Anda di halaman 1dari 1

Pencegahan Penyakit Periodontal

Pencegahan Penyakit Periodontal


Pencegahan penyakit periodontal diutamakan pada pengontrolan plak. Hal yang termasuk
kedalam pencegahan penyakit periodontal antara lain adalah cara mendidik pasien agar
pasien mengetahui cara-cara menjaga kebersihan mulutnya, serta upaya memotivasi pasien
agar pasien menerapkan nasihat dan petunjuk yang sudah diberikan oleh dokter gigi.
Dalam hal mendidik pasien, dokter gigi harus memberitahu tentang cara pengontrolan plak
secara mekanis, yaitu yang dilakukan dengan sikat gigi atau dental floss. Sebelum
mengetahui cara menyikat gigi yang baik, dokter gigi haru memberitahu terlebih dahulu
bagaimana sikat gigi yang ideal, yaitu :
Kepala sikat gigi harus cukup kecil untuk dapat dimanipulasi dengan efektif di daerah
manapun di dalam rongga mulut. Panjang kepala sikat untuk orang dewasa adalah 2,5 cm,
dan untuk anak-anak adalah 1,5 cm.
Bulu-bulu sikat harus mempunyai panjang yang sama sehingga dapat berfungsi bergantian.
Tekstur harus memungkinkan sikat digunakan dengan efektif tanpa merusak jaringan lunak
maupun jaringan keras.
Sikat harus mudah dibersihkan.
Pegangan sikat gigi harus enak dipegang dan stabil.
Setelah memberitahukan bagaimana sikat gigi yang ideal, maka dokter gigi kemudian
akan menjelaskan bagaimana cara menyikat gigi yang ideal, yaitu :
Teknik penyikatan harus dapat membersihkan semua permukaan gigi, khususnya daerah
leher gingival dan region interdental.
Gerakan sikat gigi tidak boleh melukai jaringan lunak maupun jaringan keras. Metode
penyikatan vertikal dan horizontal dapat menimbulkan resesi gingiva dan abrasi gigi.
Teknik penyikatan harus sederhana dan mudah dipelajari oleh pasien.
Metode harus tersusun dengan baik sehingga setiap bagian gigi-geligi dapat disikat
bergantian dan tidak ada daerah yang terlewatkan.
Kemudian, dokter gigi juga harus memberitahukan kepada pasien frekuensi penyikatan
gigi. Secara teoritis, gigi-geligi cukup dibersihkan sehari sekali untuk mencegah agar plak
tidak menempel pada daerah yang dapat merangsang timbulnya inflamasi gingiva. Meskipun
demikian, hanya beberapa individu yang dapat membersihkan gigi-geliginya dengan sangat
baik sehingga seluruh plak dapat dihilangkan dalam sekali penyikatan. Oleh sebab itu,
frekuensi menyikat gigi adalah minimal dua kali sehari, yaitu pagi saat setelah sarapan, dan
malam sebelum tidur.
Untuk lebih membersihkan gigi, terutama di bagian interdental yang agak sulit dijangkau
oleh sikat gigi, maka pasien dapat diajari cara pemakaian dental floss. Awalnya, dokter gigi
lah yang mempraktekkan cara pemakaian dental floss di gigi-geligi pasien, kemudian ketika
pasien telah mengerti cara menggunakannya, maka pasien dapat mencoba menggunakan
dental floss dengan diawasi oleh dokter gigi, sehingga jika pemakaiannya sudah benar, maka
pasien tersebut dapat menggunakan dental floss di rumah.1,2
Sumber :
1. Michael G. Newman, dkk. Caranzas Clinical Periodontology. 10th Ed. Missouri : Saunders
Elsevier. 2006. P.371-2
2. J.D Manson. Buku Ajar Periodonti. Edisi 2. Jakarta : Hipokrates. 1993. P.105-122

Anda mungkin juga menyukai