OLEH :
LANIRA ZARIMA N.
H1A 008 038
:
:
:
:
Iq. Watayu
65 tahun
Perempuan
Islam
0
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Alamat
No. Telepon
Tgl Home Visit
:
:
:
:
:
Sasak
MTS
Tidak Bekerja
Belum Menikah
Dusun Tene, Desa Jangkih Jawe, Kelurahan Mangkung, Kecamatan
Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah.
: 087864147479 (Adik Kandung Pasien, Iq. Mutiah)
: 11 April 2014
II. RIWAYAT PSIKIATRI (Alloanamnesis dengan Iq. Mutiah, Adik Kandung Pasien)
1. Keluhan Utama :
Sering keluyuran
2. Riwayat Gangguan Sekarang :
Pasien ditemukan dalam keadaan terpasung. Ini merupakan ketiga kalinya pasien
dipasung karena pasien sering pergi keluyuran dan tidak pulang ke rumah dalam
waktu yang lama. Pasien dipasung dengan cara diikat salah satu kakinya dengan tali
dan ditempatkan di dalam sebuah bangunan tenda kecil berukuran 1 x 2 meter.
Menurut keluarga, pasien masih bisa tidur saat malam hari, tetapi karena sering
melarikan diri maka pasien terpaksa dipasung oleh keluarganya. Pasien kadangkadang suka berbicara dan tertawa sendiri. Pasien sering mengganggu tetangganya
dengan meminta rokok atau uang jajan. Pasien juga akan mengamuk secara tiba-tiba
apabila ada keinginannya yang tidak terpenuhi. Pasien akan merusak barang-barang
yang ada di sekitarnya, mencakar dan melukai dirinya sendiri, bahkan juga sampai
menyerang orang lain. Pasien juga bisa tidak makan dan tidak mau tidur jika sedang
dalam keadaan marah. Keluhan tersebut muncul selama + 10 tahun terakhir.
Keluarga menyadari keluhan gangguan jiwa pertama kali dialami pasien sejak umur
14 tahun, saat itu pasien bersekolah di MTS. Menurut keluarga, suatu hari ketika
pulang sekolah, pasien tampak murung dan sedih. Saat ditanya lebih lanjut, pasien
mengaku dirinya ditinggal menikah oleh pacarnya. Sejak saat itu, pasien pun terus
menerus menangis dan akan marah apabila ada yang mengganggunya. Bahkan,
pasien sempat mencoba untuk bunuh diri karena merasa sangat stress.
Pasien dipasung untuk pertama kalinya saat berusia 20 tahun karena sering
mengamuk, marah-marah, melukai dirinya sendiri, dan menyerang orang lain.
Pasien dipasung dengan cara kaki dijepit dan diikat pada papan kayu besar dan
ditempatkan pada sebuah bangunan di dekat rumahnya. Pasien dipasung seperti ini
1
selama kurang lebih 15 tahun. Hal ini terpaksa dilakukan oleh keluarga karena
pasien sering keluyuran, mengamuk, dan bahkan ingin bunuh diri dengan cara
lompat ke dalam sungai. Pasien sempat dilepaskan karena keadaannya mulai
membaik dan pasien dapat bekerja membantu keluarganya bertani. Namun beberapa
tahun kemudian, pasien kembali dipasung untuk kedua kalinya karena pasien
kembali mengamuk dan mengganggu orang lain. Saat itu, pasien dirantai di bawah
pohon asam selama kurang lebih 3 tahun lamanya agar pasien tidak keluyuran dan
melarikan diri.
Menurut keluarga, pasien masih bisa diajak berkomunikasi apabila pasien sedang
dalam keadaan tenang. Pasien juga masih bisa mengenali anggota keluarganya dan
beberapa orang tetangga dekatnya. Pasien juga masih mau makan dan minum,
sementara itu untuk BAK dan BAB dilakukan pasien di sungai.
Pasien sebelumnya tidak pernah dibawa berobat ke Puskesmas ataupun Rumah
Sakit, apalagi RS Jiwa Provinsi NTB. Hal ini karena keluarga pasien memiliki
kendala biaya kesehatan yang tidak ada dan pasien juga tidak memiliki kartu
Jamkesmas. Selama ini, pasien hanya pernah diobati oleh dukun (orang pintar),
namun tidak pernah ada perbaikan. Tidak pernah ada petugas Puskesmas yang
datang berkunjung ke rumah pasien.
3. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Pasien tidak memiliki riwayat trauma kepala maupun kejang. Riwayat penggunaan
NAPZA (-), konsumsi minuman beralkohol (-), riwayat merokok (+).
4. Riwayat Kehidupan Pribadi
a. Riwayat prenatal dan perinatal
Pasien merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Selama mengandung,
ibu pasien tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan, ibunya juga tidak
pernah memiliki keluhan. Pasien lahir secara normal di dukun, langsung
menangis saat lahir, namun berat badan lahir tidak diketahui.
b. Masa kanak-kanak awal (1-3 tahun)
Pasien tidak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
Riwayat sakit yang berat disangkal.
c. Masa kanak-kanak pertengahan (3-11 tahun)
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Pasien
rumah tersebut tinggal adik kandung pasien beserta istri dan keempat anaknya.
Kebutuhan makan, mandi, BAK dan BAB, serta saat menstruasi tetap
III.
IV.
VI.
VII.
TANGGAPAN
YANG
MENGALAMI
IX.