No. Dokumen :
SPO/21/024
Revisi : F
Tanggal Terbit :
1 Maret 2013
Standar Prosedur
Operasional
Pengertian
Halaman : 1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Tujuan
1. Mengeluarkan Urin
2. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung
kemih
3. Mendapatkan urin steril untuk spesimen
4. Mengatasi obstruksi saluran urin
Kebijakan
Prosedur
PERSIAPAN ALAT :
1. Perlak dan stik laken
2. Foley kateter
3. Bengkok
4. Hanscoen steril
5. Aqua bidest steril atau NaCl
6. Jelly
7. Plester dan perban
8. Urine bag
9. Spuit 10 cc
10. Kasa steril
11. Sampiran( bila perlu )
12. Pincet anatomis
PEMASANGAN KATETER
No. Dokumen :
SPO/21/024
Prosedur
Revisi : F
Halaman : 2/2
PELAKSANAAN :
1. Cuci tangan
2. Baca catatan medis Pasien
3. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada pasien.
4. Identifikasi pasien dengan menanyakan nama dan
mengecek nomor rekam medik pasien.
5. Jelaskan maksud dan tujuan dilakukan tindakan
6. Jaga privasi pasien ( pasang sampiran )
7. Atur posisi pasien pasien pada posisi dorsal recumbent
8. Pakai sarung tangan
9. Pada pasien laki-laki :
a. Buka foley kateter dan oleskan jelly pada ujung kateter
b. Dekatkan bengkok pada pasien
c. Preputium ditarik sedikit ke pangkal dan bersihkan
dengan kapas sublimat sekurang-kurangnya 3 kali
d. Masukkan foley kateter menggunakan pincet dengan
cara penis agak ditarik supaya lurus, kalau sudah yakin
masuk atau urine keluar, kateter difiksasi dengan
mengisi balon dengan cairan aquabidest atau NaCl 1015 cc
e. Hubungkan foley kateter dengan urine bag
10. Pada pasien perempuan
a. Labia mayora dibuka dengan ibu jari dan telunjuk tangan
kiri yang sebelumnya dibungkus dengan kasa sublimat
b. Vulva dibersihkan dengan kapas sublimat sekurangkurangnya 3 kali, kapas kotor dibuang ke bengkok
sedangkan kapas terakhir dibiarkan diantara labia
minora
c. Buka foley kateter, beri jelly pada ujungnya dan
dekatkan bengkok
d. Labia minora dibuka dan kapas pembersih dibuang
e. Masukkan kateter perlahan-lahan menggunakan pincet
dan anjurkan pasien unutuk menarik nafas panjang
f. Kalau sudah yakin masuk atau urine telah keluar, fiksasi
kateter dengan mengisi balon dengan cairan aquabidest
atau NaCl 10-15 cc
g. Hubungkan foley kateter dengan urine bag
11. Rapikan pasien dan bereskan alat
12. Cuci tangan
13. Mendokumentasikan dalam catatan keperawatan
PEMASANGAN KATETER
No. Dokumen :
SPO/21/024
Unit terkait
Revisi : F
Halaman : 2/2
No. Dokumen :
SPO/21/072
Tanggal Terbit :
Revisi : B
Halaman : 1/5
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional
dr. SURYO PURHANANTO, M.Kes
NIP.195810041988031001
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Dokumen :
SPO/21/072
Prosedur
Revisi : A
Halaman : 2/5
No. Dokumen :
SPO/21/072
Revisi : A
Halaman : 3/5
Prosedur
No. Dokumen :
SPO/21/072
Revisi : A
Halaman : 4/5
Prosedur
No. Dokumen :
SPO/21/072
Prosedur
Tindakan
Revisi : A
kompresi
yang
Halaman : 5/5
benar
akan
menghasilkan
Unit terkait
Tanggal Terbit :
Standar Prosedur
Operasional
Revisi : B
Halaman : 1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
A. Persiapan alat
1.Ambu bag (bag valve mask)
2.Sarung tangan
3.Suction
B. Langkah kerja
1. Pastikan aman: lingkungan, penolong, pasien.
2. Cek respon kesadaran dengan cara menepuk bahu.
3. Segera berteriak minta pertolongan/aktifkan sistem emergensi
4. Memperbaiki posisi pasien dan posisi penolong
5. Cek nadi karotis untuk memastikan ada tidaknya denyut
jantung (kurang 10 detik). Apabila nadi tidak ada lakukan
kompresi 30 X dengan kedalaman 4 5 cm, kecepatan 100
X/menit.
6. Cek jalan napas dengan cara cross finger, bila ada kotoran
ambil dengan cara swap finger. Buka jalan napas dengan cara
headtild-clinlif atau jawtrust.
7. Berikan hembusan napas 2 X.Lakukan kompresi 30 : 2
sebanyak 5 siklus, kemudian cek nadi karotis.
Prosedur
Revisi : A
Halaman : 2/2
Unit Terkait
PENGELOLAAN NYERI
No. Dokumen :
SPO/21/068
TanggalTerbit :
Revisi : B
Halaman : 1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional
dr. SURYO PURHANANTO,M.Kes
NIP.195810041988031001
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Persiapan alat :
1. Pengukur skala nyeri
2. Rekam Medis
3. Alat Tulis
Langkah kerja :
1. Cuci Tangan sesuai SPO
2. Sampaikan salam dan perkenalkan diri
3. Identifikasi pasiien dengan menanyakan nama dan
tanggal lahir serta mencocokkan pada gelang
identitas pasien.
4. Jelaskan maksud dan tujuan.
5. Jelaskan langkah dan prosedur tindakan.
6. Tanyakan kesediaan dan persetujuan pasien
7. Kaji ulang keluhan nyeri meliputi :
PENGELOLAAN NYERI
No. Dokumen :
SPO/21/068
Prosedur
Revisi : B
Halaman : 3/3
PENGELOLAAN NYERI
No. Dokumen :
SPO/21/068
Prosedur
Revisi : B
Halaman : 3/3
Unit Terkait
IRNA, IGD,ICU.
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
Standar Prosedur
Operasional
Revisi : F
Halaman :1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
PERSIAPAN ALAT :
1. Seperangkat infus steril: infus set dan iv cateter sesuai
ukuran.
2. Sarung tangan dan pengalas
3. Cairan infus yang dibutuhkan
4. Bidai dan balutan bila perlu
5. Tiang infuse dan torniquet
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen :
SPO/21/012
Prosedur
6.
7.
8.
9.
Revisi : F
Halaman : 2/3
PELAKSANAAN :
1. Lakukan verifikasi program terapi
2. Lakukan cuci tangan
3. Ucapkan salam
4. Lakukan perkenalan diri
5. Lakukan identifikasi pasien (Nama, no. RM)
6. Dekatkan alat kedekat pasien
7. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan,
8. Jaga privasi pasien
9. Lakukan desinfeksi botol cairan
10. Tutup saluran infuse/Klem
11. Lakukan tusukan ke botol cairan infuse dengan benar
12. Gantung botol cairan pada standard infus
13. Isi tabung reservoir infuse sesuai tanda
14. Alirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang
(priming)
15. Atur posisi pasien dan pilih vena
16. Pasang perlak dan alasnya
17. Bebaskan daerah yang akan diinsersi
18. Letakkan tourniquet 5 cm proksimal pada daerah yang akan
ditusuk
19. Pakai sarung tangan non steril
20. Bersihkan kulit dengan kapas alcohol searah jarum jam
21. Pertahankan vena pada posisi stabil
22. Pegang iv cateter dengan susdut 30 derajat
23. Tusuk vena dengan lubang jarum menghadap keatas
24. Pastikan IV cateter masuk intra vena kemudian menarik
mandrinkurang lebih 0,5 cm
25. Masukkan iv cateter secara perlahan
26. Tarik mandarin dan menyambung dengan selang infuse
27. Lepas tourniquet
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen :
SPO/21/012
Prosedur
Unit Terkait
Revisi : F
Halaman : 3/3
No. Dokumen :
SPO/21/045
Tanggal Terbit :
1 Maret 2013
Standar Prosedur
Operasional
Revisi : E
Halaman : 1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Pengertian
Tujuan
1.
2.
3.
4.
Kebijakan
Prosedur
PERSIAPAN ALAT :
1. Spuit dan jarum sesuai ukuran
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Kapas alkohol
4. Cairan pelarut( bila diperlukan )
5. Bak spuit
6. Tempat sampah benda tajam dan kontaminasi
7. Bengkok
8. Alat tulis
No. Dokumen :
SPO/21/045
Prosedur
Revisi : E
Halaman : 2/2
PELAKSANAAN :
1. Lakukan verifikasi program terapi
2. Ucapkan salam
3. Lakukan perkenalan diri
4. Lakukan cuci tangan
5. Lakukan identifikasi pasien (Nama, no. RM)
6. Dekatkan alat kedekat pasien
7. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan,
8. Siapkan alat dan obat kedalam spuit
9. Bawa alat kedekat pasien
10. Cek identitas pasien kembali
11. Jelaskan tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan
12. Atur posisi pasien yang nyaman
13. Tentukan daerah yang akan disuntik ( 4 jari dari antecubiti
sebelah dalam)
14. Lakukan desinfeksi pada area penusukan dengan kapas
alcohol
15. Buka penutup jarum dengan tangan non dominan regangkan
kulit pada area tersebut
16. Tusukkan jarum dengan sudut 15 20 dengan permukaan
kulit dan lubang jarum menghadap keatas
17. Masukkan ujung jarum melalui epidermis kira-kira 1 mm di
bawah permukaan kulit
18. Injeksikan obat secara lambat sampai dengan permukaan kulit
terbentuk gelembung.
19. Tekan secara perlahan dengan kapas alcohol saat melepas
jarum dari kulit ( tidak memasase area penyuntikan )
20. Tutup jarum kembali dan buang pada tempat yang ditentukan
21. Rapikan pasien dan kembalikan alat ketempat semula
22. Cuci tangan
23. Evaluasi respon pasien dan dokumentasikan
Unit terkait
KATETERISASI URINE
No. Dokumen :
SPO/21/017
Revisi : E
Tanggal Terbit :
1 Maret 2013
Standar Prosedur
Operasional
Halaman : 1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
A. PERSIAPAN ALAT :
1. Perlak dan stik laken
2. Folley kateter sesuai ukuran
3. Bengkok
4. Handscoon steril
5. Aqua bidest atau NaCl
6. Jelly
7. Plester
8. Urine bag
9. Spuit 10 cc
10. Kapas sublimat ( kapas direndam savlon )
B. PELAKSANAAN :
1. Verifikasi program tindakan
2. Cuci tangan
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Bawa alat kedekat pasien
KATETERISASI URINE
No. Dokumen :
SPO/21/014
Prosedur
Revisi : E
Halaman : 1/2
Unit terkait
Tanggal Terbit :
1 Maret 2013
Standar Prosedur
Operasional
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Revisi : C
Halaman : 1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Prosedur
PERSIAPAN ALAT :
1. Set nebulizer
2. Obat inhalasi sesuai terapi pengobatan
3. Sputum pot tertutup berisi air dan larutan desinfektan
4. NaCl 0,3 %
5. Bengkok 1 buah
6. Tissue
7. Spuit 5 cc / 10 cc
8. Sarung tangan
9. Sputum pot
PELAKSANAAN :
1. Verifikasi program tindakan
2. Cuci tangan
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Siapkan alat sesuai standart
5. Bawa alat ke dekat pasien
6.
Unit Terkait
PERAWATAN WSD
No. Dokumen :
SPO/21/090
Tanggal Terbit :
1 Maret 2013
Standar Prosedur
Operasional
Revisi : C
Halaman : 1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
PERSIAPAN ALAT :
a. Satu set bedah minor
b. Botol WSD berisi larutan bethadin yang telah
diencerkan
dengan NaCl 0,9% dan ujung selang
terendam sepanjang dua cm.
c. Kasa steril dalam bak instrumen
d. Plester dan gunting
e. Bengkok
f. Alkohol 70%
g. Bethadin
h. NaCl 0,9%
i. Handscoen steril
j. Kapas alkohol
PERAWATAN WSD
No. Dokumen :
SPO/21/090
Revisi : C
Halaman : 2/3
Prosedur
PELAKSANAAN :
1. Verifikasi program tindakan
2. Cuci tangan
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Siapkan alat sesuai standart
5. Bawa alat ke dekat pasien
6. Identifikasi pasien dengan mencocokkan nama dan nomor cm
di gelang identitas pasien
7. Beritahu / jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
8. Tanyakan kesiapan pasien
9. Jaga privasi pasien
10. Pakai handscoen
11. Buka balutan dengan menggunakan pinset secara hati-hati,
balutan kotor dimasukkan ke dalam bengkok
12. Disinfeksi sekitar drain dengan alkohol 70%
13. Jaga drain supaya tidak tertarik/tercabut dan
selang/penyambung tidak terlepas,sehingga udara tidak masuk
kedalam rongga thorak.
14. Observasi adanya krepitasi kulit sekitar drain.
15. Rawat luka menggunakan larutan betadin dan NaCl dengan
perbandingan 1 : 5
16. Tutup luka dengan kasa steril
17. Selang WSD diklem
18. Lepaskan sambungan antara selang WSD dengan selang botol
19. Ujung selang WSD dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian
selang WSD dihubungkan dengan selang penyambung botol
WSD yang baru yang telah terisi larutan betadine dan NaCl
0,9% kurang lebih 100cc ( 1:5 )
20. Klem selang WSD dibuka sesuai advice dokter
21. Anjurkan pasien untuk batuk
dada
4) Observasi apakah ada krepitasi pada kulit sekitar selang
WSD
5) Observasi tanda-tanda vital.
b.Evaluasi Ekspansi paru meliputi :
1) Melakukan anamnesa
2) Melakukan Inspeksi paru setelah selesai melakukan
perawatan WSD
3) Melakukan Palpasi paru setelah selesai melakukan
perawatan WSD
4) Melakukan Perkusi paru setelah selesai melakukan
perawatan WSD
5) Melakukan Auskultasi paru setelah selesai melakukan
perawatan WSD
c.Evaluasi WSD meliputi
1) Observasi undulasi pada selang WSD
2) Observasi fungsi suction countinous
3) Observasi apakah selang WSD tersumbat atau terlipat
4) Catat jumlah cairan yang keluar dari botol WSD
5) Pertahankan ujung selang dalam botol WSD agar selalu
berada 2 cm di bawah air
6) Pertahankan agar botol WSD selalu lebih rendah dari
tubuh
7) Ganti botol WSD setiap hari atau bila sudah penuh.
22. Rapikan pasien dan bereskan alat.
23. Pamitan dengan pasien
24. Cuci tangan.
25. Dokumentasikan dalam catatan keperawatan
Unit terkait
No. Dokumen :
SPO/21/040
Tanggal Terbit :
1 Maret 2013
Revisi : F
Halaman : 1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional
dr. HARRY TRIMURJATNO, MM
NIP.195608271985031002
Pengertian
Tujuan
1.
2.
3.
4.
Kebijakan
Prosedur
PERSIAPAN :
1. Elektrocardiogram
2. Jelly atau kapas alcohol
3. Kassa lembab
4. Tissue
PELAKSANAAN :
1. Cuci tangan
2. Dekatkan alat perekaman EKG ke arah tempat tidur pasien
3. Jaga privasi pasien
4.
5. Hubungkan alat perekaman EKG dengan sumber listrik
6. Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas
7. Bersihkan pergelangan tangan dan pergelangan kaki bagian
Revisi : F
Halaman : 2/3
Prosedur
Revisi : E
Halaman : 3/3
Prosedur
20. Tulis nama, umur, tanggal dan jam perekaman serta nama
perawat yang melakukan perekaman pada lembar khusus EKG
21. Dokumentasikan tindakan perekamanan pada lembar
observasi
PERHATIAN :
1. Selama melakukan perekaman jantung, anjurkan pasien untuk
tenang
2. Bila ada kelainan gambaran jantung segera laporkan ke dokter
ruangan/dokter penanggung jawab pasien atau kepada kepala
ruangan
Unit terkait
TRANSFUSI DARAH
No. Dokumen :
SPO/21/023
Revisi : F
Halaman : 1/2
Tanggal Terbit :
1 Maret 2013
Standar Prosedur
Operasional
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
Pengertian
Tujuan
1.
Kebijakan
Prosedur
PERSIAPAN ALAT :
1. Sarung tangan
2. Standar infus
3. Produk darah yang benar sesuai dengan program medis.
4. Tranfusi set
5. Abocate sesuai ukuran
6. Cairan NaCI 0,9%
7. Kapas alkohol 70% secukupnya
8. Kasa steril
9. Gunting perban
10. Plester secukupnya
11. Bengkok dan Pengalas
12. Torniquet
TRANSFUSI DARAH
No. Dokumen :
SPO/21/023
Revisi : F
Halaman : 2/2
Prosedur
Unit terkait
PELAKSANAAN :
1. Cuci tangan
2.
Baca catatan medis Pasien
3. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada pasien.
4. Identifikasi pasien dengan menanyakan nama dan
mengecek nomor rekam medik pasien.
5. Jelaskan maksud dan tujuan dilakukan tindakan
6. Jaga privasi pasien
7. Bawa alat kedekat pasien
8. Atur posisi senyaman mungkin
9. Pasang pengalas dan siapkan area yang akan ditusuk
10. Periksa keadaan dan suhu darah, cek silang kembali label
darah dengan formulir permintaan darah, nama pasien,
golongan darah, no. RM dan no. tempat tidur
11. Pakai sarung tangan
12. Hubungkan salah satu selang tranfusi dengan cairan NaCl
0,9%, klem selang yang lain
13. Pasang transfusi set sesuai SOP pemasangan infus
14. Cek silang darah dengan teman sejawat sebelum dipasang
15. Pasang selang transfusi pada kantong darah, klem selang
yang mengalirkan cairan NaCl
16. Hitung jumlah tetesan sesuai dengan perintah dokter
17. Observasi respon pasien
18. Rapikan pasien kembali
19. Kembalikan alat alat ketempat semula
20. Cuci tangan
21. Dokumentasikan dalam catatan keperawatan