Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami paanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-NYA kepada kami,sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat waktunya yang berjudul SISTEM KARDIOVASKULER
Makalah ini berisikan tentang informasi atau lebih khususnya membahas fungsi dan
struktur jantung. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun sekali kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Amin..

Surabaya,30 Oktober 2012

BAB ll
ISI

A. LETAK JANTUNG
-

Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada (thovrax), diantara kedua paru.
Bagian depan dilindungi oleh sternum dan tulang-tulang iga setinggi kosta ke-3 sampai ke-4
Dinding samping berhubungan dengan paru-paru dan faises mediastinalis
Dinding atas setinggi thorakal ke-6 dan srvikal ke-2 berhubungan dengan aorta, pulmonalis,
dan bronkus dekstra dan sinistra
Dinding belakang, mediastinum posterior esofagus, aorta desenden, vena azigos, dan
kolumna vertebra torokalis
Bagian bawah berhubungan dengan diafragma
Dua pertiga jantug berada di sebelah kiri sternum. Apeks jantung berada di sela iga ke-4 atau ke5 pada garis tengah clavicula. Pada dewasa rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm
dengan berat 300-400 gram.
B. STRUKTUR JANTUNG

Pada bagian permukaan inferior sebagian besar adalh ventrikel kiri dan sebagian besar ventrikel
kanan. Batas kanan jantung di bentuk oleh vena kava superior dan antrium kanan, sedangkan
batas kii jantung dibatasi oleh dinding lateral ventrikel kiri. Basis jantung dibentuk oleh atrium

kiri dan sebagian atrium kanan yang berada di iga kedua. Selaput yang membungkus jantung
disebut perikardium, yang terdiri dari 2 lapisan:
1. Perikardium fibrosa, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada, diafragma, dan pleura.
2. Perikardium serosa, yaitu lapisan dalam dari perikardium terdiri dari lapisan parietalis; melekat
pada perikardium fibrosa dan lapisan viseralis yang melekat pada jantung yang juga disebut
pikardium.
Diantara kedua lapisan tersebut terdapat rongga yang disebut rongga prikardium yang berisi
sedikit cairan pelumas atau yang disebut cairan perikardium kurang lebih 10-30 ml yang berguna
untuk mengurangi gesgkan yang timbul akibat gerak jantung. Perikardium juga berfungsi sebagai
barier terhadap infeksi dari paru dan mediastinum.
C. RUANG JANTUNG
B.Ruang Jantung
Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik (ruang), bilik
bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atria (atrium, tunggal)
menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik bawah,
ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh
septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi
jantung. Pemisahan ini sangat penting, karena separuh kanan jantung menerima dan
memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa
darah beroksigen tinggi (Sherwood, Lauralee, 2001: 259-260).
a)Atrium Dextra
Dinding atrium dextra tipis, rata-rata 2 mm. Terletak agak ke depan dibandingkan
ventrikel dextra dan atrium sinistra. Pada bagian antero-superior terdapat lekukan ruang
atau kantung berbentuk daun telinga yang disebut Auricle. Permukaan endokardiumnya
tidak sama. Posterior dan septal licin dan rata. Lateral dan auricle kasar dan tersusun dari
serabut-serabut otot yang berjalan parallel yang disebut Otot Pectinatus. Atrium Dextra
merupakan muara dari vena cava. Vena cava superior bermuara pada didnding superoposterior. Vena cava inferior bermuara pada dinding infero-latero-posterior pada muara
vena cava inferior ini terdapat lipatan katup rudimenter yang disebut Katup Eustachii.
Pada dinding medial atrium dextra bagian postero-inferior terdapat Septum Inter-Atrialis
Pada pertengahan septum inter-atrialis terdapat lekukan dangkal berbentuk lonjong yang
disebut Fossa Ovalis, yang mempunyai lipatan tetap di bagian anterior dan disebut
Limbus Fossa Ovalis. Di antara muara vena cava inferior dan katup tricuspidalis terdapat
Sinus Coronarius, yang menampung darah vena dari dinding jantung dan bermuara pada
atrium dextra. Pada muara sinus coronaries terdapat lipatan jaringan ikat rudimenter yang
disebut Katup Thebesii. Pada dinding atrium dextra terdapat nodus sumber listrik
jantung, yaitu Nodus Sino-Atrial terletak di pinggir lateral pertemuan muara vena cava
superior dengan auricle, tepat di bawah Sulcus Terminalis. Nodus Atri-Ventricular
terletak pada antero-medial muara sinus coronaries, di bawah katup tricuspidalis. Fungsi
atrium dextra adalah tempat penyimpanan dan penyalur darah dari vena-vena sirkulasi
sistemik ke dalam ventrikel dextra dan kemudian ke paru-paru.
Karena pemisah vena cava dengan dinding atrium hanyalah lipatan katup atau pita otot
rudimenter maka, apabila terjadi peningkatan tekanan atrium dextra akibat bendungan

darah di bagian kanan jantung, akan dikembalikan ke dalam vena sirkulasi sistemik.
Sekitar 80% alir balik vena ke dalam atrium dextra akan mengalir secara pasif ke dalam
ventrikel dxtra melalui katup tricuspidalisalis. 20% sisanya akan mengisi ventrikel
dengan kontraksi atrium. Pengisian secara aktif ini disebut Atrial Kick. Hilangnya atrial
kick pada Disaritmia dapat mengurangi curah ventrikel.
b)Atrium Sinistra
Terletak postero-superior dari ruang jantung lain, sehingga pada foto sinar tembus dada
tidak tampak. Tebal dinding atrium sinistra 3 mm, sedikit lebih tebal dari pada dinding
atrium dextra. Endocardiumnya licin dan otot pectinatus hanya ada pada auricle. Atrium
kiri menerima darah yang sduah dioksigenasi dari 4 vena pumonalis yang bermuara pada
dinding postero-superior atau postero-lateral, masing-masing sepasang vena dextra et
sinistra. Antara vena pulmonalis dan atrium sinistra tidak terdapat katup sejati. Oleh
karena itu, perubahan tekanan dalam atrium sinistra membalik retrograde ke dalam
pembuluh darah paru. Peningkatan tekanan atrium sinistra yang akut akan menyebabkan
bendungan pada paru. Darah mengalir dari atrium sinistra ke ventrikel sinistra melalui
katup mitralis.
c)Ventrikel Dextra
Terletak di ruang paling depan di dalam rongga thorax, tepat di bawah manubrium sterni.
Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel sinistra dan di medial
atrium sinistra. Ventrikel dextra berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, tebal
dindingnya 4-5 mm. Bentuk ventrikel kanan seperti ini guna menghasilkan kontraksi
bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonalis.
Sirkulasi pulmonar merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi
yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel dextra, dibandingkan tekanan
tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Karena itu beban kerja
dari ventrikel kanan jauh lebih ringan daripada ventrikel kiri. Oleh karena itu, tebal
dinding ventrikel dextra hanya sepertiga dari tebal dinding ventrikel sinistra. Selain itu,
bentuk bulan sabit atau setengah bulatan ini juga merupakan akibat dari tekanan ventrikel
sinistra yang lebih besar daripada tekanan di ventrikel dextra. Disamping itu, secara
fungsional, septum lebih berperan pada ventrikel sinistra, sehingga sinkronisasi gerakan
lebih mengikuti gerakan ventrikel sinistra.
Dinding anterior dan inferior ventrikel dextra disusun oleh serabut otot yang disebut
Trabeculae Carnae, yang sering membentuk persilangan satu sama lain. Trabeculae
carnae di bagian apical ventrikel dextra berukuran besar yang disebut Trabeculae
Septomarginal (Moderator Band). Secara fungsional, ventrikel dextra dapat dibagi dalam
alur masuk dan alur keluar. Ruang alur masuk ventrikel dextra (Right Ventricular Inflow
Tract) dibatasi oleh katup tricupidalis, trabekel anterior, dan dinding inferior ventrikel
dextra. Alur keluar ventrikel dextra (Right Ventricular Outflow Tract) berbentuk tabung
atau corong, berdinding licin, terletak di bagian superior ventrikel dextra yang disebut
Infundibulum atau Conus Arteriosus. Alur masuk dan keluar ventrikel dextra dipisahkan
oleh Krista Supraventrikularis yang terletak tepat di atas daun anterior katup tricuspidalis.
Untuk menghadapi tekanan pulmonary yang meningkat secara perlahan-lahan, seperti
pada kasus hipertensi pulmonar progresif, maka sel otot ventrikel dextra mengalami
hipertrofi untuk memperbesar daya pompa agar dapat mengatasi peningkatan resistensi
pulmonary, dan dapat mengosongkan ventrikel. Tetapi pada kasus dimana resistensi
pulmonar meningkat secara akut (seperti pada emboli pulmonary massif) maka

kemampuan ventrikel dextra untuk memompa darah tidak cukup kuat, sehingga
seringkali diakhiri dengan kematian.
d)Ventrikel Sinistra
Berbentuk lonjong seperti telur, dimana pada bagian ujungnya mengarah ke anteroinferior kiri menjadi Apex Cordis. Bagian dasar ventrikel tersebut adalah Annulus
Mitralis. Tebal dinding ventrikel sinistra 2-3x lipat tebal dinding ventrikel dextra,
sehingga menempati 75% masa otot jantung seluruhnya. Tebal ventrikel sinistra saat
diastole adalah 8-12 mm. Ventrikel sinistra harus menghasilkan tekanan yang cukup
tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi sitemik, dan mempertahankan aliran darah ke
jaringan-jaringan perifer. Sehingga keberadaan otot-otot yang tebal dan bentuknya yang
menyerupai lingkaran, mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel
berkontraksi. Batas dinding medialnya berupa septum interventrikulare yang memisahkan
ventrikel sinistra dengan ventrikel dextra. Rentangan septum ini berbentuk segitiga,
dimana dasar segitiga tersebut adalah pada daerah katup aorta.
Septum interventrikulare terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian Muskulare (menempati
hampir seluruh bagian septum) dan bagian Membraneus. Pada dua pertiga dinding
septum terdapat serabut otot Trabeculae Carnae dan sepertiga bagian endocardiumnya
licin. Septum interventrikularis ini membantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan
oleh seluruh ventrikel pada saat kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan di ventrikel
sinistra meningkat sekitar 5x lebih tinggi daripada tekanan di ventrikel dextra; bila ada
hubungan abnormal antara kedua ventrikel (seperti pada kasus robeknya septum pasca
infark miokardium), maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui robekan
tersebut. Akibatnya jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup aorta ke dalam
aorta akan berkurang.
D. KATUP-KATUP JANTUNG
Terdiri dari empat katup yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi darah. Setiap katub merespon
terhadap perubahan tekanan. Katup dikelompokkan dalam 2 jenis yaitu katup atrioventrikular
dan katup semilunar.
a.
Katup atrioventrikular
Letaknya antara atrium dan vetrikel, maka disebut katup antrioventrikular. Katup yang terletak
diantara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup, disebut katup
trikuspid. Sedangkan katup yang letaknya diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua
daun katup disebut katup mitral. Katup atrioventrikular memungkinkan draah mengalir dari
masing-masing atrium ke ventrikel pada fase diastolik ventrikel dan mencegah alirn balik pada
saat sistol ventrikel (kontraksi)
b.

Katup semilunar
Katup semilunar memisahkan ventrikel dengan arteri yang berhubungan, katup pulmonal terletak
pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta terletak
antara ventrikel kiri dan aorta.
Kedua katup semilunar ini mempunyai bntuk yang sama, terdiri dari tiga daun katup yang
simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut.
Adanya katup semilunar ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke

arteri pulmonalis atau aorta selama sistole ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastole
ventrikel.
Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masin ventrikel berkontraksi, dimana
tekanan ventrikel lebih tinggi daripada tekanan didalam pembuluh arteri.
Disebelah atas daun katup aorta terdapat tiga penonjolan dinding aorta, yang disebut
sinus valsava. Muara arteri koronaria terletak pada tonjolan-tonjolan ini. Sinus-sinus tersebut
berfungsi melindungi muara koroner dari penyumbatan oleh daun katup pada waktu aorta
terbuka.
Bila ventrikel kiri berkontraksi, masuknya darah ke dalam aorta dan arteri lain
menyebabkan dinding arteri tergang dan tekanannya meningkat ke tekanan sistolik normal 120
mmHg. Pada akhir sistole tekanan darah dalam aorta turun pelan-pelan selama diastole karena
darah yang disimpan dalam arteri elastik yang teregang terus mengalir melalui pmbuluh darah
perifer kembali ke vena. Sebelum ventrikel berkontraksi lagi, biasanya tekanan aorta turun
sampai tekanan diastolik sekitar 80 mmHg, yang merupakan 2/3 tekanan maksimum 120 mmHg
yang terdapat selama kontraksi.
E. LAPISAN JANTUNG
Lapisan jantung terdiri dari perikardiu, miokardium, dan endokardium.
Perikardium
Lapisan ini merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak dalam medistinum minus,
terletak posterior terhadap korpus sterni dan tulang rawan iga kedua sampai keenam.
a.
Perikardium fibrosum (fiseral), merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan
jantung terikat di bawah semtrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar
melakat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial.
b. Perikardium serosum (parietal), dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
Perikardium parietalis membatasi perikardium fibrosum disebut epikardium
Perikardium fiseral mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas
mempermudah pergerakan jantung
1.

2.

Miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Arteri koronaria kiri bercabang
menjadi desenden anterior dan tiga arteri sirkumflkes. Arteri koronaria kanan memberikan darah
untuk sinotrial node, ventrikel kanan dan permukaan diafragma ventrikel kanan. Vrna koronaria
mengembalikan darah kesinus kemudian bersirkulasi langsung ke dalam paru-paru.

3.

Endokardium
Dinding dalam atrium diliputi oleh membran yang mengkilat dan terdiri dari jaringan endotel
atau selaput lendir yang licin kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava. Dibagian ini
terdapat bundelan otot paralel yang berjalan ke depan Krista, ke arah bawah krista terminalis
terdapat sebuah lipatan endokardium yang menonjol dan dikenal sebagai valvula veana kava
inferior yang berjalan di depan muara vena kava inverior menuju ke sebelah tepi dan disebut
vosa ovalis. Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat hubungan melalui orifisium
artikulare.

2.1.5 Pembuluh Darah pada Jantung


2 kelompok pembuluh darah utama yang mengalirkan darah dari dan
k e jantung:1 . P e m b u l u h P u l m o n a r i s 2 . P e m b u l u h S i s t e m i k
Pembuluh pulmonaris:

arteri pulmonaris > mengangkut darah kotor dari ventrikel kananke paru-paru

vena pulmonaris > mengangkut darah bersih dari paru-paru ke atrium kiri > Paruparu tempat pertukaran gas CO2 dan O2

CARA KERJA JANTUNG

POMPA MIOKARD
Kerja pompa jantung sangat penting untuk mempertahankan aliran oksigen.
Efektifitas pomp yng menurun seperti yang terjadi pada penyakit arteri coroner (coronary arteri
disease, CAD) dan kondisi kardiomiopati, menyebabkan volume curah jantung dan menurun,
volume darah yang dikeluarkan dari ventrikel menurun. Perdarahan dan dehidrasi menurunkan
keefektifan pompa dengan menurunkan volume darah yang bersirkulasi, sehingga menurunkan
jumlah darah yang dikeluarkan dari ventrikel.
Kamar jantung diisi selama diastole dan dikosongkan selama systole. Keefektifan
keadaan diastolic dan sistolik dalam siklus jantung dapat dikaji dengan memantau teknan darah
klien.
Serabut otot jantung(miokard) memiliki kontraktil yang memungkinkan akan
meregang selama proses pengisian darah. Pada jantung yang sehat, regangan ini secara
proporsioanal berhubungan dengan kekuatan kontraksi. Saat miokard merenggang maka
kekuatan kontraksi berikutnya akan meningkat. Peristiwa ini dikenal dengan hukum jantung
Frank-starling (starling). Pada jantung yang mengalami gangguan, hukum starling tidak berlaku
karena tegangan miokard di luar batas fisiologis jantung. Respons kontraktil yang berikutnya

mengakibatkan insufisiensi semprotan ventricular (volume) dan darah mulai terkumpul di paruparu (gagal jantung kiri) atau sirkulasi sistemik (gagal jantung kanan).

ALIRAN DARAH MIOKARD


Untuk mempertahankan aliran darah yang adekuat ke sirkulsi pulmonary dan sirkulasi
sistemik, maka aliran darah miokard harus menyuplai oksigen dan nutrien yang cukup untuk
miokardium itu sendiri.
Aliran darah satu arah melalui jantung di pastikan oleh empat katup jantung. Selama
diastolventrikular, katup atrioventrikular (mitral dan trikuspit) terbuka dan darah mengalir
ventrikel yang relaksasi. Setelah pengisian ventricular, maka akan dimulai fase systole. Saat
tekanan intra ventricular sistolik meningkat, maka katup atriventrikular akan menutup, sehingga
mencegah aliran darah kembali ke dalam atrium dan kemudian kontraksi ventricular dimulai.
Selama fase sistolik, tekanan ventricular meningkat, menyebabkan katup semilunar
(aorta dan pulmonary) terbuka. Saat ventrikel mengeluarkan darah, maka tekanan
intraventrikular menular dan katup semilunar menutup sehinnga mencegah aliran balik ke
ventrikel. Klien yang mengalami penyakit valvular mengalami aliran balik atau regurgitasi darah
melalui katup yang tidak kompeten, sehinnga menyebabkan suara murmur ketika sedang
melakukan auskultasi.
Sirkulasi Arteri Koroner
Aliran darah melalui atrium dan ventrikel tidak menyuplai oksigen dan nutrient untuk
miokardium itu sendiri. Arteri ini muncul dari aorta tepat di atas dan di belakang katup aorta
melalui muara yang disebut ostium coroner. Suplai darah yang paling banyak ini mengaliri
miokardium ventrikular kiri, yang mengandung banyak otot yang paling banyak melakukan
kerja jantung. Arteri coroner di isi selam diastole ventricular (McCance dan Huether, 1994)
Sirkulasi Sistemik
Arteri dan vena sirkulasi sistemik mengantarkan nutrient dan oksigen ke jaringan dan
membuang sampah dari jringan. Darah yang mengandung oksigen mengalir dari ventrikel kiri
melalui aorta dank e dalam arteri sistemik yang besar. Arteri ini bercabang ke dalam arteri-arteri
yang lebih kecil, yang disebut kapiler. Ditingkat kapiler, terjadi pertukaran gas
pernapasan,nutrien, dan sampah serta jaringan dioksigenasi. Produk sampah yang keluar dari
jaringan kapiler melalui venula, yang bergabung membentuk vena. Vena-vena ini membentuk
vena yang lebih besar, yang membawa darah yang tidak mengandung oksigen ke sisi kanan
jantung, tempat darah itu dikembalikan ke sirkulasi pulmonar.

Gejala-Gejala yang timbul pada Penyakit Jantung


1. Nyeri
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (iskemik), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil
metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak
di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan
darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap
orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri
sama sekali (silent ischemia).
Jika darah yang mengalir ke otot yang lainnya (terutama otot betis) terlalu sedikit, biasanya
penderita akan merasakan nyeri otot yang menyesakkan dan melelahkan selama melakukan
aktivitas (klaudikasio). Perikarditis menyebabkan nyeri yang akan semakin memburuk ketika
penderita berbaring dan akan membaik jika penderita duduk dan membungkukkan badannya ke
depan.
Aktivitas fisik tidak menyebabkan nyeri bertambah buruk. Jika menarik nafas atau
menghembuskan nafas menyebabkan nyeri semakin membaik atau semakin memburuk, maka
kemungkinan juga telah terjadi p leuritis. Jika sebuah arteri robek atau pecah, penderita bisa
merasakan nyeri tajam yang hilang-timbul dengan cepat dan tidak berhubungan dengan aktivitas
fisik.
Jika aorta mengalami kerusakan. Suatua aneurisma (penonjolan aorta) bisa secara mendadak
mengalami kebocoran atau lapisannya mengalami robekan kecil, sehingga darah menyusup
diantara lapisan-lapisan aorta (diseksi aorta). Hal ini secara tiba- tiba menyebabkan nyeri hebat
yang hilang-timbul karena terjadi kerusakan yang lebih lanjut (robeknya aorta) atau
berpindahnya darah dari saluran asalnya. Nyeri dari aorta seringkali dirasakan di leher bagian
belakang, diantara bahu, punggung sebelah bawah atau di perut.
Katup diantara atrium kiri dan ventrikel kiri bisa menonjol ke dalam atrium kiri pada saat
ventrikel kiri berkontraksi (prolaps katup mitralis). Penderita kadang merasakan nyeri seperti
ditikam atau ditusuk jarum. Biasanya nyeri terpusat di bawah payudara kiri dan tidak
dipengaruhi oleh posisi maupun aktivitas fisik.

2.Sesak nafas
Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan
akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmonerat au edema
pulmoner).
Pada stadium awal dari gagal jantung, penderita merasakan sesak nafas hanya selama melakukan
aktivitas fisik. Sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak akan terjadi ketika penderita
melakukan aktivitas yang ringan, bahkan ketika penderita sedang beristirahat.
Sebagian besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada dalam posisi berbaring
karena cairan mengalir ke jaringan paru-paru. Jika duduk, gaya gravitasi menyebabkan cairan
terkumpul di dasar paru-paru dan sesak akan berkurang. Sesak nafas pada malam hari (nokturnal
dispneu) adalah sesak yang terjadi pada saat penderita berbaring di malam hari dan akan hilang
jika penderita duduk tegak.
Sesak nafas tidak hanya terjadi pada penyakit jantung, penderita penyakit paru-paru, penyakit
otot-otot pernafasan atau penyakit sistem saraf yang berperan dalam proses pernafasan juga bisa
mengalami sesak nafas.
3. Mudah Lelah
Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan
berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan.
Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira
gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
4. Palpitasi
Palpitasi yang timbul bersamaan dengan gejala lainnya (sesak nafas, nyeri, kelelahan, kepenatan
atau pingsan) kemungkinan merupakan akibat dari irama jantung yang abnormal atau penyakit
jantung yang serius.
5. Pusing & pingsan
Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena
kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

Daftar Pustaka
Guyton AC, Hall EJ. Textbook of medical physiology: 11th ed. Philadelphia: Elsevier Inc.; 2006
Posted 2nd June by Medical

Penutup
Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Peredaran
darah pada manusia termasuk dalam peredaran darah tertutup karena darah yang di alirkan dari
dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua
kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda, yang terdiri dari peredaran darah kecil
( bilik kanan->arteri pulmonalis->pulmo->vena pulmonalis->serambi kiri ) dan peredaran darah
besar ( bilik kiri->aorta->arteri->kapiler->vena atas dan bawah->serambi kanan )

Anda mungkin juga menyukai