Anda di halaman 1dari 10

Percobaan 6

Judul : reaksi-reaksi kimia dan reaksi redoks


Hari/tanggal : kamis, 27 oktober 2016
Tujuan : - dapat Mempelajari jenis reaksi kimia secara

sistematis

- dapat Mengamati Tanda Tanda Terjadinya reaksi


- dapat Menulis persamaan Reaksi dengan benar
-

Dapat menyelesaikan reaski redoks dari setiap percobaan

Pertanyaan prapraktek :

1. Berikan definisi dari istilah-istilah berikut : katalis, deret elektromatif, reaksi eksotermik,
endapan, produk dan pereaksi !
Jawab :
Katalis : adalah suatu zat yang dapat memepercepat laju reaksi, namun zat tersebut tidak ikut
bereaksi.
Deret elektromatif : adalah deret yang menyatakan kekuatan untuk mereduksi dari yang paling
kuat ke yang paling lemah.
Reaksi eksotermik : adalah reaksi kimia yang melepaskan energi dalam bentuk panas (kalor)
ditandai dengan naiknya suhu.
Endapan : adalah zat yang berada di dasar campuran yang merupakan salah satu ciri reaksi kimia.
Produk : adalah hasil dari reaksi kimia
Pereaksi : adalah zat-zat yang bereaksi
2. Terangkanlah arti lambang-lambang berikut : , Wr, (s), (l), (g), dan (aq) !
Jawab :
: perubahan
Wr : energi rata-rata dalam reaksi kimia
(s) : zat dalam bentuk solid (padat)
(l) : zat dalam bentuk liquid (cairan)
(g) : zat dalam bentuk gas
(aq) : zat dalam bentuk aquos (larutan)
3. Berapa kira-kira volume dalam tabung reaksi yang berisi sepersepuluh bagian?
Jawab : untuk tabung reaksi 250 ml
x 250 ml = 25 ml
4. Apakah warna indikator PP dalam larutan asam?
Jawab :
Tidak berwarna (bening)
5. Hitung massa atom Cu dari data berikut :
Bobot cawan penguap + logam M
= 45,82 g
Bobot cawan penguap
= 45,361 g
Bobot cawan penguap + logam Cu
= 45,781 g

Jawab :
Massa atom Cu = (bobt cawan penguap + Cu) (bobot cawan)
= 45,781 45,361
= 0,42 g
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan oksidasi dan reduksi !
Jawab :
Oksidasi : peristiwa pelepasan elektron dan biloksnya bertambah
Reduksi : peristiwa penangkapan elektron dan biloksnya berkurang
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan oksidator dan reduktor !
Jawab :
Oksidator : zat yang mengalami reduksi
Reduktor : zat yang mengalami oksidasi

Landasan teori :

Reaksi asam basa dapat dikenali sebagai proses transfer protein. Kelompok reaksi yang
disebut reaki redoks dikenal juga sebagai reaksi transfer electron. Reaksi setengah sel yang
melibatkan hilang electron disebut reaksi oksidasi. Reaksi setengah sel yang melibatkan
penangkapan electron disebut reaksireduksi. Suatu jenis reaksi redoks yang umum adalah reaksi
antara logam dengan asam.
Logam + asam

garam + molekul hydrogen

Bilangan oksidasi juga dikenal sebagai tingkat oksidasi menunjuk pada jumlah muatan
yang dimiliki suatu atom dalam molekul ( senyawa ionic) jika electron- elektronnya berpindah
seluruhnya.
Untuk ion- ion yang tersusun atas satu atom saja, bilangan oksidasinya sama dengan
bilangan ion tersebut. Semua logam alkali memiliki bilangan oksidasi +1 dan semua bilangan
logam alkali tanah memiliki biloks +2 dalam senyawanya.
Dalam molekul netral, jumlah bilangan oksidasi semua atom penyusunnya harus nol.
Dalam

ion

tersebut

harus

sama

dengan

muatan

total

ion.

(Raymond Chang , 2004 : 59)


Oksida adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu electron atau lebih dari dalam
zat( atom , ion, atau molekul). Bila suatu unsure dioksidasi, keadaan oksidasinya berubah keharga yang
lebih positif.
Suatu zat pengoksidasi adalah zat yang memperoleh electron dari dalam proses zat itu direduksi.
Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya satu electron atau lebih oleh zat ( atom,

ion, atau molekul). Bila suatu unsure direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negative ( kurang
positif). Jadi, suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan electron, dalm proses zat itu dioksidasi.
Tahap reaksi atau oksidasi yang melibatkan pelepasan atau pengikatan electron sering disebut
reaksi setengah sel( lebih sederhana sel setengah) karena dari golongan mereka dapat disusun sel
galvani( baterai). Sistem redoks biasanya adalah sistem dimana antar bentuk oksidasi dan reduksi zat
hanya electron yang dipertukarkan.

( Suehla G, 1985:

121)
Berdasarkan perubahan bilangan oksidasi unsurnya, reaksi dapat dibagi menjadi dua , yaitu
reaksi metatesis dan reaksi reduksi,
-

Reaksi metatesis adalah reaksi yang tidak menimbulkan perubahan biloks unsure, yang
terjadi hanya pertukaran pasangan ion, contohnya:
NaCl
+ AgNO3 AgCl + NaNO3
(Na+, Cl-)

(Ag+, NO3-) (Ag+, Cl-) ( Na+, NO3-)

Reaksi redoks dalah reaksi yang mengakibatkan ada unsure yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi, disebut teroksidasi, dan yang turut disebut reduksi, contohnya:
2Na + Cl2
2NaCl
Na = teroksidasi
Cl = tereduksi. Untuk menentukan reaksi redoks ,dengan mencari biloks semua unsure dalam
suatu reaksi, kita dapat mengetahui reaksi tersebut redoks atau metatesis, serta menentukan
unsure yang teroksidasi dan tereduksi, contoh:
1) Fe + 2 HCl

FeCl2 + H2
Biloks Fe = 0 ke 2 ( oksidasi)
Biloks H = 1 ke 0 ( reduksi)
( Syukri, 1991:83 ).

Penyusun persamaan reduksi oksidasi penyusun setengah reaksi dapat dengan mudah ditentukan
dengan setengah reaksi dan reaksi total.
a. Penyusun setengah reaksi redoks
1. Tuliskan persamaan perubahan oksidasi dan reduktan
2. Setarkan jumlah hydrogen dari kedua sisi persamaan dengan menambahkan jumlah H 2O
3. Setarakan jumlah hidrogen kedua sisi persamaan dengan menambahkan jumlah H+ yang tepat
4. Setarakan muatan dengan menambahkan sejumlah electron sekali setengah reaksi telah
disusun mudah untuk menyusun persamaan redoks keseluruhan dalam oksidasi dan kenaikan
biloks harus sama hal ini sama dengan hubungan equivalen dalam reaksi asam basa.
b. Penyusun setengah oksidasi reaksi total
1. Pilihlah persamaan untuk oksidasi dan reduktan yang terlibat dalam reaksi kalikan sehingga
jumlah electron yang terlibat sama
2. Jumlahkan kedua reaksi
3. Ion lawan yang mungkin muncul dalam persamaan harus ditambahkan kedua sisi.
( Sukardjo, 1985: 96)

Senyawa- senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan
sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepas electron dari
senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi.
Senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif
dan dikenal sebagai rduktor atau agen reduksi. Reduktor melepas electron kesenyawa lain, sehingga
teroksidasi , oleh karena ia mendonorkan elektronnya, ia juga disebut pendonor electron.
Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah reduktor mentransfer elektronnya
keoksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepas electron dan teroksidasi, dan oksidator
mendapatkan electron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi
disebut pasangan redoks.
( Hiskia Ahmad, 1993: 187)

2.1 Reaksi Kimia


Persamaan reaksi merupakan bahasa ilmu kimia prsamaan reaksi menjelaskan secara
kualitatif peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi atau lebih bergbung dan secara kuantitatif
menyatakan jumlah zat yng bereaksi serta jumlah produk reaksi.
Reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron
2) Reaksi kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan elektron
Contoh reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron
Ag+ (l) + NO3- (l) Na+(l) Cl-(l)
AgCl (s) + Na+(l) + NO3-(l)
Ag+(l) +Cl-(l)
AgCl(s)
Reaksi yang disertai perpindahn elektron dari satu atom ke atom lain dikenal sebagai
reaksi oksidasi reduksi (redoks), contoh :
Na * + : .Cl
NaCl
Sebuah atom netral natrium memberikan satu electron ke atom netral kalor hingga terbentuk
muatan positif Na+ dan muatan negatif Cl- .
Reaksi kimia adalah proses yang mengonservasi sekelompok zat yang disebut reaktan,
menjadi kelompok zat baru yang dinamakan produk. Dengan kata lain, reasi kimia adalah reaksi
yang menghasilkan perubahan kimia. Memang dalam banyak kasus, tidak ada yang terjadi ketika
sejumlah zat dicampur masing-masing mempertahankan komposisi dan zat aslinya. Kita
memerlukan bukti sebelum kita dapat mengatakan bahwa suatu reaksi telah terjadi. Beberapa
jenis bukti fisis yang diperlukan ditunjukkan berikut ini :
Perubahan warna
Pembentukan padatan dalam larutan jernih
Evolusi gas

Evolusi atau penyerapan kalor


Meskipun pengmatan seperti ini biasanya menanadakan bahwa reaksi telah terjadi, bukti
kuat masih memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi untuk mengidentifikasi
semua zat yang ada.(Petrucci.2007:108).
2.2 Macam-macam Reaksi Kimia
Umumnya reaksi-reaksi kimia digolongkan menurut jenisnya sebagai berikut :
Reaksi penggabungan
Yaitu reaksi di mana dua buah zat bergabung memebentuk zat ketiga. Kasus paling sederhana
adalah jika dua unsur bereaksi memebentuk senyawa. Misalnya, logam natrium bereaksi dengan
gas klorin memebentuk natrium klorida. Persamaan kimianya:
Na(s) + Cl(g)
2NaCl(s)
Reaksi Penguraian
Yaitu suatu reaksi senyawa tunggal membentuk dua atau lebih zat baru. Biasanya reaksi ini
berlangsung dalam suhu tinggi. Beberapa senyawa yang dapat teruraidengan menaikkan suhu
misalnya kclo3. senyawa ini jika dipanaska akan terurai menjadi KCl dan gas oksigen. Persamaan
kimianya :
KClO3(s)
2KCl(s) + 3O2 (g)
Reaksi pendesakan atau pergantian
Yaitu suatu reaksi di mana suatu unsur bereaksi dengan suatu senyawa menggantikan
unsur yang terdapat dalam senyawa itu. Misalnya, jika logam besi dicelupkan ke dalam larutan
tembaga (II) nitrat, akan mengendapka logam tembaga. Persamaan kimianya :
2Fe(s) + Cu (No3)2(aq)
CU(s) + Fe(No3)2(aq)
Reaksi metalesis (pembentukan ganda)
Yaitu reaksi yang melibatkan petukaran bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah
senyawa ionik dalam bentuk larutan, bagian yang bertukaran adalah kation dan anion dari
senyawa. Misalnya larutan kalium iodida yang tidak berwarna. Ion-ion di dalam larutan bereaksi
memebentuk endapan berwarna kuning dari senyawa timbal (II) iodida. Persamaan kimianya :
2KCl(aq) + Pb (No3)3(aq)
2KNO3(aq) + Pbl2(s)
Reaksi pembakaran
Yaitu reaksi suatu zat dengan oksigen, biasanya bereaksi cepat disertai pelepasan kalor
memebentuk nyala.
Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan bilangan satu elektron atau lebih dari
dalam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu unsur dioksidas, keadaan oksidasinya berubah ke
harga yang lebih positif suatu zat pengoksidasi adalah suatu zat yang memeperoleh elektron dan
dalam proses tertentu zat tersebut direduksi. Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan
hilangnya satu elektron atau lebih dari alam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu unsur

direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif. Jadi suatu zat pereduksi adalah zat
yang kehilangan elektron dalam proses itu zat ini dioksidasi (svehia.195:108).
2.3 Reaksi Redoks
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi
listrik dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks dimana dalam reaksi ini energi
yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar
reaksi yang spontan bisa terjadi.
Dalam reaksi redoks, electron-elektron ditransfer dari satu zat ke zat lain. Reaksi antara
logam Mg dan HCl merupakan satu contoh reaksi redoks:
0

+1

+2

Mg (s) + 2HCl (aq)


MgCl2 (aq) + H2 (g) (Chang.2002:194)
Menentukan reaksi redoks : dalam mencari bilangan oksidasi semua unsur dalam suatu
reaksi, serta dapat mengetahui reaksi tersebut redoks serta menentukan unsur yang teroksidasi
dan tereduksi, contoh :
a. 2Na + Cl2
2NaCl , biloks Na = 0 ke +1(oksidasi)
, biloks Cl = 0 ke -1 (reduksi)
b. NaS +CaCl2
CaS + 2HCl , bilangan oksidasi semua unsur tetap.
Jadi reaksi a dan b adalah redoks dan metethesis (Syukri.1999:112).
Bilangan oksidasi unsur-unsur yang umum dikenal yaitu yang disusun berdasarkan
posisinya dalam tabel periodik :
Unsur-unsur logam dapat memiliki bilangan oksidasi positif, sedangkan unsur-uunsur nonlogam
dapat memiliki bilangan oksidasi positif atau negatif.
Bilangan oksidasi tertinggi yang dimiliki unsur golongan IA-VIIIA adalah sama dengan
bilanganya dalam tabel periodik, sebagai contoh halogen adalah golongan VIIA, sehingga
bilangan oksidasi tertinggi yang paling mungkin adalah+7
Logam-logam transisi (golongan IB, IIIB VIIIB) biasanya memiliki beberapa bilangan
oksidasi yang mungkin (Raymond, 2004 : 84).
2.4 Proses Oksidasi dan Reduksi
Oksidasi adalah proses pelepasan elektron (e-) dari suatu zat, sedanggkan reduksi adalah
proses penangkapan electron oleh suatu zat. Pada waktu melepaskan e - suatu zat berubah
menjadi bentuk teroksidasinya, Karen zat itu bertindak sebagai zat pereduksi. Sebaliknya, zat
pegoksidasi adalah zat yang menerima electron dank arena itu zat tersebut mengalami reduksi
(Rivan.1994:319).
Dalam mempelajari reaksi oksidasi dan reduksi biasanya reaksi ini dipisahkan mejadi dua
bagian misalnya untuk reaksi sebagai berikut:
Zn(s) + Cu(aq)
Zn2+(aq) + Cu(s)
Dipisahkan menjadi dua setengah reaksi, yaitu:
Oksidasi : Zn(s)
Zn2+ + 2eReduksi : Cu2+ + 2eCu(s)

Jumlah elektron yang dilepaskan dan jumlah electron yang diterima dapat dijumlahkan
untuk memperoleh persamaan reaksi oksidasi reduksi yang sudah setara (Achmad.1999:51).
2.5 Sistem Oksidasi Reduksi
Contoh, bila logam zn dimasukkan kedalm larutan yang berisi Zn + terdapat beda
potensial antara larutan yang berisi ion inerst seperti Pt dimasukkan dalam timbul beda potensial
antara larutan dan elektrodenya yang disebut potensial redoks.
Esel = Eosel (Sukardjo.1990:264).

Alat dan bahan : Alat dan Bahan


a) Alat
- Sudip
- Krus
- Pembakar Bunsen
- Tabung raksi
- Pipet tetes
- Lemari asam
b) Bahan
- 0,1 serbuk Mg
- CuSO4.5H2O
- 1 ml AgNO3 0,01 M
- 0,1 g serbuk Cu
- 1 ml HCl 0,01 M
Prosedur :
Di file perc.6
1) Indifikasikan zat-zat berikut ini. Lihat kembali hasil pengamatan anda
a. Asap putih (A.1)
b. Cairan tak bewarna (B.1)
c. Gas yang dapat memadamkan api (B.2)
d. Padatan kelabu (C.1)
e. Gas tak bewarna (C.2)
f. Endapan jingga (D.4)
g. Yang mengubah warna indikator (E.1)
2) Buatlah persamaan reaksi nya
a) Tembaga logam + oksigen tembaga (II) oksida

/////////J
awab :
2 Cu + O2 2CuO
b) Merukuri II nitrat + kalium oromida merkuri (I) bromida + kalium nitrat
Jawab :
Hg(NO3)2 + 2KBr 2HgBr + 2KNO3
3) Lengkapilah persamaan reaksi berikut. Bila tak ada reaksi, tulislah RT!
(a) Hg + Fe(NO3)3
(b) Zn + Ni(OH)2 Zn(OH)2 + Ni
(c) Pb (NO3)2 + K2CrO4 RT
(d) Zn (HCO3)2 Zn (OH)2 + 2CO2

Kesimpulan :

Kesimpulan
Ada 5 jenis reaksi kimia :
Reaksi penggabungan : sintesis satu jenis senyawa dari 2 zat atau lebih
A+Z
AZ
Reaksi penguraian : terpecahnya satu senyawa menjadi 2 zat atau lebih
AZ
A+Z
Reaksi penggantian : satu unsur menggantikan unsur lain dalam senyawa, unsur yang digantikan
adlah yang letaknya lebih bawah dalam deret volta.
A + BZ
AZ + B
Reaksi penggantian rangkap : dua zat dalam larutan bertukar pasangan
AX + BZ
AZ + BX
Reaksi netralisasi : asam dan basa bereaksi memebentuk garam dan air
HX + BOH
BX + HOH
7. Tanda- tanda terjadinya reaksi :
Timbulnya gas
Adanya endapan
Terjadi perubahan warna
Terjadinya perubahan suhu
8. Reaksi redoks yaitu reaksi reduksi dan oksidasi.
Reaksi reduksi : peristiwa penangkapan elektron, melepaskan oksigen, mengikat H 2 dan bioksnya
berkurang.
Reaksi oksidasi : peristiwa pelepasan elektron, penangkapan oksigen, melepaskan H2 dan
koefisienya bertambah.

1. Jenis- jenis reaksi kimia


a. Penggabungan/ sintesis
: A + Z AZ
b. Penguraian
: AZ A+ Z
c. Penggantian tunggal
: A + BZ AZ+ B
d. Penggantian ganda
: AX+ BZ AZ + BX
e. Netralisasi
: HX + BOH BX + HOH
2. Tanda- tanda terjadi reaksi yaitu :
a. Endapan
b. Timbulnya gelembung / gas
c. Perubahan suhu
d. Perubahan warna
3. Persamaan reaksi dapat diselesaikan dengan mengembangkan jumlah zat sebelum dan
sesudah reaksi
4. Reaksi redoks dapat disetarakan dengan metode

setengah reaksi dari persamaan

bilangan oksidasi. Reaksi redoks dikatakan setara apabila jumlah zat sebelum dan
sesudah reaksi sama, serta muatan produk adalah sama.

DU:

Ahmad, Hiskia. 1993. Materi Pokok Kimia Dasar 1. Jakarta: Depdikbud


Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Suehla, G. 1989. Vogel Buku Teks Analisa Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
Sukardjo. 1985. Kimia Dasar. Yogyakarta: Bina Ausara
Syukri, S . 1991. Kimia Dasar 1. Bandung : ITP

Achmad, Hiskia. 1999. KIMIA DASAR 1. Jakarta:UI press


G.svehia . 1985. Reaksi Redoks . Surakarta ; Balaipustaka
Petrucci . 2007 . Kimia Dasar . Jakarta ; Erlangga
Raymond, Chang.2002. KIMIA DASAR. Jakarta: Erlangga
Raymond, Chang . 2004 . Kimia Dasar 1 . Bandung ; Lautan Bariwasa
Rivai, Harrizul.1994.ASAS PEMERIKSAAN KIMIA. Jakarta: UI Press
Sukardjo, H.2008.KIMIA ORGANIK. Jakarta: Yudhistira

Syukri,S . 1999 . Kimia Dasar 1 . Bandung ; ITB


Yayan, Sunarya . 2010 . Kimia Dasar 1 . Bandung ; Yrama Widya
https://analisismu.blogspot.co.id/2016/09/laporan-praktikum-reaksi-reaksikimia.html

Anda mungkin juga menyukai