Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pria
: 13,5 17,5 g%
Wanita
: 11,5 15,5 g%
Neonatus
15,0 21 g%
Bayi 3 bulan
9,5 - 12,5 g%
1 tahun pubertas
11,0 13,5g%
10
d. Asfiksia neonatorum
e. Hiperbilirubinemia
Bayi dismatur sering mendapatkan hiperbilirubinemia,hal ini
mungkin disebabkan karena gangguan pertumbuhan hati.
(Mitayani,2011:174)
2.2.6 Penatalaksanaan BBLR
a. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi dengan berat badan lahir rendah , dirawat di dalam
inkubator. Inkubator yang modern dilengkapi dengan alat pengatur
suhu dan kelembaban agar bayi dapat mempertahankan suhu
tubuhnya yang normal, alat oksigen yang dapat diatur, serta
kelengkapan lain untuk mengurangi kontaminasi bila inkubator
dibersihkan. Kemampuan bayi BBLR dan bayi sakit untuk hidup
lebih besar bila mereka dirawat pada atau mendekati suhu
lingkungan yang netral. Suhu ini ditetapkan dengan mengatur suhu
permukaan yang terpapar radiasi, kelembaban relatif, dan aliran
udara sehingga produksi panas (yang diukur dengan konsumsi
oksigen) sesedikit mungkin dan suhu tubuh bayi dapat
dipertahankan dalam batas normal. Suhu inkubator yang optimum
diperlukan agar panas yang hilang dan konsumsi oksigen terjadi
minimal sehingga bayi telanjang pun dapat mempertahankan suhu
tubuhnya sekitar 36,5-370C. Tingginya suhu lingkungan ini
tergantung dari besar dan kematangan bayi.
Sebelum memasukkan bayi kedalam inkubator, inkubator
terlebih dahulu dihangatkan, sampai sekitar 29,40C, untuk bayi
dengan berat 1,7 kg dan 32,20C untuk bayi yang lebih kecil. Bayi
dirawat dalam keadaan telanjang, hal ini memungkinkan
pernafasan yang adekuat, bayi dapat bergerak tanpa dibatasi
pakaian, observasi terhadap pernafasan lebih mudah.
b. Pengaturan dan Pengawasan Intake Nutrisi
Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi dalam hal ini
adalah menentukan pilihan susu, cara pemberian dan jadwal
pemberian yang sesuai dengan kebutuhan bayi BBLR.
ASI (Air Susu Ibu) merupakan pilihan pertama jika bayi
mampu menghisap. ASI merupakan makanan yang paling utama,
sehingga ASI adalah pilihan yang harus didahulukan untuk
diberikan. ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi
yang tidak cukup mengisap. Bila faktor penghisapnya kurang
maka ASI dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahanlahan atau dengan memasang sonde ke lambung. Permulaan
cairan yang diberikan sekitar 200 cc/kgBB/hari. Jika ASI tidak ada
atau tidak mencukupi khususnya pada bayi BBLR dapat
digunakan susu formula yang komposisinya mirip ASI atau susu
formula khusus BBLR.
13
Kerangka Konsep
Kerangka Konsep adalah hubungan atau kaitannya antara konsep
atau terhadap konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti. (Notoatmojo,
2003:43)
Kerangka konsep ini disusun berdasarkan tinjauan pustaka untuk
mempermudah gambaran hubungan antar variable.
15
Penyakit Ibu
Toksemia
Gravidarum
kemampuan
metabolisme tubuh
berkurang sehingga
tumbuh kembang janin
terganggu
Kadar Hb
(Anemia)
Umur Ibu 16
tahun dan 35
tahun
Paritas 1 dan
>3
Faktor
Ibu
Jarak Kehamilan
Status gizi
kurang baik
ibu perokok/
peminum
alkohol
Fakto
r
Janin
Kehamilan
Ganda
16
B
B
L
R
Keterangan
:
: tidak diteliti
: di teliti
Hipotesis
Ada pengaruh kadar Hemoglobin ibu hamil pada kejadian BBLR
17