Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PERHITUNGAN LISTRIK KAPAL

FB RIVAI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Listrik Kapal
Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Progam Diploma Fakultas Teknik
Univesitas Diponegoro
Semarang
Disusun Oleh :
Fajar Rivai Hidayat
21090114060048
Dosen Pengampu :
Zulfaidah Ariany, ST, MT

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN


PROGAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

PROGRAM STUDI D III TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015
LEMBAR ASISTENSI
NAMA

: Fajar Rivai Hidayat

NIM

: 21090114060048

DOSEN PENGAMPU

: Zulfaidah Ariany, ST, MT

No.

Tanggal

Keterangan

Para
f

PROGAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Zulfaidah Ariany, ST, MT

NIP

: 197804272005012001

Jabatan

: Dosen PSD III Teknik Perkapalan UNDIP

Menerangkan bahwa Mahasiswa tersebut dibawah ini :


Nama

: Fajar Rivai Hidayat

NIM

: 21090114060048

Telah Menyelesaikan Tugas Perhitungan Kelistrikan Kapal semester IV


Hari / tgl

Dengan nilai :

Semarang, 23 Mei 2016


Dosen Pembimbing

Zulfaidah Ariany, ST, MT


NIP.197804272005012001

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, puji dan syukur selalu terpanjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat, hidayah dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Perhitungan Listrik Kapal ini pada waktu yang telah ditentukan. Dalam penyusunan laporan
ini, penulis mengalami berbagai kendala. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
tugas ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Zulfaidah Ariany, ST, MT selaku dosen pembimbing.
2. Teman-teman yang telah memberi dukungan, baik berupa materi maupun moral.
3. Dan semua pihak yang membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 23 Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i


LEMBAR ASISTENSI..................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................v
DATA UKURAN UTAMA KAPAL .............................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah & Batasan ...................................................................................3
1.3 Tujuan & Manfaat .....................................................................................................3
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengantar Teori Listrik...............................................................................................4
2.2 Peraturan Klas ...........................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengelompokan peralatan kapal ................................................................................6
3.2 Penentuan load factor peralatan listrik kapal ............................................................7
3.2 Penentuan Kapasitas Beban Berdasarkan Load Factor Peralatan..............................10
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................................12
5.2 Saran ..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
LAMPIRAN ...................................................................................................................14

DATA UKURAN UTAMA KAPAL FV FADILAH UTAMA

LWL
LPP
B
H
T

=
=
=
=
=
=

vservice

26,52
26,00
5,96
2,34
2,05

m
m
m
m
m
m/

11,00

knot =

5,66

s
m/

12,10
560
587
0,57
0,691
0,825
0,73
186,34
0,211

knot =
BHP
seamiles

7,02

588,66

m3

=
vtrial
Mesin Induk
Radius Pelayaran
Cb
Cp
Cm
Cw
D
LCB

=
=
=
=
=
=
=
=

ton =
m

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam membangun suatu kapal, salah satu yang perlu diperhatikan selain membuat
rancangan suatu konstruksi kapal adalah dengan merencanakan perlatan atau pun
perlengkapan apa saja yang dibutuhkan guna memberikan effisiensi dari kegunaan kapal
tersebut yang nantinya akan diperoleh data yang valid tentang besarnya kebutuhan daya dari
kapal yang akan dibangun.
Dari data yang telah valid akan mendorong seorang perancang ataupun owner kapal
dalam menentukan lebih awal sarana penunjang ataupun penyalur daya listrik yang biasa
disebut generator untuk melengkapi dan menyanggupi kebutuhan daya listrik ke pusat-pusat
beban. Adapun komponen pokok dari pembangkit tenaga listrik, diantaranya :
1. Pusat pembangkit tenaga listrik
2. Penyalur tenaga listrik
3. Pemakai tenaga listrik
Tiga komponen tadi masing-masing lengkap dengan penghubung, pengaman,
pelindung, pengukur dan sebagainya disebut sistem tenaga listrik. Salah satu sistim tidak
berfungsi dengan baik akan mempengaruhi kerja sistem tersebut. (Kismet 2001).
Perbedaan kegunaan kapal tentunya akan mempengaruhi perbedaan jumlah besarnya
daya yang dibutuhkan pula. Hal ini dikarenakan perbedaan beban daya atau peralatan yang
membutuhkan listrik dari segi jumlah maupun pengadaannya.
Pada kapal ikan beban terbesar pada generator set terjadi saat kapal melakukan
pencarian ikan karena banyak sekali peralatan elektronik seperti echo sounder dan auto pilot
kemudi yang bekerja pada saat itu. Kemudian pada saat kapal mulai menangkap ikan
peralatan tangkap dan pendingin ruang palka mulai bekerja, pada saat itulah beben maksimal
diterima pada generator kapal ikan. Oleh karena itu perencanaan suatu generator kapal ikan
harus dilaksanakan secara detail karena menyangkut oprasional kapal ikan.
Ketika kapal berlayar, maka kapal akan terisolasi dari sumber pembangkit listrik
diluar, sehingga penentuan sistem pembangkit daya listrik yang handal akan menjamin
kontinuinitas oprasional kapal tersebut. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi
pemilihan sistem pembangkit listrik di kapal adalah kapasitas generator yang sesuai.
Zulfaidah 2012).

1.2 Rumusan Masalah & Batasan


Rumusan masalah yang akan di bahas pada laporan ini adalah :

(Aryani,

1. Bagaimanakah pengelompokan peralatan pada kapal FB RIVAI ?


2. Bagaimanakah menentukan load factor peralatan listrik pada kapal FB RIVAI ?
3. Banaimana menentukan jumlah dan jenis Generator yang sesuai ?
Adapun Batasan Masalah:
1. Pembagian & pengelompokan peralatan pada kapal FB RIVAI.
2. Cara penentuan load factor peralatan listrik pada kapal FB RIVAI.
3. Cara penentuan jumlah dan jenis Generator yang sesuai.

1.3 Tujuan & Manfaat


Adapun tujuan serta manfaat yang dapat diambil setelah menyelesaikan laporan perhitungan
listrik kapal ini adalah :
1. Dapat mengelompokan peralatan listrik di kapal penangkap ikan.
2. Dapat menentukan faktor beban (load factor) peralatan listrik pada kapal penangkap
ikan.
3. Dapat menentukan jumlah dan jenis generator yang sesuai dengan kebutuhan daya
listrik di kapal penangkap ikan yang direncanakan.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengantar Teori Listrik
Generator adalah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi gerak /
mekanik menjadi energi listrik.Sedangkan genset atau generator set adalah sebuah mesin
listrik yang terdiri dari sebuah generator dan motor yang digunakan untuk menggerakan
rotor generator. (Margudani 1991).
Generator merupakan permesinan bantu dikapal berfungsi untuk menyuplai segala
kebutuhan listrik yang ada dikapal. Perencanaan dan pemilihan kapasitas generator harus
mampu memenuhi kebutuhan listrik kapal dalam operasionalnya. Selain itu, pemilihan
generator juga harus memperhatikan keefektifan daya generator yang dipilih karena akan
berhubungan dengan masalah investasi atau harga yang dikeluarkan. Oleh karena itu, maka
dilakukanlah perhitungan ulang kapasitas generator berdasarkan keadaan dilapangan,
dengan menggunakan load faktor peralatan motor yang sudah ada serta log book generator
yang merupakan pencatatan tegangan, arus, serta cos phi generator pada tiap-tiap kondisi
operasional kapal. Setelah itu membandingkan kebutuhan daya listrik antara desaign awal
kapal dengan keadaan yang ada dilapangan. Pada akhirnya dapat dibuktikan secara teoritas
bahwa perencanaan sistem kelistrikan di kapal dapat diterapkan secara nyata dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sehingga pada saat pemasangan instalasi listrik dikapal dan
tujuan dimasa yang akan datang dapat dihandalkan serta kepuasan bagi pemilik kapal.
Kapasitas daya menjadi faktor utama dalam penentuan generator yang sesuai dengan
perencanaan kapal. Seperti halnya dalam merencanakan sistem kelistrikan kapal ikan yang
harus diperhatikan adalah besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari peralatannya.
Kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rerata terbesar yang terjadi pada interval
waktu yang singkat selama periode kerja dari peralatan tersebut, dan sebaliknya. Kebutuhan
rerata merupakan daya rerata pada periode kerja yang dapat ditentukan dengan membagi
energi yang dipakai dengan jumlah jam periode tersebut. Untuk kebutuhan maksimum
digunakan sebagai acuan dalam menentukan kapasitas generator. Dan untuk kebutuhan
minimum digunakan sebagai accuan untuk menentukan konfigurasi dari electric plan yang
sesuai serta untuk menentukan kapan generator dioperasikan.

2.2 Peraturan Klas


Daya cadangan harus dimasukkan perhitungan untuk menutup kebutuhan daya pada
puncak beban yang terjadi pada periode yang singkat, misalnya bila digunakan untuk
mengasut motor motor besar. Jika dilihat secara regulasi BKI mensyaratkan untuk daya
keluar dari generator sekurang-kurangnya diperlukan untuk pelayanan dilaut harus 15% lebih
tinggi daripada kebutuhan daya yang ditetapkan dalam balans daya. Selain itu juga harus
diperhatikan faktor pertumbuhan beban untuk masa akan datang.
Untuk menentukan kapasitas generator di kapal dipergunakan suatu tabel balans daya
yang mana seluruh peralatan listrik yang ada kapasitanya atau dayanya tertera dalam tabel
tersebut.
Sehingga dengan tabel balans daya tersebut dapat diketahui daya

listrik yang

diperlukan untuk masing masing kondisi operasional kapal. Dalam penentuan electric
balans BKI Vol. IV (Bab I, D.I) mengisyaratkan bahwa :
a. Seluruh perlengkapan pemakaian daya yang secara tetap diperlukan untuk memelihara
pelayanan normal harus diperhitungkan dengan daya kerja penuh.
b. Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan harus dinyatakan. Dalam hal
perlengkapan pemakaian daya nyata yang hanya bekerja bila suatu perlengkapan serupa
rusak, kebutuhan dayanya tidak perlu dimasukkan dalam perhitungan.
c. Daya masuk total harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya yang hanya untuk
sementara dimasukkan, dikalikan dengan suatu faktor kesamaan waktu bersama
(common simultancity factor) dan ditambahkan kepada daya masuk total dari seluruh
perlengkapan pemakaian daya yang terhubung tetap.
d. Daya masuk total sebagaimana telah ditentukan sesuai a. dan c. Maupun daya yang
diperlukan untuk instalasi pendingin yang mungkin ada, harus dipakai sebagai dasar
dalam pemberian ukuran instalasi generator.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengelompokan Peralatan Kapal
Data peralatan kapal ikan FB RIVAI dibedakan berdasarkan fungsi masing masing
peralatan dan terbagi atas :
A. Hull Part yakni peralatan yang terdapat pada geladak lambung kapal.
B. Machinery Part yaitu peralatan berupa mesin mesin listrik yang menunjang sistem
permesian kapal.
C. Refrigrant Part merupakan mesin mesin listrik yang menunjang sistem pendinginan
ruang muat palka pada kapal ikan. Peralatan ini adalah peralatan khusus dan berbeda
dari kapal lainnya dan menjadi ciri khas kapal ikan.
D. Electrical part merupakan seluruh peralatan yang berupa penerangan , peralatan
komunikasi, navigasi dan sistem tanda bahaya.
DATA PERALATAN LISTRIK KAPAL IKAN FB RIVAI
N
o.

Nama Peralatan

I
1
2
3
4
5
6
7

Hull Part.
Line Hauler
AC SPLIT ANJUNGAN
AC SPLIT ABK
AC SPLIT MESS ROOM
CAPSTANT
ANCHOR WINDLASS
GALLEY EQUIPMENT :
>KOMPOR / HEATER
>BLOWER DAPUR
>KULKAS DAPUR
HYDRAULIC CRANES
BOAT WINCHES
REFRIGRANT
( FREEER )
POMPA REFRIGRANT
R/E
MOTOR KONDENSOR
BLOWER EVAPORATOR
MOTOR PRESS
PROSSES
MACHINERY PART

8
9
II
1
2
3
4
III
1
2

POMPA DINAS UMUM


MOTOR EJECTOR
OASIS R/O

Kapasi
tas
Kw

Set
(Unit)

Work
set
(Unit)

Total
Kapasitas
(Unit)

3,5
0,5
0,8
0,8
4,5
10
6

1
1
3
1
1
1
1

1
1
3
1
1
1
1

3,5
0,5
2,4
0,8
4,5
10
6

25
0,8

1
1

1
1

25
0,8
0

25

50

2,2
1,5

1
1

1
1

2,2
1,5

1,5

1,5

3,7

0
3,7

3,7

3,7

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
IV
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

MOTOR CONDENSAT
POMPA TRANSVER L/O
POMPA TRANSVER F/O
BLOWER ISAP
BLOWER TEKAN
MOTOR HIDROLIS
KEMUDI S/G
MOTOR KOMPRESSOR
POMPA BILGE
POMPA FRESH WATER
POMPA SEA WATER
SEAWAGE PUMP
FIRE PUMP
POMPA PENDINGIN
M/E
TRAFO LAS
POMPA SERVICE
STEP DOWN OT
220/110
ELECRTICAL PART
RADAR
FISH FINDER
VHF/GPS
AUTO PILOT
T.V / VIDEO
LAMPU PADA
UPPERDECK
LAMPU PADA
POOPDECK
LAMPU PADA
FISHHOLD
LAMPU PADA KAMAR
MESIN
LAMPU NAVIGASI

12
1,5
1,5
1,5
1,5

1
1
1
1
1

1
1
1
1
1

12
1,5
1,5
1,5
1,5

1,5

1,5

5,5
1,2
2,2
2,2
2,2
2,1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

5,5
1,2
2,2
2,2
2,2
2,1

2,2

2,2

10,2
6

1
1

1
1

10,2
6

2,2

0,5
0,18
0,2
0,5
0,2

1
1
1
1
1

1
1
1
1
1

0,5
0,18
0,2
0,5
0,2

2,5

2,5

2,5

2,5

3,5

3,5

1,2

1,2
184,88

2,2

3.2 Penentuan Load Factor Peralatan Pada Kapal


Load faktor peralatan didefinisikan sebagai perbandingan antara waktu pemakaian
peralatan pada suatu kondisi dengan total waktu untuk suatu kondisi dan nilai load faktor
dinyatakan dalam persentase.
Untuk peralatan yang jarang dipergunakan diatas kapal dianggap mempunyai beban
nol.

(Harrington

1992).

Begitu juga untuk peralatan yang bisa dikatakan hampir tidak pernah

dipergunakan nilai load faktornya juga dianggap nol seperti, fire pump, anchor windlass,
capstan dan boat winches. (Harrington 1997).

Penentuan faktor beban peralatan kapal ikan FB RIVAI ditentukan berdasarkan


kondisi serta aktivitas oprasional pada kapal tersebut sehingga terbagi menjadi :
1. Persiapan berlayar : kondisi ini dimulai pada saat motor induk start sampat tali tambat
dilepaskan dan kapal meninggalkan pelabuhan.
2. Berlayar ke fishing ground : kondisi ketika kapal mulai berlayar sampai kapal
mempersiapkan untuk mendekati area fishing ground.
3. Penangkapan : yang termasuk kedalam kondisi ini adalah ketika jaring mulai ditebar
sampai siap berlayar kembali ke pelabuhan tempat bongkar muat.
4. Berlayar kembali : merupakan kondisi yang dimulai dari kapal melaju dengan
kecepatan dinasnya setelah lego jaring sampai kapal tiba di pelabuhan yang akan
menjadi tempat bongkar muat.
5. Bongkar muat : dimulai dari membuka pintu palka sampai seluruh muatan didalam
palka dipindahkan.
Berdasarkan perkiraan selama perencanaan dapat dihitung besarnya nilai faktor beban
(load factor) oprasional pada kapal yaitu dengan cara membandingkan total waktu
pengoprasian peralatan tersebut pada suatu kondisi dengan total waktu dari kondisi pelayaran.
Load factor =

total waktu pengoprasionalan peralatan


total waktu kondisi peralatan

DATA LOAD FACTOR PERALATAN KAPAL FV. FADILAH UTAMA

3.3 Penentuan Kapasitas Beban Berdasarkan Load Factor Peralatan


Penentuan beban dan perhitungan analisa beban listrik dilaksanakan dengan
menggunakan tabel kalkulasi keseimbangan beban listrik (calculation of electrical power
balance) atau biasa disebut jiga Anticipated Electric Power Consumption Table. (Sarwito 1993).
TOTAL KEBUTUHAN DAYA BERDASARKAN LOAD FAKTOR KAPAL
FB RIVAI

Equipment

Intermitten Load
Total load (Kw)
Diversity factor
Necessary factor
(Kw) [a]
Continous load (Kw)
Total load [a] + [b]

Menggunakan Load Factor Masing-masing Kapal


Kondisi Pelayaran
Berlayar
Persiapa
Berlaya
ke
Penangka
Bongka
n
r
fishing
pan
r muat
Berlayar
kembali
ground

6,028
0,5

5,725
0,5

14,244
0,5

9,373
0,5

22,2455
0,5

3,014

2,863

7,122

4,686

11,123

25,955
28,969

92,200
95,063

99,520
106,642

92,7
97,386

82,76
93,883

Setelah dilakukan perhitungan Electrical Part pada kebutuhan-kebutuhan listrik


didalam kapal, didapat perkiraan penggunaan beban listrik (Kw) terbesar pada kondisi
penangkapan yaitu dengan jumlah beban sebesar 106,642 Kw. Dari hasil tersebut maka dapat
menjadi patokan untuk mencari generator yang akan digunakan dengan menambah daya
sebesar 15 % yaitu menjadi 122,638 Kw. Hal ini dimaksudkan agar kebutuhan daya dikapal
benar-benar terpenuhi apabila terjadi masalah penambahan daya darurat.
Dalam penentuan Generator kedua, dapat ditentukan melalui penjumlahan
pengguanaan daya terbesar pada salah satu kondisi ditambah dengan jumlah daya peralatan
emergency yang jarang digunakan.

10

TABEL PERALATAN EMERGENCY


No

Nama Peralatan

Power
(Kw)

Capstan

4,5

Anchor windlass

10

Fire pump

2,1

16,6

Dari data tersebut maka kapasitas generator cadangan adalah sebesar 123,242 Kw.
Maka kapasitas generator utama maupun cadangan yang digunakan sama karena selisih
jumlah kapasitas tidak jauh berbeda.
Type Generator yang digunakan yaitu CATERPILLAR C6.6 ACERT MARINE
GENERATOR SET 125 eKW 187 kVA 60 Hz 1800 rpm.

11

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kelompok beban pada kapal jenis kapal penangkap ikan (Fishing Boat) dikelompokan
menjadi 4 yaitu beban pada Lambung/geladak (Hull Part), permesinan listrik pada sistem
permesinan kapal (Machinery Part), peralatan sistem pendinginan palka (refrigrant part) dan
beban penerangan, peralatan komunikasi navigasi dan sistem tanda bahaya (electrical part).
Kondisi pada penggunaan daya kapal ikan pun terdapat 5 kondisi meliputi persiapan
berlayar, berlayar ke fishing ground, penangkapan, berlayar kembali serta bongkar muat.
Setelah dilakukan perhitungan perkiraan penggunaan beban listrik dalam kapal FB.
RIVAI dengan kapasitas daya yang dibutuhkan sebesar 122,638 Kw pada kondisi
penangkapan setelah ditambah dengan 15 % sesuai kapasitas daya maka ditentukan generator
jenis Caterpillar C6.6" dengan daya generator 125 eKW begitupun untuk
penggunaan generator cadangannya.
4.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca khususnya tentang perhitungan Load generator pada
kapal ikan. Selanjutnya penulis juga

mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan

kualitas dalam penulisan laporan dikemudian hari.

12

DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Zulfaidah. 2012. Buku Ajar Teknik Kelistrikan.Universitas Diponegoro. Seamarang.
Biro Klasifikasi Indonesia; [1996]; Rules For Electrical Instalation; Vol. IV, BKI;
Jakarta.
Harington, Roy L.; [1992]; Marine Engineering; SNAME; New York.
Kismet Fadilah . 2001. Instalasi Listrik Industri. Angkasa. Bandung.
Margudani,A.R; 1991, Dasar-dasar Teori Rankaian; Airlangga; Jakarta

https://emc.cat.com/pubdirect.ashx?media_string_id=LEHM0001- (diakses pada tanggal 22 Mei

2016 pukul 19.15 WIB)


http://www.sea-distances.org/ (diakses pada tanggal 22 Mei 2016 pukul 19.30 WIB)
http://www.jrc.co.jp/eng/product/marine/product/jfc7050/pdf/JFC-7050.pdf (diakses pada
tanggal 23 Mei 2016 pukul 20.00 WIB)
http://industrial.panasonic.com/lecs/www-data/pdf/AAC3000/AAC3000CE2.pdf (diakses
pada tanggal 23 2016 pukul 20.30 WIB)

13

LAMPIRAN

TYPE GENERATOR

14

15

POMPA PENDINGIN M/E

16

FISH FINDER

17

18

TRAFO LAS

19

RADIUS PELAYARAN FB. RIVAI

20

Anda mungkin juga menyukai