PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teoritis
2.1.1 Pengertian radiasi benda hitam
Benda hitam didefinisikan sebagai sebuah benda yang menyerap semua radiasi yang
datang padanya. Dengan kata lain, tidak ada radiasi yang dipantulkan keluar dari benda hitam.
Jadi, benda hitam mempunyai harga absorptansi dan emisivitas yang besarnya sama dengan
satu. Seperti yang telah kalian ketahui, bahwa emisivitas (daya pancar) merupakan arakteristik
suatu materi, yang menunjukkan perbandingan daya yang dipancarkan per satuan luas oleh suatu
permukaan terhadap daya yang dipancarkan benda hitam pada temperatur yang sama. Sementara
itu, absorptansi (daya serap) merupakan perbandingan fluks pancaran atau fluks cahaya yang
diserap oleh suatu benda terhadap fluks yang tiba pada benda itu. Benda hitam ideal
digambarkan oleh suatu rongga hitam dengan lubang kecil. Sekali suatu cahaya memasuki
rongga itu melalui lubang tersebut, berkas itu akan dipantulkan berkali-kali di dalam rongga
tanpa sempat keluar lagi dari lubang tadi. Setiap kali dipantulkan, sinar akan diserap dindingdinding berwarna hitam. Benda hitam akan menyerap cahaya sekitarnya jika suhunya lebih
rendah daripada suhu sekitarnya dan akan memancarkan cahaya ke sekitarnya jika suhunya lebih
tinggi daripada suhu sekitarnya. Hal ini ditunjukkan pada gambar dibawah. Benda hitam yang
dipanasi sampai suhu yang cukup tinggi akan tampak membara.
Radiasi benda hitam adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah benda
hitam. Radiasi ini menjangkau seluruh daerah panjang gelombang. Distribusi energi pada daerah
panjang gelombang ini memiliki ciri khusus, yaitu suatu nilai maksimum pada panjang
gelombang tertentu. Letak nilai maksimum tergantung pada temperatur, yang akan bergeser ke
arah panjang gelombang pendek seiring dengan meningkatnya temperatur.
Pada tahun 1879 seorang ahli fisika dari Austria, Josef Stefan melakukan eksperimen untuk
mengetahui karakter universal dari radiasi benda hitam. Ia menemukan bahwa daya total per
satuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas (intensitas
total) adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Sehingga dapat dirumuskan:
I total = . T4
I =intensitas radiasi pada permukaan benda hitam pada semua frekuensi
T= suhu mutlak benda,
= tetapan Stefan-Boltzman, yang bernilai 5,67 10-8 Wm-2K-4.
Untuk kasus benda panas yang bukan benda hitam, akan memenuhi hukum yang sama, hanya
diberi tambahan koefisien emisivitas yang lebih kecil daripada 1 sehingga:
I total = e..T4
Intensitas merupakan daya per satuan luas, maka persamaan dapat ditulis sebagai:
P/A = = e. . T4
P = daya radiasi (W)
A = luas permukaan benda (m2)
e = koefisien emisivitas
T = suhu mutlak (K)
Beberapa tahun kemudian, berdasarkan teori gelombang elektromagnetik cahaya, Ludwig
Boltzmann (1844 - 1906) secara teoritis menurunkan hukum yang diungkapkan oleh Joseph
Stefan (1853 - 1893) dari gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell. Oleh
karena itu, persamaan I total = e..T4 dikenal juga sebagai Hukum Stefan- Boltzmann, yang
berbunyi:
Jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah benda hitam dalam satuan waktu
akan berbanding lurus dengan pangkat empat temperatur termodinamikanya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Penelitian Eeksperimen
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data hasil pengamatan
t
900
1800
2700
3600
4500
3
4
5
5,5
6
T4
0.24
5,67x108
900
276
580278297
6
7.8x10
7.11x104
0.24
5,67x108
1800
277
8.01x10
1.44x105
588733944
1
3
0.24
5,67x108
2700
2.19x105
278
597281665
6
0.24
0.24
5,67x108
5,67x108
3600
4500
278.5
279
601590262
5
605922128
1
8.13x10
8.19x10
2.95x105
8.25x10
3.71x105
Daya (watt)
80
75
5750000000
6000000000
6250000000
Suhu (K4)
Berdasarkan data dari tabel pengamatan di atas, didapatkan nilai daya dari rumus : P = e
A T4. Pada waktu 15 menit didapatkan suhu sebesar 276 dan daya sebesar 1,03.10 2. Hingga
waktu 30 menit suhunya mengalami kenaikan sebesar 277 dan daya sebesar 1,24.10 2. Dan pada
waktu 75 menit suhunya menjadi 279. Hal ini sesuai dengan hukum Stefan- Boltzmann yang
berbunyi Bahwa P dengan T4 berbanding lurus.
Berdasarkan data dari grafik diatas suhunya mengalami kenaikan dari waktu 15 menit
hingga 75 menit, dan pada waktu +75 menit suhunya tetap karena suhunya mengalami tumpang
tindih. Tumpang tidihnya diakibatkan karena nilai dayanya sama. Daya yang sama menunjukkan
bahwa benda hitam sudah dalam keadaan saturasi (dalam keadaan jenuh). Oleh karena itu,
walaupun kotak tetap diberikan radiasi nilai energi kalor yang diserap tetap.
Energi (Joule)
R = 0.97
2.00E+05
1.00E+05
0.00E+00
5750000000
6000000000
6250000000
Suhu (K4)
Berdasarkan data dari tabel pengamatan di atas, didapatkan nilai energy dari rumus : w =
e A T4 t. Pada waktu 15 menit didapatkan suhu sebesar 276 dan energy sebesar 7.11x104waktu
30 menit suhunya mengalami kenaikan sebesar 277 dan energy sebesar 1.44x105. Dan pada
waktu 75 menit suhunya menjadi 279 dan energinya menjadi 3.71x105. Hal ini sesuai dengan
hokum Stefan- Boltzmann yang berbunyi Bahwa P dengan T4 berbanding lurus.
Berdasarkan data dari grafik diatas suhunya mengalami kenaikan dari waktu 15 menit
hingga 75 menit, dan pada waktu +75 menit suhunya tetap karena suhunya mengalami tumpang
tindih. Tumpang tidihnya diakibatkan karena nilai energy sama. Energy yang sama
menunjukkan bahwa benda hitam sudah dalam keadaan saturasi (dalam keadaan jenuh). Oleh
karena itu, walaupun kotak tetap diberikan radiasi nilai energi kalor yang diserap tetap.
Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari eksperimen ini adalah
1.daya dengan suhu berbanding lurus
2. energy (w) dengan suhu pangkat empat (T4)
Daftar Pustaka
Budiyanto, J. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 298.