Tugas - SANPASBEN - Kania Salmaa - 15714016
Tugas - SANPASBEN - Kania Salmaa - 15714016
Disusun oleh
Nama
: Kania Salmaa
NIM
: 15714016
Korban
Gempa Bumi dan Tsunami Sendai 2011 ini menyebabkan banyak korban berjatuhan. Laporan
Japanese National Police Agency (JNPA) menyatakan bahwa 15.269 tewas dan 8.526 lainnya
hilang di enam prefektur. Selain dari korban tewas dan hilang, terdapat pula lebih dari 6.000
korban luka.
Kerusakan Infrastruktur
Selain dari korban, bencana ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah terjadi
di seluruh daerah di Jepang. Kebakaran bangunan, bangunan runtuh, hingga banjir di
kawasan pelabuhan terjadi akibat bencana ini. Kerusakan juga banyak terjadi pada jaringan
transportasi sehingga layanan kereta dihentikan dan akses serta sebagian besar penerbangan
dialihkan. Kerusakan juga terjadi pada sistem jaringan listrik serta perpipaan sehingga akses
terhadap listrik dan air bersih diputus untuk keperluan perbaikan.
Seperti yang telah disebutkan bahwa kerusakan terparah terjadi di Prefektur Iwate, Miyagi,
dan Fukushima. Di Prefektur Iwate, sebanyak tiga rumah sakit besar hancur seluruhnya,
kerusakan pun terjadi pada fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya seperti klinik pemerintah
maupun swasta. Di Fukushima, gempa menyebabkan kebakaran pada bangunan berisi turbin
reaktor nuklir.
PENANGANAN BENCANA
baik
48
ASPEK SANITASI
Ketersediaan Air
Ketersediaan air merupakan hal yang pertama kali harus dipenuhi dalam penanganan sanitasi
pasca bencana. Sayangnya pada bencana Tohoku 2011 ini ketersediaan air justru merupakan
masalah utama yang dialami oleh para pengungsi. Banyak tempat pengungsian sementara
yang dibangun tanpa ketersediaan air yang memadai, listrik, serta makanan yang cukup
bahkan selama 10 hari pertama setelah terjadinya bencana. Hal ini disebabkan oleh bahan
bakar yang semakin menipis untuk keperluan suplai air dan makanan serta pipa-pipa saluran
air yang mengalami kerusakan sehingga tidak dapat menyalurkan air sebagaimana dengan
mestinya.
Dilaporkan bahwa sebanyak 1.794.964 rumah pada 12 prefektur tidak memiliki akses air
bersih, data ini diperoleh pada 16 Maret 2011. Prefektur yang paling terkena dampak dari
bencana ini antara lain adalah Miyagi, Fukushima,Yamagata, Iwate, Ibaraki, Tochigi, Chiba,
Akita dan Aomori (WHO, 2012).
Penanganan Excreta
Sejumlah infrastruktur yang hancur akibat gempa dan tsunami turut menghancurkan sarana
pembuangan excreta. Oleh karena itu sarana toilet merupakan salah satu sarana yang
dibutuhkan kehadirannya di tempat-tempat pengungsian sementara. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, maka di tempat-tempat pengungsian sementara disediakan toilet berupa toilettoilet portabel.
Namun penyediaan toilet portable ini juga mengalami beberapa kendala antara lain (Anonim,
2013 dan WHO,2012) :
-
Air tidak mengalir karena pipa saluran yang tersumbat oleh sampah
Lokasinya yang cukup jauh dari tempat penampungan justru menyulitkan pengungsi
Tidak ada pemisahan toilet berdasarkan gender
Terbatasnya ketersediaan tissue toilet
Air buangan dari toilet tidak dapat dibuang dengan semestinya karena kerusakan
system saluran limbah
Sebagian besar Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berada di sepanjang Pantai Pasifik
yang menjadi lokasi terparah terkena dampak bencana. Oleh karena itu tentunya pengolahan
air limbah pun tidak dapat berjalan dengan baik dan akhirnya dialigkan ke system pengolahan
sederhana (Kazama dan Noda, 2012)
Sebuah survei pada kondisi sanitasi di pusat-pusat evakuasi di Ishinomaki, Higashi
Matsushima dan Onagawa menunjukkan sekitar 40% (107/272) dari toilet yang tersedia di
pusat-pusat evakuasi memiliki masalah sanitasi. Kondisi ini berlangsung sekitar 2-3 minggu
dan mulai menimbulkan penyakit antara lain adalah diare, flu, gastroenteritris, dan muntahmuntah (WHO, 2012)
Pengelolaan Sampah
Terjadinya bencana tentunya akan menimbulkan limbah dengan besaran yang cukup besar.
Selain sampah sehari-hari yang ditimbulkan di pengungsian, jenis sampah khas terkait
bencana adalah debris, yaitu limbah sisa puing-puing bangunan runtuh dan sejenisnya.
Jepang merupakan Negara dengan regulasi pengelolaan sampah yang baik dan cukup
ketat.Dalam Pedoman (Master Plan) Pengelolaan Limbah Bencana Gempa Besar Jepang
Timur yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan, pengelolaan limbah bencana dikelola
oleh Pemerintahan Nasional dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip 3R yakni reduce,
reuse, dan recycle. Contoh penerapan prinsip 3R yang diterapkan antara lain pemilahan jenis
limbah, penggunaan kembali limbah beton untuk proses rekonstruksi lahan yang hancur,
penggunaan limbah kayu sebagai bahan pembakaran, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Carafano, James Jay. 2011. The Great Eastern Japan Earthquake: Assessing Disaster
Response and Lessons for the U.S..
http://www.heritage.org/research/reports/2011/05/the-great-eastern-japanearthquake-assessing-disaster-response-and-lessons-for-the-us#_ftn6. (Diakses 11
Oktober 2016 Pukul 20.55)
Choate, Allen. C. 2011. In Face of Disaster, Japanese Citizens and Government Pull from
Lessons Learned. http://asiafoundation.org/2011/03/16/in-face-of-disasterjapanese-citizens-and-government-pull-from-lessons-learned/. (Diakses 11 Oktober
2016 Pukul 18.28)
Government of Japan. 2012. Road to Recovery.
http://japan.kantei.go.jp/policy/documents/2012/__icsFiles/afieldfile/2012/03/07/r
oad_to_recovery.pdf. (Diakses 11 Oktober 2016 Pukul 19.38)
Kazama, Motoki dan Noda, Toshiro. 2012. Damage statistics (Summary of the 2011 off the
Pacific Coast of Tohoku Earthquake damage).
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0038080612000947. (Diakses 13
Oktober 2016 , Pukul 21.40)
Masaru, Nohara. 2011. Impact of the Great East Japan Earthquake and tsunami on health,
medical care and public health systems in Iwate Prefecture, Japan, 2011.
http://www.wpro.who.int/wpsar/volumes/02/4/2011_Nohara/en/. (Diakses 11
Oktober 2016 Pukul 20.18)
Ministry of Environment. 2011. Guidelines (Master Plan) for Disaster Waste Management
after the Great East Japan Earthquake.
https://www.env.go.jp/jishin/attach/haiki_masterplan-en.pdf. (Diakses 13 Oktober
2016 Pukul 21.52)
World Health Organization, Western Pacific Region. 2012. The Great East Japan Earthquake
: A Story of Devastating Natural Disaster, a Tale of Human Compassion.
http://www.wpro.who.int/publications/docs/japan_earthquake.pdf?ua=1. (Diakses
13 Oktober 2016 Pukul 19.31)