Anda di halaman 1dari 7

Sifat sifat dari bahan tersebut harus dikenali dengan baik agar dapat menggunakan dan

memilih bahan untuk digunakan secara keteknikan dengan tepat. Sifat sifat ini tentunya
sangat banyak macamnya, karena sifat ini dapat ditinjau dari berbagai bidang keilmuan,
misalnya ditinjau dari ilmu kimia, akan diperoleh sifat sifat kimia, demikian juga bila
ditinjau dari segi fisika, maka akan diperoleh pula sifat sifat fisika dari suatu bahan
tersebut, dan lain sebagainya.
Class
Physical

Property
Dimension, shape
Density or specific gravity

Class
Property
Mechanica Strength, tension,
l
compression, shear and
flezure (under static, impact
or fatigue condition)

Porosity
Stiffness, Thoughness,
Elasticity, Plasticity,
Ductility, Brittleness,
Hardness, Wear resistance

Moisture content
Macrostructure
Microstructure
Chemical Oxide or compound
composition

Thermal

Specific heat
Expansion

Acidity or alkalinity
Conductivity
Resistance to corrosion or
weathering
Physico- Water-absorptive or waterElectrical Conductivity
chemical repellant action, Shrinkage and and
swell due to moisture changes magnetic Magnetic parmeability
optical
Galvanic action
Colour
Light transmission
Light reflection
Acoustica Sound transmission
l
Sound reflection

Tabel Berbagai macam sifat bahan

Dapat dilihat pada tabel diatas yaitu berbagai macam sifat bahan secara teknik yang nantinya
dapat dipertimbangkan dalam proses pemilihan bahan. Sifat sifat tersebut dikelompokkan
berdasarkan beberapa kelas peninjauan, seperti secara fisik, mekanik, kimua dan lain
sebagainya. Tentunya tidak semua sifat tersebut diatas perlu dipertimbangkan dalam dasar
pemilihan bahan untuk suatu keperluan tertentu. Bisa saja yang diperlukan dalam
mempertimbangkan pemilihan suatu bahan dilihat dari sifat fisik dan mekaniknya saja, atau
sifat kimia dan mekaniknya saja.
Dalam dunia keteknikan kita biasanya sifat yang mendominasi dan berperan penting dalam
dasar pemilihan bahan yang akan digunakan adalah sifat mekanik. Sifat lain seperti sifat
kimia, sifat thermal dan sifat fisik menjadi pendamping dari sifat mekaniknya. Seperti sifat
kimia, misalnya dalam hal ini adalah korosi. Korosi merupakan masalah yang sangat serius
dalam dunia teknik dan memerlukan suatu pembahasan tersendiri. Sifat fisik seperti density
(berat jenis) misalnya, kadang kadang juga perlu dipertimbangkan.
Sifat fisik lain seperti strukturmikro biasanya perlu dipelajari secara khusus, karena
strukturmikro ini berkaitan erat dengan sifat sifat lainnya. Seperti sifat mekanik, yaitu
kekuatan dan keuletan, dan juga sifat kimia, seperti tahan korosi, dan lain sebagainya. Sifat
lainnya seperti sifat thermal juga turut diperhitungkan. Misalkan saja untuk komponen yang
nantinya akan terkena panas tertentu, tentu saja sifat thermal seperti panas jenis (specific
heat), thermal conductivity, dan thermal expansion seringkali harus tetap diperhitungkan.
1.1 Sifat mekanik
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa sifat mekanik adalah salah satu sifat yang
terpenting, karena sifat mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan (seperti komponen
yang terbuat dari bahan tersebut) untuk menerima beban/gaya/energi tanpa menimbulkan
kerusakan pada bahan/komponen tersebut. Seringkali bila suatu bahan mempunya sifat
mekanik yang baik tetapi kurang baik pada sifat yang lain, maka diambil langkah untuk
mengatasi kekurangan tersebut dengan berbagai cara yang diperlukan.
Misalkan saja baja yang sering digunakan sebagai bahan dasar pemilihan bahan. Baja
mempunyai sifat mekanik yang cukup baik, dimana baja memenuhi syarat untuk suatu
pemakaian tetapi mempunyai sifat tahan terhadap korosi yang kurang baik. Untuk mengatasi
hal itu seringkali dilakukan sifat yang kurang tahan terhadap korosi tersebut diperbaiki
dengan cara pengecatan atau galvanising, dan cara lainnya. Jadi tidak harus mencari bahan
lain seperti selain kuat juga harus tahan korosi, tetapi cukup mencari bahan yang syarat pada
sifat mekaniknya sudah terpenuhi namun sifat kimianya kurang terpenuhi.
Berikut adalah beberapa sifat mekanik yang penting untuk diketahui :

Kekuatan (strength), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa


menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada beberapa macam, tergantung
pada jenis beban yang bekerja atau mengenainya. Contoh kekuatan tarik, kekuatan
geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.

Kekerasan (hardness), dapat didefenisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk


tahan terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), identasi atau penetrasi. Sifat ini
berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance). Kekerasan juga mempunya
korelasi dengan kekuatan.

Kekenyalan (elasticity), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan


tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan
dihilangkan. Bila suatu benda mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan
bentuk. Apabila tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati batas tertentu maka
perubahan bentuk yang terjadi hanya bersifat sementara, perubahan bentuk tersebut
akan hilang bersama dengan hilangnya tegangan yang diberikan. Akan tetapi apabila
tegangan yang bekerja telah melewati batas kemampuannya, maka sebagian dari
perubahan bentuk tersebut akan tetap ada walaupun tegangan yang diberikan telah
dihilangkan. Kekenyalan juga menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk elastis
yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, atau dapat
dikatakan dengan kata lain adalah kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk
kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah menerima bebang yang menimbulkan
deformasi.

Kekakuan (stiffness), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan/beban


tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dalam
beberapa hal kekakuan ini lebih penting daripada kekuatan.

Plastisitas (plasticity) menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah


deformasi plastik (permanen) tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini
sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai macam
pembentukan seperti forging, rolling, extruding dan lain sebagainya. Sifat ini juga
sering disebut sebagai keuletan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi
plastik cukup besar dikatakan sebagai bahan yang memiliki keuletan tinggi, bahan
yang ulet (ductile). Sebaliknya bahan yang tidak menunjukkan terjadinya deformasi
plastik dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan rendah atau getas (brittle).

Ketangguhan (toughness), menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah


energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai
ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada
suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit
diukur.

Kelelahan (fatigue), merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima
tegangan berulang ulang (cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas
kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen
mesin disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang
sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang
mempengaruhinya.

Creep, atau bahasa lainnya merambat atau merangkak, merupakan kecenderungan


suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya berubah sesuai dengan
fungsi waktu, pada saat bahan atau komponen tersebut tadi menerima beban yang
besarnya relatif tetap.

Beberapa sifat mekanik diatas juga dapat dibedakan menurut cara pembebanannya, yaitu

Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban statis yang besarnya
tetap atau bebannya mengalami perubahan yang lambat.

Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban dinamis yang besar
berubah ubah, atau dapat juga dikatakan mengejut.

Ini perlu dibedakan karena tingkah laku bahan mungkin berbeda terhadap cara pembebanan
yang berbeda.

1.2 KIMIA TEKNIK

Peranan Ilmu Kimia dalam Bidang Teknik


Ilmu kimia adalah suatu cabang llmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang struktur
materi, sifat, komposisi, struktur, dan perubahan yang dialami oleh zat baik secara alamiah
maupun secara eksperimen yang direncanakan, serta energi yang timbul atau diserap selama
terjadi perubahan tersebut.
Dalam bidang teknik, ilmu kimia dapat digunakan untuk mempelajari, meneliti dan
memecahkan masalah teknik, misalnya membuat logam paduan, mencegah proses korosi,
pengolahan logam, proses pelapisan logam, pembuatan baterai, pengujian dengan
metalografi, difraksi sinar-x, pembuatan material dengan metalurgi serbuk dan
sebagainya. Pemecahan masalah-masalah teknik tersebut di atas selalu dihadapkan pada
pengetahuan dasar ilmu kimia.

Penggolongan zat
Zat atau materi adalah sesuatu zat yang mempunyai masa dan menempati ruang. Zat dapat
diklasifikasikan seperti skema dibawah ini :

Unsur
Unsur adalah suatu zat tunggal (sejenis) yang dengan cara kimia biasa tak
dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana. Contoh :
tembaga, besi, aluminium, karbon, timah, dan lain-lain.
Unsur dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu : logam, metaloida,
bukan logam.

. Logam
Logam adalah suatu unsur yang mempunyai sifat, antara lain :

berbentuk padat, pada temperatur ruang kecuali air raksa, caesium,


fransium, dan galium cair (pada temperatur ruang [berbentuk cair);

mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik;

bersifat elektropositif (mudah membentuk ikatan);

mudah ditempa dan ditarik; mengkilap

Contoh : tembaga, aluminium, besi, emas, dan perak

Metaloida
Metaloida adalah unsur peralihan dari logam ke bukan logam, sehingga mempunyai beberapa
sifat logam dan juga beberapa sifat bukan logam. Contoh : Germanium (Ge), Silikon (Si), dan
Arsen (As).
Non logam
Bukan logam adalah unsur yang mempunyai sifat, antara lain ;

Ada yang berbentuk padat, cair, maupun gas pada temperatur ruang pada
umumnya berbentuk gas;
Tidak dapat menghantarkan panas dan listrik, kecuali karbon bersifat
semikonduktor;
Bersifat elektronegatif (mudah membentuk anion);
Tidak mengkilap.
Contoh : nitrogen, oksigen, belerang dan lain-lain.
Senyawa
Senyawa adalah suatu zat baru yang merupakan gabungan dari beberapa
unsur melalui reaksi kimia dengan perbendingan massa yang tertentu dan
mempunyai sifat yang berbeda dengan unsur pembentuknya. Sebagai
contoh; Air, asam sulfat, perak nitrat, tembaga sulfat, garam dapur, dan
lain-lain.
Senyawa anorganik
adalah senyawa yang dibentuk oleh semua unsur, kecuali karbon, dan
umumnya berasal dari benda mati. Sebagai contoh : asam sulfat, ferri
klorida, tembaga (II) sulfat, dan perak nitrat.
Senyawa organic
adalah senyawa yang dibentuk oleh karbon (C) dengan beberapa unsur
lainnya seperti, hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Sebagian
besar senyawa organik wprotein.
Campuran
Adalah penggabungan beberapa unsur atau senyawa secara fisika, yang
masih mempunyai sifat asli zat penyusunnya. Contoh: pasir besi, laut,
udara dan lain-lain. Campuran dapat dibedakan atas campuran homogen
dan campuran heterogen.
Campuran homogen (larutan)
adalah campuran yang setiap titiknya mempunyai komposisi sama, atau
dengan
perkataan lain, tidak ada bidang batas di antara komponen-komponennya.
Campuran homogen ini disebut juga larutan. Larutan dapat berwujud
padat, cair maupun gas.
Campuran heterogen
adalah campuran yang setiap titiknya mempunyai komposisi berlainan
(tidak merata), atau dengan perkataan lain, terdapat bidang batas di
antara komponen-komponennya. Sebagai contoh: campuran pasir dengan
air, campuran kapur, pasir dengan semen, campuran eter dengan air.

Senyawa
Campuran
mempunyai perbandingan massa
Mempunyai perbandingan massa tidak
tertentu dan tetap dalam
tertentu dalam pembentukannya;
pembentukannya;
Masih mempunyai sifat-sifat asli zat
Meninggalkan sifat-sifat asli zat
pembentuknya;
pembentuknya;
Dapat dipisahkan dari kompo-nen Tak dapat dipisahkan dari komponenkomponen penyusunnya dengan cara

komponen penyusunnya dengan cara


fisika biasa.

fisik biasa.

Perbedaan senyawa dan campuran dapat dilihat dalam table


dibawah
Komponen dalam campuran dapat dipisahkan dengan cara berikut ini.
Penyaringan (filtrasi) yaitu proses pemisahan campuran padat cair dengan
mempergunakan saringan (filter), sehingga partikel yang lebih besar
terpisah dari yang lebih kecil. Sebagai contoh : pemisahan endapan kimia
menggunakan kertas saring.
Penyulingan (distilasi) yaitu proses pemisahan campuran cair-cair
berdasarkan perbedaan titik didih. Sebagai contoh: proses destilasi
bertingkat pada penyulingan minyak bumi.
Pengkristalan (kristalisasi) yaitu proses pemisahan campuran padat cair
dengan cara penguapan atau pemanasan, sehingga terbentuk kristal.
Sebagai contoh pemisahan larutan CuSO4, sehingga terbentuk kristal
CuSO4.5H2O.
Berdasarkan sifat zat, yaitu pemisahan campuran berdasarkan sifat-sifat
zat yang akan dipisahkan. Sebagai contoh: pemisahan pasir besi dengan
menggunakan magnit.

NAMA ; ALIF IMRON


NIM

; 157610008

KELAS ; TAB 2A

Anda mungkin juga menyukai