Anda di halaman 1dari 2

Panduan Praktik Klinis

SMF/KSM ILMU BEDAH


BAGIAN TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROK

RSUD KabupatenMimika
TGL/BLN/THN
PENGESAHAN
:

Revisi Ke.

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSUD MIMIKA

Dr. Maurits Okoseray, MARS


NIP. 19570530 199003 1 001

PAPILOMA LARING (ICD X: D 140)


1. Pengertian (Definisi)

Papiloma Laring adalah tumor jinak yang pada umumnya


terdapat di laring walaupun dapat tumbuh di trakea/bronkus
dan sifatnya residif.
Umumnya terjadi pada anak-anak dibawah usia 10 tahun.
Pada dewasa sangat jarang.

2. Anamnesis

Tumor jinak ini tumbuh secara perlahan-lahan di Laring,


terutama korda vokalis, sehingga menyebabkan suara
parau. Pada tingkat lanjut, tumor dapat meluas ke
supraglotik dan subglotik sehingga dapat menutup jalan
napas dan menimbulkan sesak napas.

3. Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan laring melalui laringoskopia indirekta/


direkta/ fiberoptic laryngoscopy (FOL) tampak tumor kecil
berdungkul-dungkul warna pucat kemerahan.

4. Kriteria Diagnosis

5. Diagnosis

1. Keluhan : Suara parau progresif, kadang sesak.


2. Fisik
: Masa papilomalous pada laring, bisa
juga pada trachea dan bronkus.
3. Biopsi : Biopsi, pemeriksaan spesimen
operasi
Suara parau yang progresif tetapi secara perlahan-lahan
(berminggu-minggu).
Pada keadaan lanjut, terjadi sumbatan jalan nafas atas
dengan tanda-tanda: sesak nafas inspirasi retraksi pada
epigastrium, interkostal dan supraklavikular.

6. Diagnosis Banding

Nodul vokal

7. Pemeriksaan Penunjang

Biopsi : biopsi , pemeriksaan spesimen operasi

8. Terapi

a. Dalam keadaan sesak, dilakukan trakeotomi.


b. Ekstraksi tumor melalui Bedah Laring Mikroskopik
(BLM).
c. Kanul trakea dipakai terus sampai pertumbuhan berhenti
minimal 6 bulan atau bila anak telah berusia lebih dari 8
tahun karena hampir selalu residif.
d. Bila residif, dilakukan ekstraksi lagi melalui BLM.

9. Edukasi

1. Keluarga dilatih dalam perawatan kanul dan disadarkan


penting kontrol secara teratur.
2. Kontrol setiap 1-2 bulan secara teratur.

10. Prognosis

Ad vitam
Ad sanationam
Ad fungsionam

11. Tingkat Evidens


12. Tingkat Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
14. Indikator Medis

: dubia ad malam
: dubia ad malam
: dubia ad malam
I/II/III/IV
A/B/C

dr. Antonius Pasulu,MKes,Sp.THT


a. Tumor
b. Gangguan suara

15. Kepustakaan

1. Kaiser TN, Spector GJ. Tumor of the larynx and


laryngopharynx. In: Ballenger JJ. ed. Diseases of the
Nose, Throat, Ear, Head and Neck. 14th ed. Philadelphia,
London: Lea & Febiger, 1991: 682-746.
2. Shapshay SM, Rebeiz EE. Benign lesions of the larynx
In: Bailey BJ and Pillsburry III HC. eds. Head and Neck
Surgery - Otolaryngology Vol. I Philadelphia: JB
Lippincott Company. 1993: 630-43.
3. Thawley SE. Cyst and tumor of the larynx. in:
Paparella NN, Shumrick DD, Stuckman JL, Meyerhoff
All-, eds. Otolaryngology 3 rd ed. Vol. III, Head and
Neck. Philadelphia, London, Toronto, WB Saunders,
Co, 1991: 2307-70.

Ketua Komite Medik

Penyusun

dr. Jeanne Rini P, Sp.A, MSc, Ph.D


NIP. 19660222 199102 2 003

dr. Antonius Pasulu,MKes,Sp.THT


NIP. 19770411 200605 1 001

Anda mungkin juga menyukai