Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya, dunia semakin dipercanggih oleh teknologi. Berbagai
macam cara yang digunakan demi menciptakan sebuah teknologi yang berkualitas
dan berguna bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah dalam pembuatan peta
atau biasa disebut dengan pemetaan. Dalam hal ini, teknologi telah membuktikan
kemudahan dalam melakukan pemetaan dengan menggunakan software yang
dapat mengolah data bahkan menampilkan data dalam bentuk dua dimensi
maupun tiga dimensi.
Software atau perangkat lunak yang dapat memudahkan dalam melakukan
pemetaan terdiri dari beberapa jenis dan disebut dengan Sistem Informasi
Geografis (SIG). SIG adalah suatu sistem untuk mengumpulkan, menyimpan,
memanipulasi (memodelkan), menganalisis, dan menyajikan sekumpulan data
keruangan yang memiliki referensi geografis atau acuan lokasi.Secara teknis, SIG
juga merujuk pada suatusistem informasi yang menggunakan komputer dan
mengacu pada lokasi geografis yangberguna untuk membantu pengambilan
keputusan. SIG akan berguna banyak dalam kegiatan pemetaan, maka dari itu
perlu diadakannya pengenalan mengenai Software SIG.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari praktikum pemetaan topografi acara ketiga
pengenalan software ialah agar mengetahui tentang Sistem Informasi Geografis.

Adapun tujuan dari praktikum ini ialah


a. Mengetahui Sistem Informasi Geografis jenis ArcGIS
b. Mengetahui cara mengoperasikan ArcGIS10.0
1.3 Alat dan Bahan

a.
b.
c.
d.
e.

Adapun alat dan bahan yang digunakan ialah sebagai berikut


Laptop
Mouse
Peta lembarMaliliskala 1:50.000
Kertas A4
Kalkir

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Geografis

Pada dasarnya banyak yang mengutarakan tentang pengertian Sistem


Informasi Geografis atau disingkat dengan SIG. Seperti beberapa ahli dibawah ini
mencetuskan bahwa yang dimaksud SIG adalah:

Gambar 2.1 Proses SIG

2.1.1 Menurut Aronoff (1989)

SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang
memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi
uraian.
2.1.2 Menurut Burrough (1986)
SIG

merupakan

alat

yang

digunakan

untuk

pengumpulan,

penimbunan,pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data


keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. Menurut Marble et al, (1983). SIG
merupakan sistem penanganan data keruangan. Menurut Berry, (1988). SIG
merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
Menurut Calkin dan Tomlinson, (1984). SIG merupakan sistem komputerisasi
data yang penting.
2.1.3 Menurut Environmental System Research Institute (ESRI)
GIS adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer
(hardware), perangkat lunak(software), data geografi, dan personil/manusia yang
dirancang

secara

efisien

untuk

memperoleh,

menyimpan,

mengupdate,

memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang


bereferensi geografis.
SIG adalah suatu sistem untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi
(memodelkan),menganalisis, dan menyajikan sekumpulan data keruangan yang
memiliki referensi geografis atau acuan lokasi (Johnson 1996). Secara teknis, SIG
juga merujuk pada suatusistem informasi yang menggunakan komputer dan
mengacu pada lokasi geografis yang
berguna untuk membantu pengambilan keputusan.

Dari Pengertian-pengertian diatas bisa kita simpulkan bahwa SIG secara


umum merupakan Sistem informasi penanganan data keruangan yang memiliki
referensi internal, acuan lokasi serta otomatisasi data keruangan yang didasarkan
dengan cara kerja perangkat keras komputer dengan cara mengmpulkan,
menyimpan, memanipulasi (Memodelkan), menganalisis, dan menyajikan
sekumpulan data keruangan yang berguna untuk membantu pengambilan sebuah
keputusan.

Gambar 2.2 Komponen SIG


Secara singkat Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003, komponenkomponen SIG antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.

Orang : yang menjalankan sistem


Aplikasi : prosedur yang digunakan untuk mengolah data
Data : informasi yang dibutuhkan dan diolah dalam aplikasi
Software : perangkat lunak SIG berupa program program aplikasi
Hardware : perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem
berupa

perangkat

pendukunglainnya.

komputer,

printer,

scanner

dan

perangkat

2.1.4 Menurut Yumono


Sebagai suatu sistem informasi, pengoperasian SIG memerlukan sekurangkurangnya tiga komponen dasar yang terdiri atas hardware, software, dan
brainware .Hardware (perangkat keras) merupakan perangkatfisikal untuk
melaksanakan pekerjaan secara keseluruhan, termasuk semua jenis peripheral
masukan dan keluaran data. Beberapa jenis komputer, scanner, meja dijitasi, GPS
reciever,kamera, printer, plotter, serta media-media penyimpan dan penayang
data, merupakan bagian dari perangkat keras ini.
Software (perangkat lunak) mencakup program dan user interface untuk
mengendalikan perangkat keras, baik berupa software sistem yang mengontrol
kerja komputer secara umum, maupun software aplikasi yang melaksanakan
fungsi-fungsi khusus sesuai kebutuhan pengguna. Beberapa jenis perangkat lunak
yang umum digunakan di antaranya Arc/INFO, ArcView GIS, ArcGIS, MapInfo,
ILWIS, AutoCAD Map, GRASS GIS, dan GeoMedia. Selain itu masih ada
beberapa perangkat lunak lain untuk pekerjaan imageprocessing yang berorientasi
geografis, di antaranya ILWIS, ER Mapper, ENVI, PCI Geomatics, TNT Mips,
IDRISI, dan ERDAS.
Perangkat lunak SIG memiliki kemampuan membaca data dari beragam
format perangkat lunak lain, sehingga mampu mengatasi berbagai kendala dalam
analisis spasial. Dengan kemampuan ini, upaya untuk saling mempertukarkan data
yang menjadi masukan dan hasil yang menjadi keluarannya tidak perlu memaksa
para pengguna untuk terlebih dahulu mengkonversi semua datanya menjadi

format tertentu. ArcView GIS, misalnya, mampu mengintegrasikan file-file


drawings format CAD ke dalam lingkungannya tanpa harus terlebih dahulu
mengkonversinya ke dalam themes atau shapefile ArcView GIS. Hanya dengan
mengaktifkan ekstensi Cad Reader, para pengguna akan mampu membuat,
menampilkan, dan mengaktifkan tema-tema secara langsung dari files drawing
formatCAD tersebut apa adanya; termasuk menyisipkan beberapa file secara
simultan, memberikan simbol, warna, mengirim query, dan melakukan analisis
sebagaimana halnya terhadap shapefiles ArcView GIS sendiri. Selain itu, para
pengguna juga dapat melakukan operasi gabungan (joint operation) antara data
tabel dengan fitur-fitur spasial di dalam drawings CAD, dan kemudian
menganalisis hubungan-hubungan spasial, baik di antara unsur-unsur spasial pada
drawings CAD maupun dalam sumber data yang lain. Fitur-fitur spasial di dalam
file drawings CAD yang dimaksud adalah dari perangkat lunak Autocad (format
*.DWG dan format *.DXF) dan MicroStation (format *.DGN). ArcView GIS dan
ArcGIS, sebagai perangkat lunak aplikasi yang umum digunakan, memiliki
kemampuan untuk mengkombinasikan sejumlah sumberdata terpisah, antara data
grafis dan data atribut. Data grafis atau data spasial adalah data digital yang
menggambarkan peta (permukaan bumi) yang meliputi koordinat, garis, dan
simbol yang menunjukkan elemen-elemen kartografis. Data atribut atau data
tabular adalah tabel yang menggambarkan karakteristik, kualitas, atau hubungan
kenampakan peta dan lokasi geografis.
Di samping kehandalannya dalam melakukan data capture (input),
penyimpanan, pengeditan, pemodelan, analisis, sintesis, serta penayangan

informasi,

keistimewaan

perangkat

lunak

SIG

lainnya

terletak

pada

konsistensinya dalam mensyaratkan sajian informasi spasial yang bereferensi


geografis (berkoordinat). Semua fenomena geosfera dapat ditampilkan dan
dikompilasikan secara tepat dan akurat. Keutuhan informasi spasial yang
dibutuhkan, diproses, dan dihasilkan olehnya, menunjukkan eratnya hubungan
antara SIG dengan berbagai bentuk sajian keruangan terutama peta, citra satelit
dan data GPSreciever. Dengan kata lain, SIG tidak dapat dilepaskan dari peta dan
hasil-hasil penginderaan jauh yang menjediakan data vital mengenai berbagai
fenomena keruangan pada tingkat akurasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kedua jenis perangkat di atas (hardware dan software) tidak akan
beroperasi secara maksimal tanpa perangkat pikir manusia (brainware) yang
mengendalikan aspek tujuan, manfaat, alasan, dan justifikasi dalam penggunaan
SIG. Dalam hal ini dibutuhkan beberapa kualifikasi keahlian sebagai komponen
pelaku, di antaranya operator, teknisi, analis, pengambil keputusan, programer,
kartograf, dan ahli penginderaan jauh. Sinergi dari mereka dibutuhkan untuk
menjalankan empat kegiatan pokok dalam SIG, yang dikenal sebagai IMAPmodel, meliputi (Puspics UGM 2004):
1. Input : antara lain digitasi, scanning, transformasi data, konversidata, dan
koneksi dengan perangkat lain (input device)
2. Manajemen : antara lain pengelolaan basisdata, struktur data, kamus
data,metadata, standardisasi data, dan kontrol kualitas.Basisdata yang
dimaksud berupa kumpulan data grafis danatribut (tabel) yang saling terkait
menjadi satu kesatuan,yang dapat ditambah, diperbaiki, dan dipanggil
kembalisecara tepat untuk berbagai keperluan.

3. Analisis/Proses : antara lain overlay, spatial joint, buffer, Digital


ElevationModel (DEM), network, modelling, editing, kalkulasi danintegrasi
data, serta klasifikasi dan rektifikasi.
4. Presentasi/Output : meliputi map composition, print control quality, daz
interactive maps, yang dapat menampilan peta-peta tematik(sintetik), tabulasi,
dan sistem informasi spasial

Gambar 2.3Proses SIG


Setelah mengetahui komponen tersebut kita perlu mengetahui jenis datadata apa saja yang kita perlukan dalam koteks SIG ini, data-data dalam SIG ini
lebih sering disebut sebagai data spasial. Pengertian data spasial yaitu sebuah
data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai
dasar referensinya dan mempunyai dua bagian yang membuatnya berbeda
dengan data yang lainnya, yaitu informasi spasial dan informasi deskriptif
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat
geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya
informasi datum dan proyeksi.

2.

Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang
memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya: jenis
vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.

Gambar 2.4 Jenis Data SIG


Terdapat dua format data SIG, antara lain:
1. Data Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan
dari sistem penginderaan jarak jauh seperti citra satelit atau foto udara. Pada data
raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut
dengan pixel (picture element). Data Raster Pada data raster, resolusi (definisi
visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel
menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap
pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan
oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk
merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah,

kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari
data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin
besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras
yang tersedia. Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan
penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang
diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis
dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan
dalam komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang
penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih
mudah digunakan secara matematis.
2. Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam
kumpulan garis (line), area atau polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang
berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik (point) dan nodes (merupakan
titik perpotongan antara dua buah garis). Data vektor didefinisikan oleh sistem
koordinat kartesian dua dimensi (x,y) Keuntungan utama dari format data vektor
adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal
ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya
pada basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk
mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang
utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
2.2 Sumber Data Spasial

Data spasial dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain :


1. Peta Analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu
peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik
kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala,
arah mata angin dan sebagainya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber
data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah
menjadi format vektor melalui proses digitasi sehingga dapat menunjukan
koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
2. Data Sistem Penginderaan Jauh
Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan
sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena
ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya
bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masingmasing,
kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian.
Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.
3. Data Hasil Pengukuran Lapangan
Data

pengukuran

lapangan

yang

dihasilkan

berdasarkan

teknik

perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut
contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak
pengusahaan hutan dan lain-lain.
4. Data GPS (Global Positioning System)

Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data


bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya
teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
2.4 Konsep Layer
Data pada peta diorganisasikan dalam bentuk layers (lembaran). Layer
merupakan lapisan atau lembaran yang digunakan untuk menampilkan peta. Layer
dapat berupa lapisan vektor atau raster. Misalnya, layer berupa batas administrasi,
garis jalan, garis sungai, lokasi perkantoran dan lain sebagainya. Layer-layer
tersebut jika digabungkan (overlay) akan membentuk sebuah peta tertentu.
Ilustrasi berikut dapat menggambarkan hal tersebut.

Gambar 2.5Konsep Layer


2.4 Software ArcGIS

ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI


(Environment Science & Research Institute) yang merupakan kompilasi fungsifungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop,
server, dan GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI pada tahun
2000. Produk utama darai ArcGIS adalah ArcGIS desktop, dimana arcGIS desktop
merupakan software GIS professional yang komprehensif dan dikelompokkan atas
tiga komponen yaitu : ArcView (komponen yang fokus ke penggunaan data yang
komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data
spasial) dan ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS
termasuk untuk keperluan analisis geoprosesing). Dengan ArcGis, anda dapat
memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore,
menjawab query (baik data spasial maupun non spasial)
ArcGIS desktop sendiri teridiri atas 5 aplikasi dasar yakni :
1. ArcMap
ArcMap merupakan aplikasi utama yang digunakan dalam ArcGis yang
digunakan untuk mengolah (membuat (create), menampilkan (viewing), memilih
(query), editing, (composing dan publishing) peta.
2. ArcCatalog
ArcCatalog adalah aplikasi yang berfungsi untuk mengatur/mengorganisir
berbagai macam data spasial yang digunakan dalam pekerjaan SIG. Fungsi ini
meliputi tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing), membagi
(distribution) dan menyimpan (documentation) data data SIG.
3. ArcToolbox

Terdiri dari kumpulan aplikasi yang berfungsi sebagai tools/perangkat


dalam melakukan berbagai macam analisis keruangan.
4. ArcGlobe
Aplikasi ini berfungsi untuk menampilkan peta-peta secara 3D ke dalam
bola dunia dan dapat dihubungkan langsung dengan internet.
5. ArcScene
ArcScene merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengolah dan
menampilkan peta-peta ke dalam bentuk 3D.
2.5 Fungsi Dasar ArcGIS
ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di
Redlands, California, adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam
pengembangan perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk
ArcInfo 2.0 pada awal 1990 an, ESRI terus memperbaiki produknya untuk
mengakomodasi berbagai kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan. Produk yang paling terkenal dan hingga saat ini masih banyak
digunakan oleh pengguna GIS adalah Arc/Info 3.51 dan ArcView 3.3. Kedua
produk ini masih digunakan karena sifatnya yang ringan, tidak haus memory dan
kelengkapan fasilitasnya cukup memadai. Saat ini, produk terakhir ESRI adalah
ArcGIS versi 10 yang dirilis pada 28 Juni 2010 yang lalu. Dengan bervariasinya
kalangan pengguna GIS, software ArcGIS yang diproduksi oleh ESRI mencakup
penggunaan GIS pada berbagai skala:
1. ArcGIS Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS profesional (perorangan
maupun institusi)

2. ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi
dan pengembangan
3. Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang
mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet
4. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini
mengumpulkan data lapangan.
2.6 Cara Instalasi ArcGis 10.0
Sebelum menginstall ArcGis 10.0 silahkan download ArcGis 10.0
Selanjutnya ikuti langkah berikut:
1. Instal ArcGis bersama License Manager. Setelah selesai pilih STOP.
2. Copy semua file yang ada di dalam folder ArcGis 10 (kecuali Afcore.dll)
pada %PROGRAMFILES%?ArcGis/License10.0/bin
3. Jalankan float.reg yang di copy tadi.
4. Selanjutnya copy Afcore.dll
5. Jalankan LMTools.exe yang berada dalam license.
6. Pada menu Service/License file pilih Configuration using Service
7. Selanjutnya klik menu Config Service
8. Tambahkan pada Service Name
9. Pada kotak isikan lmgrd.exe
10. Selanjutnya isikan 37102011.dat
11. Centang Use Service dan Start Server
12. Klik Save Service
13. Selanjutnya klik Start/Stop
14. Pilih Start Server
15. Pilih dan klik ReRead License File

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Adapunhasildaripraktikumpemetaantopografiacaraketigapengenalan
software ialahberupapetatopografisebagaiberikut:

Gambar3.1PetalembarMaliliskala 1:50.000

Gambar 3.2 Peta lembarMalilisetelahdiregistrasi

Gambar3.3

Peta
Topografi
Daerah
BuluMarwangiKecamatanAngkonaKabupatenLuwuTim
urProvinsi Sulawesi Selatan

3.4 Pembuatan Peta Menggunakan arcgis


Serta berdasarkan praktikum acara ketiga mengenai pengenalan software,
dibawah ini merupakan foto-foto saat proses pembuatan peta kontur
menggunakan ArcGis10.0:

Foto 3.1 Proses pengoperasian (pengaplikasian) software ArcGis 10.0

Foto 3.2 Proses penempelan (penyambungan) peta

Foto 3.3 Proses pengerjaan laporan acara ketiga Pengenalan Software


3.2Pembahasan

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan peta dalam ArcGIS 10.0


adalah sebagai berikut:
1. Lakukan registrasi peta.
Peta dalam format .jpg dimasukkan kedalam ArcGIS klik Add Data.
Setelah itu, klik Add Control Point klik pada ujung atas kiri peta tepat pada
perpotongan titik koordinat peta lembar. Kemudian input nilai x dan y sesuai yang
tertera pada koordinat. Lakukan hal yang sama pada titik koordinat lembar peta
bagian bawah kanan. Setelah itu klik Georeferencing Update Georeferencing
Rectify. Kemudian save file dalam bentuk format .tif . Adapun beberapa
gambar dari proses registrasi peta adalah sebagai berikut:

Gambar 3.4 Proses menginput koordinat x dan y pada lembar peta

Gambar 3.5 Hasil dari registrasi peta yang ditunjukkan pada peta dunia
2. Add Data pilih file lembar peta yang telah diregistrasi (dalam bentuk tif)
klik add.

3. Cara membuat shapefile.

Klik catalog pilih folder connection pilih folder yang digunakan


menyimpan file klik kanan shapefile tulis nama shapefile yang
diinginkan ganti feature type sesuai dengan nama file (jika kontur gunakan
polyline, batas gunakan polygon, titik ketinggian menggunakan point, nama
daerah menggunakan point, sungai kecil menggunakan polyline) Klik edit
klik select pilih geographic koordinat system klik world klik
world1984.prj klik add.

Gambar 3.6 Membuat shapefile


4. Lakukan pengeditan dengan mengklik editor dan star editing pilih yang
akan diedit mulai pendigitan.

Gambar 3.7 Proses pendigitan peta


5. Setelah melakukan pendigitan untuk setiap kategori shapefile yang telah
dibuat, selanjutnya memberi label pada titik ketinggian, nama daerah, nama
sungai, dan indeks kontur. Dengan diawali dengan mengisi open attribute
table.

Gambar 3.8 Attribute table untuk memberi labels pada shapefile yang diinginkan

Gambar 3.9 Mengaktifkan labels yang telah dibuat pada attribute table
6. Atur kertas yang ingin digunakan, klik file page and print set up pilih
ukuran kertas pilih ukuran kertas print klik OK

Gambar 3.10 Page and Print Setup


7. Atur skala peta.
Klik kanan pada layers klik properties pilih data frame pilih fixed to
scale pilih skala yang diinginkan klik OK

Gambar 3.11 Mengatur Skala


8. Langkah selanjutnya adalah membuat layout, seperti etiket peta dan
keterangan lainnya. Lihat tampilan pada Layout View, kemudian atur
sedemikian rupa agar garis frame tepat pada peta. Setelah itu berikan grids.
Kemudian buat etiket peta.

3.12
Memberikan
grids
pada frame
yang
9. Hasil pada Gambar
layout view
dapat
dilihat pada
gambar
di bawah
inidiinginkan

Gambar 3.13 Hasil


Lokasi pendigitan kontur pada praktikum pengenalan software ini terletak
pada peta topopgrafi lembar Malili dengan nomor peta 2113-33 yang secara
astronomis terletak antara 121120BT 1211500 BT dan antara 24000 LS
24200 LS, dan secara administrative terletak pada daerah Bulu Waipae
kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur.
Melihat kontur dari pada peta yang telah dibuat, kondisi geomorfologi
diperkirakan terdiri dari pegunungan curam dan pegunungan landai. Titik
ketinggian terendahnya adalah 277 mdpl sedangkan titik ketinggian tertinggi
adalah 845 mdpl. Serta terdapat sungai di dalamnya. Dimana berdasarkan
kandungan air pada tubuh sungai jenis sungai dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:
1. Sungai normal (permanen) / besar, merupakan sungai yang volume airnya
sepanjang tahun relatif normal.

2. Sungai tidak permanen / kecil, merupakan sungai yang volume airnya


relatif tidak sama sepanjang tahun.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum pemetaan topografi
acara ketiga pengenalan software ialah sebagai berikut:
a. Sistem informasi penanganan data keruangan yang memiliki referensi internal,
acuan lokasi serta otomatisasi data keruangan yang didasarkan dengan cara
kerja perangkat keras komputer dengan cara mengmpulkan, menyimpan,
memanipulasi (Memodelkan), menganalisis, dan menyajikan sekumpulan data
keruangan yang berguna untuk membantu pengambilan sebuah keputusan.

b. Untuk membuat peta menggunakan ArcGIS 10.0, yang pertama dilakukan


adalah meregistrasi peta, kemudian buat shapefile, lakukan pendigitan,
kemudian beri labels pada shapefile yang diinginkan, setelah itu atur kertas
yang ingin digunakan, kemudian atur skala peta, atur posisi peta, kemudian
buat etiket peta, dan peta siap untuk di print.
4.2 Saran
Adapun saran buat praktikum kali ini ialah agar kiranya asisten dosen
lebih membimbing praktikan selama proses praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi. 2014. http://gisdanrs.blogspot.co.id/2014/12/gis-membuat-petakontur.html


di akses pada tanggal 3 November 2015 pukul 00.35 WITA
Thornburry, W. D. 1969, Principles of Geomorphology, 2nd edition, John Willey &
Sons, Inc, New York, USA.
Yuwono. 2004. Pengenalan Software:Pembuatan Peta Digital . Jakarta : PT. Tiga
Serangkai

Anda mungkin juga menyukai