5 Pemeriksaan Morfologi Jamur
5 Pemeriksaan Morfologi Jamur
MIKROBIOLOGI PANGAN
PERCOBAAN V
PeMERIKSAAN MORFOLOGI JAMUR
NAMA
NIM
: K21110252
KELOMPOK
: III (TIGA)
TGL. PERCOBAAN
: 5 MEI 2012
ASISTEN
: NURUL HIDAYAH
BAB I
PENDAHULUAN
(jamur)
merupakan
kelompok
organisme
eukariotik
yang
membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler
(bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal,
struktur tubuh, sifat hidup, habitat, pertumbuhan, dan reproduksinya. Fungi terdiri
dari kapang dan khamir. Kapang bersifat filamentus, sedangkan khamir bersifat
uniselular. Istilah cendawan, kapang, khamir maupun ragi seringkali dicampurbaurkan, padahal masing-masing istilah tersebut memiliki pengertian yang
berbeda-beda. Untuk memudahkan istilah-istilah tersebut, para pakar biologi
kemudian menyatukannya ke dalam satu golongan yaitu jamur atau fungi. Kita
mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan
lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada
kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh,
jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun
tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah
mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang,
jamur tiram, dan jamur kuping (Felayati, 2010).
Pada ekosistem pangan, khamir dapat tumbuh bersama-sama dengan
mikroorganisme
lain
dan
dapat
tumbuh
bersama
berinteraksi
saling
menguntungkan
atau
merugikan.
Khamir
juga
berasosiasi dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
meningkatkan
kesuburannya.
Jadi
mereka
dapat
sangat
yang
berasal
dari
kingdom
Zygomycota,
Ascomycota,
and
seperti botol, bulat, jeruk, topi, dan lain-lain. Khamir tidak berwarna (transparan)
sehingga untuk pengamatan morfologi khamir, harus diwarnai untuk lebih
memudahkan pengamatan (Nawir, dkk, 2012).
Dalam asosiasi khamir dan bakteri asam laktat terjadi sejumlah mutualistik
dan sinergistik, terutama dalam fermentasi pangan. Dalam kefir grain, terdapat
interaksi sinergistik; vitamin dihasilkan oleh khamir dan laktat dihailkan oleh
bakteri. Asosiasi juga terjadi pada sour dough antara laktobasili pemfermentasi
lakotsa dan khamir pemfermentasi glukosa. Dalam fermentasi sauerkraut dan
pickle, khamir fermentative dan oksidatif hidup bersama-sama dengan bakteri
asam laktat. Khamir sering membentuk lapisan film pada permukaan larutan
garam. Dalam red wine, fermentasi malolaktat oleh Oenococcus (leuconostoc)
oenos difasilitasi oleh vitamin dan aam amino yang dihasilkan oleh khamir
(Mudarwan, 2009).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Cawan petri
steril, ose, objek gelas, kaca penutup, dan mikroskop.
III.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Roti
jamuran, laktofenol, alkohol 70%, Fermipan, metilen biru, dan cling wrap.
III.3 Prosedur Kerja
III.3.1 Pengamatan Secara Mikroskopis
1. Dibersihkan gelas objek dan kaca penutup dengan alkohol 70% sampai
bebas lemak, kemudian diteteskan beberapa tetes larutan laktofenol diatas
permukaan objek gelas tersebut.
2. Diambil sedikit koloni biakan Mucor dengan jarum ose, letakkan secara
hati-hati. Diusahan seluruh miselium basah terkena laktofenol.
3. Ditutup dengan kaca penutup sedemikian rupa sehingga tidak terdapat
gelembung udara dalam preparat.
4. Diamati dengan mikroskop memakai lensa objektif 10x, kemudian 40x.
Untuk mengamati morfologi konidia atau spora digunakan lensa objektif
perbesaran 100x. Dan digambar.
III.3.2 Pengamatan Morfologi Khamir
1. Dibersihkan kaca objek dengan menggunakan alkohol.
2. Ditetesi sedikit metilen biru diatas gelas objek.
3. Diambil sedikit biakan khamir dengan memakai ose, letakkan diatas
pewarna tersebut dan tutup dengan kaca penutup.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Roti Jamuran
I.
II.
Keterangan
Mucor sp.
Latar belakang
I.
Keterangan
Saccharomyces
II.
cerevisiae
Latar belakang
II
Fermipan
III
IV.2 Pembahasan
Jamur adalah kelompok besar jasad hidup yang tidak mempunyai pigmen
hijau daun atau klorofil, dan sering mengkontaminasi makanan. Jamur
mikroskopis dibagi menjadi dua kelompok yaitu kapang dan khamir. Kapang
mempunyai bentuk pertumbuhan seperti massa benang bercabang-cabang yang
disebut miselium (tunggal disebut hifa). Hifa ada yang bersepta dan ada yang
tidak. Dan mengandung satu, dua atau banyak inti tergantung atas jenis dan stadia
pertumbuhan kapang. Sedangkan khamir atau yeast adalah kategori non-takson
yang mencakup semua fungi uniseluler yang berasal dari kingdom Zygomycota,
Ascomycota, and Basidiomycota. Khamir umumnya berkembang biak baik secara
seksual maupun aseksual.
IV.2.1 Pengamatan Secara Mikroskopis
Pada pengamatn jamur secara mikroskopis, bahan yang digunakan adalah
roti yang telah jamuran yang diperkirakan terdapat jamur Mucor sp. Sampel
diambil dengan menggunakan pinset dan kemudian diletakkan diatas kaca
preparat dan setelahnya diteteskan dengan larutan laktofenol untuk memperjelas
morfologi jamur yang terlihat. Setelah diamati di bawah mikroskop terlihat koloni
Mucor sp berwarna kecokelatan membentuk benang-benang halus dan serat-serat
yang dalam jamur disebut miselium (hifa). Mucor sp. adalah genus fungi yang
berasal dari ordo Mucorales yang merupakan fungi tipikal saprotrop pada tanah
dan serasah tumbuhan. Hifa vegetatifnya bercabang-cabang, bersifat coenositik
dan tidak bersepta. Mucor berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk
sporangium yang ditunjang oleh batang yang disebur sporangiofor. Ciri khas pada
Mucor sp. adalah memiliki sporangium yang berkolom-kolom atau kolumela.
Mucor sp. merupakan salah satu contoh kapang. kapang atau Jamur benang adalah
golongan fungi yang membentuk lapisan jaringan miselium dan spora yang
tampak, tetapi tidak dapat membentuk badan buah yang makroskopis. Misselium
terdiri dari filament tubular yang tumbuh yaitu hifa. Antara satu hifa dengan hifa
yang lain biasanya dipisahkan oleh septa. Septa memiliki pori-pori yang
memungkinkan organel, bahkan terkadang nucleus, untuk lewat.
IV.2.1 Pengamatan Morfologi Khamir
Pada percobaan pengamatan morfologi jamur, bahan yang digunakan
adalah fermipan yang mengandung biakan dari Saccharomyces cereviseasae.
Sampel diambil dengan menggunakan pipet tetes dan kemudian diletakkan diatas
kaca preparat yang telah dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol dan ditelah
ditetesi sedikit metilen biru karena metilen biru. Setelah diamati di bawah
mikroskop, terlihat koloni Saccharomyces cereviseasa berbentuk bulat seperti
bercak-bercak berwarna agak kebiruan. Saccharomyces cerevisiae adalah salah
satu jenis fungi yang paling dikenal dan sering digunakan oleh manusia. Karena
kemampuannya memetabolisme gula menjadi etanol dan gas karbondioksida,
spesies ini sejak dulu telah digunakan dalam proses pembuatan roti. Dalam
biologi molekuler, Saccharomyces cerevisiae adalah organisme contoh bagi
eukariota, yang peta genetiknya sudah dipahami dengan lengkap. Saccharomyces
cerevisiae termasuk dalam khamir ascomycota.
Khamir merupakan jamur uniseluler yang bentuknya beranekaragam, ada
seperti botol, bulat, jeruk, topi dan lain-lain. Khamir tidak berwarna (transparan)
sehingga untuk pengamatan morfologi khamir, harus diwarnai untuk lebih
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah:
1. Pada pengamatan secara mikroskopis terhadap jamur (kapang) pada roti
terlihat koloni Mucor sp. berwarna kecokelatan membentuk benang-benang
halus dan serat-serat yang dalam jamur disebut miselium (hifa).
2. Pada pengamatan morfologi secara mikroskopis terhadap khamir pada
fermipan tidak memperlihatkan struktur khamir. terlihat koloni Saccharomyces
cereviseasa berbentuk bulat seperti bercak-bercak berwarna agak kebiruan.
V.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah:
1. Laboratorium hendaknya dibuka lebih awal agar praktikum dapat berjalan
dengan tepat waktu.
2. Laboratorium hendaknya menyiapkan alat dan bahan yang lebih lengkap agar
praktikum dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Felayati, U. 2010. Hifa Jamur (Jamur Mikroskopis). http://THE-FLY-HIFAJAMUR(jamur-mikroskopis).htm. Diakses 6 Mei 2012.