Anda di halaman 1dari 42

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
serta karunia yang di berikan-Nya, sehingga tugas Makalah Kimia Unsur ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya dan sesuai dengan yang diinginkan. Tidak lupa ucapan terima kasih yang
sedalam - dalamnya kepada dosen bidang studi yang bersangkutan serta teman - teman yang
telah membimbingdan membantu dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga ucapan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada orang tua yang telah memberikan dukungan serta doa dan
perhatian yang luar biasa sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, maka hal itu semua tidak lepas dari ketidak sempurnaan dan kekhilafan yang telah
diperbuat. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat ke depannya dan dapat menjadi acuan
serta koreksi untuk lebih baik lagi.

Penulis,

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.LatarBelakang... .1
BABII ISI..... .2
2. Logam Alkali...... ..2
2.1 Kelimpahan di Alam....... 2
2.2 Sifat Fisika dan Kimia... .2
2.3 Pembuatan dan Kegunaan.. 3
2.4 Senyawa Logam Alkali..... .4

3. Logam Alkali Tanah... .5


3.1 Kelimpahan di Alam. .5
3.2 Sifat Fisika dan Kimia5
3.3 Pembuatan dan Kegunaan. 6
3.4 Senyawa Logam Alkali Tanah.. 8
4. Unsur Transisi...9
4.1 Kelimpahan di Alam...9
4.2 Sifat Fisika dan Kimia10
4.3 Pembuatan dan Kegunaan...11
5. Golongan Logam IIIA...13
5.1 Kelimpahan di Alam....13
5.2 Sifat Fisika dan Kimia.15
5.3 Pembuatan dan Kegunaan...19
5.4 Senyawa Logam IIIA23
6. Logam Golongan IVA27
6.1 Kelimpahan di Alam27
6.2 Sifat Fisika dan Kimia..29
6.3 Pembuatan dan Kegunaan29
6.4 Senyawa Logam Golongan IVA..32
7. Logam Golongan VA.37
7.1 Kelimpahan di Alam 37
7.2 Sifat Fisika dan Kimia..39
7.3 Pembuatan dan Kegunaan 42
7.4 Senyawa Logam Golongan VA45
BAB III KESIMPULAN..50
DAFTAR PUSTAKA 52

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang
Kimia unsur adalah bidang kimia yang membahas tentang sifat-sifat, sumber, cara
membuat, dan kegunaan unsur. Kemudian ditambah dengan senyawa penting unsur tersebut
serta cara membuat dan kegunaannya. Mempelajari unsur satu per satu secara rinci cukup
sulit, karena jumlahnya banyak, tetapi sifat umumnya dapat diketahui dari letaknya dalam
sistem periodik. Secara umum, unsur yang segolongan dan berdekatan mempunyai sifat yang
mirip, sedangkan yang jauh dan tak segolongan mempunyai sifat yang berbeda. Oleh sebab
itu, pembahasan kimia unsur lebih didasarkan atas golongannya.
Dari sistem periodik diketahui bahwa ada 90 buah unsur yang terdapat di alam dan
ditambah belasan unsur buatan. Perbandingan berat atau jumlah atom unsur tersebut
beragam, ada yang besar, sedang dan kecil. Ditinjau dari jumlah atomnya, kulit bumi
mengandung O (46,6 %), Si (27,1 %), Al (8,1 %), Fe (5 %), Ca (3,6 %), Na (2,8 %), K (2,8
%), Ag (2,1 %), Ti (0,40 %), H (0,22 %), C (0,19 %), dan yang lain lebih kecil dari 0,1 %.
Unsur tersebut terdapat dalam berbagai senyawa, dan sebagian kecil dalam bentuk bebas.

BAB II
ISI
2. Logam Akali
2.1 Kelimpahan Di Alam
Logam alkali yang banyak di kulit bumi adalah natrium dan kalium, sedangkan litium,
rubidium, dan cesium jauh lebih kecil. Fransium (Fr) sebagai unsur ke enam golongan alkali
tidak stabil (radioaktif) dengan waktu paro 21 menit, sehingga sulit dipelajar. Diperkirakan
hanya sekitar 30 g fransium di kulit bumi. Karena kereaktifannya, unsur alkali tidak

ditemukan dalam keadaan bebas di alam, tetapi sebagai ion positif (L +) dalam senyawa ion.
Kebanyakan senyawanya larut dalam air sehingga logam ini banyak terdapat di air laut.
2.2 Sifat Fisika Dan Kimia
2.2.1 Sifat fisika
Li
Bentuk Kristal
Kbb
Kerapatan (g/cm3)
0,534
o
Titik lebur ( C)
179
Titik didih (oC)
1317
Energi
sublimasi
(kj/mol 155,1
5,392
25oC)
152
Energi ionisasi I (eV)
90
Jari-jari atom (pm)
515
Jari-jari ion (pm)
-3,040
Kalor hidrasi M (kj mol-1)
Eo(M+/M) (volt)

Na
Kbb
0,97
97,9
884
108,7
5,139
185
116
406
-2,714

K
kbb
0,87
63,7
760
90,0
4,343
231
152
322
-2,931

Rb
kbb
1,53
38,5
668
85,81
4,177
246
166
293
-2,925

Cs
kbb
1,873
28,5
705
78,78
3,894
263
188
264
-3,08

2.2.2 Sifat kimia


Unsur alkali merupakan logam yang paling reaktif yang disebabkan oleh energy ionisasinya
yang rendah sehingga mudah melepas electron.Kereaktifan meningkat dari atas ke bawah
(dari Litium ke Fransium). Reaksi-reaksi kimia logam alkali sebagai berikut :
1)

Reaksi dengan air pada suhu 25 oC membentuk basa dan gas hydrogen yang mudah
menguap.
2L(s) + 2H2O

2)

2LOH(aq) + H2(g)

Reaksi dengan hydrogen membentuk hidrida, yaitu suatu senyawa ion yang hidrogennya
memiliki bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g)

2LH(s)

3) Reaksi dengan oksigen membentuk oksida, peroksida, atau superoksida.


Alkali oksida : 4L(s) + O2(g)
2L2O(s)
Alkali peroksida : 2L(s) + O2(g)

L2O2(s)

Alkali superoksida : L(s) + O2(s)

LO2(s) dengan L = K, Rb, Cs.

4) Reaksi dengan halogen membentuk garam halida.


2L(s) + X2(g )
2LX(s)
2.3 Pembuatan Dan Kegunaan
2.3.1 Pembuatan
1) Logam alkali umumnya dibuat dengan mengelektrolisis cairan garamnya atau hidroksidanya.
Natrium biasanya dapat dibuat dengan mengelektrolisis NaCl cair.
elektrolisis
2NaCl (l)
2Na (s) + Cl2 (g)

2)

Dalam jumlah kecil, alkali dapat dibuat di laboratorium dengan mereduksi ion alkali,
contohnya membuat cesium dengan reaksi
Ca (s) + 2CsCl (s)

CaCl2 (g) + 2Cs (g)

3) Logam cesium mudah menguap dan dipisahkan dengan mendistilasi campuran hasil reaksi.
Logam kalium dan natrium juga dapat dibuat dengan reaksi :
2KF + CaC2
CaF2 + 2K + 2C
2NaN3

2Na + 3N2

2.3.2 Kegunaan
1) Natrium digunakan untuk pendingin reaktor nuklir.
2) Logam natrium dipakai sebagai pengering, karena bereaksi kuat dengan air dan juga dapat
3)

menghampakan tabung, karena dapat mengikat uap air dan oksigen.


Natrium digunakan dalam pembentukan soda api (Natrium Hidroksida), dimana soda api
dipakai dalam pembuatan sabun, detergen, kertas, tekstil, menurunkan kadar belerang minyak
bumi, dan menetralkan asam.
2.4 Senyawa Logam Alkali

1)

Alkali halida (LX), Kecendrungan logam alkali teroksidasi menyebabkan mudah bereaksi
dengan unsur bukan logam, seperti halogen dan oksigen. Senyawa logam alkali (L) dengan
halogen (X2) dapat dibuat langsung darri halogennya.
2L (s) + X2
2LX (s)

2)

Alkali oksida, Logam alkali sangat mudah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida,
contohnya litium.
Na2O2 (s) + 2H2O (l)

2Na+ (aq) + 2OH- (aq) + H2O2 (aq)

Logam kalium, rubidium, dan cesium dengan oksigen berlebih membentuk superoksida,
Rb (s) + O2 (g)
RbO2 (g)
Dalam air, rubidium superoksida bereaksi
RbO2 (s) + 2H2O (l)

2Rb+ (aq) + 2OH- (aq) + H2O2 (aq)

Kalium superoksida dapat bereaksi dengan CO2 dan menghasilkan O2.


4KO2 (s) + 2CO2 (g)
2K2CO3 (s) + 3O2 (g)
3)

Alkali hidroksida, Natrium hidroksida (NaOH), yang disebut juga soda api, dapat dibuat
dengan mengelektrolisis NaCl. Kalium hidroksida (KOH) dibuat dengan elektrolisis larutan

KCl. Karena KOH lebih mahal, maka pemakaiannya terbatas.


4) Alkali karbonat, Natrium karbonat (Na2CO3) terdapat dalam biji logam berupa campuran
natrium karbonat dengan natrium bikarbonat, Na2CO3, NHCO3.2H2O. Natrium karbonat
dapat dibuat dengan proses solvay, melalui empat tahap reaksi.
a.Penguraian batu kapur dengan panas.

b. Gas CO2 dialirkan ke dalam larutan amonia.


c. Setelah HCO3- terbentuk terjadi endapan NaHCO3, karena ada larutan NaCl.
d. Kemudian NaHCO3 disaring dan dipanaskan untuk mendapatkan Na2CO3
panas

2NaHCO3 (s)

Na2CO3 (s) + H2O (g) + CO2 (g)

3. Logam Alkali Tanah


3.1 Kelimpahan Di Alam
Unsur golongan IIA berisi berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium.
Unsur ini disebut logam alkali tanah karena oksidasinya bersifat basa (alkalis) dan
senyawanya banyak terdapat di kerak bumi. Berilium terdapat dalam mineral yang disebut
beril. Kadang-kadang mineral ini ditemukan berupa kristal murni yang besar, dan bila
digosok akan menjadi mutiara berwarna biru laut. Magnesium ditemukan dalam air laut
(sebagai Mg2+) dan berbagai mineral, seperti dolomit dan kalnalit. Kalsium terdapat dalam air
laut dan dalam berbagai mineral dengan bermacam komposisi, contohnya gypsum, batu
kapur, dan dolomite. Magnesium dan kalsium juga terdapat dalam organisme. Stronsium dan
barium sering ditemukan sebagai SrSO4 dan BaSO4. Radium bersifat radioaktif dan
ditemukan bersamaan dengan mineral uranium karena merupakan hasil peluruhan U-238.
3.2 Sifat Fisika Dan Kimia
3.2.1 Sifat fisika
Sifat
Bentuk Kristal
Kerapatan (g/cm3)
Titik lebur (oC)
Titik didih (oC)
Energi sublimasi (kJ mol-1
25oC)
Energi ionisasi (eV)
Jari-jari atom (pm)
Jari-jari ion (pm)
Kalor hidrasi M2+ (kJ mol-1)
Eo(M2+/M.V)

3.2.2 Sifat kimia

Be
H
1,845
1284
2507
319,2
9,322
111
41
2385
-1,85

Mg
H
1,74
651
1103
150
7,646
160
86
1940
-2,37

Ca
Kbm
1,54
851
1440
192,6
6,113
197
114
600
-2,87

Sr
Kbm
2,6
770
1350
164
5,695
215
132
1460
-2,89

Ba
Kbb
3,5
710
1500
175,6
5,212
217
149
1320
-2,90

Ra
5
960
1140
130
5,279
162
-2,92

1)

Logam alkali tanah cenderung melepaskan dua electron valensi, sehingga senyawanya

mempunyai bilangan oksidasi +2.


2) Kerapatan bertambah dengan naiknya nomor atom, karena pertambahan massa atom.
Demikian juga jari-jari atom dan ionnya, disebabkan bertambahnya jumlah kulit elektronnya.
Tetapi, energy ionisasi, kalor hidrasi, dan potensial reduksinya berkurang dengan naiknya
nomor atom. Hal ini disebabkan oleh pertambahan jari-jari atom yang akan mengurangi daya
tarik inti terhadap elektron atau partikel negatif di luar atom tersebut.
3) Nilai potensial reduksi (Eo) alkali tanah semuanya bertanda negatif, artinya logam ini lebih
cenderung teroksidasi dibandingkan tereduksi.
4) Sangat reaktif sehingga umumnya dijumpai dalam bentuk senyawa kecuali berilium (Be).
5) Energi hidrasi ion alkali tanah lebih besar dari alkali, karena energy itu bergantung pada jarijari ion dan besarnya muatan.
3.3 Pembuatan Dan Kegunaan
3.3.1 Pembuatan
1)

Dari semua unsur golongan IIA, hanya berilium dan magnesium yang diproduksi dalam
jumlah besar. Berilium dibuat dengan mengelektrolisis berilium klorida cair, yang ditambah
NaCl sebagai penghantar arus listrik, sebab BeCl 2 kurang menghantar listrik karena berikatan
kovalen.
elektrolisis
BeCl2 (l)

Be (l) + Cl2 (g)

(NaCl)
2) Magnesium dapat dibuat dari mineral atau air laut. Mula-mula mineral dolomit diekstraksi
dengan air panas, dan kemudian dipanaskan,
panas
MgCO3 (s)
CaO.MgO (s) + 2CO2 (g)
Oksida CaO.MgO dilarutkan dalam air laut (yang mengandung Mg 2+), sehingga terjadi
reaksi :
CaO (s) + H2O
MgO (s) + H2O

Ca2+ (aq) + 2OH- (aq)


Mg(OH)2 (s)

Jika larutan bersifat basa, akan terjadi endapan Mg(OH)2 secara sempurna dan disaring,
kemudian dilarutkan dalam HCl sehingga menjadi MgCl2. Setelah itu, MgCl2 dicairkan dan
dielektrolisis, sehingga didapat logam Mg.
MgCl2 (l)

Mg (l) + Cl2 (g)

Jika tidak ada dolomit, maka dipakai batu kapur yang bila dibakar akan terurai sebagai
berikut.
CaCO3 (s)
Kemudian CaO ditambah air laut (ada Mg2+)

CaO (s) + CO2 (g)

CaO + H2O + Mg2+

Ca2+ + Mg(OH)2 (s)

Padatan Mg(OH)2 disaring dan dilakukan seperti di atas untuk mendapatkan logam Mg.
secara komersial dibuat dengan reaksi :
MgO + C

Mg + CO

3) Logam alkali dalam jumlah kecil dapat dibuat dengan mereduksi oksidanya dengan logam
pengoksidasi, seperti :
3BaO + 2Al

3Ba + Al2O3

Kalsium, stronsium, dan barium sangat sedikit diproduksi, karena belum banyak
kegunaannya, tidak stabil dan bereaksi mudah dengan udara dan air. Ketiga unsur ini dapat
dibuat dengan mengelektrolisis cairan garam kloridanya.
3.3.2 Kegunaan
1) Berilium, digunakan sebagai bahan logam campur untuk pegas, klip, sambungan listrik, dan
pembuatan tabung sinar X untuk reaktor atom.
2) Magnesium, digunakan sebagai bahan logam campuran dalam duralumin (Mg 0,5%, Cu 4%,
Mn 0.5%, Al 95%) dan magnalium ( campuran Mg dan Al yang ringan dan tahan korosi).
3) Kalsium, digunakan sebagai elektroda, sebagai reduktor pada pengolahan logam, dan
membentuk proses pembekuan darah.
4) Barium, digunakan sebagai logam campuran (Ba + Ni) untuk membuat tabung volume.
5) Stronsium, digunakan sebagai bahan pembuatan kembang api.
3.4 Senyawa Logam Alkali Tanah
1)

Alkali tanah oksida, Senyawa logam golongan IIA dengan oksigen disebut oksida alkali
tanah (LO), yang dapat dibuat dari logamnya dan oksigen.
2L (s) + O2 (g)
2LO (s)
Atau penguraian garam karbonatnya.
LCO3 (s)

LO (s) +

(L = Mg, Ca, Sr, Br)


CO2 (g)

Oksida ini cukup stabil, karena kalor pembentukan dan energi bebas pembentukannya
bertanda negatif.
2) Alkali tanah hidroksida, Alkali tanah hidroksida L(OH)2 dapat dibuat dengan mereaksikan
oksidanya dengan air.
LO (s) + H2O (l)

L(OH)2 (s)

(L = Ca, Cr, Ba)

Hidroksida ini sukar larut dalam air, dan kelarutannya bertambah dari atas ke bawah dalam
system periodik.
3) Alkali tanah halida, Semua logam alkali tanah dapat membentuk halide (LX 2) langsung dari
unsurnya
L + X2

LX2

4) Alkali tanah sulfat, Alkali tanah sulfat merupakan garam yang sukar larut, dengan kelarutan
makin kecil dari kalsium ke barium. Berium sulfat dipakai sebagai pemutih kertas fotografi
dan pembuat polimer. Dalam diagnose dengan sinar X dipakai BaSO4 untuk mencari ketidakteraturan usus halus. Usus yang telah diisi BaSO4 akan dapat dipotret, karena senyawa ini
tidak tembus sinar X.
5) Alkali tanah karbonat, Senyawa kalsium karbonat (CaCO 3) terdapat dalam batu kapur dan
marmer, sedangkan dolomit mengandung MgCO3 dan CaCO3. Kalsium karbonat adalah
bahan pembuatan kapur tulis dan dipakai dalam pasta gigi. Batu kapur sangat penting dalam
industry, seperti bahan pembuatan semen. Rumah binatang laut, seperti siput, lokan dan
penyu terbuat dari kalsium karbonat.

4. Logam Transisi
4.1 Kelimpahan Di Alam
Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam

senyawa/mineral berupa

oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur
transisi periode keempat.
Logam

Nama mineral

Rumus

Ti
Cr
Mn

Rutile
kromit
pirolusit
manganit
hematit
magnetit
pirit
siderit
limonit
kobaltit
pentlandit
garnerit
kalkopirit
kalkosite
malachit
seng blende
smith sonite

TiO2
Cr2O3.FeO
MnO2
Mn2O3.H2O
Fe2O3
Fe3O4
FeS2
FeCO3
Fe2O3.H2O
CoAsS
FeNiS
H2(NiMg)SiO4.2H2O
CuFeS2
Cu2S
Cu2(OH)2CO3
ZnS
ZnCO3

Fe

Co
Ni
Cu

Zn

Sebagian besar logam terdapat di alam dalam bentuk senyawa. Hanya sebagian kecil terdapat
dalam keadaan bebas seperti emas, perak dan sedikit tembaga. Pada umumnya terdapat dalam
bentuk senyawa sulfida dan oksida, karena senyawa ini sukar larut dalam air. Contohnya :
Fe2O3, Cu2S, NiS, ZnS, MnO2.

4.2 Sifat Fisika Dan Kimia


4.2.1 Sifat Fisika
Unsur

Sc

Ti

Cr

Mn

Fe

Co

Ni

Cu

Zn

Energi
ionisasi
(Kkal)
Jari-jari
atom
()

151

158

155

156

171

182

181

176

178

217

1,44

1,32

1,22

1,17

1,17

1,16

1,16

1,15

1,17

1,26

Jari-jari
ion M2+

0,90

0,88

0,84

0,80

0,76

0,74

0,72

0,72

0,72

Jari-jari
ion M3+

0,81

0,76

0,84

0,69

0,66

0,64

0,63

Rapatan
(gr/cm3)

4,49

5,98

6,9

7,4

7,9

8,8

8,90

8,94

7,13

Titik
lebur
(C)
Titik
Didih
(C)

1400

1812

1730

1900

1244

1535

1493

1455

1083

419

3900

3130

3530

2480

2087

2800

3520

2800

2583

907

4.2.2 Sifat kimia


1) Jari-Jari Atom
Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, hal ini berkaitan dengan semakin bertambahnya
elektron pada kulit 3d, maka semakin besar pula gaya tarik intinya, sehingga jarak elektron
pada jarak terluar ke inti semakin kecil.

2) Energi Ionisasi
Energi ionisasi cenderung bertambah dari Sc ke Zn. Walaupun terjadi sedikit fluktuatif,
namun secara umum Ionization Energy (IE) meningkat dari Sc ke Zn. Kalau kita perhatikan,
ada sesuatu hal yang unik terjadi pada pengisian elektron pada logam transisi. Setelah
pengisian elektron pada subkulit 3s dan 3p, pengisian dilanjutkan ke kulit 4s tidak langsung
ke 3d, sehingga kalium dan kalsium terlebih dahulu dibanding Sc. Hal ini berdampak pada
grafik energi ionisasinya yang fluktuatif dan selisih nilai energi ionisasi antar atom yang
berurutan tidak terlalu besar. Karena ketika logam menjadi ion, maka elektron pada kulit 4slah yang terlebih dahulu terionisasi.
3) Konfigurasi Elektron
Kecuali unsur Cr dan Cu, Semua unsur transisi periode keempat mempunyai elektron pada
kulit terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu terdapat pada subkulit 4s1.
4) Bilangan Oksidasi
Senyawa-senyawa unsur transisi di alam ternyata mempunyai bilangan oksidasi lebih dari
satu. Walaupun unsur transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi, keteraturan dapat
dikenali. Bilangan oksidasi tertinggi atom yang memiliki lima elektron yakni jumlah orbital d
berkaitan dengan keadaan saat semua elektron d (selain elektron s) dikeluarkan. Jadi, dalam
kasus skandium dengan konfigurasi elektron (n-1) d1ns2, bilangan oksidasinya 3. Mangan
dengan konfigurasi (n-1) d5ns2, akan berbilangan oksidasi maksimum +7.
4.3 Pembuatan Dan Kegunaan
4.3.1 Sifat kimia
1)

Logam kromium diperoleh melalui proses alumino thermit mereduksi Cr2O3 dengan
aluminium.
Cr2O3(s) + 2Al

2)

2Cr(l) + Al2O3(s)

Pengolahan logam besi dilakukan dalam tanur tinggi, melalui proses reduksi bijih besi
(Fe2O3, Fe3O4) dengan karbonmonoksida meliputi tahap-tahap sebagai berikut.
a. Daerah Pemanasan
Pada daerah pemanasan karbonat, sulfida dan zat organik yang ada pada bijih besi dioksidasi
dan kokas dibakar menjadi CO2 yang kemudian oleh kokas lain CO2 direduksi menjadi CO.
Reaksi:
C(kokas) + O2(g)
CO2(g) + C(kokas)

CO2(g)
2CO(g)

Gas CO ini yang selanjutnya akan mereduksi bijih besi.

b. Daerah Reduksi
Pada daerah reduksi ini baik Fe2O3 dan Fe3O4 direduksi oleh gas CO menjadi Fe. Reaksi:
Fe2O3(s) + 3CO(g)

2Fe(s) + CO2(g)

Fe3O4(s) + 4CO(g)

3Fe(s) + 4CO2(g)

c. Daerah Karburasi
Pada daerah karburasi ini besi reduksi menyerap karbon untuk menurunkan titik cairnya.
d. Daerah Pencairan
Pada daerah pencairan ini kerak (CaSiO3) mencair. Cairan kerak dan besi cair dialirkan
melalui lubang yang berbeda karena perbedaan massa jenis. Biasanya besi cair ini masih
tercampur dengan beberapa zat di antaranya karbon, silikat, belerang maka besi cair ini
disebut sebagai besi kasar (pig iron).
3) Logam zing diperoleh dengan cara memanaskan ZnCO3 dan ZnS dengan udara. ZnO yang
dihasilkan direduksi dengan karbon pada suhu di atas 1000 oC.
ZnCO3(s)
2ZnS(s) + 3O2(g)
ZnO(s) + C(s)

ZnO(s) + CO2(g)
2ZnO(s) + 2SO2(g)
Zn(s) + CO(g)

4.4.2 Kegunaan
1) Skandium digunakan sebagai komponen pada lampu listrik yang berintesitas tinggi.
2) Titanium digunakan sebagai paduan logam yang sangat keras dan tahan karat.
3) Vanadium digunakan sebagai baja vanadium yang keras, kuat, dan tahan karat.
4) Krom digunakan pada campuran stainless steel (72%Fe, 19%Cr, dan 9%Ni). Nikrom
(15%Cr, 60%Ni, dan 25%Fe), penyamakan kulit, dan penyepuhan.
5) Mangan digunakan pada proses pembuatan baju, batu kawi (MnO 2) untuk pembuatan batu
baterai
5. Logam Golongan IIIA
5.1 Kelimpahan Di Alam
1) Boron
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah
hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat

semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda
dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak
ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat,
tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan
konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai
boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada
suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital
yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis
yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron
untuk mendapatkan elektron.
2) Aluminium
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang
diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak
memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti
yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur
di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan
dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam,
selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam
aluminium dari senyawanya.
3) Galium
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor
atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang
mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan
melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng.
4) Indium
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan
stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin
( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel periodik,
terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali dan
logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi
dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat
menyala dan terbakar.
5) Thallium

Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Thalium
adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah
pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang berkilauan
tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna
kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka
waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di air
maka akan terbentuk thalium hidroksida.

5.2 Sifat Fisika dan Kimia


5.2.1 Sifat Fisika
Unsur

Al

Ga

In

Ti

Titik Leleh

2349
K 933,47 K 302,91 K 429,75,47
(20760C)
(660,320C) (29,760C) K
(156,600C)

Titik Didih

4200
K 2729
K 2477
K 2345
K 1746
K
0
0
0
0
0
(3927 C)
(2519 C)
(2204 C)
(2072 C)
(1473 C)

Kalor
peleburan

5,59
kJ/mol

10,71
kJ/mol -1

5,59
kJ/mol

3,281
kJ/mol

4,14
kJ/mol -1

Kalor
penguapan

254
kJ/mol

294,0
kJ/mol-1

254
kJ/mol

231,8
kJ/mol

165
kJ/mol -1

577
K
(3040C)

5.2.2 Sifat kimia


1) Boron
a. Reaksi boron dengan udara
Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada kekristalan sampel tersebut, suhu,
ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu kamar.
Pada temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3.
4B + 3O2 (g) 2 B 2O3
b. Reaksi boron dengan air
Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal
c. Reaksi boron dengan halogen

Boron bereaksi dengan hebat pada unsur unsur halogen seperti flourin (F 2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III) flourida, boron (III) bromida, boron
(III) klorida.
2B (s) + 3F2 (g) 2 BF3
2B (s) + 3Cl2 (g) 2 BCl3
2B (s) + 3Br2 (g) 2 BBr3
c. Reaksi boron dengan asam
Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau pemanasan
asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika
ditambahkan dengan asam nitrat.
2) Aluminium
a. Reaksi aluminium dengan udara
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi
dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Jadi,
aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi
untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api,
membentuk aluminium (III) oksida Al2O3.
4Al (s) + 3O2 (l ) 2 Al2O3
b. Reaksi aluminium dengan air
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi
dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Hal
serupa juga terjadi pada reaksi aluminium dengan air.
c. Reaksi aluminium dengan halogen
Aluminium bereaksi dengan hebat pada unsur unsur halogen seperti iodin (I 2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida, aluminium (III)
bromida, aluminium (III) klorida.
2Al (s) + 3I2 (l) 2 Al2I6 (s)
2Al (s) + 3Cl2 (l) 2 Al2 Cl3
2Al (s) + 3Br2 (l) 2 Al2 Br6
d. Reaksi aluminium dengan asam
Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al
(III) bersama dengan gas hydrogen.
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) 2Al 3+ (aq) + 2SO4 2- (aq) + 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) 2Al 3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g)

e. Reaksi aluminium dengan basa


Aluminium larut dengan natrium hidroksida.
2Al (s) + 2 NaOH (aq) + 6 H2O 2Na+(aq) + 2 [Al (OH)4]- + 3H2
3) Galium
a. Reaksi galium dengan asam
Ga2O3 + 6 H+ 2 Ga3+ + 3 H2O
Ga (OH)3 + 3 H+ Ga3+ + 3 H2O
b. Reaksi galium dengan basa
Ga2O3 + 2 OH- 2 Ga(OH)4Ga (OH)3 + OH- Ga(OH)44) Indium
a. Reaksi indium dengan udara
In3+ + O2 In2O3
b. Reaksi indium dengan asam
Indium bereaksi dengan HNO3 15 M
In3+ + 3HNO3 In(NO3)3 + 3H+
Indium juga bereaksi dengan HCl 6M
In3+ + 3HCl InCl3 + 3H+
5) Thalium
a. Reaksi talium dengan udara
Potongan logam thalium yang segar akan memudar dengan lambat memberikan lapisan
oksida kelabu yang melindungi sisa logam dari pengokdasian lebih lanjut.
2 Tl (s) + O2 (g) Tl2O
b. Reaksi thalium dengan air
Thalium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam thalium memudar dengan lambat
dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida
2 Tl (s) + 2H2O (l) 2 TlOH (aq) + H2 (g)
c. Reaksi thalium dengan halogen
Logam thalium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F 2), klorin
(Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida, dan thalium
(III) bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.
2 Tl (s) + 3 F2 (g) 2 TiF3 (s)
2 Tl (s) + 3 Cl2 (g) 2 TiCl3 (s)
2 Tl (s) + 3 Br2 (g) 2 TiBr3 (s)

d. Reaksi thalium dengan asam


Thalium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam
talium yang dihasilkan tidak larut.
5.3 Pembuatan dan Kegunaan
5.3.1 Pembuatan
1) Boron
Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5 (OH)4.8 H2O) dan kernite
(Na2B4O5 (OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat dibuat terus
dengan reduksi oksidasi magnesium, B2O3. Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan
asam borik, B(OH)3, yang diperoleh dari borax.
B2O3 + 3 Mg 2B + 3 MgO
Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak
menakjubkan). Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang
mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi.
2) Aluminium
Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala besar sebagai bauksit (Al 2O3.
2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2, dan zat pengotor lainnya. Maka untuk dapat
memisahkan aluminium murni dari bentuk senyawanya, zat-zat pengotor ini harus dipisahkan
dari bauksit. Ini dilakukan dengan proses Bayer. Ini meliputi dengan penambahan larutan
natrium hidroksida (NaOH) yang menghasilkan larutan natrium alumina dan natrium silikat.
Besi merupakan sisa sampingan yang didapat dalam bentuk padatan. Ketika CO2 dialirkan
terus menghasilkan larutan, natrium silikat tinggal di dalam larutan sementara aluminium
diendapkan sebagai aluminium hidroksida. Hidroksida dapat disaring, dicuci dan dipanaskan
membentuk alumina murni, Al2O3.
Langkah selanjutnya adalah pembentukan aluminium murni. Ini diperoleh dari Al 2O3 melalui
metode elektrolisis. Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat elektropositif.
3) Ghalium
Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui
proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium.
Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih
lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium
gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir
lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.
4) Indium

Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari pembentukan
timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam
air. Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan
elektronik.
5) Thalium
Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran
pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi.
Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7
mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit.
Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.
Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu 7Se4, hutchinsonite TlPbAs5S9 dan
lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite.
5.3.2 Kegunaan
1) Kegunaan unsur boron
a. Natrium tetraborat pentaidrat (Na2B4O7. 5H2O) yang digunakan dalam menghasilkan kaca
gentian penebat dan peluntur natrium perborat.
b. Asam ortoborik (H3BO3) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca
gentian dan paparan panel rata.
c. Natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O) atau yang dikenal dengan nama boras
digunakan dalam penghasilan pelekat.
d. Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya menentang
semut atau lipas.
e. Sebagian boron digunakan secara meluas dalam sntesis organik dalam pembuatan kaca
borosilikat dan borofosfosilikat.
f. Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis
pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
g. Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat
dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.
h. Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya digunakan
dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.
i. Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk
menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.
2) Kegunaan unsur aluminium

a. Aluminium digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta api, kapal laut,
sepeda.
b. Pengemasan (kaleng, foil)
c. Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll)
d. Pada perlengkapan memasak
e. Aluminium digunakan pada produksi jam tangan karena aluminium memberikan daya
tahan dan menahan pemudaran dan korosi.
3) Kegunaan unsur galium
a. Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk
menciptakan cermin yang cemerlang.
b. Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai
komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir
yang Dioperasikan dengan campuran dengan gallium untuk menstabilisasikan allotrop
plutonium.
c. Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar
cahaya.
d. Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
4) Kegunaan unsur indium
a. Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan
fotokonduktor
b. Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan
tidak cepat pudar.
c. Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
d. Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
e. Indium digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan laser dioda berdasarkan senyawa
semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase
Epitaxy) teknologi.
f. Dalam energi nuklir, reaksi (n,n) dari 113In dan 115 In digunakan untuk menghilangkan jarak
fluks neutron.
5) Kegunaan unsur thalium
a. Digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium
b. Digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi
radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket.

c. Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada
pengobatan inti.
d. Jika thalium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen, thalium digunakan pada
produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah dengan
jarak 125 dan 1500 C.
e. Thalium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen.
f. Thalium juga digunakan pada pendeteksi inframerah.
g. Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi
penggunaannya dilarang oleh banyak negara.
h. Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen yang
berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada senyawa
aromatik, keton dan yang lainnya.
5.4 Senyawa Logam Golongan IIIA
1) Boron
Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan boron dengan halogen ( yang
disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang dikenal dengan oksida), dengan hidrogen
(yang dikenal dengan hidrida) dan beberapa senyawa boron lainnya.
Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi boron sudah diberikan, tetapi bilangan oksidasi
tersebut kurang berguna untuk unsur-unsur blok p khususnya. Tetapi umumnya dari senyawa
boron yang terbentuk, bilangan oksidasinya adalah tiga ( 3 ).
a. Hidrida
Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy
Diborane (6)
Decaborane (14)

: B2H6
: B10H14

Hexaborane (10)

: B6H10

Pentaborane (9)

: B5H9

Pentaborane (11)

: B5H11

Tetraborane (10)

: B4H10

b. Flourida
Senyawa senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah sebagai berikut :

Boron trifluoride

: BF3

Diboron tetrafluoride : B2F4


c. Klorida
Boron trichloride

: BCl3

Diboron tetrachloride : B2Cl4


d. Nitrida
Ketika boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya adalah senyawa putih padatan
dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama boron nitrida. Beberapa alasan yang
menarik tentang boron nitrida adalah kemiripan strukturnya dengan grafit. Pada tekanan
tinggi, boron nitride berubah menjadi lebih padat, lebih keras ( kekerasannya mendekati
intan). Nitrida juga berperan sebagai penghambat elektrik tetapi mengalirkan haba (kalor)
seperti logam. Unsur ini juga mempunyai sifat pelincir sama seperti grafit.

2) Aluminium
a. Nitrida
Aluminium Nitrida (AlN) dapat dibuat dari unsur-unsur pada suhu 800 0 C. Itu dihidrolisis
dengan air membentuk ammonia dan aluminium hidroksida.
b. Aluminium Hidrida
Aluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari trimetilaluminium dan kelebihan hydrogen.
Ini dibakar secara meledak pada udara. Aluminium hidrida dapat juga dibuat dari reaksi
aluminium klorida pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat diisolasi bebas dari
pelarut.
c. Aluminium oksida
Aluminium oksida (Al2O3) dapat dibuat dengan pembakaran oksigen atau pemanasan
hidroksida,nitrat atau sulfat.
d. Pada unsur halogen
aluminium iodida
aluminium flourida

: AlI3

: AlF3

3) Galium
a. Pada unsur halogen membentuk :
Galium triklorida

: GaCl3

Galium (III) bromida : GaBr3

Galium (III) iodida

: GaI3

Galium (III) flourida : GaF3


Galium (II) selenida
Galium (II) sulfida
Galium (II) tellurida
Galium (III) tellurida
Galium (III) selenida
Galium (III) arsenida
4) Indium
Senyawa

senyawa

indium

jarang

ditemukan

oleh

manusia.

Semua

senyawa

indium seharusnya dipandang sebagai racun. Senyawa senyawa indium dapat merusak hati,
ginjal dan jantung.
a. Pada unsur halogen
Indium (I) Bromida
Indium (III) Bromida
Indium (III) Klorida
Indium (III) Flourida
b. Indium (III) Sulfat
c. Indium (III) Sulfida
d. Indium (III) Selenida
e. Indium (III) Phosfida
f. Indium (III) Nitrida
g. Indium (III) Oksida
5) Thalium
a. Senyawa thalium pada flourida : TlF, TlF3,
b. Senyawa thalium pada klorida : TlCl, Tl,Cl2, Tl,Cl3
c. Senyawa thalium pada bromida : TlBr, Tl2Br4
d. Senyawa thalium pada iodida : TlI, TlI3
e. Senyawa thalium pada oksida : Tl2O, Tl2O3
f. Senyawa thalium pada sulfida : Tl2S
g. Senyawa thalium pada selenida : Tl2Se
6. Logam Golongan IVA
6.1 Kelimpahan Di Alam

1) Karbon
Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk alotropik: amorphous, grafit dan berlian.
Diperkirakan ada bentuk keempat, yang disebut karbon. Ceraphite (serafit) merupakan bahan
terlunak, sedangkan belian bahan yang terkeras. Grafit ditemukan dalam dua bentuk: alfa dan
beta. Mereka memiliki sifat identik., kecuali struktur kristal mereka. Grafit alami dilaporkan
mengandung sebanyak 30% bentuk beta, sedangkan bahan sintesis memiliki bentuk alfa.
Bentuk alfa hexagonal dapat dikonversi ke beta melalui proses mekanikal, dan bentuk beta
kembali menjadi bentuk alfa dengan cara memanaskannya pada suhu di atas 1000 derajat
Celcius. Pada tahun 1969, ada bentuk alotropik baru karbon yang diproduksi pada saat
sublimasi grafit pirolotik (pyrolytic graphite) pada tekanan rendah. Di bawah kondisi freevaporization (vaporisasi bebas) di atas 2550K, karbon terbentuk sebagai kristal-kristal
tranparan kecil pada tepian grafit. Saat ini sangat sedikit informasi yang tersedia mengenai
karbon.
2) Silikon
Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu kelas
bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Ia juga merupakan komponen tektites, gelas
alami yang tidak diketahui asalnya. Silikon membentuk 25.7% kerak bumi dalam jumlah
berat, dan merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen. Silikon tidak ditemukan bebas
di alam, tetapi muncul sebagian besar sebagai oksida dan sebagai silikat. Pasir, quartz, batu
kristal, amethyst, agate, flint, jasper dan opal adalah beberapa macam bentuk silikon oksida.
Granit, hornblende, asbestos, feldspar, tanah liat, mica, dsb merupakan contoh beberapa
mineral silikat. Silikon dipersiapkan secara komersil dengan memanaskan silika dan karbon
di dalam tungku pemanas listrik, dengan menggunakan elektroda karbon. Beberapa metoda
lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat
dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski
biasanya digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk
peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi
termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan dengan proses vacuum float
zone.
3) Germanium
Logam ini ditemukan di argyrodite, sulfida germanium dan perak germanite, yang
mengandung 8% unsur ini, bijih seng, batubara ,mineral-mineral lainnya. Unsur ini diambil
secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai produk
sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam

lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat
memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
4) Timah
Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan, timah abu-abu
(timah alfa) dengan struktur kubus berubah pada 13.2 derajat Celcius menjadi timah putih
(timah beta) yang memiliki struktur tetragonal. Ketika timah didinginkan sampai suhu 13,2
derajat Celcius, ia pelan-pelan berubah dari putih menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan
oleh ketidakmurnian (impurities) seperti aluminium dan seng, dan dapat dicegah dengan
menambahkan antimoni atau bismut. Timah abu-abu memiliki sedikit kegunaan. Timah dapat
dipoles sangat licin dan digunakan untuk menyelimuti logam lain untuk mencegah korosi dan
aksi kimia. Lapisan tipis timah pada baja digunakan untuk membuat makanan tahan lama.
5) Timbal
Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali
karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam. Di
alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit
(PbCO3,), juga dalam keadaan bebas
6.2 Sifat Fisika dan Kimia
6.2.1 Sifat Fisika
Unsur

Si

Ge

Sn

Pb

Titik Didih

5100 K

2630 K

3107 K

2876 K

2023 K

Titik Lebur

3825 K

1683 K

1211.5K

505.12 K

600.65 K

Massa
Atom

12.021
g/mol

28.0856
g/mol

74.9216
g/mol

118.71
g/mol

207.2
g/mol

6.2.2 Sifat kimia


Unsur transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi, karena unsure transisi mempunyai
elektron-elektron yang tingkat energinya hamper sama dalam orbital 3d dan 4s. Perbedaan
tingkat energi yang relative kecil ini memungkinan variasi jumlah elektron yang terlibat
dalam
reaksi berbeda-beda sehingga mempunyai bilangan oksidasi yang berbeda dalam berbagai
senyawanya.
6.3 Pembuatan dan Kegunaan
6.3.1 Pembuatan

1)

Pada temperatur yang tinggi, karbon dapat bereaksi dengan oksigen, menghasilkan oksida
karbon oksida dalam suatu reaksi yang mereduksi oksida logam menjadi logam. Reaksi ini
bersifat eksotermik dan digunakan dalam industri besi dan baja untuk mengontrol kandungan
karbon dalam baja:
Fe3O4 + 4 C(s) 3 Fe(s) + 4 CO(g)

2) Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan
halogen membentuk halida, seperti :
Si (s) + 2H2

SiH4

Si (s) + 2Cl2

SiCl4

6.3.2 Kegunaan
1) Karbon
Sebagai bahan penyusun dari batu kapur, minyak bumi, tanah gambut, batu bara dan klatrat
metana.
2) Silikon
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir
dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga
berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk
membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan
bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai
wadah, jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan
sebagai gelas iridize. Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan
arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar,
penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barangbarang elektronik dan industri antariksa. Hydrogenated amorphous silicone memiliki
potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk mengkonversi energi solar ke energi
listrik. Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air
tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika
ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan
penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi
cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560 A.
3) Germanium
Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya, ia digunakan
sebagai transistor dalam banyak barang elektronik. Kegunaan umum germanium adalah
sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur

logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium
oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan
barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi
yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai
lensa kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium
berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat
keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis
bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.
4) Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan
dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam
aplikasi lain (11%).
5) Timbal
Logam ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia digunakan sebagai tameng radiasi di
sekeliling peralatan sinar-x dan reaktor nuklir. Juga digunakan sebagai penyerap getaran.
Senyawa-senyawa timbal seperti timbal putih, karbonat, timbal putih yang tersublimasi,
chrome yellow (krom kuning) digunakan secara ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa tahun
terakhir, penggunaan timbal dalam cat telah diperketat untuk mencegah bahaya bagi manusia.
6.4 Senyawa Logam Golongan IVA
1) Karbon
Senyawa karbon dapat dibagi dua, yaitu senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik
yang penting adalah karbon oksida (CO dan CO 2), senyawa ion karbonat (CO 2-3), ion sianida
(CN-) dan karbida.
a. Karbon monoksida, karbon monoksida (CO) berikatan kuat dengan hemoglobin darah.
Hemoglobin berfungsi mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Orang yang
mengisap gas CO akan kekurangan oksigen karena hemoglobinnya telah mengikat CO. Itulah
sebabnya gas CO sangat berbahaya bagi manusia dan hewan peliharaan, tetapi gas ini dipakai
sebagai bahan bakar dalam industri melalui reaksi eksotermik.
2CO (g)

+ O2 (g)

2CO2 (g)

H = -596 kj mol-1

Gas CO dapat terjadi sebagai hasil samping pembakara senyawa organik dalam ruang kurang
oksigen.
C8H18 (e)

+ 6O2 (g) 8CO2 (g)

+ 4H2O (l)

Oleh sebab itu, jangan menghidupkan kompor atau mobil dalam ruang terkurung dan sempit,
sebab dapat menghasilkan gas CO yang beracun itu. Di laboratorium karbon monoksida
dibuat dengan menarik air asam format (HCOOH) oleh H2SO4 pekat.
H2SO4
HCOOH
H2O (l) + CO (g)
pekat
Secara besar-besaran, gas CO dibuat dengan reaksi :
1000oC
C (s) + H2O (g)
CO (g) + H2 (g)
b. Karbon dioksida, Karbon dioksida (CO2) mempunyai struktur molekul linier dan bersifat
non polar. Titik tripel gas ini di atas 1 atm, maka bila suhu diturunkan akan berubah menjadi
padat yang disebut es kering. Gas ini larut dalam iar membentuk kasetimbangan asam
karbonat yang lemah.
CO2 (g) + H2O (l)

H2CO3 (aq)

Karbon dioksida terdapat di udara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan
fotosintesis.
cahaya
6CO2 (g) + 6H2O (l)
C6H12O6 (aq) + 6O2(g)
klorofil
Walaupun ada reaksi fotosintesis, jumlah atau konsentrasi CO 2 di udara relatif konstan,
karena reaksi pembakaran zat organik serta pernapasan hewan dan manusia mengahsilkan
CO2.
Karbon dioksida dapat dibuat dengan membakar karbon, senyawa hidrokarbon, atau gas CO
dengan oksigen yang cukup
C + O2

CO2

CH4 + 2O2

CO2 + 2H2O

2CO + O2

2CO2

Di laboratorium, gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam,
seperti :
CaCO3 (s) + 2HCl (aq)

CaCl2 (aq) + H2O (l) + CO2 (g)

c. Hidrogen sianida, Hidrogen sianida (HCN) adalah senyawa berupa gas bersifat racun,
tetapi penting dalam industri, seperti dalam pembuatan plastik. Senyawa HCN dapat dibuat
dengan berbagai cara, tetapi secara komersial melalui reaksi :
NH3 (g) + CH4 (g)

HCN (g) + 3H2 (g)

d. Karbon disulfida, Karbon disulfida (CS2) adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat
dibuat dengan reaksi :
suhu

2S
tinggi

CS2

senyawa CS2 dapat dipakai sebagai pelarut dan bahan pembuat CCl4, dengan reaksi :
CS2 + 3Cl2 (l)
CCl4 + S2Cl2
e. Karbida, Senyawa antara karbon dengan logam atau metaloid disebut karbida. Ada karbida
kovalen, seperti silikon karbida (SiC), dan karbida ionik seperti kalsium karbida (CaC 2).
Silikon karbida dapat dibuat dengan reaksi :
panas
SiO2 (s) + 3C (l)

SiC (s) + 2CO

Kalsium karbida dibuat dengan reaksi :


CaO (s) + 2C (s)

CaC2 (s) + CO (g)

2) Silikon
diperoleh dalam pembentukan komersial biasa dengan reduksi SiO2 dengan karbon atau
CaC2 dlm tungku pemanas listrik untuk memperolh kemurnian yg sgt tinggi (untuk
digunakan sebagai semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yg
direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah pengecoran menjadi
batangan kemudian dihaluskan (zone refined). Batangan logam dipanaskan dekat ujungnya
sehingga dihasilkan lempeg bersilang dari lelehan silikon (Si). Karena pengotor lebih larut
dlm lelehan tersebut daripada dalam padatannya yang terkonsentrasi dalam lelehan, dan
daerah yang meleleh, kemudian bergerak lambat sepanjang batangan dengan pemindahan
sumber panas. Hal ini membawa pengotor sampai ke ujung. Proses ini perli di ulang. Ujung
yang tidak murni kemudian dipotong.
3) Germanium
Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan seng
pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO 3dan H2SO4 pekat
seperti silikon, germanium juga merupakan bahan semikonduktor.
4) Timah
Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis
biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk

produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015%
untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian
dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah
dihancurkan dilewatkan dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga
biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita
dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar
dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa
mineral Cassiterite.
Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal
atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan
impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2
yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite
membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui
bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan
kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis.
Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis
biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk
produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015%
untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian
dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah
dihancurkan dilewatkan dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga
biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita
dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar
dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa
mineral Cassiterite.
Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal
atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan
impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2
yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite
membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui
bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan

kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis.
Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
5) Timbal
Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal
minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji timbal
pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70%
dengan menggunakan proses froth flotation yaitu proses pemisahan dalam industri untuk
memisahkan material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik. Kandungan sulfida dalam
biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal
oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat dan silikat timbal dan logam-logam lain yang
ada dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas.
Reaksi yang terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan blast
furnace dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi logam
timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan seperti
Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam
furnace reverberatory dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana
kontaminan akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan
terapung pada bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan, dan
bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil logam
yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat
murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida.
7. Logam Golongan VA
7.1 Kelimpahan Di Alam
1) Nitrogen
Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Zat
lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan
sianida. Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5 elektron
di kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam sebagian besar senyawa. Nitrogen
mengembun pada suhu 77K (-196oC) pada tekanan atmosfir dan membeku pada suhu 63K (210oC). Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen",
"pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang
menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman
Pertengahan Eropa. Ahli kimia mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam

hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya untuk
melarutkan emas.
2) Fosfor
Fosfor di alam terdapat di kulit bumi dalam senyawa yang pada umumnya senyawa fosfat.
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan.
Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu bagian
dari kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut. Hidroksipatit
memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di dalam tulang berada dalam
perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh,
separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari
asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma tiap sel hidup.
Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural dinding sel. Sebagai fosfat
organik, fosfor memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan
atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP). Sumber fosfor yang penting
ialah susu, keju, telur, daging, ikan, sereal, dan sayur. Dalam sereal unsur ini berada dalam
asam fitat, tetapi dalam bentuk ini sulit diabsorpsi. Lagi pula asam ini dapat menghalangi
diabsorpsi Fe dan Ca. Gandum mengandung enzim fitase, yang merombak asam fitat menjadi
inositol dan asam fosfat. Dalam bentuk garam anorganik unsur ini mudah diabsorpsi dari
usus. Dalam darah sangat penting, ikut membina eritrosit dan plasma darah. Kelebihan P
sebagian besar dibuang lewat kemih, sebagian kecil lewat tinja.
3) Arsen
Arsen terdapat di alam semesta dengan jumlah 0.008ppm, dan di kerak bumi 1.8ppm. di
peroleh Arsen di peroleh sebagai As2O3 pada cerobong asap dari pemanggangan CuS, PbS,
FeS, CoS, dan NiS dalam udara.
4) Antimon (Sb)
Bijih utama antimony (stibium) yaitu stibnite Sb 2S3 yang banyak di jumpai di Meksiko,
Bolivia, Afrika selatan dan Cina. Dijumpai juga valentinit (Sb2O3) yang dikenal sebagai
stibium putih.
5) Bismut
Sumber utama dari bismuth adalah yang terdapat dalam keadaan bebas dan bijih sebagai
sulfide yang dikenal dengan nama bismutinit (Bi 2S3), bismuth (BiO3), dan bismutit
(BiO)2CO3.

7.2 Sifat Fisika dan Kimia


7.2.1 Sifat Fisika
1) Nitrogen
Massa Atom
Massa Jenis
Titik Lebur
Titik Didih
Kalor peleburan
Kalor penguapan
2) Fosfor
Massa Atom
Massa Jenis
Titik Lebur
Titik Didih
Kalor peleburan
Kalor penguapan
3) Arsen
Massa Atom
Massa Jenis
Titik Lebur
Titik Didih
Kalor peleburan
Kalor penguapan
4) Antimon
Massa Atom
Massa Jenis
Titik Lebur
Titik Didih
Kalor peleburan
Kalor penguapan
5) Bismut
Massa Atom
Massa Jenis
Titik Lebur
Titik Didih
Kalor peleburan
Kalor penguapan

: 14,0067 gr/mol
: 1.251 gr/L
: 63,15 K
: 77,36 K
: 0.720 kJ/mol
: 5.57 kJ/mol
: 30,973761 gr/mol
: 1,823gr/L
: 317,3K
: 550 K
: 0,66 kJ/mol
: 12,4 kJ/mol
: 74,9216 gr/mol
: 5,727 g/L
: 1090 K
: 887 K
: 24,44 kJ/mol
: 34,76 kJ/mol
: 121,760 gr/mol
: 6,53 gr/L
: 903,78 K
: 1860 K
: 19.79 kJ/mol
: 193.43 kJ/mol
: 208, 98 gr/mol
: 9,78 gr/L
: 544,7 K
: 1837 K
: 11,30 kJ/mol
: 151 kJ/mol

7.2.2 Kimia
1) Nitrogen
a. Nitrogen merupakan unsur pembentuk protein, sebagai senyaw utama dalam organisme.

b. Energi ikatannya relatif besar (946 kj mol-1) sehingga sangat stabil atau sukar beraksi.
Karena itu, kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen bertanda
positif.
c. Molekul nitrogen relatif ringan dan non polar, sehingga gaya van der Waals antar molekul
sangat kecil.
2) Fosfor
a. Fosfor padat yang murni mempunyai tiga bentuk Kristal, yaitu fosfor putih (P 4), fosfor
merah (Pn), dan fosfor hitam (Pn).
b. Fosfor putih (P4) berstruktur tetrahedral, sehingga sudut P-P-P = 60 o dan mengakibatkan
terjadi ketegangan dalam ikatan P-P. Hal ini menyebabkan P 4 sangat reaktif, terutama
terhadap oksigen.
c. Fosfor merah terbentuk bila fosfor putih dipanaskan atau kena sinar ultraviolet, yang
mengakibatkan atom unsur dalam tetrahedron saling berikatan.
d. Fosfor hitam kurang reaktif dibandingkan dengan yang merah. Atom fosfor ini tersusun
dalam bidang datar melalui ikatan kovalen.
e. Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau yang tak
enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan. Nonlogam ini tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam karbon disulfida. Fosfor murni terbakar secara spontan di udara
membentuk fosfor pentoksida.
3) Arsen
Massa

atom74,92160(2) g/mol

Konfigurasi

Jumlah elektron tiap kulit2, 8, 18, 5


4) Antimon
a. Bereaksi dengan udara
4Sb + 3O2

Sb4O6

b. Bereaksi dengan Air


4Sb + 6H2O Sb4O6 + 6H2
c. Bereaksi dengan asam

elektron[Ar]

3d10 4s2 4p3

2Sb + 6H2SO4 Sb2(SO4)3 + 6H2O + 3SO2


d. Bereaksi dengan Logam
2Sb + 3Mg2+

Mg3Sb2

5) Bismut
a. Bereaksi dengan udara
4Bi + 3O2 2Bi2O3
b. Bereaksi dengan Air
2Bi + 3H2O

Bi2O3 + 3H2

c. Bereaksi dengan Asam


6Bi + 6H2SO4 Bi2(SO4)3 + 6H2O + 3SO2
d. Bereaksi dengan logam Mg
2Bi + 3Mg2+

Mg3Bi2

7.3 Pembuatan dan Kegunaan


7.3.1 Pembuatan
1) Nitrogen
a. Di laboratorium, nitrogen dibuat dengan memanaskan larutan yang mengandung garam
amonium ( seperti NH4Cl ) dan garam nitrit (misalnya NaNO2). Bila dipanaskan terjadi reaksi
+

NH4 (aq) + NO2 (aq)

N2 (g) + 2H2O (l)

b. Secara komersial, nitrogen dibuat dengan mencairkan udara, kemudian didestilisasi,


akhirnya didapat nitrogen sekitar 99 %, yang mengandung sedikit argon dan oksigen.
c. Amonia kualitas komersial meliputi NH3 cair murni dan yang larut dalam air dengan
konsentrasi 28 %NH3. Transportasi bahan ini sebagian besar memakai tangki silinder dan
sebagian lagi ada yang langsung disalurkan melalui pipa. Belakangan ini pemakaian pipa
mulai berkembang pesat, terutama dari pusat produksi ke pusat distribusi yang keseluruhan
panjangnya bisa mencapai 1.000 km.
2N2 (g) + 3H2 (g)
2) Fosfor

2NH3 (g)

Fosfor putih dapat dibuat dengan mereaksikan garam fosfor, silikon oksida, dan karbon pada
suhu 1300oC dalam tungku listrik.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2
P4O10 (g) + 10C

6CaSiO3 + P4O10 (g)


P4 (g) + 10CO (g)

3) Arsen
Bila dihasilkan arsenik dari limbah arsenopyrite yang dipanaskan sampaikisen arsenik atau
arsen oksida (ditemukan dalam produk terak) dalam bijih hanya mencair. Bila uap
arsenik didinginkan didapatkan kisen murni dalam bentuk bubuk arsenik.

4) Animon
Tidak mudah untuk membuat antimondi laboratorium seperti yang tersedia secara komersial.
Antimony ditemukan di alam dalam sejumlah mineral termasuk stibnit(Sb 2S3) dan
ulmanite(NiSbS). Sejumlah kecil anti monasli telah ditemukan. Beberapa bijih yang dapat
diobati dengan mengurangi kondisi untuk membentuk Sb2S3. Parasulfidaakan dihapus untuk
meninggalkan unsure antimony dengan besi tua.
Sb2S3+3Fe2Sb+3FeS
Dalam prosesanther, beberapa bijihdapat dipanaskan untuk berevolusi Sb2O 3 oksida dan pada
gilirannya dapat dikurangi dengan arang di hadapan natrium sulfat, untuk menjamin
pencampuran,untuk membentuk antimony unsur.
2Sb2O3+3C+3CO24Sb
7.3.2 Kegunaan
1) Nitrogen
a. Dalam bentuk amonia nitrogen , digunakan sebagai bahan pupuk, obat-obatan, asam nitrat,
urea, hidrasin, amin, dan pendingin.
b. Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
c. Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola
lampu listrik untuk mencegah evaporasi filament.
d. Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat
efektif karena relatif murah
e. Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium-laboratorium
penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama,
misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank darah.
2) Fosfor

a. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak
mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat
(DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk
membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang
dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat,
lemak, dan asam nukleat.
b. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api,
kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
c. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan
untuk menjaga korosi pipa-pipa.
d. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
e. bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu fosfor
diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih.
3) Arsen
a. Arsen terutama digunakan sebagai racun tikus, dalam ilmu kesehatan untuk membunuh
parasit, dan untuk kayu menjadi busuk, semuanya timbul dari racun alami.
b. As4O10 dan H3AsO4 digunakan sebagai agen oksidasi dalam analisis volumetric.
c. Arsen digunakan dalam pembuatan perunggu dan kembang api.
4) Antimon
Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat detektor inframerah, dioda
dan peralatan Hall-effect.Ia dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal. Baterai,
logam anti friksi, senjata ringan dan tracer bullets (peluru penjejak), pembungkus kabel, dan
produk-produk

minor

lainnya

menggunakan

sebagian

besar

antimon

yang

diproduksi.Senyawa-senyawa yang mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfida,


natrium antimonat, dan antimon tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa
tahan api, cat keramik, gelas dan pot.
5) Bismut
a. Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismutsubnitrate dan
subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
b. Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol(MnBi)dan diproduksi
oleh US Naval Surface Weapons Center.
c. Bismut digunakan dalam produksi besi lunak

d. Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatanacrilic fiber


e. Bismut telah digunakan dalam peyolderan, bismut rendah racunterutamauntuk penyolderan
dalam pemrosesan peralatan makanan.
f. Sebagai bahan lapisan kaca keramik.
7.4 Senyawa Logam Golongan VA
1) Nitrogen
a. Amonia NH3
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas
dengan bau tajam yang khas (mp -77.7 oC dan bp -33.4 oC). Ammonia adalah senyawa
kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan
Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan ammonia dalam gas
berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia
berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.
Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan
sebagai bahan beracun jika terhirup. Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun
dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25). NH3 merupakan molekul
polar, berbentuk trigonal piramidal dengan tiga atom hydrogen menempati dasar piramid dan
memiliki sepasang elektron bebas pada puncaknya (atom N), menyebabkan senyawa ini
mudah terkondensasi (suhu kondensasi -33oC) menjadi cairan yang dapat digunakan sebagai
pelarut. Dalam banyak hal, ammonia cair merupakan pelarut yang mirip dengan air dan
mampu melarutkan berbagai macam garam. Selain itu, ammonia mempunyai sifat yang unik
dalam hal melarutkan logam-logam alkali dan alkali tanah, yakni menghasilkan larutan yang
mengandung elektron tersolvasi. Gas ammonia sangat larut dalam air, karena baik
NH3 maupun H2O adalah molekul-molekul polar. Ammonia dapat bereaksi dengan air yang
akan membentuk ammonium hidroksida (NH4OH).
NH3 + H2O

NH4+ + OH-

NH3 dan NH4OH keduanya bereaksi dengan asam membentuk garam ammonium.
NH3 bereaksi dengan oksigen membentuk warna nyala kuning muda, reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
4NH3 + 3O2

2N2 + 3H2O

Senyawa nitrogen salah satunya adalah ammonia (NH 3) yang terdapat di atmosfir dalam
jumlah yang sangat sedikit, terutama sebagai produk peruraian bahan yang mengandung
nitrogen dari hewan dan tumbuhan. Ammonia dapat juga dibuat dari hidrolisis kalsium

sianamide(CaNCN). Kalsium sianamide (CaNCN) biasanya digunakan sebagai pupuk dan


reaksi ini terjadi secara lambat di dalam tanah.
b. Garam amonium
Garam Kristal stabil dari ion NH4+ berbentuk tetrahedral dengan sudut 10928 ini
kebanyakan larut dalam air. Amonia dan amonium hidroksida bereaksi baik dengan asam,
membentuk garam ammonium. Amonium biasanya bersifat sedikit asam jika mereka telah
berikatan dengan asam kuat seperti HCl, HNO 3, dan H2SO4. Garam ammonium terurai cukup
cepat dengan adanya proses pemanasan.
NH4Cl
(NH4)2SO4

NH3 + HCl
NH3 + H2SO4

NH4Cl Pada suatu waktu dapat diperoleh dengan memanaskan kotoran unta: amonium
klorida mudah oleh sublimasi, itu didapatkan sebagai produk sampingan dari proses Solvay.
NH4Cl ini yang digunakan dalam baterai kering jenis Leclanch. Hal ini juga digunakan
sebagai fluks ketika logam tinning atau solder, karena oksida logam banyak bereaksi dengan
amonium klorida, membentuk klorida volatile, sehingga meninggalkan permukaan logam
yang bersih.
c. Hidrazin
Hidrazin, N2H4, dapat dianggap sebagai turunan dari ammonia dengan penggantian satu atom
hidrogen oleh gugus NH2 dan memiliki bau yang hampir mirip dengan ammonia. Hidrazin
murni terbakar secara cepat dengan udara.
N2H4(l) + O2(g )
N2(g) + 2H2O
Turunan metil (MeNHNH2 dan Me2NHNH2) dicampurkan dengan N2O4 dapat digunakan
sebagai bahan bakar roket. N2H4 adalah basa lemah dan akan bereaksi dengan asam,
membentuk 2 macam garam. Garam yang terbentuk berbentuk padatan Kristal putih dan
sifatnya dapat larut didalam air.
N2H4 + HX
N2H5+ + XN2H4 + 2HX

N2H62+ + 2X-

Ketika dilarutkan kedalam air (larutan netral atau basa ) Hidrazin atau garamnya merupakan
agen pereduksi yang kuat. Mereka digunakan dalam produksi cermin perak dan tembaga serta
pembentukan endapan logam platina. Hidrazin juga mereduksi I2 dan O2.
N2H4 + 2I2
4HI + N2
N2H4 + 2O2
d. Hidroksilamin

2H2O2 + N2

Hidroksilamin berbentuk Kristal yang tidak berwarna memiliki titik didih 33C.
hidroksilamin adalah basa yang yang lebih lemah daripada ammonia dan hydrazine. Garam
yang terbentuk adalah ion hidroksilammonium.
NH2OH + HCl
[NH3OH]+Cl2) Fosfor
Diamonium fosfat
((NH4)2HPO4)
kalsium fosfat dihidrogen
(Ca(H2PO4)2).
Trinatrium fosfat
(Na3PO4),
Fluor-apatit
3 Ca3(PO4)2.CaF
Karbonato-apatit
3 Ca3(PO4)2.CaCO3
Hidroksi-apatit
3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2
Oksi-apatit
3 Ca3(PO4)2.CaO
Trikalsium-fosfat
Ca3(PO4)2
Dikalsium-fosfat
CaHPO4
Monokalsium-fosfat Ca(H2PO4)2
3) Arsen
Asam arsenat (H3AsO4)
Asam arsenit (H3AsO3)
Arsen trioksida (As2O3)
Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
Kadmium arsenida (Cd3As2)
Galium arsenida (GaAs)
Timbal biarsenat (PbHAsO4)
4) Animon
a. Hidrida Antimon
Antimon membentuk stibin SbH3 yang diperoleh dari:
Mg3Sb2 + 6 HCl
3 MgCl2 + 2SbH3
Hidrida ini bersifat basa dan tidak membentuk garam yang analog dengan ammonium dan
posfonium, dan jika diuraikan dengan panas:
2SbH3
2Sb + 3H2
Hidrida ini bersifat reduktor yang kuat, mereduksi larutan garam perak beramoniak menjadi
logam perak:
SbH3+ 3 Ag+

Ag3Sb + 3H+

b. Antimion trioksida
Antimon trioksida disediakan dengan cara memanaskan antimony atau sulfidanya dalam
udara:
4Sb + 3O2

SbO6

c. Antimon pentoksida
Antimon pentoksida terbentuk dari reaksi antara antimon dengan asam nitrat pekat:
4Sb + 2HNO3
10 H2O + Sb4O10 + 2 NO2

d. Trihalida
Antimon Trifluorida diperoleh dari penyulingan antara antimony dengan raksa (II) fluoridea:
3HgF2 + 2Sb
2SbF3 + 3Hg
Pentahalida
Diperoleh dari gas klor yang dialirkan di antimony triklorida:
SbCl3 + Cl2
SbCl5
5) Bismut
Trihidrida

Bismutin (BiH3)

Oksida bismut

Bismut trioksida (Bi2O3)

Bismut hidroksida

Bi(OH)3

Pentahalida

Bismut pentafluorida (BiF5)

BAB III
KESIMPULAN
1)

Logam alkali yang banyak di kulit bumi adalah natrium dan kalium, sedangkan litium,
rubidium, dan cesium jauh lebih kecil. Fransium (Fr) sebagai unsur ke enam golongan alkali
tidak stabil (radioaktif) dengan waktu paro 21 menit, sehingga sulit dipelajar. Diperkirakan
hanya sekitar 30 g fransium di kulit bumi. Karena kereaktifannya, unsur alkali tidak
ditemukan dalam keadaan bebas di alam, tetapi sebagai ion positif (L +) dalam senyawa ion.
Kebanyakan senyawanya larut dalam air sehingga logam ini banyak terdapat di air laut.

2)

Unsur golongan IIA berisi berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium.
Unsur ini disebut logam alkali tanah karena oksidasinya bersifat basa (alkalis) dan
senyawanya banyak terdapat di kerak bumi. Berilium terdapat dalam mineral yang disebut
beril. Kadang-kadang mineral ini ditemukan berupa kristal murni yang besar, dan bila
digosok akan menjadi mutiara berwarna biru laut. Magnesium ditemukan dalam air laut
(sebagai Mg2+) dan berbagai mineral, seperti dolomit dan kalnalit. Kalsium terdapat dalam air
laut dan dalam berbagai mineral dengan bermacam komposisi, contohnya gypsum, batu
kapur, dan dolomite. Magnesium dan kalsium juga terdapat dalam organisme. Stronsium dan
barium sering ditemukan sebagai SrSO4 dan BaSO4. Radium bersifat radioaktif dan
ditemukan bersamaan dengan mineral uranium karena merupakan hasil peluruhan U-238.

3)

Unsur unsur golongan IIIA dalam system periodic terletak pada group 13. Unsur-unsur
golongan IIIA terdiri dari 6 unsur yaitu boron (B), aluminium(Al), Galium(Ga), Indium(In),

talium(TI), dan ununtrium(Uut). Golongan IIIA merupakan unsure logam kecuali unsur boron
yang merupakan unsur metalloid(mempunya sifat diantara logam dan nonlogam).
4)

Unsur-unsur golongan IVA terdiri dari enam unsure yaitu karbon (C), silicon (Si),
Germanium (Ge), timah (Sn), timbal (Tb), dan ununquadium (Uuq). Unsur golongan IVA
terdiri dari unsure nonlogam (karbon), unsure metalloid (silicon dan germanium), dan unsure
logam (timah, timbal, dan ununquadium).

5)

Unsur golongan VA terdiri dari enaam unsur, yaitu nitrogen(N), fosfor(P), arsenic(As),
antimon(Sb), bismuth(Bi), dan ununpentium(Uup).

6)

Unsur-unsur golongan transisi dalam sistem periodik terletak pada golongan B. Dalam
pembahasan ini, kita hanya membatasi untuk logam krom, tembaga, seng dan besi. Karena
unsur-unsur logam tersebut banyak sekali kelimpahannya di alam, dan produk-produknya
dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Anshory, I.1995. Mudah Memahami Kimia. Bandung : Amico

Sunarya, Yayan. 2000. Kimia Dasar Prinsip-prinsip Kimia Terkini Jilid I. Bandung :
Angkasa.

Mujtaba, Mirza. (2009, 05 desember). Unsur Golongan VA. Diperoleh 12 Maret 2013, dari
http://blog.ub.ac.id/mustanginkimia/2011/12/05/golongan-v-a/

Pettruci. Ralph.H.1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Edisi ke-4,Jilid III.
Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai