Anda di halaman 1dari 41

Makalah Holistic Care

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

Secara holistik dalam keperawatan diperlukan adanya suatu perubahan dengan merubah
cara pikir masyarakat tentang jenis-jenis pelayanan kesehatan yang muncul di dalamnya.
Karena perubahan itu merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan
dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan
diri dari lingkungan yang ada atau beranjak untuk mencapai kesehatan yang optimal.
Holistik juga merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang
meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi
dimensi lainnya. Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai
kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional,
intelektual, sosial dan spiritual.Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang
harus dimilikiindividu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.
Pelayanan pada klinik HOLISTIC CARE didasarkan pada konsep keperawatan holistik yang
meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan masalah fisik yang
hanya dapat diselesaikan dengan pemberian obat semata. Pelayanan keperawatan holistik
memberikan pelayanan kesehatan dengan lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan
sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual yang saling
mempengaruhi. Klinik ini tidak saja menawarkan pelayanan keperawatan dengan
memanfaatkan teknologi perawatan moderen maupun beragam terapi alternatif ataupun
komplementer, tetapi juga pelayanan konseling dan promosi kesehatan.

1.2

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana yang dimaksud dengan Holistic care.
Bagaimana penerapan Holistic care

1.3 TUJUAN

Untuk mengetahui pengertian Holistic care.


Agar megetahui cara menerapkan Holistic care.

BAB 2
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Holistic Care
Holistic memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan
holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan
seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya,
estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih

pada aspek sinergitas spiritually.


Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang
mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/
elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam
raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat
membentuk raga yang sehat.., Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri
secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki
segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic terpadu,
memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional),
Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat
kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan
holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara
menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi
kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada
umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien
Langgangan Dokter.
1.2 Sejarah Holistic Care
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts
dalam bukunya Holism and Evolution. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik,
yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat
di tahun 70-an.
Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya
sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa
memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan
percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh,
pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah
Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan
mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian
yang terpisah.
1.3 Perawatan Holistic
Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan seseorang
secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada
keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang
mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat
perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat
kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman
yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti
kehidupan.
- DIMENSI PERAWATAN HOLISTIK
Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi pemahaman
bahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
- NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK

1. Filosofi dan Pendidikan.


Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan
pengetahuan.
2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh
penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
3. Holistik Nurse Save Care.
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan
kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu
alat sebagai proses penyembuhan seseorang.
4. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency.
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik
yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang
mendukung proses penyembuhan pasien.
1.4 Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistik.
a. Holistik Tradisional.
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal
sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau
pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur,
herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya
bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.

b. Holistik Modern.
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan
teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic
modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi
hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam
sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai
homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of
Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN
(Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy,
praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal
nama.
Tapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika suatu
pengobatan alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh,
pengobatan tersebut berarti bukan pengobatan holistik.
c. Holistik Moderen Antophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi
dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat.
Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia
secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah
dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, perbaikan pola makan dan gaya
hidup, penggunaan bahan-bahan alami, yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern.
Praktisi Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master atau pemimpin
Ananopath adalah Danton.
Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:
a) Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan operasi.

b) Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya pandai.
c) Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan keselarasan.
Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu:
a. Tuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.
b. Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum Alam.
c. Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.
Contoh beberapa penyakit serius yang bisa Anda taklukkan setelah menguasai
teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan operasi adalah:
a. Diabetes melitus,
b. Kolesterol tinggi dan sakit jantung,
c. Stroke,
d. Asam urat dan rematik,
e. Tumor dan kanker,
f. TBC,
g. Maag akut dan kronis,
h. Hepatitis,
i. Gagal ginjal,
j. Demam berdarah.
k. AIDS

beberapa

1.5 Teknik Pengobatan atau Penerapan Holistik Care


Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang
mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu
fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep
Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan
seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/
operasi, dll, sementara pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun
pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar
permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh
lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan)
sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
1.6 Methode Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut :
1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan
berimbang
2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
4. Silaturahmi Doktrin
5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
6. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal
7. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.
8. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.
1.7 Motto Klinik Holistik Care
C : Caring-kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa
caring.
A : Accessible-kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan

masyarakat.
R : Research bassed-kami mengintegrasikan pembuktianklinis dengan keahlian kami dan
pilihan klien dalam membuat keputusan kesehata yang tepat bagi
dirinya.
E : Empowerment-kami memberikan informasi yang tepat bagi pasien agar mampu
memberdayakan dirinya sendiridalam membuat keputusan yang tepat bagi kesehatannya.

BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method alamiah yang ilmiah, serta ilahiah, yang
mana tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat kompleks, dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomati terganggunya satu fungsi/
elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya. Keterkaitan antara
jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat
terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang
sehat Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas
kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu
segala sesuatu, Allah SWT.

Klinik Keperawatan Terpadu HOLISTIC CARE merupakan klinik yang dikelola oleh
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Pembentukan klinik ini merupakan bagian
dari program strategis pengembangan fakultas dalam upaya untuk mengembangkan terapi
modalitas keperawatan dan menerapkan ilmu-ilmu keperawatan dalam bentuk pengabdian
terhadap masyarakat dalam bidang kesehatan. Definisi Holistic care sendiri merupakan
Pelayanan kesehatan dengan lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan sebagai
manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, social, spiritual yang saling
mempengaruhi.
A. CARING
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,
berperasaan

dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.

Menurut Pasquali dan Arnold serta Watson,human care terdiri dari upaya untuk melindungi,

meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang
lain.
Menurut Watson, ada 7 asumsi yang mendasari konsep caring yaitu:
a)

Caring hanya akan efektif bila Di perlihatkan dan dipraktekkan secara interperonal.

b) Caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam membantu memenuhi
kebutuhan manusia atau klien.
c)
d)

Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga.


Caring merupakan respon yang dterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja namun juga
mempengaruhi akan seperti apakah seseorang terebut nantinya.

e)

Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan seseorang
dan mempengaruh seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

f)

Caring lebih kompleks dari pada curing

g)

Caring merupakan inti dari keperawatan.


Proses Keperawatan dalam Teori Caring
Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah - langkah
sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan
masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan
yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):
a. Pengkajian
Meliputi observasi, identifikas dan review masalah menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat diterapkan melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan
konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah.
(Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979 - 2697, Vol. 1 No.3, September 2008:147-150).
Pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam memecahkan
masalah.
Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat
yaitu :
1) Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi
kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi dan oksigenisasi.
2)Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,
meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman dan seksualitas.
3)Higher order needs (psychosocial needs) yaitu kebutuhan integritas yang
meliputi kebutuhan akan penghargaan dan berafiliasi.
4) Higher order needs (intrapersonali needs) yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.
b. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable -variabel akan diteliti
atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah
mengacu pada ASKEP serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada
siapa serta bagaimana data akan dikumpulkan.

c. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi
pengumpulan data.
d. Evaluasi
Merupakan metode dan proses untuk menganalisa data juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang
positif tercapai dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.
Jadi, teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan
antara aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan. (Sujana, 2008).
Manfaat Caring :
a)
Dapat membantu memenuhi kebutuhan manusia dan klien.
b)

Sebagai focus pemersatu untuk praktek keperawatan

c) Membantu menumbuhkan kepercayaan dan membuat hubungan dalam keperawatan secara


manusiawi
d)

Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negative atau baik
buruknya

e)

Bias memberikan bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi pasien dan klien

f)

Menimbulkan kesensitifas terhadap diri sendiri dan orang lain

g) Caring memberikan manfaat asuhan fisik yang baik serta meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien
Sikap Caring
ASKEP bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat dapat
memperlihatkan sikap caring kepada klien. Dalam memberikan asuhan, perawat
menggunakan keahlian, kata - kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan,
selalu berada disamping klien dan bersikap caring sebagai media pemberi asuhan.
Karakteristik Caring
Menurut Wolf dan Barnum (1998) :
a.

Mendengar dengan perhatian.

b.

Memberi rasa nyaman.

c.

Berkata jujur.

d.

Memiliki kesabaran.

e.

Bertanggung jawab.

f.

Memberi informasi.

B.

g.

Memberi sentuhan.

h.

Memajukan sensitifitas.

i.

Menunjukan rasa hormat pada klien.

j.

Memanggil klien dengan namanya.

HOLISME
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang
utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua
unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan
mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami
berfungsinya setiap komponen

1.

Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :


Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi (unity,
integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasi
berarti patologik.

2.

Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian
yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yang
tidak terdapat dalam bagian-bagian.

3.

Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan potensi inheren
yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.

4.

Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi


organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian yang sehat
dan integral.

5.

Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian ekstensif
terhadap

C.

HUMANISME
Pengertian Humanisme
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal yang
positif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliran

humanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang


positif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang
terdapat dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak dari
para pendidik beraliran humanisme.
Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia di sini
berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi diri
orang yang belajar secara optimal.
Ciri - Ciri Teori Humanisme
Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.
Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan
yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup
kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri ditujukan untuk
memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan masyarakat. Ketrampilan atau
kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan
karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.

Contoh teori humanistic :


Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika siswa memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar
lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya. Teori belajar ini
berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut
pandang pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan
dirinya yaitu membantu masing - masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia unik dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensi yang ada dalam
diri mereka.
Dalam keperawatan, humanisme merupakan suatu sikap dan pendekatan yang
memperlakukan pasien sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan lebih dari sekedar
nomor tempat tidur atau sebagai seorang berpenyakit tertentu. perawat yang menggunakan
pendekatan humanistik dalam prakteknya memperhitungkan semua yang diketahuinya

tentang pasien yang meliputi pikiran, perasaan, nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, dan bahasa
tubu
Klinik Keperawatan Terpadu HOLISTIC CARE merupakan klinik yang dikelola oleh
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Pembentukan klinik ini merupakan bagian
dari program strategis pengembangan fakultas dalam upaya untuk mengembangkan terapi
modalitas keperawatan dan menerapkan ilmu-ilmu keperawatan dalam bentuk pengabdian
terhadap masyarakat dalam bidang kesehatan. Definisi Holistic care sendiri merupakan
Pelayanan kesehatan dengan lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan sebagai
manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, social, spiritual yang saling
mempengaruhi.
A. CARING
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,
berperasaan

dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.

Menurut Pasquali dan Arnold serta Watson,human care terdiri dari upaya untuk melindungi,
meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang
lain.
Menurut Watson, ada 7 asumsi yang mendasari konsep caring yaitu:
a)

Caring hanya akan efektif bila Di perlihatkan dan dipraktekkan secara interperonal.

b) Caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam membantu memenuhi
kebutuhan manusia atau klien.
c)
d)

Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga.


Caring merupakan respon yang dterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja namun juga
mempengaruhi akan seperti apakah seseorang terebut nantinya.

e)

Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan seseorang
dan mempengaruh seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

f)

Caring lebih kompleks dari pada curing

g)

Caring merupakan inti dari keperawatan.


Proses Keperawatan dalam Teori Caring
Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah - langkah
sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan
masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan
yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):

a. Pengkajian
Meliputi observasi, identifikas dan review masalah menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat diterapkan melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan
konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah.
(Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979 - 2697, Vol. 1 No.3, September 2008:147-150).
Pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam memecahkan
masalah.
Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat
yaitu :
1) Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi
kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi dan oksigenisasi.
2)Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,
meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman dan seksualitas.
3)Higher order needs (psychosocial needs) yaitu kebutuhan integritas yang
meliputi kebutuhan akan penghargaan dan berafiliasi.
4) Higher order needs (intrapersonali needs) yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.
b. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable -variabel akan diteliti
atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah
mengacu pada ASKEP serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada
siapa serta bagaimana data akan dikumpulkan.
c. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi
pengumpulan data.
d. Evaluasi
Merupakan metode dan proses untuk menganalisa data juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang
positif tercapai dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.
Jadi, teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan
antara aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan. (Sujana, 2008).

a)
b)

Manfaat Caring :
Dapat membantu memenuhi kebutuhan manusia dan klien.
Sebagai focus pemersatu untuk praktek keperawatan

c) Membantu menumbuhkan kepercayaan dan membuat hubungan dalam keperawatan secara


manusiawi
d)

Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negative atau baik
buruknya

e)

Bias memberikan bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi pasien dan klien

f)

Menimbulkan kesensitifas terhadap diri sendiri dan orang lain

g) Caring memberikan manfaat asuhan fisik yang baik serta meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien
Sikap Caring
ASKEP bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat dapat
memperlihatkan sikap caring kepada klien. Dalam memberikan asuhan, perawat
menggunakan keahlian, kata - kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan,
selalu berada disamping klien dan bersikap caring sebagai media pemberi asuhan.
Karakteristik Caring
Menurut Wolf dan Barnum (1998) :
a.

B.

Mendengar dengan perhatian.

b.

Memberi rasa nyaman.

c.

Berkata jujur.

d.

Memiliki kesabaran.

e.

Bertanggung jawab.

f.

Memberi informasi.

g.

Memberi sentuhan.

h.

Memajukan sensitifitas.

i.

Menunjukan rasa hormat pada klien.

j.

Memanggil klien dengan namanya.

HOLISME
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang
utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua
unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan
mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami
berfungsinya setiap komponen

1.

Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :


Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi (unity,
integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasi
berarti patologik.

2.

Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian
yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yang
tidak terdapat dalam bagian-bagian.

3.

Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan potensi inheren
yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.

4.

Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi


organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian yang sehat
dan integral.

5.

Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian ekstensif
terhadap

C.

HUMANISME
Pengertian Humanisme
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal yang
positif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliran
humanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang
positif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang
terdapat dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak dari
para pendidik beraliran humanisme.
Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia di sini
berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi diri
orang yang belajar secara optimal.
Ciri - Ciri Teori Humanisme
Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.
Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan
yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup
kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri ditujukan untuk
memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan masyarakat. Ketrampilan atau

kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan
karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.

Contoh teori humanistic :


Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika siswa memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar
lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya. Teori belajar ini
berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut
pandang pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan
dirinya yaitu membantu masing - masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia unik dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensi yang ada dalam
diri mereka.
Dalam keperawatan, humanisme merupakan suatu sikap dan pendekatan yang
memperlakukan pasien sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan lebih dari sekedar
nomor tempat tidur atau sebagai seorang berpenyakit tertentu. perawat yang menggunakan
pendekatan humanistik dalam prakteknya memperhitungkan semua yang diketahuinya
tentang pasien yang meliputi pikiran, perasaan, nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, dan bahasa
tubu

A. Holistic Care1.
Pengertian Holistic Care
Holistic memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata holy and healthy.Pandangan holistik
bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbangterkait dengan seluruh
aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi,intelektual, budaya, estetika,
emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanyaphisically, tetapi lebih pada aspek
sinergitas spiritually.Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep
Menyeluruh,yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah,
serta ilahiayang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan
salingberinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu
fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.Keterkaitan antara jiwa
dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa :Didalam raga yang sehat terdapat
jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapatmembentuk raga yang sehat.., Dan
Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah dirisecara penuh dan ikhlas kepada Sang

Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memilikisegala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah
SWT. Pengobatan Holistic terpadu,memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan
Konsep Kedokteran (Konvensional),Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan
seperti pemberian obat-obatkimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi,
dll, sementara pengobatanholistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien,
dan memperbaiki secaramenyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan
penyakit), sehingga definisikesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan
yang konnvensional padaumumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai
ada istilah PasienLanggangan Dokter.
2.Sejarah Holistic Care
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan ChristiaanSmuts
dalam bukunya Holism and Evolution. Holisme saat ini berkembang dalam istilah
holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populerdengan cepat di
tahun 70-an.Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan
holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan
belumbisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawanpercaya
bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.Para praktisi holistik mempraktekkan
prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkantubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau
harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum
kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan inidan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh
sebagai keseluruhan, bukannya bagianyang terpisah.

3.Perawatan Holistic
Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhanseseorang secara
menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimanaada keterkaitan
antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.Asuhan
keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yangmempertimbangkan
kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawatperlu
mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkatkemampuan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi temanyang
mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami artikehidupan.Dimensi Perawatan Holistik
Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi
pemahamanbahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.Nilai Utama Perawatan Holistik
Filosofi dan Pendidikan
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi
danpengetahuan.Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori, diinformasikan
olehpenelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
Holistik Nurse Save Care

Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkankesehatan
dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagaisuatu alat sebagai
proses penyembuhan seseorang.
Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency.
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan
terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan
yangmendukung proses penyembuhan pasien.
4.Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistik.
a.
Holistik Tradisional.
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme,berawal sejak ribuan
tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatanalternatif atau pengobatan
tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalahakupuntur, akupresur, herbal, ayurveda,
uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada
yang disebut sebagai tabib, sin-se,dukun, dan lain-lain.
b.Holistik Modern.
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kunodengan
teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme.Holistic modern
berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.Yang termasuk holistik modern adalah
homeopathy, osteopathy, ananopathy,psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya.
Gelar para praktisinyabermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk
homeopathy, praktisinyadisebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai
osteopath atau DO(Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut
sebagainaturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi
darialiran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur
bukanpsikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.
Tapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika suatupengobatan alternatif
tidak memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh,pengobatan tersebut berarti bukan
pengobatan holistik.
c. Holistik Moderen Antophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno denganteknologi
dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedarmerawat. Pengobatan
Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawatmanusia secara keseluruhan
(whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yangdigunakan adalah dengan
menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, perbaikanpola makan dan gaya hidup,
penggunaan bahan-bahan alami, yang diterapkan denganbasis alam dan sains modern.Praktisi Ananopathy
disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master ataupemimpin Ananopath adalah
Danton.Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:Sederhana. Begitu sederhana
karena tidak memerlukan obat-obatan kimia danoperasi.Cerdik. Mengajarkan Anda untuk
berpikir dan bertindak cerdik, bukannyapandai.Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang
melihat faktor moralitas dankeselarasan.Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga
yaituTuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.Hukum Alam. Berpedoman pada
Hukum Alam.Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.Contoh beberapa penyakit
serius yang bisa Anda taklukkan setelah menguasaibeberapa teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan
kimia dan operasi adalah:Diabetes melitus,Kolesterol tinggi dan sakit jantung,Stroke,

Asam urat dan rematik,Tumor dan kanker,TBC,Maag akut dan kronis,Hepatitis,Gagal


ginjal,Demam berdarah.AIDS
5.Teknik Pengobatan atau Penerapan Holistik Care
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh,yaitu keterpaduan
antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiahyang mana Tubuh
manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan salingberinteraksi satu sama
lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satufungsi/ elemen / unsure tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.Pengobatan Holistic terpadu, memiliki
perbedaan konsep yang sangat nyata dengan KonsepKedokteran (Konvensional), Konsep
Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakanseperti pemberian obat-obat kimiawi,
dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic
lebih menekankan membangkitkan system imunpasien, dan memperbaiki secara menyeluruh
dari factor pencetus penyakit (akarpermasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan
cenderung Permanen (tidak kambuhlagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya
bersifat tindakan sementara (kambuhan)sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan
Dokter.
Methode Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut :
Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbangRileksasi, dengan
konsep Meditasi PenyembuhanStimulasi Otak dengan tehnik perangsangan
alamiahSilaturahmi DoktrinPancaran Bio energy (Pranaisasi)Stimulan promotor dengan Nutrisi
HerbalTerapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai
pelengkap dan penyeimbang
6.Motto Klinik Holistik Care
C : Caring-kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa caring.A : Accessible-kami
memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisanmasyarakat.R : Research bassedkami mengintegrasikan pembuktianklinis dengan keahlian kami danpilihan klien dalam membuat
keputusan kesehata yang tepat bagi dirinya.E : Empowermentkami memberikan informasi yang tepat bagi pasien agar mampumemberdayakan dirinya
sendiridalam membuat keputusan yang tepat bagi kesehatannya.
B.Holisme
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dariYunani),
Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog
dariAmerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme
adalahnama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik
melihatdirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia,hewan,
tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakanbahwa organisme
merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Sehingga pikiran
dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakansatu bagian yang utuh, dan apabila
terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruhpada keseluruhan.Holisme
menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yangutuh, bukan sebagai
rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan duaunsur terpisah tetapi bagian dari
satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akanmempengaruhi bagian lain. Hukum inilah
yang semestinya ditemukan agar dapat dipahamiberfungsinya setiap komponen.Pandangan holistik
dalam kepribadian, yang terpenting adalah :Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi,
konsistensi dan koherensi (

unity,integration, consistency, dan coherence


). Organisasi adalah keadaan normal dandisorganisasi berarti patologik.
Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak adabagian yang
dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yang tidak terdapat dalam
bagian-bagian.Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (
self actualization
). Orang berjuang tanpa henti (
continuous)
untuk merealisasikan potensiinheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.Pengaruh
lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensiorganisme, jika
terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadianyang sehat dan
integral.Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitianekstensif
terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
C.Humanisme1.
Pengertian Humanisme
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan
humanistik. Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan
orang.Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan
perikemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme
jauh lebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep
perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan
humanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai,karakteristik, dan
tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritassupernatural mana
pun".Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia.Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal yangpositif.
Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik
beraliranhumanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yangpositif.
Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yangterdapat
dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak daripara
pendidik beraliran humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajarmerupakan
proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia.Dimana
memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasidiri,
pemahaman diri serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
2.Ciri - Ciri Teori Humanisme
Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.Pendekatan yang
berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuanyang mereka punya dan
mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakupkemampuan interpersonal sosial dan
metode untuk pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan
hidup dan masyarakat. Ketrampilan ataukemampuan membangun diri secara positif ini
menjadi sangat penting dalam pendidikankarena keterkaitannya dengan keberhasilan
akademik.Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika siswa
memahamilingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha
agarlambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya. Teori belajar iniberusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudutpandang
pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan
dirinya yaitu membantu masing - masing individu untuk mengenal dirimereka sendiri sebagai manusia
unik dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensiyang ada dalam diri mereka.Ada salah

satu ide penting dalam teori belajar humanisme yaitu siswa harus mampuuntuk mengarahkan
dirinya sendiri dalam kegiatan belajar - mengajar, sehingga siswamengetahui apa yang
dipelajarinya serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapatmemahaminya juga siswa dapat
mengetahui mana, kapan, dan bagaimana mereka akanbelajar. Dengan demikian, siswa
diharapkan mendapat manfaat dan kegunaan dari hasilbelajar bagi dirinya sendiri. Aliran
humanisme memandang belajar sebagai sebuah prosesyang terjadi dalam individu meliputi
bagian atau domain diantaranya domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan kata lain,
pendekatan humanisme menekankan pentingnya emosiatau perasaan, komunikasi terbuka dan
nilai - nilai yang dimiliki oleh setiap individu.
BAB III PENUTUPA.
Kesimpulan
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh,yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana
Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan salingberinteraksi satu sama
lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari
konsep Aristoteles (filosof dariYunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames
(filosof dan psikolog dariAmerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang
dunia. Holisme adalah nama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait
erat. Holistik melihatdirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain
(manusia,hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakanbahwa
organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian.
Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakansatu
bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruhpada
keseluruhanPerkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik
danhumanistik. Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan
orang.Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan
perikemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme
jauhlebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep
perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum
mendefinisikanhumanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai
nilai,karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritassupernatural
mana pun".

KONSEP CARING Dalam KEPERAWATAN

KONSEP CARING
Dalam KEPERAWATAN
Definisi Caring menurut Ahli :
a. Florence nightingale (1860):
Caring adl tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan klien dlm membantu
penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi yg baik & tenang kpd klien.
b. Delores gaut (1984)
Caring tdk mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada 3 makna dimana ketiganya tdk dpt
dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas.
c. Crips dan Taylor (2001) :
Caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana SSO berpikir,
merasakan, & berperilaku dlm hubungannya dengan orang lain.
d. Rubenfild (1999) :
Caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya
secara verbal maupun nonverbal.
e. Jean watson (1985) :
Caring merupakan komitmen moral utk melindungi, mempertahankan, & me martabat
manusia.

Dari beberapa pengertian2 tsb, dpt disimpulkan bahwa pengertian caring adalah;
Suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan perhatian, perasaan
empati & kasih sayang kpd orang lain, dilakukan dgn cara memberikan tindakan nyata
kepedulian, dgn tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut.
Caring merupakan inti dari keperawatan.
CARING
Kegiatan dasar keperawatan
Pusat dari semua atribut yang digunakan untuk menggambarkan keperawatan (Roach, 1984)
Sifat Sifat Caring :
Mnrt Roach (1992), sifat caring manusia dpt ditunjukkan melalui 5C, yaitu

1. Compassion (rasa kasihan)


2. Competence (kemampuan)
3. Confidence (kepercayaan)
4. Conscience (hati nurani)
5. Commitment (tanggung jawab).
Asumsi Dasar Science of Caring
( Watson, 1985 )
1. Caring dapat dilakukan & dipraktekkan hanya secara interpersonal.
2. Caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam membantu memenuhi
kebutuhan manusia atau klien.
3. Caring yang efektif akan me kesehatan & p{ individu/ keluarga.
4. Caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja namun
juga mempengaruhi akan seperti apakah seseorang tersebut nantinya.
5. Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan
seseorang dan mempengaruhi seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya
sendiri.
6. Caring lebih kompleks dari pada curing, praktik caring memadukan antara pengetahuan
biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna dalam peningkatan
derajat kesehatan dan membantu klien yang sakit.
7. Caring merupakan inti dari keperawatan.

10 Faktor Curative (Watson, 1985)


1. Pembentukan sistem nilai humanistik & altruistic.
Perawat menumbuhkan rasa puas krn mampu memberikan sesuatu kpd klien. Selain itu,
perawat juga memperlihatkan kemampuan diri dengan memberikan pendidikan kesehatan
pada klien.
2. Memberikan kepercayaan-harapan dengan cara memfasilitasi & meningkatkan asuhan
keperawatan yang holistik.
Perawat meningkatkan perilaku klien dalam mencari pertolongan kesehatan
3. Menumbuhkan kesensitifan terhadap diri & orla
Perawat belajar menghargai kesensitifan & perasaan klien, shg ia sendiri dpt menjadi lebih
sensitif, murni, dan bersikap wajar pada orang lain.
4. Mengembangkan hubungan saling percaya.
Perawat memberikan informasi dgn jujur, & memperlihatkan sikap empati yaitu turut

merasakan apa yang dialami klien.


5. Meningkatkan & menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien.
Perawat memberikan waktunya dgn mendengarkan semua keluhan & perasaan klien.
6. Penggunaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan.
Perawat menggunakan metoda proses kep sbg pola pikir & pendekatan asuhan kpd klien.
7. Peningkatan pembelajaran & pengajaran interpersonal, memberikan asuhan mandiri,
menetapkan kebutuhan personal, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal
klien.
8. Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spritual yang mendukung.
Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan internal & eksternal klien thdp kesehatan &
kondisi penyakit klien.
9. Memberi bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi.
Perawat perlu mengenali kebutuhan komprehensif diri & klien. Pemenuhan kbthn paling
dasar perlu dicapai sblm beralih ketingkat selanjutnya.
10. Mengijinkan terjadinya tekanan yg bersifat fenomenologis agar pertumbuhan diri &
kematangan jiwa klien dapat dicapai.
Kadang2 seorang klien perlu dihadapkan pada pengalaman/pemikiran yang bersifat
profokatif. Tujuannya adl agar dpt meningkatkan pemahaman lebih mendalam tentang diri
sendiri.
PERSEPSI KLIEN tentang CARING
(sebuah penelitian)
A.Persepsi klien wanita (Riemen, 1986)
1. Berespon terhadap keunikan klien
2. Memahami dan mendukung perhatian klien
3. Hadir secara fisik
4. Memiliki sikap & menunjukkan prilaku yg membuat klien merasa dihargai sebagai
manusia
5. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
6. Menunjukkan perhatian yg memberi kenyamanan & merelaksasi klien
7. Bersuara halus dan lembut
8. Memberi perasaan nyaman
B. Persepsi klien pria ( Riemen, 1986 )
1. Hadir scr fisik sehingga klien merasa dihargai
2. Kembali ke klien dgn sukarela tanpa diminta
3. Membuat klien merasa nyaman, relaks, & aman

4. Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum diminta
5. Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus, lembut dan menyenangkan
C. Persepsi klien kanker & klg ( Mayer,1986)
1. Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan mengelola peralatan
2. Bersikap ceria
3. Mendorong klien untuk menghubungi perawat bila klien mempunyai masalah
4. Mengutamakan atau mendahulukan kepentingan klien
5. Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang terberat
D. Persepsi klien dewasa yang dirawat ( Brown, 1986 )
1. Kehadirannya menentramkan hati
2. Memberikan informasi
3. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan profesional
4. Mampu menangani nyeri atau rasa sakit
5. Memberi waktu yang lebih banyak dari yang dibutuhkan
6. Mengenali kualitas dan kebutuhan individual
7. Selalu mengawasi klien
E. Persepsi dari keluarga
1. Jujur
2. Memberikan penjelasan dengan jelas
3. Selalu menginformasikan keluarga
4. Mencoba untuk membuat klien nyaman
5. Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan
6. Memberikan perawatan emergensi bila perlu
7. Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas
8. Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin
9. Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yg lebih nyaman

The Top Ten Caring Behaviours

Attentive listening,

Comforting,

Honesty,

Patience,

Responsibility

Providing information so the patient can make an informed decision,

Touch,

Sensitivity,

Respect,

Calling the patient by name (Tabers 1993).


Prinsip Dasar Hubungan Perawat Klien
Salah satu kunci keberhasilan pelayanan profesional hubungan interpersonal antara perawat
klien
Kualitas hubungan interpersonal ners-klien menentukan kualitas asuhan keperawatan
NURSING; A HELPING PROFESSION
Keperawatan helping profession

Perawat profesional sedapat mungkin melakukan perubahan dari perilaku yang maladaptif
menjadi adaptif, dari keadaan sakit menjadi sehat dan dari keadaan chaos ke keadaan
keseimbangan yg stabil
Lingkup praktik keperawatan & Struktur hubungan Perawat - Klien adalah membantu yang:
Sehat mempertahankan kesehatannya
Sakit memperoleh kembali kesehatannya
Tdk dpt disembuhkan untuk menyadari potensi yg dimilikinya
Menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi.
PERBEDAAN CARING dengan CURING
Perilaku caring identik dengan tindakan asuhan keperawatan ,sedangkan curing adalah
pengobatan terhadap penyakit klien.
Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder perawat
Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita
sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
Penerapan Caring dalam Hubungan Kolaboratif
Strategi:
1. Memahami diri & orla.
2. Belajar menghargai & mengelola perbedaan.
3. Tingkatkan kmampuan mengatasi konflik
4. Upayakan utk mciftakan win win solution.
5. Kuasai ketrampilan interpersonal.

6. Pahami bhw kolaborasi merupakan sbuah proses / perjalanan.


7. Ciftakan kegiatan multi disiplin.
8. Hargai bhw kolaborasi dpt tjd scr spontan.
9. Seimbangkan antara otonomi & kesatuan.
10. Kolaborasi tdk selalu perlu utk setiap keputusan.

IRPAN MASHUDE
Kamis, 21 Maret 2013
Makalah Holistik Caring

MAKALAH
HOLISTIC CARE
CARING,HOSLIM, HUMANISME

OLEH :
KELOMPOK IV.

FUAD SULAIMAN
HAMID
HASLIANA HARMAN
HASRIANI
ELPI YANTI LETA

(01.2012.016)
(01.2012.020)
(01.2012.022)
(01.2012.023)
(01.2012.024)

HIJRAH

(01.2012.025)

STIKES KURNIA JAYA PERSADA


PALOPO
TAHUN 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah
dengan judul CARING, HOSLIM, DAN HUMANISME dapat kami
selesaikan sengan jadwal yang telah direncanakan. Terdorong oleh rasa
ingin tahu, kemauan, kerjasama dan kerjakeras, kami serahkan seluruh
upaya demi mewujudkan keinginan ini.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan untuk melengkapi dan menyempurnakan suatu mata kuliah.
Penulis menyadari dalam menyusun makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik cara penulisan ataupun penyusunanya.

Oleh karena itu kami, mohon maaf dan sangat mengharapkan masukan
yang sifatnya membangun demi untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari pula, bahwa selesainya makalah ini tidak lepas
dari sukungan serta bantuan baik berupa moral maupun material dari
semua pihak terkait. Oleh kerena itu, dengan segala kerendahan hati
kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Dosen pembimbing
dan rekan mahasiswa yang memberikan masukan dan petunjuk serta
saran-saran yang baik.

DAFTAR ISI

Halaman
Judul ........................................................................................
Kata
Pengantar

.......................................................................................

Daftar
Isi ...............................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN ...................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................
B.

Tujuan Pembelajaran ..................................................................


BAB. II PEMBAHASAN .....................................................................

A. CARING ....................................................................................
B.

HOLISME .................................................................................

C.

HUMANISME ..........................................................................
BAB. III PENUTUP .............................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Holistik dalam keperawatan diperlukan suatu perubahan cara
pikir masyarakat dan jenis pelayanan kesehatan yang ada didalamnya.
Karena perubahan ini merupakan suatu proses terjadinya perpindahan
dari

status

tetap

menjadi

yang

bersifat

dinamis,

yaitu

dapat

menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada untuk mencapai kesehatan


yang optimal. Holistik merupakan suatu yang mendasari tindaknan
keperawatan seperti dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan

spiritual. Dimensi ini merupakan suatu kesatuan yang utuh. Holistik


terkait

dengan

kesejahteraan

terdapat

dimensi

yang

saling

mempengaruhi seperti fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.


Di dalam pelayanan pada klinik holistik care didsarkan pada
konsep keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit yang
dialami seseorang bukan saja merupakan suatu masalah fisik yng dapat
diselesaikan dengan pemberian semata. Dan pelayanan kesehatan ini
memperlihatkan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang
meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial, dan spiritul yang saling
mempengaruhi.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.

Untuk mengetahui pembahasan caring, hoslim, humanisme

2.

Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan di dalam caring, hoslim,


dan humanisme.

3.

Untuk mengetahui cara merelisasikan caring, hoslim, humanisme


dalam keperawatan.

4.

Untuk mengetahui teori yang membahas tentang caring, hoslim dan


humanisme.

BAB II
PEMBAHASAN

A. CARING
a. Caring Holistik Care
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan
cara seseorang berpikir, berpersan, dan bersikap ketika nerhubungan
dengan orang lain. Caring dalam keperawatan dipelajari dari berbagai
macam filosofi dan perspektif etik. Perawat merupakan salah satu
profesi yang mulia. Betapa tidak, merawat pasien yang sedang sakit
adalah

pekerjan

yang

tidak

mudah.

Tak

semua

orang

memiliki

kesabaran dalm melayani orang yang tengah menderita penyakit.


Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan
khusus

dan

kepedulian

sosial

yang

besar.

Untuk

itu

perawat

memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup


keterampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin
dalam perilaku caring atau kasih sayang , kebutuhan, tekanan, dan
batasan waktu dalam lingkungan pelayanan kesehatan berada dalam
ruang

kecil

praktek

caring,

yang

membuat

perawat

dan

profesi

kesehatan lainnya menjadi dingin dan tidak peduli terhadap kebutuhan


klien. Peningkatan penggunaan kemajuan teknologi untuk diagnosis
cepat dan pengobatan sering menyebabkan perawat dan penyedi
pelaynan kesehatn lain melihat hubungan klien sebagai sesuatu yang
kurang penting. Kemajuan teknologi akaan menjadi berbahya bila tidak
disertai dengan latar belakang keterampiln dan pelayanan yang baik.
Ini

waktunya

untuk

menilai

dan

menerima

praktik

caring

dan

pengetahuan ahli yang merupakan inti praktik pelayanan. Ketika kita


mengikat

klien

dalam

sebuah

pelayanan

yang

baik,

kita

dapat

mempelajari bahwa terapi dalm pelayanan menyumbang konstribusi


yang besar untuk kesehatn dan kesejahteraan klien kita.
Caring berarti bahwa seseorang, kejadian, rencana dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan banyak orang ( Benner dan Wibel,
1989). Ini merupakan kata yang menggambarkan sebuah hubungan.
Benner

dan

Wrubel

(1989)

mengarakan,

caring

membuat

kemungkinan perhatian seseorang terhadap orang lain, kejadian, atau


sesuatu memberikan motivasi dan petunjuk kepada individu untuk
peduli. Caring sebagai struktur mempunyai implikasi praktis untuk
mengubah praktik keperawatan. Caring bentuk dasar dari praktek
keperawatan dimana perawat membantu klien pulih dari sakitnya,
memberikan penjelasan tentang penyakitnya, dan mengolah atau
membangun kembali hubungan.

Caring membantu perawat mengenali intervensi yang baik, dan


kemudian menjadi perhatian dan petunjuk untuk memberikan caring
nantinya.

Setiap

individu

mempunyai

perbedaan

latar

belakang

pengalaman, nilai-nilai, dan kultur dalam mendapatkan pelayanan


kesehatan. Caring bersifat khusus dan bergantung pada hubungan
perawat-klien. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki perawat,
biasanya mereka akan mempelajari bahwa caring membantu mereka
untuk fokus pada klien yang mereka layani menggambarkan hubungan
antara sehat, sakit dan penyakit.

Sehat adalah kondisi tidak sakit,

sedangkan sakit identik dengan penyakit. Sehat adalah fase dimana


individu dapat berhubungan dengan nilai-nilai, personalits dan gaya
hidup. Sakit adalah kondisi kehilangan atu disfungsi, dimna penyakit
merupakan manifestasi dari abnormalitas pada seluler, jaringan atau
organ. Beberapa klien mempunyai penyakit (seperti arthritis aatau
diabetes) tetapi tidak sakit atau mengalami penurunan fungsi. Sebagai
contoh, klien yang menderita diabetes selama beberapa tahun tidak
sakit sampai penyakit tersebut menyebabkan gangguan penglihatan
yang serius, yang mengganggu pekerjaannya. Oleh karena itu, sakit
tergantung pada kontek hidup seseorang.
Sakit merupakan kondisi manusia saat mengalami kehilangan
atau difungsi, pengobatan untuk intervensi yang diberikan tanpa
pertimbangan bagaimana keberhasilannya terhadap individu biasanya
akan berdampak buruk. Perawat ahli mengerti perbedaan antara sehat,
sakit dan penyakit. Melalui hubungan pelayanan, perawat belajar
mendengarkan cerita klien tentang sakitnya sehingga mereka dapat
mengetahui apa penyakitnya.

b. Caring Dalam Praktik Keperawatan


Perawat melakukan caring dengan menggunakan pendekatan
pelayanan dalam setiap pertemuan dengan klien .
1)

Kehadiran
Suatu pertemuan orang dengan orang yang merupakan sarana
untuk lebih mendekatkan dan menyampaikan manfaat caring. Melauli
kehadiran, kontak mata, bahasa tubuh, nada suara, mendengarkn serta
memiliki sikp positif dan bersemangat yang dilakukan perawat, akan
membentuk suatu suasana keterbukaan dan saling mengerti.
Kehadiran perawat membantu menenangkan rasa cemas dan
takut karena situasi tertekan. Memberikan penentraman hati dan
penjelasan yang saksama tentang prosedur, tetap berada disamping
klien, serta memberikan klien petunjuk selama menjalani prosedur
tersebut, semuanya sangat berarti untuk kesehatan klien.

2)

Sentuhan
Sentuhan dapat berupa kontak dan non kontak. Sentuhan kontak
seperti kontak langsung kulit dengan kulit, dan sentuhan non kontak
yaitu kontak mata. Keduanya digambarkan dlam tiga ktegori, yaitu
sentuhan

berorietitas-tugas,

sentuhan

pelayanan,

sentuhan

perlindungan. Sentuhan caring adalah suatu bentuk komunikasi non


verbal, yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan klien,
meningkatkan harga diri dan memperbaiki orientasi tentang kenyataan.
Sentuhan ini dengan memegang tangan klien, memberikan pijatan pada
punggung, menempatkan klien dengan hati-hati, atau takut serta
dalam pembicaraan.

3)

Mendengarkan
Hal ini menunjukkan perhatian penuh dan keterkaitan perawat.
Mengerti apa yang dikatakan klien, dengan memahami dan mengerti
maksud klien serta memberikan respon balik terhadap lawan bicarnya.
Mengerti maksud dari apa yang klien bicarakan akn menciptakn suatu
hubungan yang saling menguntungkan.

4)

Memahami klien
Berarti perawat menghindari asumsi, fokus pada klien, dengan
memahami dimengerti maksud klien serta memberikan respon balik
terhadap lawan bicaranya. Mengerti maksud dari apa dan ikut serta
dalam hubungan caring dengan klien yang meberikan informasi dan
petunjuk untuk dapat berfikir kritis dn memberikan penilaian klinis
dengan

membangun

hubungan

klien

merupakan

pintu

gerbng

pelayanan, proses sosial yang menghasilkan suatu ikatan dimana klien


menjadi mengenal perawat.
5)

Caring dalam spritual


Yaitu

spritual

interpersonal

menawarkan

(hubungan

dengan

rasa

dan

dirinya

keterkaitan
sendiri),

yng

baik,

interpersonal

(hubungan dengan orang lain dan lingkungan) dan transpersonal


(hubungan dengan yang tidak terlihat, Tuhan, atau kekuatan tertinggi).
Dalam hubungan caring klien dan perawat saling memahmi satu sama
lain sehingga keduanya berpindah menjaadi hubungan pemulihan
dengan melakukan yaitu :
a)

Mengarahkan harapan bagi klien di perawat;

b)

Mendapatkan interpensi atau pengertian tentaang penyakit, gejla,


atau perasaan yang dapat diterima klien;

c)

Membantu

klien

dalam

menggunakan

sumber

daya

sosial,

emosionaal, dan spritual


d)

Memahami baahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan


manusia roh dengan roh.

6)

Perawatan Keluarga
Kebutuhan

intervensi

keperwatan

sehingga

bergantung

pda

keinginan keluarga untuk berbagai informasi tentang klien, penerimaan


keluarga dan pemahaman akan terapi, apakah intervensi cocok dengan
praktik harian keluarga, serta apakah mendukung dan menyampaikan
terapi yang dianjurkan

B. HOLISME
Holistik adalah memandang manusia secara seutuhnya secara
psikologis dan spritual. Holisme menegaskan bahwa organisme selalu
bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian
bagian atau komponen berbeda. Jiwa di tubuh bukan dua unsur terpisah
tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu

akan mempengaruhi bagian lain. Pandangan holistik dalam kepribadian,


yang terpenting adalah :
1.

Kepribaadiaan normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan


koherensi organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasi berarti
patologik.

2.

Organisme dapat dianalisis dengan membedakan 3 bagian, tetapi tidk


aada bagian yng dapatt dipelajari dalam isolasi.

3.

Oragnisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi


diri (self actulization). Orang yang berjuang tanpa henti (continuous)
untuk

merelisasikan potensi inheren yang dimilikinya pada ranah

maupun terbuka baginya.


4.

Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat


minimal potensi organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan
menghasilkan kepribadian yng sehat dan integral.

5.

Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna dari pada


penelitian ekstensif terhadap bnyak orang mengenai fungsi psikologis
yang diisolir.
Model kesehatan Holistik
Pada modul ini, perawat akaan menganggap klienlah yang paling
menguasai kesehatannya dan menghormati pengalaaman subjektif
klien sebagai hal yaang relevan terhadap penjagaan kesehatan atau
membantu dalam pemulihn pada model ini klien dilibtkan pada proses
penyembuhannya sehingga mereka memiliki

unsur tanggung jawab

dalam menjaga kesehatan. Perawat yang menggunakan model holistik


menyadari kemampuan pemulihan alami dari tubuh dan menyertakan

intervensi altenatif seperti terpi relaksasi , terapi musik,

sentuhan

terapeaotik dan imajinasi, karena hal hal ini ekonomis, efektif,


noninvasif dan nonfarmakologis holistik ini dapat digunakan pada tiap
tingkat

kesehatan

dan

penyakit

serta

perang

penting

secara

eksklusif

dalam

memperluas peran keperawatan.


Perawat

dapat

menggunakannya

atau

berdampingan dengan pengobatan konvesional. Terapi music dalam


ruang operasi menciptakan suasana yang nyaman. Tetapi relaksasi
dalam mendistraksi klien saat menjalani prosedur yang menyakitkan
seperti penggantian perban latihan pernafasan umumnya diajarkan
untuk membantu klien dalam menghadapi nyeri saat kontraksi dan
persalinan

C. HUMANISME
1.

Pengertian Humanisme
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk
melakukan hal hal yang positif kemampuan positif ini disebut sebagai
potensi manusia dan para pendidik beraliran humanisme biasanya
memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang
positif. Kemampuan positif ini erat kaitannya dengan pengembangan
emosi positif yang terdapat dalam domain efektif. Emosi merupakan
karakteristik sangat kuat yang Nampak dari para pendidik beraliran
humanism. Belajar merupakan proses yang dimulai ditujukan untuk

kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia


disini berarti mempunya tujuan untuk mencapai aktualitasasi diri,
pemahaman diri serta realisasi diri serta realisasi diri orang yang
belajar secara optimal.
2.

Ciri Ciri Teori Humanisme


Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari
dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan
kemampuan

tersebut.

Hal

seperti

ini

mencakup

kemampuan

interpersonal social dan metode untuk pengembangan diri ditujukan


untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup di masyarakat.
Kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting
dalam

pendidikan

karena

keterkaitannya

dengan

keberhasilan

akademik.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatannya. Tujuan
utama para pendidik adalah membantu kita untuk mengembangkan
dirinya yaitu membantu masing masing individu untuk mengenal diri
mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam
mewujudkan potensi potensi yang ada dalam diri mereka.
Teori

belajar

humanism

yaitu

kita

harus

mampu

untuk

mengarahkan diri sendiri dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga


kita mengetahui apa yang dipelajarinya serta mengetahui seberapa
besar kita dapat memahami, mengetahui mana, kapan dan bagaimana
mereka akan belajar kita diharapkan mendapat manfaat dan kegunaan
dari hasil belajar bagi diri sendiri. Humanisme memandang belajar
sebagai sebuah proses yang terjadi dalam individu meliputi bagian

diantaranya bagian kognitif, efektif dan psikomotorik. Pendekatan


hmanisme menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi
terbuka dan nilai yang dimiliki oleh setiap individu.
Prinsip belajar Humanistik yaitu :
a.

Manusia mempunyai belajar alami

b.

Belajar ignifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan siswa


mempunyai relevansi dengan maksud tertentu.

c.

Belajar yang menyangkut perubahan didalam persepsi menganai


dirinya

d.

Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan bila
ancaman itu kecil.

e.

Bila

ancaman

itu

rendah

terdapat

pengalaman

siswa

dalam

memperoleh cara.
f.

Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya

g.

Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar

h.

Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat member hasil yang


mendalam.

i.

Kepercayaan

pada diri, ditumbuhkan dengan membiasakan untuk

merawat diri.
j.

Belajar social adalah belajar mengenai proses belajar.

BAB. III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1.

Caring adalah fenomena Universal yang berkaitan dengan cara


seseorang berfikir, berperasaam dan bersikap ketika berhubungan
dengan orang lain.

2.

Holistik

merupakan

suatu

konsep

yang

mendasari

tindakan

keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural


dan spritural pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan
kesehatan

yang

lebih

memperhatikan

keutuhan

aspek

kehidupan

sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan


spiritual yang saling mempengaruhi.
3.

Humanisme ditujukan untuk kepentingan manusia, dimana manusia


mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri
serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal .

http://irpanmashude.blogspot.com/2013/03/makalah-holistik-caring.html

Anda mungkin juga menyukai