Bab penutup ini merupakan simpulan dan saran penelitian. Kesimpulan
berisi tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Saran berisikan hal-hal yang perlu dikembangkan jika penelitian selanjutnya berkaitan dengan penelitian ini.
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa : 1.
Hasil penentuan mesin kritis dengan menggunakan metode critical
analysis, didapatkan mesin turbin uap yang menjadi mesin kritis pada dengan total nilai kekritisannya 44. Setelah mengetahui mesin kritis selanjutnya menentukan komponen kritis dari mesin krtitis. Komponen kritis ditentukan dengan berdasarkan nilai downtime dengan menggunakan analisis ABC atau prinsip Pareto. Berdasarkan hasil penentuan komponen kritis dengan menggunakan analisis ABC, komponen yang masuk dalam kelas A adalah membran turbin, bearing dan turning gear yang menjadi komponen kritis.
2.
Setelah mengetahui komponen mesin yang kritis, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan tindakan perawata terhadap komponen tersebut. berdasarkan pola interval waktu kerusakan komponen membran turbin mengikuti distribusi normal dan bearing mengikuti distribusi lognormal. Tindakan perawatan yang dapat dilakukan untuk komponen membrane turbin dapat berupa penggantian komponen dan pemeriksaan komponen. Kegiatan pemeriksaan untuk komponen membran turbin dapat berupa melakukan pengencangan terhadap baut yang ada pada membran turbin dan mengontrol tekanan uap yang masuk ke turbin uap. Sedangkan tindakan perawatan untuk bearing dapat berupa penggantian yang dapat dilakukan pada saar overhaul, dan dapat berupa pemeriksaan dengan
melakukan pengecekan kualitas pelumas, pengecekan aliran, temperatur
dan penggantian filter. 3.
Interval waktu penggantian optimal dengan tujuan minimasi downtime
untuk komponen membran turbin 3000 jam, tindakan penggantian komponen bearing dapat dilakukan pada saat overhaul setelah beroperasi selama 8000 jam dan penggantian komponen turning gear dapat dilakukan setelah waktu operasi selama 4500 jam. Sedangkan interval waktu pemeriksaan untuk komponen membran turbin 960.46 jam (40 hari), interval pemeriksaan komponen bearing 908.57 (37 hari) dan komponen turning gear dilakukan pemeriksaan setelah 1150.28 jam (48 hari). Dengan frekuensi pemeriksaan optimal untuk masing-masing komponen adalah 1 kali dalam jangka waktu 2 bulan. Setelah melakukan tindakan perawatan pencegahan berupa penggantian dan pemeriksaan pada komponen kritis, maka dapat ditentukan tingkat availability total untuk masing-masing komponen. Tingkat availability untuk komponen membran turbin dan bearing berada di atas 95%.
6.2
Saran
Saran yang diajukan untuk penelitian ini adalah saran untuk peneliti selanjutnya dan kepada pihak PLTU Ombilin : 1.
Perusahaan sebaiknya menerapkan tindakan penggantian dan pemeriksaan
pencegahan secara berkala (preventive maintenance) sesuai dengan jadwal perawatan untuk dapat meminimasi downtime dan mengurangi breakdown, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
2.
Penelitian selanjutnya dapat menggunakan data histori kerusakan selama
kurun waktu lebih dari 3 tahun agar bisa melihat kerusakan mesin lebih jelas.
3.
Sebaiknya penelitian selanjutnya dapat menggabungkan dua kriteria
sekaligus untuk menentukan interval waktu perawatan, seperti kriteria minimasi downtime digabungkan dengan kriteria minimasi cost.
4.
Penelitian selanjutnya disarankan dapat mempertimbangkan waktu
pemeliharaan mesin yang lain agar lebih komprehensif. 141