurus serta
sambungan harus rapat.
6. Membersihkan permukaan bekisting dari sampah atau kotoran
lainnya.

48

7. Melapisi permukaan bagian dalam bekisting dengan mould oil


secara merata di seluruh permukaan.

Gambar 3.2 Pemasangan Bekisting Balok

3.3.3

Pekerjaan Pembesian
Tulangan Balok dipasang sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan

dalam gambar rencana. Kemudian dirangkai sesuai dengan bentuk, ukuran dan
jarak yang telah direncanakan. Agar ditengah-tengah tulangan tidak melendut,
maka sewaktu pemasangan tulangan ditengah-tengah bentang balok diberi
penyangga dikiri dan kanannya.

Dalam Pembangunan Gedung Sekolah SMAN 2 TARAKAN, Balok yang


digunakan ada beberapa type, yaitu :

49

Type Balok
TyTT

Tulangan Tumpuan

Tulangan Lapangan

50

Gambar 3.
3 Detail potongan balok

Analisa Perhitugan Pembesian


a. Balok B1 type 25/40 dengan pembesian untuk tulangan dipakai besi 16
mm sebanyak 7 batang, kemudian untuk tulangan tengahnya dipakai besi
12 mm sebanyak 2 batang, sengkangnya dipakai besi 8 mm untuk
Tulangan tumpuan jarak 10 cm dan untuk Tulangan lapangan jarak 20 cm

Tulangan tumpuan B1 Panjang 4 m :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Tumpuan

=2m

2. Tulangan atas

= 4 Bh

3. Tulangan bawah

= 3 Bh

51

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2 m x 7 x 1,578
= 22,092 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

=2m
= 1,16 m
= 0,10 m
= 0.394 Kg/m
= 2 m / 0,10 + 1 = 22 Bh
= 1,16 x 0,394 x 22
= 10,054 Kg

Tulangan Lapangan :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Lapangan

=2m

2. Tulangan atas

= 3 Bh

3. Tulangan bawah

= 4 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2 m x 7 x 1,578
= 22,092 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang
Tulangan Tengah

=2m
= 1,16 m
= 0,20 m
= 0.394 Kg/m
= 2 m / 0,20 + 1 = 11 Bh
= 1,16 x 0,394 x 11 = 5,072 Kg

52

1. Panjang Balok

=4m

2. Jumlah Tulangan

= 2 Bh

3. Koefisien 12

= 0.888 Kg/m

4. Volume Tulangan

= 4 x 2 x 0.888
= 7,104 Kg

Volume besi balok B1 Panjang 4 m adalah


= 22,092 + 10,054 + 22,092 + 5,072 + 7,104 Kg
= 66,414 Kg
Jadi total volume besi balok B1 Panjang 4 m adalah
= 66,414 kg x 18 Bh
= 1.195,452 kg

Tulangan tumpuan B1 Panjang 4,5 m :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Tumpuan

= 2,25 m

2. Tulangan atas

= 4 Bh

3. Tulangan bawah

= 3 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2,25 m x 7 x 1,578
= 24,853 Kg

Sengkang

1. Panjang Balok
2. Panjang Sengkang
3. Jarak Antar Sengkang

= 2,25 m
= 1,16 m
= 0,10 m

53

4. Koefisien 8
5. Jumlah Sengkang
6. Volume Sengkang

= 0.394 Kg/m
= 2,25m/0,10 + 1 = 23,5 24 Bh
= 1,16 x 0,394 x 24
= 10,968 Kg

Tulangan Lapangan :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Lapangan

= 2,25 m

2. Tulangan atas

= 3 Bh

3. Tulangan bawah

= 4 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2,25 m x 7 x 1,578
= 24,853 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

= 2,25 m
= 1,16 m
= 0,20 m
= 0.394 Kg/m
=2,25m/0,20 + 1 = 12,25 13 Bh
= 1,16 x 0,394 x 13
= 5,941 Kg

Tulangan Tengah

1. Panjang Balok

= 4,5 m

2. Jumlah Tulangan

= 2 Bh

3. Koefisien 12

= 0.888 Kg/m

4. Volume Tulangan

= 4,5 x 2 x 0.888
= 7,992 Kg

54

Volume besi balok B1 Panjang 4,5 m adalah


= 24,853 + 10,968 + 24,853 + 5,941 + 7,992 Kg
= 74,607 Kg
Jadi total volume besi balok B1 Panjang 4,5 m adalah
= 74,607 kg x 53 Bh
= 3.954,171 kg

Tulangan tumpuan B1 Panjang 5 m :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Tumpuan

= 2,5 m

2. Tulangan atas

= 4 Bh

3. Tulangan bawah

= 3 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2,5 m x 7 x 1,578
= 27,615 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

= 2,5 m
= 1,16 m
= 0,10 m
= 0.394 Kg/m
= 2,5 m / 0,10 + 1 = 26 Bh
= 1,16 x 0,394 x 26
= 11,883 Kg

Tulangan Lapangan :

Tulangan Pokok

55

1. Panjang Tulangan Lapangan

= 2,5 m

2. Tulangan atas

= 3 Bh

3. Tulangan bawah

= 4 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2,5 m x 7 x 1,578
= 27,615 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

= 2,5 m
= 1,16 m
= 0,20 m
= 0.394 Kg/m
= 2,5 m/0,20 + 1 = 13,5 14 Bh
= 1,16 x 0,394 x 14
= 6,398 Kg

Tulangan Tengah

1. Panjang Balok

=5m

2. Jumlah Tulangan

= 2 Bh

3. Koefisien 12

= 0.888 Kg/m

4. Volume Tulangan

= 5 x 2 x 0.888
= 8,888 Kg

Volume besi balok B1 Panjang 5 m adalah


= 27,615 + 11,883 + 27,615 + 6,398 + 8,888 Kg
= 82,399 Kg
Jadi total volume besi balok B1 Panjang 5 m adalah
= 82,399 kg

56

b. Balok B2 type 20/30 dengan pembesian untuk tulangan dipakai besi 16


mm sebanyak 4 batang dan untuk sengkangnya dipakai besi 6 mm
dengan jarak 10 cm .

Tulangan pokok :
1. Panjang Balok

= 44 m

2. Jumlah Tulangan

= 4 Bh

3. Koefisien D 16

= 1,578 Kg/m

4. Berat Tulangan

= 44 x 4 x 1,578
= 277 Kg

Sengkang :
1. Panjang Balok

= 44 m

2. Panjang Sengkang

= 0,86 m

3. Jarak Antar Beugel

= 0,10 m

4. Koefisien 6

= 0.222 Kg/m

5. Jumlah Sengkang

= 44 / 0.10 + 1
= 441 Bh

6. Volume Sengkang

= 0,86 x 0,222 x 441


= 66,573 Kg

Jadi,Jumlah Volume Tulangan Balok B2 type ( 20/30 ) adalah :


= Volume Tulangan Pokok + Sengkang
= 277 Kg + 66,573 Kg
= 343,573Kg

57

c. Balok B3 type 20/40 dengan pembesian untuk tulangan dipakai besi D 16


mm sebanyak 5 batang, sengkangnya dipakai besi 6 mm untuk Tulangan
tumpuan jarak 10 cm dan untuk Tulangan lapangan jarak 20 cm .

Tulangan tumpuan B3 Panjang 4 m :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Tumpuan

=2m

2. Tulangan atas

= 3 Bh

3. Tulangan bawah

= 2 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2 m x 5 x 1,578
= 15,78 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 6
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

=2m
= 1,06 m
= 0,10 m
= 0.222 Kg/m
= 2 m / 0,10 + 1 = 22 Bh
= 1,06 x 0,222 x 22
= 5,177 Kg

Tulangan Lapangan :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Lapangan

=2m

2. Tulangan atas

= 2 Bh

3. Tulangan bawah

= 3 Bh

58

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2 m x 5 x 1,578
= 15,78 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 6
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

=2m
= 1,06 m
= 0,20 m
= 0.222 Kg/m
= 2 m / 0,20 + 1 = 11 Bh
= 1,06 x 0,222 x 11
= 2,588 Kg

Volume besi balok B3 Panjang 4 m adalah


78.65+= 15,78 + 5,177 + 15,78 + 2,588
= 39,325 Kg
Jadi total volume besi balok B3 Panjang 4 m adalah
= 39,325 kg x 2 Bh
= 78,65 kg

Tulangan tumpuan B3 Panjang 4,5 m :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Tumpuan

= 2,25 m

2. Tulangan atas

= 3 Bh

3. Tulangan bawah

= 2 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2,25 m x 5 x 1,578
= 17,752 Kg

59

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 6
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

= 2,25 m
= 1,06 m
= 0,10 m
= 0.222 Kg/m
= 2,25m / 0,10 + 1 = 23,5 24 Bh
= 1,06 x 0,222 x 24
= 5,647 Kg

Tulangan Lapangan :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Lapangan

= 2,25 m

2. Tulangan atas

= 2 Bh

3. Tulangan bawah

= 3 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2,25 m x 5 x 1,578
= 17,752 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 6
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

= 2,25 m
= 1,06 m
= 0,20 m
= 0.222 Kg/m
=2,25m/ 0,20 + 1 =12,25 13 Bh
= 1,06 x 0,222 x 13
= 3,059 Kg

Volume besi balok B3 Panjang 4,5 m adalah


= 17,752 + 5,647 + 17,752 + 3,059
= 44,21 Kg

60

Jadi total volume besi balok B3 Panjang 4,5 m adalah


= 44,21 kg x 14 Bh
= 618,94 kg
d. Balok B4 type 25/35 dengan pembesian untuk tulangan dipakai besi D 16
mm sebanyak 7 batang, sengkangnya dipakai besi 8 mm untuk Tulangan
tumpuan jarak 10 cm dan untuk Tulangan lapangan jarak 20 cm .

Tulangan tumpuan B4 Panjang 4 m :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Tumpuan

=2m

2. Tulangan atas

= 4 Bh

3. Tulangan bawah

= 3 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2 m x 7 x 1,578 = 22,092 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

=2m
= 1,06 m
= 0,10 m
= 0.394 Kg/m
= 2 m / 0,10 + 1 = 22 Bh
= 1,06 x 0,394 x 22
= 9,188 Kg

Tulangan Lapangan :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Lapanga

=2m

61

2. Tulangan atas

= 3 Bh

3. Tulangan bawah

= 4 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2 m x 7 x 1,578
= 22,092 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

=2m
= 1,06 m
= 0,20 m
= 0.394 Kg/m
= 2 m / 0,20 + 1 = 11 Bh
= 1,06 x 0,394 x 11
= 4,594 Kg

Volume besi balok B4 Panjang 4 m adalah


= 22,092 + 9,188 + 22,092 + 4,594
= 57,966 Kg
Jadi total volume besi balok B4 Panjang 4 m adalah
= 57,966 kg x 4 Bh
= 231,864 kg
e. Balok B5 type 30/40 dengan pembesian untuk tulangan dipakai besi 16
mm sebanyak 10 batang, kemudian untuk tulangan tengahnya dipakai besi
12 mm sebanyak 2 batang, sengkangnya dipakai besi 8 mm untuk
Tulangan tumpuan jarak 10 cm dan untuk Tulangan lapangan jarak 20 cm

Tulangan tumpuan B5 Panjang 4 m :

Tulangan Pokok

62

1. Panjang Balok Tumpuan

=2m

2. Tulangan atas

= 6 Bh

3. Tulangan bawah

= 4 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2 m x 10 x 1,578
= 31,56 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

=2m
= 1,26 m
= 0,10 m
= 0.394 Kg/m
= 2 m / 0,10 + 1 = 22 Bh
= 1,26 x 0,394 x 22 = 10,921 Kg

Tulangan Lapangan :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Lapangan

=2m

2. Tulangan atas

= 4 Bh

3. Tulangan bawah

= 6 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2 m x 10 x 1,578
= 31,56 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang

=2m
= 1,26 m
= 0,20 m
= 0.394 Kg/m
= 2 m / 0,20 + 1 = 11 Bh

63

6. Volume Sengkang

= 1,26 x 0,394 x 11
= 5,460 Kg

Tulangan Tengah

1. Panjang Balok

=4m

2. Jumlah Tulangan

= 2 Bh

3. Koefisien 12

= 0.888 Kg/m

4. Volume Tulangan

= 4 x 2 x 0.888
= 7,104 Kg

Volume besi balok B5 Panjang 4 m adalah


= 31,56 + 10,921 + 31,56 + 5,460 + 7,104 Kg
= 86,605 Kg
Jadi total volume besi balok B5 Panjang 4 m adalah
= 86,605 kg x 14 Bh
= 1212,47 kg

Tulangan tumpuan B5 Panjang 5 m :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Tumpuan

= 2,5 m

2. Tulangan atas

= 6 Bh

3. Tulangan bawah

= 4 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2,5 m x 10 x 1,578

64

= 39,45 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

= 2,5 m
= 1,26 m
= 0,10 m
= 0.394 Kg/m
= 2,5 m / 0,10 + 1 = 26 Bh
= 1,26 x 0,394 x 26
= 12,907 Kg

Tulangan Lapangan :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Lapangan

= 2,5 m

2. Tulangan atas

= 4 Bh

3. Tulangan bawah

= 6 Bh

4. Koefisien Tulangan D 16

= 1,578 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2,5 m x 10 x 1,578
= 39,45 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

= 2,5 m
= 1,26 m
= 0,20 m
= 0.394 Kg/m
= 2,5 m/0,20 + 1 = 13,5 14 Bh
= 1,26 x 0,394 x 14
= 6,950 Kg

65

Tulangan Tengah

1. Panjang Balok

=5m

2. Jumlah Tulangan

= 2 Bh

3. Koefisien 12

= 0.888 Kg/m

4. Volume Tulangan

= 5 x 2 x 0.888
= 8,888 Kg

Volume besi balok B1 Panjang 5 m adalah


= 39,45 + 12,907 + 39,45 + 6,950 + 8,888 Kg
= 107,645 Kg
Jadi total volume besi balok B5 Panjang 5 m adalah
= 107,645 kg x 3 Bh
= 322,935 kg
f. Balok B6 type 30/65 dengan pembesian untuk tulangan dipakai besi D 19
mm sebanyak 12 batang, kemudian untuk tulangan tengahnya dipakai besi
12 mm sebanyak 2 batang, sengkangnya dipakai besi 10 mm untuk
Tulangan tumpuan jarak 10 cm dan untuk Tulangan lapangan jarak 20
cm .

Tulangan tumpuan B6 Panjang 4 m :

Tulangan Pokok

1. Panjang Balok Tumpuan

=2m

2. Tulangan atas

= 7 Bh

66

3. Tulangan bawah

= 5 Bh

4. Koefisien Tulangan D 19

= 2,223 Kg / m

5. Berat Tulangan

= 2 m x 12 x 2,223 = 53,352 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 10
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

=2m
= 1,76 m
= 0,10 m
= 0.617 Kg/m
= 2 m / 0,10 + 1 = 22 Bh
= 1,76 x 0,617 x 22 = 23,890 Kg

Tulangan Lapangan :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Lapangan

=2m

2. Tulangan atas

= 5 Bh

3. Tulangan bawah

= 7 Bh

4. Koefisien Tulangan D 19

= 2,223 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 2 m x 12 x 2,223
= 53,352 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 10
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

Tulangan Tengah

1. Panjang Balok

=2m
= 1,76 m
= 0,20 m
= 0.617 Kg/m
= 2 m / 0,20 + 1 = 11 Bh
= 1,76 x 0,617 x 11
= 11,945 Kg

=4m

67

2. Jumlah Tulangan

= 2 Bh

3. Koefisien 12

= 0.888 Kg/m

4. Volume Tulangan

= 4 x 2 x 0.888
= 7,104 Kg

Volume besi balok B6 Panjang 4 m adalah


= 53,352 + 23,890 + 53,352 + 11,945 + 7,104 Kg
= 149.589 Kg
Jadi total volume besi balok B6 Panjang 4 m adalah
= 149.589 kg x 16 Bh
= 2393,424 kg
g. Balok B7 type 30/40 dengan pembesian untuk tulangan dipakai besi D 19
mm sebanyak 9 batang, kemudian untuk tulangan tengahnya dipakai besi
12 mm sebanyak 2 batang, sengkangnya dipakai besi 8 mm untuk
Tulangan tumpuan jarak 10 cm dan untuk Tulangan lapangan jarak 20 cm.

Tulangan tumpuan B7 Panjang 2,5 m :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Tumpuan Kiri = 0,625 m


2. Tulangan atas

= 7 Bh

3. Tulangan bawah

= 2 Bh

4. Koefisien Tulangan D 19

= 2,223 Kg / m

5. Berat Tulangan

= 0,625 m x 9 x 2,223
= 12,504Kg

68

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

= 0,625 m
= 1,26 m
= 0,10 m
= 0.394 Kg/m
= 0,625m/ 0,10 + 1 = 7,25 8 Bh
= 1,26 x 0,394 x 8 = 3,971Kg

Tulangan Lapangan :

Tulangan Pokok

1. Panjang Tulangan Lapangan

= 1,25 m

2. Tulangan atas

= 2 Bh

3. Tulangan bawah

= 2 Bh

4. Koefisien Tulangan D 19

= 2,223 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 1,25 m x 4 x 2,223
= 11,115 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

= 1,25 m
= 1,26 m
= 0,20 m
= 0.394 Kg/m
= 1,25 m / 0,20 + 1 = 7,258 Bh
= 1,26 x 0,394 x 8
= 3,971 Kg

Tulangan Tumpuan :

Tulangan pokok

1. Panjang Tulangan Lapangan Kanan

= 0,625 m

2. Tulangan atas

= 2 Bh

69

3. Tulangan bawah

= 2 Bh

4. Koefisien Tulangan D 19

= 2,223 Kg/m

5. Berat Tulangan

= 0,625 m x 4 x 2,223
= 5,557 Kg

Sengkang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Panjang Balok
Panjang Sengkang
Jarak Antar Sengkang
Koefisien 8
Jumlah Sengkang
Volume Sengkang

= 0,625 m
= 1,26 m
= 0,20 m
= 0.394 Kg/m
=0,625m / 0,20 + 1 = 4,1255 Bh
= 1,26 x 0,394 x 5
= 2,482 Kg

Tulangan Tengah

1. Panjang Balok

= 2,5 m

2. Jumlah Tulangan

= 2 Bh

3. Koefisien 12

= 0.888 Kg/m

4. Volume Tulangan

= 2,5 x 2 x 0.888
= 4,44 Kg

Volume besi balok B7 Panjang 2,5 m adalah


= 12,504 + 3,971 + 11,115 + 3,971 + 5,557 + 2,482 + 444 Kg
= 44,04 Kg
Jadi total volume besi balok B7 Panjang 2,5 m adalah
= 44,04 x 8 Bh
= 352,32 kg

Analisa Tenaga yang Digunakan


Besi Ulir
Pekerja :

70

= 0,070 x 721,378
= 50,496 OH

Tukang Besi :
= 0,070 x 721,378
= 50,496 OH
Kepala Tukang :
= 0,007 x 721,378
= 5,049 OH
Mandor :
= 0,004 x 721,378
= 2,885 OH
Besi Polos
Pekerja :
= 0,070 x 298,59
= 29,901 OH
Tukang Besi :
= 0,070 x 298,59
= 29,901 OH
Kepala Tukang :
= 0,007 x 298,59
= 2,090 OH
Mandor :
= 0,004 x 298,59
= 1,194 OH
Metode Pelaksanaan
1. Memasang penyangga kayu penggantung besi balok.
2. Memasang besi utama dan sengkang balok sesuai jumlah, jarak dan
diameter pada gambar kerja.
3. Pembesian dirakit dengan mengganjal besi di atas kayu penyangga
sehingga lebih mudah dalam pelaksanaan perakitan.
4. Memasang beton decking pada bagian bawah rakitan besi balok
secara rapi dan terikat kuat.
5. Memasang konduit dan sparing secara lengkap dan rapi.
6. Membersihkan bekisting dalam balok .

71

Gambar 3.4 Pelaksanaan Pembesian


3.3.4

Analisa Perhitungan Volume Cor Balok

caranya dengan mengalikan total panjang balok dengan dimensi / luas

penampangnya :
Total panjang balok B1 25/40
Total panjang balok B2 20/30
Total panjang balok B3 20/40
Total panjang balok B4 25/35
Total panjang balok B5 30/40
Total panjang balok B6 30/65
Total panjang balok B7 30/40

=
=
=
=
=
=
=

310.50 m x 0,25 x 0,4


44 m x 0,2 x 0,3
17,32 m x 0,2 x 0,4
74 m x 0,25 x 0,35
69,50 m x 0,3 x 0,4
64 m x 0,3 x 0,65
20 m x 0,3 x 0,4

=31,05 m3
=2,64 m3
=1,39 m3
=7,40 m3
=8,34 m3
=12,48 m3
=2,40 m3

Jadi total volume cor balok pada gedung sekolah SMA NEGERI 2
TARAKAN adalah 65,7 m3
Analisa Tenaga yang Digunakan
Pekerja :
= 1,650 x 65,7
= 108,405 OH
Tukang :
= 0,275 x 65,7
= 16,425 OH
Kepala Tukang :
= 0,028 x 65,7
= 1,839 OH
Mandor :
= 0,083 x 65,7
= 5,453 OH
Mutu Beton :

72

f c = 19,3 Mpa ( K 225 )


Slump :
( 12 2 ) cm

Metode Pelaksanaan
1. Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa
penyalur beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran
dilakukan malam hari.
2. Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan
pengambilan benda uji dan test slump dari truk mixer. Jika tidak
memenuhi syarat maka adukan beton ditolak.
3. Memeriksa jumlah, letak, jarak antara panjang penyaluran, panjang
penjangkaran, diameter tulangan, beton decking dan kaki ayam yang
harus sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi bekisting
agar cukup kokoh menahan beban.
4. Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan
kotoran dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
5. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang
dengan baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka
pengecoran dapat dilaksanakan.
6. Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control
menagement mutu material harus mencapak karateristik 225 kg/cm2.
7. Curing dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai di lakukan
dengan disiram dengan air dan dijaga /dikontrol untuk tetap dalam
keadaan basah.

73

Gambar.3.6. Pengecoran

Tabel 3.1. Perhitungan Volume Pekerjaan Balok


No
1
2
3
4
5
6
7

3.4

Type
Balok
B1 = 25/40
B2 = 20/30
B3 = 20/40
B4 = 25/35
B5 = 30/40
B6 = 30/65
B7 = 30/40
Total

Volume Balok
( M )
31.5
2.64
1.39
7.4
8.34
12.48
2.4
66.15

Volume Besi
( Kg )
5232.022
343.573
697.59
231.864
1535.405
2393.424
352.32
10786.198

Luasan Bekisting
( M )
326
35.2
17.32
70.3
76.45
102.4
22
649.67

Masalah dan Solusinya


Masalah dalam pelaksanaan suatu kegiatan pekerjaan merupakan suatu

hal yang wajar dan sering terjadi dalam suatu proyek, sehingga diperlukan
penanganan dan perhatian akan permasalahan yang muncul dan hal ini perlu
dipikirkan oleh segala unsur yang menangani proyek tersebut. Berikut ini

74

adalah beberapa permasalahan lapangan yang ditemukan selama


melaksanakan kerja praktik pada Kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah
SMA NEGERI 2 Tarakan.
3.4.1

Penyimpanan Material Bangunan


Penyimpanan material yang dianggap menjadi titik permasalahan

adalah penyimpanan baja tulangan dan semen yang ditempatkan pada area
terbuka sehingga mengakibatkan tingkat korosif pada baja tulangan itu sendiri
dan berpengaruh bagi kekuatan dari baja tulangan tersebut
Solusi masalah :
Dalam hal ini Kontraktor Pelaksana perlu memperhatikan dan
menerapkan Spesifikasi Teknis dalam Kontrak yang diperlukannya tempat
seperti gudang, sehingga dapat menampung material bangunan yang bersifat
sensitif terhadap faktor cuaca, minimal material ditempatkan jauh dari tempat
yang lembab dan menutupi baja tulangan dan dengan terpal agar tidak secara
langsung terkena air hujan dan panas matahari.
3.4.2

Penggunaan Peralatan Keamanan Kerja


Penggunaan peralatan keamanan kerja dianggap menjadi suatu

permasalahan yang serius karena pada proyek ini pihak kontraktor dan
konsultan pengawas kurang memperhatikan tentang keselamatan dan
keamanan kerja dilapangan.
Solusi masalah :
Sebaiknya pihak proyek menyediakan peralatan atau atribut-atribut
untuk menunjang keselamatan dan keamanan kerja dilapangan.

75

Anda mungkin juga menyukai